Seminar Tugas Akhir Juni 2015 AUTOMATIC TISSUE PROCESSOR TAHAP CLEARING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

Seminar Tugas Akhir Juni 2015

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535 (Kontrol Suhu)

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan

MONITORING GIZI BURUK (Berat Badan, Lemak, dan Karbohidrat)

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

TENS TRIANGLE AND SQUARE WAVE MICROCONTROLLER BASED

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Robot Dengan Kendali Cahaya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30;

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN. SENSOR CAHAYA (LDR) dan SENSOR HUJAN. Naskah Publikasi

BAB III PERANCANGAN. proses secara garis besar. Perancangan keseluruhan adalah acuan untuk. Gambar 3.1 Diagram blok pengukur tinggi digital

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

SISTEM PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR BERBASIS ATMEGA8535

Transkripsi:

Seminar Tugas Akhir Juni 0 AUTOMATIC TISSUE PROCESSOR TAHAP CLEARING Tedi Rukmawan, Her Gumiwang Ariswati, I Dewa Gede Hari Wisanaf Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 0 Surabaya ABSTRAK Tissue Processor terdiri dari beberapa tahap yaitu Dehidrasi, Clearing, Infiltrasi Paraffin. Tahap yang pertama, tahap dehidrasi yang merupakan tahap untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara merendam jaringan kedalam alkohol mulai dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi, karena alcohol tidak dapat berikatan dengan paraffin, maka dilakukan proses Clearing untuk menarik keluar kadar alcohol yang berada dalam jaringan dengan menggunakan cairan xylol jaringan direndam dengan masing masing tiga larutan xylol selama jam. Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan metode one group post test desain karena langsung dilakukan perlakuan terhadap alat tanpa melakukan pengukuran keadaan awal terlebih dahulu dan hasil dari perlakuan langsung diukur tanpa dibandingkan dengan kelompok control. Berdasarkan hasil pengukuran timer, diperoleh kesalahan error pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan dua,8 %, larutan tiga,8 % dan pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan, % dan larutan tiga, %. Dari data hasil pengukuran dan analisis maka dapat disimpulkanbahwa alat dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci :tissue processor, timer PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Automatic Tissue Processor adalah alat untuk proses pengolahan jaringan pada kegiatan Histoteknik (proses untuk membuat sajian histologi) yang telah dipotong dan telah melalui tahap proses kimiawi yaitu Fiksasi (Fixation), Pemeriksaan Kotor (Gross Examination), dan kemudian dilakukan Pengolahan Jaringan (Tissue Processing). Tissue Processor atau Pengolahan jaringan bertujuan untuk mengolah jaringan agar proses mikrotom bisa dilakukan secara sempurna. Tissue Processor terdiri dari beberapa tahap yaitu Dehidrasi, Clearing, Infiltrasi Paraffin. (histoteknik dasar, 009). Tahap yang pertama, tahap dehidrasi yang merupakan tahap untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara merendam jaringan kedalam alkohol mulai dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi, karena alcohol tidak dapat berikatan dengan paraffin, maka dilakukan proses Clearing untuk menarik keluar kadar alcohol yang berada dalam jaringan dengan menggunakan cairan xylol. Tahapan terakhir yaitu Infiltrasi paraffin yang merupakan tahap pengisian rongga atau pori-pori jaringan dengan cairan paraffin. (Rica Vera BR Tarigan, 0)

