KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim"

Transkripsi

1 ABSTRAK Pembangunan Wilayah (regional) merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah, kewirausahaan (kewiraswastaan), kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secara luas.pengembangan wilayah pada prinsipnya adalah pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Pengembangan ekonomi daerah pada saat ini lebih mewacana seiring dengan diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Potensi alam yang kaya serta melimpahnya tenaga kerja, sepatutnya menjadi pendorong pembangunan ekonomi. Sayangnya, kebijakan yang ditempuh selama ini tidak berbasiskan pada kerja yang integral. Pengenalan kemampuan (economic foundation) dan potensi alam tidak terangkum dalam kebijakan yang sistematis. Dengan diterapkannya otonomi daerah, sebenarnya dapat mengembangkan peranan daerah menjadi lebih strategis, sehingga memiliki kemampuan dalam memajukan perekonomiannya. Didalam pembangunan wilayah, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting dalam melakukan analisis tentang pengembangan ekonomi yang terjadi disuatu wilayah. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam yang dimiliki tersebut, maka tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan berbeda satu sama lain. Keterbatasan potensi sumberdaya yang dapat dikembangkan untuk pengembangan wilayah akan memerlukan suatu alternatif pengembangan sektor perekonomian yang lebih strategis. Permasalahan ekonomi mendasar yang sering dihadapi oleh wilayah-wilayah yang sedang berkembang yaitu menetapkan sektor prioritas yang sesuai dengan potensi wilayahnya. Pemilihan sektor perekonomian prioritas akan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan sektor basis (faktor yang dominan dalam suatu perekonomian daerah dan memberi pendapatan melalui perdagangan antar daerah) dan mendorong sektor non basis kearah sektor basis. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu analisis untuk menentukan komoditas tanaman pangan yang menjadi prioritas bagi pengembangan ekonomi Kabupaten Subang dengan pendekatan faktor sumberdaya, potensi pasar, serta kebijakan pemerintah Kabupaten Subang. Metoda analisis yang digunakan dalam studi ini terdiri dari tiga metoda yaitu metoda Analytical Hierarchy Process (AHP), metoda Shift and Share dan metoda penampalan (overlay) untuk menentukan kesesuaian lahan pertanian setiap komoditas tanaman pangan. Berdasarkan kondisi eksisting dan analisis yang dilakukan dalam studi ini, maka dihasilkan output yaitu berupa komoditas tanaman pangan prioritas bagi Kabupaten Subang, lokasi ideal bagi pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas di Kabupaten Subang, serta rekomendasi begi pihak terkait dalam membantu pengembangan komoditas tanaman pangan prioritas tersebut baik secara umum (Kabupaten Subang) maupun per Kecamatan. Key word : Komoditas tanaman pangan, Prioritas, Kesesuaian lahan komoditas, metoda Analytical Hierarchy Process (AHP), metoda Shift and Share. i

2 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu alaikum Wr. Wb Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini dengan judul Penentuan Lokasi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Di Kabupaten Subang. Penulisan laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, semangat dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang senantiasa mendo akan dan mendukung anak-anaknya dengan tulus dan tiada henti untuk menghantarkan anaknya dalam mencari bekal hidup. 2. Bpk Ari Djatmiko Ir., MT, selaku ketua jurusan sekaligus pembimbing utama Tugas Akhir, terimakasih atas kesedian dan kesabarannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini, 3. Bpk. Iif Syarifudin, Ir.,M.Si., selaku co-pembimbing terimakasih atas kesedian dan kesabarannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini, 4. Bpk. Dr. Firmansyah, Ir., MT., selaku ketua sidang 5. Bpk. Dr. Wawan Gunawan, Ir., MP., selaku dosen pembahas/penguji terimakasih atas segala masukan serta arahannya. 6. Ibu Zulphiniar, Ir., MT., selaku dosen pembahas/penguji terimakasih atas segala masukan serta arahannya. 7. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Teknik Planologi Universitas Pasundan Bandung, 8. Untuk Dodi Sofyadinata yang tak henti-hentinya memberikan semangat serta bantuan yang tak terkira bagi penulis agar selalu terpacu hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, 9. Untuk Adik-adikku tercinta (Ndah, Ovie, Ita, Mput), terimakasih atas segala dorongan semangat dan dukungannya, tempat dimana penulis berbagi cerita, ii

3 10. Untuk temanku Erwin yang telah membantu penulis untuk kembali mempelajari AHP, 11. Terimakasih untuk rekan-rekan seperjuangan PL 03 yang selalu mengingatkan kewajiban menyusun laporan tugas akhir, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik, 12. Semua pihak yang baik langsung maupun tidak langsung, membantu penulis mempercepat penyelesaian laporan tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat selain bagi penulis sendiri juga untuk pihak lain yang memiliki keterkaitan bidang bahasan atau ketertarikan kajian ilmu. Terakhir, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu peningkatan kualitas laporan tugas akhir ini di masa mendatang. Wassalamu alaikum Wr. Wb Bandung, Februari 2009 Penulis iii

4 DARTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Pertimbangan Rumusan Persoalan Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Ruang Lingkup Ruang Lingkup Wilayah Ruang Lingkup Materi Metode Penelitian Metode Pendekatan Metode Pengumpulan Data Metoda Analisis Kerangka Berpikir Sistematika Laporan...16 BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian Pengembangan Wilayah Pendekatan Pembangunan Wilayah (Regional) Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Komponen Pengembangan Wilayah Kajian Sektor Pertanian Definisi Pertanian Kedudukan Sektor Pertanian Dalam Pengembangan Wilayah Model Pembangunan Pertanian Di Indonesia Faktor-faktor Produksi Pertanian Keterkaiatan Pertanian dengan Industri Pengolahan Sistem Budidaya Komoditas Tanaman Pangan Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Persoalan-Persoalan Pertanian Kriteria Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kriteria Penentuan Lokasi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Perangkat Analisis Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Analisis Shift and Share Analisis Kesesuaian Lahan (Land Suitability Analysis)...47 iv

5 2.4 Studi-studi Terdahulu...51 BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROFIL KOMODITAS TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG Kebijakan Pembangunan Kebijakan Pembangunan Jawa Barat Kebijakan Pembangunan Kabupaten Subang Kebijakan Pengembangan Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang Gambaran Umum Kabupaten Subang Kondisi Sumberdaya Alam Wilayah Kabupaten Subang Kondisi Sumberdaya Manusia Kabupaten Subang Kondisi Perekonomian Wilayah Kabupaten Subang Profil Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Sumberdaya Lahan Komoditas Tanaman Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Tanaman Pangan Kontribusi Komoditas Tanaman Pangan Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Infrastruktur Pendukung BAB IV ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN PRIORITAS DI KABUPATEN SUBANG Analisis Kesesuaian Lahan Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Sawah Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Ladang Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Jagung Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Kayu Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Jalar Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Kacang Tanah Analisis Kesesuaian Lahan Komoditas Kedelai Analisis Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas di Kabupaten Subang Penentuan Kriteria Perumusan Hirarki Penilaian Tingkat Kepentingan Penilaian Komoditas Tanaman Pangan Untuk Setiap Kriteria Hasil Akhir Analisis AHP Analisis Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Komoditas Tanaman Pangan Analisis Penentuan Lokasi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang Analisis Ekonomi Wilayah (Keunggulan Komparatif) Analisis Keruangan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Rekomendasi Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang v

6 5.2.2 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan di Kabupaten Subang Kelemahan Studi Saran Studi Lanjutan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A Definisi Operasional LAMPIRAN B Desain Survey LAMPIRAN C Kuisioner LAMPIRAN D Tabel Analisis Shift and Share LAMPIRAN E Analisis AHP LAMPIRAN F Distribusi Frekuensi (Aturan Sturges) vi

7 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Kontribusi Sektor Kegiatan Terhadap PDRB Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Konstan (%) Tahun Tabel I.2 Distribusi Sektor Pertanian Pada PDRB Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Konstan (%) Tahun Tabel I.3 Jenis Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang...10 Tabel II.1 Bidang-bidang Agroindustri Yang Memanfaatkan Bahan Baku Komoditas Tanaman Pangan...32 Tabel II.2 Kriteria, Variabel dan Indikator dalam Menentukan Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang...39 Tabel II.3 Kriteria, Variabel dan Indikator dalam Menentukan Lokasi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang...40 Tabel II.4 Kriteria Kesesuaian Lahan Kawasan Budidaya Pertanian...48 Tabel II.5 Kriteria Utama Kesesuaian Lahan Pertanian Tanaman Pangan...49 Tabel II.6 Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Ladang...50 Tabel II.7 Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Sawah...50 Tabel II.8 Kesesuaian Lahan Komoditas Jagung...50 Tabel II.9 Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Kayu...50 Tabel II.10 Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Jalar...50 Tabel II.11 Kesesuaian Lahan Komoditas Kacang Tanah...51 Tabel II.12 Kesesuaian Lahan Komoditas Kedelai...51 Tabel II.13 Perbedaaan Studi Dengan Studi Terdahulu...54 Tabel III.1 Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Kabupaten Subang Tahun Tabel III.2 Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Kabupaten Subang Tahun Tabel III.3 Jumlah Curah Hujan Menurut Kecamatan (mm/tahun) di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.4 Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Jiwa) di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.5 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.6 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.7 Jumlah Petani Penggarap Menurut Status Kepemilikan Lahan (Jiwa) Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.8 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.9 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.10 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (%) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.11 Luas Lahan Pertanian Per Kecamatan (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.12 Luas Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan (ha) Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun vii

8 Tabel III.13 Luas Lahan Kritis Per Kecamatan (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.14 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.15 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Padi Sawah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.16 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Padi Ladang Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.17 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.18 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Ubi Kayu Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.19 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Ubi Jalar Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.20 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Kacang Tanah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.21 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Kedelai Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.22 Nilai Kontribusi Komoditas Tanaman Pangan Terhadap PDRB ADHB (Juta Rupiah) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.23 Nilai Kontribusi Komoditas Tanaman Pangan Terhadap PDRB ADHK (Juta Rupiah) Kabupaten Subang Tahun Tabel III.24 Orientasi Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.25 Jumlah Kuantitas Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.26 Jumlah Sarana Pasar Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.27 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis, Kondisi dan Kelas Jalan Kabupaten Subang Tahun Tabel III.28 Jumlah Kendaraan Dirinci Per Kecamatan (Unit) di Kabupaten Subang Tahun Tabel III.29 Jumlah Alat/Mesin Pertanian Kabupaten Subang Tahun Tabel III.30 Lokasi Lembaga Penyuluhan dan Perkreditan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.1 Luas Kesesuaian Lahan Pertanian (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.2 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Sawah (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 3 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Ladang (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 4 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Jagung (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 5 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Kayu (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 6 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Jalar (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 7 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Kacang Tanah (ha) Kabupaten Subang Tahun viii

9 Tabel IV. 8 Luas Kesesuaian Lahan Komoditas Kedelai (ha) Kabupaten Subang Tahun Tabel IV. 9 Jenis Komoditas Tanaman Pangan Berdasarkan Kesesuaian Lahan Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.10 Kriteria, Variabel dan Indikator dalam Menentukan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas di Kabupaten Subang Tabel IV.11 Nilai Bobot Kriteria Penentuan Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Subang Tabel IV.12 Klasifikasi Perkembangan Produksi, Laju Pertumbuhan, dan Rata-rata Laju Pertumbuhan Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tabel IV.13 Klasifikasi Potensi Pasar, Kuantitas Pemasaran Komoditas, dan rata-rata Kuantitas Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.14 Klasifikasi Ketersediaan Sumber Daya Alam Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.15 Klasifikasi Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.16 Klasifikasi Kontribusi dan Proporsi Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.17 Klasifikasi Jaringan Pemasaran Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.18 Total Skor Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tabel IV.19 Faktor-faktor Penghambat Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tabel IV.20 Hasil Analisis Shift and Share Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.21 Hasil Analisis Shift and Share Komoditas Tanaman Pangan Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.22 Klasifikasi Jumlah Petani Pemilik Lahan Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.23 Klasifikasi Prasarana Irigasi Teknis dan Setengah Teknis (km 2 ) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.24 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tabel IV.25 Indeks Aksesibilitas Jalan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.26 Klasifikasi Sarana Angkutan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.27 Klasifikasi Sarana Pasar Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.28 Klasifikasi Penggunaan Alat/Mesin Pertanian Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.29 Klasifikasi Lembaga Penyuluhan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.30 Klasifikasi Lembaga Perkreditan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Tabel IV.31 Penentuan Lokasi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang Tabel IV.32 Penentuan Kesesuaian Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang ix

10 Tabel IV.33 Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Kabupaten Subang Tabel V.1 Komoditas Tanaman Pangan Prioritas di Setiap Kecamatan Tabel V.2 Rekomendasi Bagi Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan Kabupaten Subang x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Peta Administrasi...11 Gambar I.2 Kerangka Pemikiran...21 Gambar 2.1 Pengaruh Timbal Balik Antara Pembangunan Ekonomi Dengan Kependudukan...26 Gambar 2.2 Keterkaitan Produksi Ke Belakang (Backward Lingkage) antara Industri Kecil (IK), Industri menengah dan Besar (IMB), Pertanian & Sektor-sektor Lainnya...32 Gambar 2.3 Keterkaitan Produksi Ke Depan (Forward Lingkage) antara Industri Kecil (IK), Industri menengah dan Besar (IMB), Pertanian & Sektor-sektor Lainnya...33 Gambar 2.4 Bentuk Saluran Pemasaran Sederhana...35 Gambar 2.5 Saluran Pemasaran Swasta...35 Gambar 2.6 Saluran Pemasaran Pemerintah...36 Gambar 3.1 Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.2 Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.3 Peta Ketinggian...67 Gambar 3.4 Peta Kemiringan...68 Gambar 3.5 Peta Jenis Tanah...69 Gambar 3.6 Peta Kedalaman Efektif Tanah...70 Gambar 3.7 Peta Curah Hujan...72 Gambar 3.8 Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Jiwa) di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.9 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.10 Peta Kepadatan Penduduk...76 Gambar 3.11 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.12 Jumlah Petani Penggarap (Jiwa) Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.13 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.14 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (%) Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.15 Persentase Luas Lahan Pertanian Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.16 Luas Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan (ha) Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.17 Peta Daya Dukung Lahan...87 Gambar 3.18 Perkembangan Produksi Komoditas Tanaman Pangan Di Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.19 Produksi Padi Sawah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun xi

12 Gambar 3.20 Produksi Padi Ladang Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.21 Peta Komoditas Padi...91 Gambar 3.22 Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.23 Produksi Ubi Kayu Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.24 Produksi Ubi Jalar Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.25 Produksi Kacang Tanah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.26 Produksi Kedelai Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.27 Peta Komoditas Palawija...99 Gambar 3.28 Skema Orientasi Ekspor Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Subang Tahun Gambar 3.28 Peta Lokasi Pasar Gambar 4.1 Proses Analisis Tumpang Tindih Kesesuaian Lahan Gambar 4.2 Peta Kesesuaian Lahan Pertanian Gambar 4.3 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Sawah Gambar 4.4 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Padi Ladang Gambar 4.5 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Jagung Gambar 4.6 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Kayu Gambar 4.7 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Ubi Jalar Gambar 4.8 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Kacang Tanah Gambar 4.9 Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Kedelai Gambar 4.10 Pohon Hirarki (Decomposition) Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Prioritas di Kabupaten Subang Gambar 4.11 Peta Komoditas Tanaman Pangan Prioritas Per Kecamatan xii

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon ABSTRAK Kota Cilegon merupakan salah satu kota di Provinsi Serang Banten. Menurut kebijakan yang ada yakni yang terkait akan Kota Cilegon seperti RTRW Provinsi Banten menetapkan fungsi Kota Cilegon sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nugroho dan Dahuri, 2004: 12 Adisasmita, 2005: 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nugroho dan Dahuri, 2004: 12 Adisasmita, 2005: 22 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara luas perencanaan pembangunan wilayah diartikan sebagai suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 164 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, serta memberikan beberapa rekomendasi baik rekomendasi secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. [Type text] [Type text] [Type tex[type text] [T KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Studi Penerapan Mekanisme Insentif

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... xii

DAFTAR ISI. Abstrak... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... xii DAFTAR ISI Abstrak... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... xii BAB 1 BAB 2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1-1 1.2 Perumusan Masalah... 1-3 1.2.1 Permasalahan

Lebih terperinci

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : 1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan wilayah merupakan dinamika daerah menuju kemajuan yang diinginkan masyarakat. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dalam memajukan kondisi sosial,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR ISI PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

FOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO AGRIBISNIS

FOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO AGRIBISNIS FOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO 090304120 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR.

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, petunjuk, hidayah-nya serta atas izin-nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir serta penyelesaian penyusunan Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan dan Manfaat... 8 1.4 Ruang Lingkup...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang masih memegang peranan dalam peningkatan perekonomian nasional. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN KARAWANG PERIODE Penerapan Analisis Shift-Share. Oleh MAHILA H

PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN KARAWANG PERIODE Penerapan Analisis Shift-Share. Oleh MAHILA H PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN KARAWANG PERIODE 1993-2005 Penerapan Analisis Shift-Share Oleh MAHILA H14101003 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI

PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI Yetti Anita Sari Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta E-mail: yettianitasari@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian merupakan salah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang melibatkan pembentukan institusi baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Bagian I :

KATA PENGANTAR Bagian I : KATA PENGANTAR Segala Puji Syukur patut kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rakhmat-nya sehingga pelaksanaan Penelitian Baseline Economic Survey-KPJu Unggulan UMKM Provinsi

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam kita sampaikan atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b. 30 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PERTANIAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

DINAMIKA LAHAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN KOTA TANGERANG : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS

DINAMIKA LAHAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN KOTA TANGERANG : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS DINAMIKA LAHAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN KOTA TANGERANG : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sektor Unggulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telah berperan besar kepada perkembangan perekonomian suatu wilayah, karena mempunyai keunggulan-keunggulan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT Rachmat Hendayana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jl Tentara Pelajar, 10 Bogor ABSTRAK Makalah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 18 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi Nasional yang bertumpu pada upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang di dapat dari alam dan merupakan barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Peran penting sektor pertanian tersebut sudah tergambar dalam fakta empiris yang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Jurusan Ekonomi Pembangunan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. ANALISI EKONOMI REGIONAL PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN IV PROVINSI JAWA TIMUR ( KABUPATEN JEMBER, KABUPATEN BONDOWOSO, KABUPATEN SITUBONDO) (DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS LOCATION QUOTION) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG Oleh: Muchjidin Rachmat*) Abstrak Tulisan ini melihat potensi lahan, pengusahaan dan kendala pengembangan palawija di propinsi Lampung. Potensi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data 13 3 METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian meliputi wilayah Kabupaten yang mencakup 10 kecamatan. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

Lebih terperinci

EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN

EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan Oleh : YOGA

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI BIDANG USAHA UNGGULAN BERBAHAN BAKU PERTANIAN DALAM SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI BIDANG USAHA UNGGULAN BERBAHAN BAKU PERTANIAN DALAM SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI BIDANG USAHA UNGGULAN BERBAHAN BAKU PERTANIAN DALAM SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA OLEH MUHAMMAD MARDIANTO 07114042 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dalam UUD 1945 (Ramelan, 1997). Peran pemerintah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 08 Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Tata Ruang Tujuan Sosialisasi Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik ik & Lingkungan,

Lebih terperinci

DRAFT LAPORAN AKHIR KABUPATEN TUAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DRAFT LAPORAN AKHIR KABUPATEN TUAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN STUDI SISTRANAS PADA TATARAN TRANSPORTASI LOKAL(TATRALOK) DI WILAYAH PROVINSI MALUKU DALAM MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN SENTRA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Komoditas Basis Komoditas basis adalah komoditas yang memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetitif. Secara komparatif, tingkat keunggulan ditentukan

Lebih terperinci

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

PRODUKSI PANGAN INDONESIA 65 PRODUKSI PANGAN INDONESIA Perkembangan Produksi Pangan Saat ini di dunia timbul kekawatiran mengenai keberlanjutan produksi pangan sejalan dengan semakin beralihnya lahan pertanian ke non pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis 3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis 3.1.1 Kelembagaan Agro Ekonomi Kelembagaan agro ekonomi yang dimaksud adalah lembaga-lembaga yang berfungsi sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia, dan Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak

Lebih terperinci

ARAHAN PENGEMBANGAN USAHATANI TANAMAN PANGAN BERBASIS AGRIBISNIS DI KECAMATAN TOROH, KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

ARAHAN PENGEMBANGAN USAHATANI TANAMAN PANGAN BERBASIS AGRIBISNIS DI KECAMATAN TOROH, KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR ARAHAN PENGEMBANGAN USAHATANI TANAMAN PANGAN BERBASIS AGRIBISNIS DI KECAMATAN TOROH, KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR Oleh: HAK DENNY MIM SHOT TANTI L2D 605 194 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka. nasional, serta koefisien gini mengecil.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka. nasional, serta koefisien gini mengecil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi suatu daerah pada hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan integral dari pembangunan ekonomi nasional yang dilaksanakan terarah dan terus

Lebih terperinci

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI : Identifikasi Dan Pengembangan Komoditi Pangan Unggulan di Humbang Hasundutan Dalam Mendukung Ketersediaan Pangan Berkelanjutan Hotden Leonardo Nainggolan Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah

Lebih terperinci

Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Akhmad Susanto NIM : E

Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Akhmad Susanto NIM : E ANALISIS ANGKATAN KERJA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) JAWA TENGAH TAHUN 2010 DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan Oleh

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia sedang melakukan pembangunan wilayah yang bertujuan menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iv vii ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Permasalahan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS CMA DALAM BENTUK PELET ORGANIK PADA BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays saccharata) DI LAHAN KERING DESA GADING GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS CMA DALAM BENTUK PELET ORGANIK PADA BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays saccharata) DI LAHAN KERING DESA GADING GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA EFEKTIVITAS CMA DALAM BENTUK PELET ORGANIK PADA BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays saccharata) DI LAHAN KERING DESA GADING GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kedudukan Kota Bogor yang terletak di antara wilayah Kabupaten Bogor dan dekat dengan Ibukota Negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa

KATA PENGANTAR. skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya yang telah dilimpahkan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk

KATA PENGANTAR. ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya yang telah dilimpahkan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI EKONOMI KOMODITAS PADI TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MADIUN

KONTRIBUSI EKONOMI KOMODITAS PADI TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MADIUN KONTRIBUSI EKONOMI KOMODITAS PADI TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MADIUN SKRIPSI Oleh ARMY YUDHA NINGRUM NIM. 021510201174 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2007

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ii iii iv PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 4 Tujuan Penelitian... 9 Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian... 9 Manfaat

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian di suatu wilayah akan menyebabkan semakin

Lebih terperinci

KINERJA WILAYAH JAWA BARAT SELATAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TUGAS AKHIR. Oleh: DESRA NINDITA

KINERJA WILAYAH JAWA BARAT SELATAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TUGAS AKHIR. Oleh: DESRA NINDITA KINERJA WILAYAH JAWA BARAT SELATAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TUGAS AKHIR Oleh: DESRA NINDITA 15402028 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 19/3/52/Th.X, 1 Maret 216 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 214 (ATAP 214) produksi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA Oleh : Bambang Irawan Adreng Purwoto Frans B.M. Dabukke Djoko Trijono PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 25 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 26 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 2019

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji skukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terselesaikannya Laporan Akhir Penyusunan Kajian Kebutuhan Teknologi Potensi Daerah Kabupaten Jepara. Buku Laporan ini merupakan laporan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan daerah dalam era globalisasi saat ini memiliki konsekuensi seluruh daerah di wilayah nasional menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi secara langsung

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KRITERIA, PERSYARATAN, DAN TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...

Lebih terperinci

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANALISIS SEKTOR BASIS DAN KONDISI PEREKONOMIAN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2006-2012 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI LAHAN SAWAH UNTUK PENCADANGAN KAWASAN PRODUKSI BERAS DI KABUPATEN AGAM - SUMATERA BARAT NOFARIANTY

ANALISIS POTENSI LAHAN SAWAH UNTUK PENCADANGAN KAWASAN PRODUKSI BERAS DI KABUPATEN AGAM - SUMATERA BARAT NOFARIANTY ANALISIS POTENSI LAHAN SAWAH UNTUK PENCADANGAN KAWASAN PRODUKSI BERAS DI KABUPATEN AGAM - SUMATERA BARAT NOFARIANTY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 YANG SELALU DI HATI Yang mulia:

Lebih terperinci

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN.. ix INTISARI... x ABSTRACK... xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada umumnya mempunyai corak atau cirinya sendiri yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 48 Tahun 2008, juga tengah giat membangun daerahnya. Sebagai daerah yang masih

BAB I PENDAHULUAN. 48 Tahun 2008, juga tengah giat membangun daerahnya. Sebagai daerah yang masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pringsewu sebagai sebuah Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dibentuk berdasarkan Surat Keterangan Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) nomor 48 Tahun 2008,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sumber pendapatan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui perannya dalam pembentukan Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengembangan sumber daya mineral yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan dapat mendukung bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan memerlukan perencanaan yang akurat dari pemerintah. Upaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci