BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI CABANG DINAS DAERAH KABUPATEN SUBANG

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

7.1. PERDAGANGAN NASIONAL

7. PERDAGANGAN 7.2. PRASARANA EKONOMI 7.1. PERDAGANGAN NASIONAL

III. METODE PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROFIL KOMODITAS TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nugroho dan Dahuri, 2004: 12 Adisasmita, 2005: 22

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun Figure 2. Trend Of Population Number In Subang,

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

Penduduk dan Tenaga Kerja

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

2. PEMERINTAHAN,HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

INDUSTRI PENGOLAHAN DAN

6.2. AIR MINUM Selain industri di atas, industri penyediaan air minum merupakan salah satu industri vital bagi. Subang Dalam Angka Tahun

Pemerintahan Subang Dalam Angka Tahun PEMERINTAHAN, HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

A D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N

Gambaran Umum BAB I GAMBARAN UMUM

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Subang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Industri Pengolahan Subang Dalam Angka Tahun 2010

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

Pemerintahan Subang Dalam Angka Tahun PEMERINTAHAN, HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

L A P O R A N AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG Tahun 2015

Tahun. 3. Hutan Lindung 6.593, ,78 KPH Purwakarta Dokumen RPKH KPH Purwakarta , ,90 KPH Bandung Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KABUPATEN SUBANG

BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 10. Kabupaten Subang

Kata Kunci : Strategi, Implementasi, Wilayah Pengembangan (WP), dan Hirarki Kota

Lampiran K Tabel Jumlah Penduduk, Luas Sawah dan Produksi Padi Tahun 1998

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

4.2. OLAH RAGA DAN KESENIAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2015, VOL. 15, NO. 1

RENCANA STRATEGIS (SKPD) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG TAHUN

Kinerja Pelayanan Publik Pemerintah Kabupaten Subang Pemenuhan Hak-Hak Warga

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.


9.4. LOGISTIK Selanjutnya terkait masalah persediaan beras, berdasarkan data dari Sub Divisi Regional Dolog Kabupaten Subang tahun 2011 telah

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Disperindagsar

Subang Dalam Angka 2014 Subang in Figures 2014

III. METODE PENELITAN ' ' KEC. BINONG KEC. PAMANUKAN KAB. INDRAMAYU KAB. SUMEDANG ' ' Gambar 2.

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

ALOKASI PEMBIAYAAN JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN SUBANG

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam lokasi kawasan komoditas unggulan nasional pada komoditas padi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keuangan dan Harga-harga Subang Dalam Angka Tahun KEUANGAN DAN HARGA-HARGA

Keuangan dan Harga-harga Subang Dalam Angka Tahun KEUANGAN DAN HARGA-HARGA

BERITA RESMI STATISTIK

KABUPATEN SUBANG [3213]

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN KEGIATAN INDUSTRI DI KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM II)

BERITA RESMI STATISTIK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SAMPANG

REKAPITULASI JUMLAH TPS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 48 Tahun 2008, juga tengah giat membangun daerahnya. Sebagai daerah yang masih

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No.6 Telp.(022) Fax.(022) , Bandung 40171

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

1-1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

DAFTAR PUSTAKA ).

PRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 2012

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SUBANG NOMOR: W10-A9/975/HK.05/III/2017

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA

BAB V KAJIAN KONSERVASI LAHAN UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERESAPAN AIR

Transkripsi:

164 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, serta memberikan beberapa rekomendasi baik rekomendasi secara umum dalam hal ini yaitu pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas bagi Kabupaten Subang maupun rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas per Kecamatan di Kabupaten Subang. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis data yang diperoleh, dari hasil studi penentuan komoditas tanaman pangan prioritas di Kabupaten Subang, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, pada umumnya hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Subang cocok ditanami komoditas tanaman pangan baik padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, maupun kedelai. Hal ini dikarenakan pada umumnya Kabupaten Subang merupakan daerah dataran rendah yang memiliki kemiringan 0-15 % sehingga memungkinkan dalam pengembangan komoditas tanaman pangan. b. Berdasarkan hasil seleksi dengan menggunakan metoda AHP, maka diperoleh tiga kelompok komoditas prioritas yaitu komoditas prioritas utama (prioritas ke-1), komoditas prioritas ke-2, dan komoditas prioritas ke-3. Hasil ini didapat berdasarkan nilai skor yang diperoleh oleh masing-masing komoditas. Komoditas prioritas utama (prioritas ke-1) bagi Kabupaten Subang yaitu komoditas Padi Sawah dengan total skor 7,23 dan Padi Ladang dengan total skor 6,90. Komoditas prioritas ke-2 bagi Kabupaten Subang yaitu komoditas Jagung dan Kacang Tanah dengan total skor masing-masing 6,17. Komoditas prioritas ke-3 bagi Kabupaten Subang yaitu komoditas Kedelai dengan total skor 5,50, komoditas Ubi Kayu dengan total skor 5,43 dan komoditas Ubi Jalar dengan total skor 4,77.

165 c. Berdasarkan hasil analisis gabungan pemilihan komoditas tanaman pangan per Kecamatan diperoleh hasil bahwa lokasi pengembangan komoditas tanaman pangan yang paling efisien berdasarkan pertimbangan ketersediaan lahan, ketersediaan SDM, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang, ketersediaan alat-alat pertanian, serta ketersediaan lembaga pendukung pertanian di Kabupaten Subang terletak di 11 (sebelas) kecamatan, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Subang, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Patokbeusi, Kecamatan Cikaum, Kecamatan Pagaden, Kecamatan Binong, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Pusakanagara, dan Kecamatan Blanakan. Sedangkan untuk komoditas prioritas yang di kembangkan di setiap Kecamatan berbeda-beda seperti terlihat pada Tabel V.1. Tabel V.1 Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Di Setiap Kecamatan Komoditas No Kecamatan Prioritas I Prioritas II Prioritas III 1 2 3 4 5 6 7 1 Sagalaherang 2 Jalancagak 3 Cisalak 4 Tanjungsiang 5 Cijambe 6 Cibogo 7 Subang 8 Kalijati 9 Cipeundeuy 10 Pabuaran 11 Patokbeusi 12 Purwadadi 13 Cikaum 14 Pagaden 15 Cipunagara 16 Compreng 17 Binong 18 Ciasem 19 Pamanukan 20 Pusakanagara 21 Legonkulon 22 Blanakan Sumber : Hasil Analisis, 2008 Keterangan : 1 : Padi Sawah 4 : Kacang Tanah 7 : Ubi Jalar 2 : Padi Ladang 5 : Kedelai 3 : Jagung 6 : Ubi Kayu Berdasarkan Tabel V.I, maka dapat diketahui bahwa dalam pengembangannya komoditas padi sawah dan padi ladang merupakan komoditas yang paling diutamakan pengembangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pola penanaman dimana kelompok komoditas tanaman pangan prioritas utama memiliki luas tanam lebih luas dibandingkan dengan kelompok komoditas prioritas kedua begitu pula

166 dengan kelompok komoditas tanaman pangan prioritas kedua terhadap kelompok komoditas tanaman pangan prioritas ketiga. 5.2 Rekomendasi Melihat dari temuan di lapangan dan hasil pembahasan serta kesimpulan yang telah diambil, penulis merasa perlu untuk memberikan rekomendasi yang diharapkan akan bermanfaat bagi pembuat keputusan kebijakan yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Subang maupun pelaksana kebijakan tersebut. Rekomendasi ini terdiri dari dua bagian yaitu rekomendasi secara umum yang dalam hal ini berupa rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas Kabupaten Subang dan rekomendasi secara khusus yaitu rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas per kecamatan di Kabupaten Subang. 5.2.1 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang Rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan Kabupaten Subang ini dimaksudkan untuk memberi masukan kepada pihak pemerintah daerah maupun pihak-pihak terkait lainnya guna lebih meningkatkan perkembangan komoditas tanaman pangan di Kabupaten Subang. Adapun rekomendasi tersebut adalah : a. Dalam pengembangan komoditas tanaman pangan di Kabupaten Subang perlu adanya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan yang selama ini masih rendah. Dengan cara mengoptimalkan lahan yang selama ini belum dimanfaatkan untuk usaha tani. b. Memperluas jaringan pemasaran baik lokal maupun pemasaran keluar wilayah Kabupaten Subang dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, diantaranya yaitu jaringan jalan, sarana angkutan dan pasar. c. Selain peningkatan produktivitas dan sarana serta prasarana penunjang, pengembangan komoditas tanaman pangan juga memerlukan dukungan dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Dukungan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan dalam mendorong pengembangan komoditas tanaman pangan kearah yang lebih baik.

167 5.2.2 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan di Kabupaten Subang Selain rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas Kabupaten Subang, studi ini juga memberikan output berupa rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas per kecamatan di Kabupaten Subang. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan pada bidang yang terkait. Adapun rekomendasi tersebut antara lain : a. Dalam pengembangan komoditas tanaman pangan, untuk kecamatan-kecamatan yang berada di bagian Utara hingga bagian Tengah yaitu Kecamatan Cijambe, Cibogo, Subang, Kalijati, Pabuaran, Patokbeusi, Purwadadi, Cikaum, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Binong, Ciasem Pamanukan, Pusakanagara, Legonkulon, dan Blanakan sebaiknya lebih diarahkan untuk pengembangan komoditas padi sawah. Hal ini dikarenakan pada adanya dukungan prasarana irigasi terutama irigasi teknis wilayah tersebut sehingga pengembangan komoditas padi lebih optimal. Sedangkan untuk kecamatan lainnya, pengembangan komoditas tanaman pangan diarahkan pada pengembangan komoditas palawija. b. Peningkatan produktivitas tanaman pangan di setiap kecamatan dengan cara mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian yang ada. c. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian setiap kecamatan dengan cara penambahan jumlah sarana maupun peningkatan mutu pelayanan d. Penyediaan alat-alat pertanian yang memadai di setiap kecamatan sehingga dapat lebih mempermudah dalam proses produksi. e. Peningkatan lembaga pertanian di setiap kecamatan dengan cara penambahan jumlah lembaga pertanian serta peningkatan mutu pelayanan guna membantu memperlancar pengembangan produksi pertanian khususnya pertanian tanaman pangan. Untuk lebih jelasnya, rekomendasi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas per kecamatan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel V.2

Tabel V.2 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan Kabupaten Subang No Kecamatan Permasalahan Rekomendasi 1 Sagalaherang 2 Jalancagak 3 Cisalak 4 Tanjungsiang 5 Cijambe, khususnya sarana dan prasarana transportasi serta sarana pemasaran., khususnya sarana dan prasarana transportasi Kurangnya lembaga pertanian, khususnya sarana dan prasarana transportasi Kurangnya lembaga pertanian Ketersediaan SDM di bidang pertanian yang masih rendah, khususnya sarana dan prasarana transportasi Kurangnya lembaga pertanian Peningkatan dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 2,56 km 2 kearah Kecamatan alancagak maupun ke arah Kabupaten Purwakarta. Penambahan sarana pemasaran terutama pasar tani Peningkatan sarana transportasi dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian Peningkatan lembaga pertanian baik lembaga penyuluhan maupun lembaga Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran maupun sarana dan pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,50 km 2 ke arah Kec. Jalancagak dan ke arah Kec. Tanjungsiang Peningkatan lembaga pertanian baik lembaga penyuluhan maupun lembaga Peningkatan tenaga kerja dibidang pertanian khususnya pertanian tanaman pangan. Peningkatan dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,06 km 2 ke arah Kec. Cisalak dan ke arah Kab. Sumedang Peningkatan lembaga pertanian baik lembaga penyuluhan maupun lembaga Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran maupun sarana dan

No Kecamatan Permasalahan Rekomendasi, khususnya sarana dan prasarana transportasi 6 Cibogo 7 Subang 8 Kalijati 9 Cipeundeuy 10 Pabuaran Ketersediaan SDM di bidang pertanian yang masih rendah, khususnya sarana dan prasarana transportasi dan prasarana irigasi Sarana dan prasarana penunjang pertanian, khususnya prasarana irigasi dan prasarana transportasi, baik sarana pemasaran maupun sarana dan prasarana transportasi Kurangnya ketersediaan lembaga pertanian, khususnya sarana dan prasarana transportasi dan prasarana irigasi pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 0,61 km 2 ke arah Kec. Subang dan ke arah Kab. Sumedang Peningkatan tenaga kerja dibidang pertanian khususnya pertanian tanaman pangan. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,36 km 2 ke arah Kec. Cipunagara, dan prasarana irigasi dengan cara penambahan jaringan irigasi terutama jaringan irigasi teknis. Peningkatan prasarana penunjang seperti prasarana irigasi dan jaringan jalan dengan cara penambahan jaringan irigasi terutama irigasi teknis maupun peningkatan jaringan jalan sepanjang 28,25 km 2 Kec. Cipunagara Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran maupun sarana dan pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 8.25 km 2 ke arah Kec. Pabuaran Peningkatan lembaga pertanian baik lembaga penyuluhan maupun lembaga Peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti prasarana irigasi, sarana pemasaran dan sarana angkutan dengan cara penambahan jaringan irigasi teknis, penambahan jumlah pasar terutama pasar tani, dan penambahan jumlah sarana angkutan. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran, prasarana irigasi

No Kecamatan Permasalahan Rekomendasi, khususnya sarana pemasaranan, sarana dan prasarana transportasi dan prasarana irigasi 11 Patokbeusi 12 Purwadadi 13 Cikaum 14 Pagaden 15 Cipunagara, khususnya sarana dan prasarana transportasi dan sarana pemasaranan, khususnya sarana pemasaranan, sarana dan prasarana transportasi dan prasarana irigasi, khususnya sarana pemasaranan, sarana dan prasarana transportasi dan prasarana irigasi, khususnya sarana pemasaranan, serta, baik sarana pemasaran maupun sarana dan prasarana transportasi Kurangnya ketersediaan lembaga pertanian khususnya maupun dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,96 km 2 Kec. Patokbeusi dan Kab. Purwakarta Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran maupun sarana dan pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 5,04 km 2 ke arah Kec. Ciasem dan ke arah Kab. Karawang Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran, prasarana irigasi maupun dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 6,45 km 2 ke arah Kec. Pabuaran Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran, prasarana irigasi maupun sarana angkutan Peningkatan sarana penunjang pertanian yaitu sarana pemasaran dan sarana angkutan pertanian dengan cara penambahan jumlah pasar dan penambahan jumlah sarana angkutan. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian baik sarana pemasaran, prasarana irigasi maupun dengan cara penambahan sarana angkutan terutama sarana angkutan penunjang pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,10 km 2 ke arah Kab. Indramayu Penyediaan alat-alat pertanian terutama traktor tangan

No Kecamatan Permasalahan Rekomendasi lembaga 16 Compreng, baik sarana pemasaranan, maupun sarana dan prasarana transportasi 17 Binong 18 Ciasem 19 Pamanukan 20 Pusakanagara 21 Legonkulon 22 Blanakan Sumber : Hasil Analisis, 2008, khususnya sarana pemasaranan, serta, khususnya sarana pemasaranan, serta, khususnya sarana dan prasarana transportasi, khususnya sarana pemasaranan, serta, khususnya sarana pemasaranan, serta, khususnya sarana pemasaranan, serta pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 3,87 km 2 ke arah Kec. Binong dan Kab. Indramayu. pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 5,86 km 2 ke arah Kec. Pusakanagara dan Kec. Ciasem pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 5,38 km 2 ke arah Kec. Pamanukan dan Kab. Karawang Peningkatan prasarana transportasi dengan cara peningkatan jaringan jalan sepanjang 6,21 km 2 ke arah Kec. Pusakanagara pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 2,52 km 2 ke arah Kab. Indramayu pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 0,42 km 2 ke arah Kec. Pusakanagara pertanian serta peningkatan jaringan jalan sepanjang 4,00 km 2 ke arah Kec. Pamanukan

172 5.3 Kelemahan Studi Studi Pemilihan Komoditas tanaman pangan prioritas di Kabupaten Subang ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan dalam proses maupun keluaran yang dihasilkan. Keterbatasan tersebut diantaranya adalah : a. Studi ini pada umumnya mengunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi, namun dalam prosesnya data yang diperoleh masih terbatas sehingga dirasa kurang maksimal. b. Analisis yang digunakan dalam pemilihan komoditas tanaman pangan bagi Kabupaten Subang menggunakan analisis AHP dimana analisis ini bersifat subjektif sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil dalam topik studi yang sama. c. Analisis kesesuaian lahan dalam studi ini tidak mempertimbangkan faktor penggunaan lahan diluar pertanian sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan hasil perhitungan luas kesesuaian lahan pertanian yang diperoleh. d. Keterbatasan penggunaan kriteria kesesuaian lahan sehingga berdampak pada kurang maksimalnya output yang dihasilkan. 5.4 Saran Studi Lanjutan Sesuai dengan manfaat dari penelitian ini agar dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Subang dalam memaksimalkan potensi pertanian yang ada, maka diperlukan beberapa studi lanjutan untuk melengkapi hasil dari studi ini, yaitu : a. Studi lebih detail mengenai arahan pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas dengan melihat faktor-faktor sumberdaya yang ada. b. Studi lebih detail terhadap potensi pasar dari komoditas tanaman pangan prioritas di Kabupaten Subang c. Kondisi penyediaan sarana dan prasarana pendukung pertanian yang ada saat ini masih sangat kurang. Berkaitan dengan hal tersebut maka dapat dilakukan suatu studi mengenai pengkajian sarana dan prasarana penunjang pertanian baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

BAB V... 164 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 164 5.1 Kesimpulan... 164 5.2 Rekomendasi... 166 5.2.1 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang... 166 5.2.2 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan di Kabupaten Subang... 167 5.3 Kelemahan Studi... 172 5.4 Saran Studi Lanjutan... 172 173