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Pengolahan jaringan yang rumit cukup merepotkan operator jika dilakukan secara manual, mengingat pada tahap pengolahan jaringan membutuhkan ketelitian dan monitoring waktu yang tepat. Pengolahan jaringan secara manual memiliki persentasi kesalahan lebih besar dibandingkan dengan pengolahan jaringan secara otomatis. Pada proses manual, operator dituntut untuk benar-benar teliti dalam memonitoring waktu pengolahan jaringan. Ketidaktepatan waktu dapat menyebabkan hasil yang kurang maksimal atau jaringan masih mentah untuk diproses lebih lanjut. Automatic tissue processor telah dibuat dengan tahap dehidrasi (Amalia Risa Rahma, 000). Automatic tissue processor dibuat dengan tahap Infiltrasi Paraffin (I Wayan Hermawan, 000). Tanpa tahap clearing proses pengolahan jaringan tidak bisa dilanjutkan ke tahap infiltrasi paraffin karena cairan alcohol yang digunakan pada tahap dehidrasi tidak dapat berikatan dengan paraffin. Batasan Masalah. Tissue prosessor hanya untuk tahap pembeningan (clearing).. Menggunakan tabung larutan.. Sumber tegangan berasal dari jala jala PLN. 4. Menggunakan motor DC sebagai penggerak mekanik.. Menggunakan IC ATMEGA 8.. Menggunakan timer counter up. 7. Waktu pemilihan clearing yaitu dan jam untuk masing - masing tabung. 8. Proses dari hasil clearing tidak bisa dilihat secara langsung karena bukan menggunakan sample dan larutan asli (simulasi). 9. jika terjadi gangguan matinya sumber tegangan maka timer tidak bisa melanjutkan. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat Automatic Tissue Prosessor Tahap Clearing dengan Menggunakan ATMEGA 8? Tujuan Tujuan Umum Dibuatnya automatic tissue prosessor tahap clearing dengan menggunakan ATMEGA 8. Tujuan Khusus. Membuat rangkaian mikrokontroler dan menampilkan ke dalam LCD x berikut pemrograman untuk menjalankan system.. Membuat rangkaian timer otomatis. Membuat rangkaian control motor DC. 4. Membuat control mekanik dengan menggunakan motor DC. Menfungsikan AVR sebagai pengolah data dan pengontrol alat secara keseluruhan. Melakukan uji fungsi alat Manfaat Manfaat Teoritis Menambah wawasan di bidang Teknik Elektromedik khususnya alat laboratorium yaitu Automatic Tissue Processor. Manfaat Praktis Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan proses Tissue Processor.

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Telaah Pustaka Automatic Tissue Processor a) Fiksasi Untuk mempertahankan struktur sel sehingga menjadi stabil secara fisik dan kimiawi dan mencegah terjadi dialysis atau pembengkakan pada rupture. b) Dehidrasi Untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara mulai konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi. c) Pembeningan (clearing) Pembeningan adalah suatu tahap untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan dan menggantinya dengan suatu larutan yang dapat berikatan dengan parafin. Jaringan tidak dapat langsung dimasukkan ke dalam parafin karena alkohol dan parafin tidak bisa saling melarutkan. Proses mengeluarkan alkohol dari jaringan ini sangat krusial karena bila di dalam jaringan masih tertinggal sedikit alkohol maka parafin tidak bisa masuk kedalam jaringan sehingga jaringan menjadi matang diluar, mentah di dalam dan akan menyebabkan jaringan menjadi sulit untuk dipotong dengan mikrotom. Prinsip Kerja Alat Keterangan: Automatic Tissue Processor itu yaitu alat yang secara otomatis melakukan gerakan melakukan proses persiapan jaringan dengan timer yang sudah di setting. Kerangka Konsep Diagram Mekanis Sistem Proses pembeningan dengan menggunakan XYLOL : Botol. Xylol I Jam Botol. Xylol II Jam Botol. Xylol III Jam d) Infiltrasi paraffin Pembenaman (impregnasi) adalah proses untuk mengeluarkan cairan pembening (clearing agent) dari jaringan dan diganti dengan parafin. Pada tahap ini jaringan harus benarbenar bebas dari cairan pembening karena sisa cairan pembening dapat mengkristal dan sewaktu dipotong dengan mikrotom akan menyebabkan jaringan menjadi mudah robek. Desain modul Keterangan: ) Kontrol pemilihan timer dan jam ) Rangkaian mekanik sebagai penghasil gerakan otomatis..

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Diagram Blok Diagram Blok Sistem. MCU MCU ( Microcontroller Unit ) merupakan otak yang mengatur system mekanik didalam alat.. Display Display yaitu untuk menampilkan timer untuk perendaman jaringan.. Driver motor. Driver motor untuk mengatur kerja motor. 4. Motor Motor berfungsi sebagai penggerak mekanik naik turun tabung jaringan.. Motor Motor berfungsi sebagai penggerak mekanik kanan kiri tabung jaringan.. Motor Motor berfungsi sebagai pemutar jaringan. 7. Switch berfungsi sebagai sensor untuk pemberhentian motor. 8. Start berfungsi sebagai tombol awal tanda dimulai proses 4

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Diagram Alir Proses/Program Start Inisialisasi Diagram Alir Proses Setting timer Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Tombol start di tekan Motor bergerak Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Switch larutan Motor turun Switch Motor berhenti Timer aktif Motor berputar Timer habis Tombol on di tekan maka proses inisialisasi di mulai, kemudian melakukan setting timer dengan pemilihan jam atau jam. Tombol start di tekan maka proses di mulai yaitu motor bekerja turun sampai merubah switch sehingga motor berhenti motor bekerja dan timer berjalan, setelah timer habis maka motor mati dan motor kembali bekerja dan naik ke atas dan diberhentikan oleh switch dan motor bekerja untuk memindah jaringan ke larutan yang lain, proses ini berlangsung kali sesuai dengan jumlah larutannya. Dan proses selesai. Motor naik Motor naik Motor naik Switch Switch Switch End

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis membuat beberapa urutan kegiatan diantaranya : ) Mencari dan mempelajari teori yang berkaitandengan permasalahan yangdibahas. ) Berkonsultasi kepada dosen - dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan diangkat dalam Tugas Akhir. ) Mengumpulkan refrensi mengenai segala faktor yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. 4) Membuat Blok diagram, diagram alir serta desain mekanis untuk modul yang akan dibuat ) Membuat dan menyusun proposal. ) Ujian Proposal dan Revisi 7) Membuat, mengumpulkan dan mempelajari rangkaian- rangkaian yang dibutuhkan untuk pembuatan modul. 8) Membuat layoutan rangkaian ke papan PCB. 9) Menyiapkan bahan berupa komponen dan peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan modul. 0) Memasang komponen pada papan PCB dan trobel shoot. ) Mempelajari dan membuat Program. ) Memasang rangkaian pada box modul. ) Melakukan uji fungsi alat. 4) Pengambilan data data yang dibutuhkan dari modul serta menyusunnya menjadi sebuah KTI dengan refrensi yang diambil dari buku, internet serta KTI perpustakaan. ) Ujian Kelayakan dan Ujian Seminar. ) Ujian Sidang dan Pengumpulan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Pengujian Dan Pembahasan Teknik Pengujian dan Pengukuran Dalam penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis peneltian one group post test desain karena langsung dilakukan perlakuan terhadap alat tanpa melakukan pengukuran keadaan awal terlebih dahulu dan hasil dari perlakuan langsung diukur tanpa dibandingkan dengan kelompok control. Perlakuan diukur X -------------------------------- 0 Teknik pengujian dan pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan modul dengan pembanding yaitu :. Menggunakan stopwatch untuk membandingkan timer Hasil Pengukuran Tabel Pengukuran Waktu Perpindahan Basket ke Larutan Perpindahan Start ke larutan Larutan ke larutan Laurtan ke larutan Waktu s 8 s 8 s

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Table pengukuran jam (00) Table pengukuran jam (700) 7

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Analisis Setelah dilakukan pengukuran maka akan dilakukan perhitungan data yang diperoleh sehingga dapat dianalisa menggunakan rumus, antara lain : UA 0,89 Perhitungan larutan : 0,9 Perhitungan untuk setting waktu jam (00 s) X X Perhitungan larutan : X 8 4 s Simpangan Error X n - X % Error 00 4-4 Xn X % Error Xn SD SD 00 4 00 -, % ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) (4 4) 4 0,89 X 87 4,8 s Simpangan Error X n - X % Error 00 4,8-4,8 Xn X % Error Xn SD SD 00 4,8 00 -,8 % ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 4,8) (4 0,04 0,04 0,04 0,4 0,04 0,04 0,4 8

Seminar Tugas Akhir Juni 0 UA 0,4 0,78 0, 0,... Perhitungan untuk setting waktu jam (700 s) Perhitungan larutan : Perhitungan larutan : X X X 8 X 49 4, s 78 s Simpangan Error X n - X Simpangan Error X n - X 00 4, 700 78-4, -8 % Error % Error Xn X Xn % Error % Error Xn X Xn 00 4, 00 700 78 700 -,8 % -, % SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (4 4,) (4 4,) (4 4,) (4 4,) (4 4,) (780 78) (4 (78 4,) 78) (78 78) (780 78) (78 78) (78 78) 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 4 4,4 UA UA,4 0,9 9

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Perhitungan larutan : Perhitungan larutan : X X X 49 X 488 78 s 78, s Simpangan Error X n - X Simpangan Error X n - X 700 78 700 78, -8-8, % Error % Error Xn X Xn % Error % Error Xn X Xn 700 78 700 -, % 700 78, 700 -, % SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n SD SD ( X X ) ( X X )... ( X X ) n (78 78) (78 78) (780 78) (780 78) (78 78) (780 (784 78,) 78) (780 78,) (780 78,) (78 78,) (78 78,) (78 7 0 4 4 4,7,9,9 0,49 0,49,89 0,09, UA,7 0,74 UA, 0,4 0

4 7 8 9 J7 to lcd 0 4 SW R K C7 0uF RESET PB PB PB7 RESET PB8 J 4 programer Seminar Tugas Akhir Juni 0 PB0 PB PB PB PB4 PB PB PB7 PD0 PD PD PD PD4 PD PD PB start PB U PB4 limit PB limit bawah 40 PB0(XCK/T0) PA0(ADC0) 9 PB(T) PA(ADC) 8 4 PB(INT/AIN0) PA(ADC) 7 PB(OC0/AIN) PA(ADC) PB4(SS) PA4(ADC4) 7 PB(MOSI) PA(ADC) 4 8 PB(MISO) PA(ADC) 9 PB7(SCK) PA7(ADC7) 0 RESET AREF AGND 0 GND A 9 X-TALL PC7(TOSC) 8 4 X-TALL PC(TOSC) 7 PD0(RXD) PC PD(TXD) PC4 7 PD(INT0) PC 4 8 PD(INT) PC 9 PD4(OCB) PC(SDA) 0 PD(OCA) PC0(SCL) PD(ICP) PD7(OC) PA0 PA PA PA PA4 PA PA PA7 PC7 PC PC PC4 PC PC PC PC0 PD7 R4 k PC0 PC PC PC4 PC PC PC7 R8 0 R 0 R7 0 U 4 U MOC70T U4 4 MOC70T 4 R PA PA RESISTOR R PA RESISTOR R RESISTOR memasukkan dan menghapus program pada mikrokontroller. atmega8 MOC70T Pembahasan Keseluruhan hardwarerangkaian Rangkaian Keseluruhan Penjelasan Rangkaian Minimum Sistem : Tombol/switch pada rangkaian minimum system ini berupa tombol setting timer pada PINB. untuk pemilihan - jam, dan tombol enter pada PINB. digunakan untuk menjalankan program yang telah dipilih, kemudian PINB.4 dan PINB. menggunakan limit swit yang berfungsi untuk pembatas motor pada saat naik atau turun dan mengirim logika ketika tertekan otomatis oleh gerakan motor sehingga mengirimkan input terhadap micro, dan tiga sensor opcopler berfungsi untuk memberhentikan motor saat perpindahan larutan ke larutan sehingga mengirimkan logika inputan ke micro melalui PINA. PINA. dan PINA.. LCD X berfungsi sebagai display untuk menampilkan pemilihan TIMER dan tampilan proses TIMER sedang berjalan. Tombol reset digunakan untuk memberhentikan buzzer saat proses sudah selesai dan membuat alat menjadi kondisi awal lagi. Pin reset ATmega 8 adalah active low resistor, ini berfungsi untuk pull up yang cara kerjanya secara default ic akan mengenal logika / high jika mendapat triger (saklar ditekan) maka input akan terhubung langsung dengan ground dan mendapat logika nol. Kapasitor yang diparalelkan dengan tombol adalah untuk memberikan delay reset pada waktu rangkaian dinyalakan. Konektor programmer yang terhubung dengan pin Mosi, Miso, SCK, Reset dan Ground berfungsi untuk : Rangkaian diatas merupakan pengembangan rangkaian mosfeet Bridge,H-bridge adalah sebuah perangkat keras berupa rangkaian yang berfungsi untuk menggerakkan motor. Rangkaian ini diberi nama H-bridge karena bentuk rangkaiannya yang menyerupai huruf H. Rangkaian ini terdiri dari dua buah MOSFET kanal P (IRF 40) dan dua buah MOSFET kanal N (IRF 940). Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan mengatur mati-hidupnya ke empat MOSFET tersebut. Huruf M pada gambar adalah motor DC yang akan dikendalikan. Bagian atas rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub positif, sedangkan bagian bawah rangkaian akan dihubungkan dengan sumber daya kutub negatif. Pada saat MOSFET A dan MOSFET D on sedangkan MOSFET B dan MOSFET C off, maka sisi kiri dari gambar motor akan terhubung dengan kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah kanan motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan bergerak turun dan ketika sebaliknya Pada saat MOSFET B dan MOSFET C on sedangkan MOSFET A dan MOSFET D off, maka sisi kanan dari gambar motor akan terhubung dengan

Seminar Tugas Akhir Juni 0 kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah kiri motor akan terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan bergerak naik. Penggunaan opcopler PC87 digunakan untuk pemisah tegangan antara blok motor dan blok micro, opcopler PC87 aktif ketika anoda mendapatkan logika satu yang sudah diatur dari output micro, kemudian fungsi resistor pada kaki collector yang di fungsikan untuk IRF 940 adalah untuk mengambil ground pada saat optocopler pc87 satu rasi, fungsi pengmabilan ground dikarenakan irf 940 aktif ketika kaki gate mendapatkan logika 0. Sedangkan fungsi resistor di emitor pada pc87 yang diteruskan ke irf40 adalah untuk pengambilan logika ketika optocopler tersebut satu rasi, di karenakan irf tersebut aktif ketika gate mendapatkan logika. Penggunakan tegangan vdc di collector difungsikan agar tegangan pada saat logika lebih jelas atau lebih kuat. Penggunaan diode diatas di fungsikan untuk mengamankan mosfeet ketika arus balik motor, pada saat sumber tegangan di matikan lilitan motor mengeluarkan tegangan singkat yang dihasilkan oleh induksi lilitan, maka dari itu tegangan singkat tersebut di teruskan oleh diode sehingga mosfeet lebih aman. Di karenakan untuk gerakan motor dalam proses kerja alat tidak membutuhkan kecepatan motor tertentu, maka dalam penggunaan software tidak menggunakan PWM melainkan cukup logika terus menerus untuk memicu anoda pada pc87. R PORTD. 0 V Penjelasan rangkaian driver motor pemindah larutan : Fungsi optocopler dan mosfeet irf 940 adalah sebagai saklar, pada saat anoda dari pc87 mendapat logika dari micro maka collector dan emitor satu rasi sehingga collector mendapatkan ground dikarenakan ada penghalang resistor yang kemudian ground itu digunakan untuk mengaktifkan gate dari mosfeet irf940 sehingga source mengalirkan tegangan ke drain dan drain meneruskannya ke motor sehingga motor bergerak. Di karenakan untuk gerakan motor dalam proses kerja alat tidak membutuhkan kecepatan motor tertentu, maka dalam penggunaan software tidak menggunakan PWM melainkan cukup logika terus menerus dari PORTD. untuk memicu anoda pada pc87. Pembahasan Software Listing Program Subprogram timer dan LCD #include <mega8.h> #include <lcd.h> #include <stdlib.h> #include <delay.h> 4 R7 00K ISO PC87 M+ M- Q IRF940N/TO M MOTOR AC V D in4007 eeprom unsigned char te0,di, ru0; unsigned char mikrodetik, detik0, menit0, jam0; unsigned char temp[0];

Seminar Tugas Akhir Juni 0 #asm.equ lcd_port0x ;PORTC #endasm interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) TCNT00x9E; mikrodetik++; if (mikrodetik0) detik++; mikrodetik0; interrupt [TIM0_COMP] void timer0_comp_isr(void) TCNT00x9E; mikrodetik++; if (mikrodetik0) detik++; mikrodetik0; void satu() if (detik) detik0; lcd_clear(); menit++; if (menit) menit0; lcd_clear(); jam++; if (jam) TCCR00x00; void dua() if (detik) lcd_clear(); detik0; menit++; if (menit) lcd_clear(); menit0; jam++; if (jam) lcd_clear(); TCCR00x00; void tampil_lcd() itoa(jam,temp); //menampilkan JAM di LCD lcd_gotoxy(0,); lcd_puts(temp); itoa(detik,temp); //menampilkan DETIK di LCD lcd_gotoxy(,); lcd_puts(temp); lcd_gotoxy(,); //menampilkan : lcd_putsf(":"); itoa(menit,temp); //menampilkan MENIT di LCD lcd_gotoxy(,); lcd_puts(temp); lcd_gotoxy(,); //menampilkan :

Seminar Tugas Akhir Juni 0 lcd_putsf(":"); lcd_gotoxy(,0); lcd_putsf("jam"); itoa(te,temp); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(temp); Subprogram pengaturan logika untuk driver motor menggunakan output PORTD PORTD0b0000; Kelemahan/Kekurangan Sistem. Pemilihan motor kurang tepat sehingga gerak mekanik berisik.. Timer tidak bisa melanjutkan PENUTUP KESIMPULAN Secara menyeluruh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Mikrokontroler dengan ATmega 8 dapat menampilkan ke dalam LCD x berikut pemrograman untuk menjalankan system alat. Dapat dibuat rangkaian timer otomatis. Dibuat rangkaian control motor DC dengan mosfeet IRF940 dan IRF40. 4 Melakukan uji fungsi alat Berdasarkan hasil pengukuran timer, diperoleh kesalahan error pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan dua,8 %, larutan tiga,8 % dan pada timer jam adalah larutan satu, %, larutan, % dan larutan tiga, % SARAN Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut :. Desain yang tepat dan baik, serta pemilihan motor juga harus diperhatikan agar pergerakan motor lebih bagus.. Dapat dibuat penyimpanan timer ketka mati listrik terjadi. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Ahmad Aulia Jusuf, (009). Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Cahyono, (00). Laporan Praktikum Mikroteknik Pembuatan Preparat Permanen Dunia Analis (00). Teknik pembuatan sediaan pemeriksaan minggu desember 00. http://nnt.blogspot.com Elektronika dasar (0). Prinsip kerja motor DC. Selasa 4 juli 0 http://elektronika-dasar.web.id/ Koentjaraningrat, 00. Metode- Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia M. Ary Heryanto dan Wisnu Adi P. 008. Pemrograman Bahasa C Untuk Mikrokontroller ATMega8. Yogyakarta: CV. Andi Offset 4

Seminar Tugas Akhir Juni 0 Rica Vera Br. Tarigan, (0). Laporan Praktikum Tissue Processing (Pemprosesan Jaringan) Sumanto, (994) Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit Andi Offset. Zuhal, (988). Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia,