Aplikasi Dekstrin Ubi Kayu Metode Pragelatinisasi Parsial Pada Produk Cassava Stick

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Formulasi Mi Jagung Berbahan Baku Tepung Jagung Modifikasi. Development of Formulation Noodles Made from Raw Corn Starch Modified Corn

Karakteristik Dekstrin dari Pati Ubi Kayu yang Diproduksi dengan Metode Pragelatinisasi Parsial

Karakterisasi Tepung Ubi Kayu Modifikasi

Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno Hatta no.10, Rajabasa Bandar Lampung. Telp. (0721) ) ABSTRACT

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Pilot. Plant, dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung.

USUL UBER HKI METODE PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG MODIFIKASI DENGAN CARA PENGGILINGAN BASAH DAN PEMANASAN

I. PENDAHULUAN. Pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai alternatif makanan pokok memerlukan

PRODUKSI DEKSTRIN UBIKAYU MELALUI METODE GELATINISASI SEBAGIAN MENGGUNAKAN ROTARY DRUM

KARAKTERISASI TEPUNG KASAVA YANG DIMODIFIKASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK MIE DAN BISKUIT

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK FLAKE

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI


PEMBUATAN SPONGE CAKE BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

I. PENDAHULUAN. Produksi ubi jalar di Indonesia pada tahun 2013 dilaporkan sebesar ton

PENGARUH METODE PERLAKUAN AWAL (PRE-TREATMENT) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR UNGU

Kajian Potensi Beras Siger (Tiwul Instan) Fortifikasi Sebagai Pangan Fungsional

METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI ROTI DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS, UBI KAYU, KENTANG DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN XANTHAN GUM

I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Pemanfaatan umbi-umbian di Indonesia belum

PRODUKSI DEKSTRIN DARI UBI JALAR ASAL PONTIANAK SECARA ENZIMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

PENGARUH LAMA PENGERINGAN KENTANG DAN PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KENTANG TERHADAP MUTU COOKIES KENTANG

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA DAN SENSORI COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH DAN MOCAF)

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian dan (1.7) Tempat dan Waktu Penelitian. Jamur tiram putih atau dalam bahasa latin disebut Plerotus

KARAKTERISASI DAGING SINTETIS DARI PERLAKUAN KONSENTRAT KEDELAI, TEPUNG TERIGU DAN METODE PEMASAKAN

PENGARUH PROPORSI TAPIOKA DAN TEPUNG BERAS MERAH TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERUPUK BERAS MERAH SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.

SIFAT FISIKO-KIMIA PRODUK EKSTRUSI DARI BERAS DENGAN SUBTITUSI RICE BRAN ABSTRACT

PEMANFAATAN MIKROALGA Spirulina sp DALAM FORMULASI BUTTER COOKIES: STUDI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH : EVALUASI SIFAT SENSORIS, FISIK, DAN KIMIA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI OAT BRAN PADA SOSIS TEMPE TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN SENSORIS

Oleh : Marinda Sari 1, Warji 2, Dwi Dian Novita 3, Tamrin 4

METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

PEMBUATAN MIE INSTAN DARI TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

OLEH: ROMA KHATELINA HUTAGAOL

PENGARUH WAKTU PENGUKUSAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KACANG MERAH HASIL PENYANGRAIAN SKRIPSI OLEH: NOVITA KRISTANTI

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

METODE. Waktu dan Tempat

Padang, Maret Putri Lina Oktaviani

Optimasi Proses Pembuatan Bubuk (Tepung) Kedelai

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

PEMANFAATAN BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING (COOKIES) MAKALAH KOMPREHENSIF

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Karakteristik menir segar Karakteristik. pengujian 10,57 0,62 0,60 8,11 80,20 0,50 11,42 18,68.

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh: NIMAS OCTAVIA

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET GURAMI DENGAN MENGGUNAKAN PATI GARUT, MAIZENA, DAN TAPIOKA SEBAGAI FILLER PROPOSAL SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

COOKIES DIET APRANATA SEMARANG SKRIPSI. Oleh :

APLIKASI Stevia rebaudiana Bertoni SEBAGAI PEMANIS ALAMI DALAM PRODUKSI COOKIES TEMPE RENDAH KALORI

PENGARUH FORMULASI TEPUNG PELAPIS DARI TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta) TERHADAP KERENYAHAN FILLET AYAM GORENG DENGAN METODE DEEP-FAT FRYING

PENGARUH LAMA PENGUKUSAN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA MASHED SWEET POTATO POWDER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE SEBAGAI EDIBLE COATING TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK STICK UBI KAYU SKRIPSI

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK FLAKE DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS KETAN HITAM PREGELATINISASI (Oryza sativa glutinousa L.) DAN TAPIOKA SKRIPSI

KARAKTERISTIK SIFAT FUNGSIONAL KACANG MERAH REBUS DENGAN VARIASI WAKTU PEREBUSAN SKRIPSI OLEH: RICHARD WANG

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI TAHU DAN BAKING SODA TERHADAP PEMBUATAN KERUPUK TAHU

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BIJI NANGKA DENGAN TAPIOKA DAN JUMLAH SODIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU KERUPUK SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

STUDI PENGARUH JUMLAH FORMULASI RAGI INOKULUM DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP MUTU BIJI KOPI

STUDI PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN DAN KONSENTRASI PENSTABIL TERHADAP MUTU MAKANAN PENDAMPING ASI-BISKUIT SKRIPSI. Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo

METODE PENELITIAN. Tabel 2. Formulasi adonan

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

Flake LABU KUNING (cucurbita moschata) DENGAN KADAR VITAMIN A TINGGI (Pumpkin (cucurbita moschata) flake with high-vitamin a content)

Sifat Organoleptik Beras Tiruan Instan Berbahan Baku Tepung Ubi Jalar Ungu Termodifikasi Secara Fisik

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : SISKA SANITA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH DAN TEPUNG KEDELAI : EVALUASI SIFAT SENSORIS, FISIK, DAN KIMIA SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 501-507 Aplikasi Dekstrin Ubi Kayu Metode Pragelatinisasi Parsial Pada Produk Cassava Stick Applications Dextrin Cassava Pragelatinisasi method Partial On Stick Cassava Products Surfiana 1), Beni Hidayat 2), dan Nurbani Kalsum 3) 1) 2) 3) Program Studi Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung. Jl. Soekarno Hatta no 10 Rajabasa Bandar Lampung Telp. (0721)703995 ABSTRACT Dextrin is a modified starch products which is widely used in food industries and pharmaceutical. The main use of dextrin is as a starch substitute for various purposes, mainly processing of various snacks product (snack food). One physical method to produce cassava starch dextrin is partial pre-gelatinization. The purpose of research was to produce cassava starch dextrin using partial pre-gelatinization for raising agent of cassava stick product. The research was conducted at Food Technology Laboratory, Analysis Laboratory and Pilot Plant in State Polytechnic of Lampung from April to October 2014. Stages production of cassava starch dextrin was extraction, drying, and partial pre-gelatinization. Dextrin produced was used as raising agent in production of cassava stick with the number of 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The observations carried out on cassava stick product was the organoleptic properties (color, texture, taste, and crunchy) with hedonic test. The physical and chemical properties (moisture, ash, crude fiber, fat, and protein content) were also observed. Scale up cassava starch dextrin production were carried out with adding water 40%, cooking at 90 o C for 45 minutes in single rotary drum cooker, and drying at 60 o C until it is reach 10% of moisture content. Dextrin formulation10% given the best organoleptic and physical properties without any changes in cassava stick chemical composition. Key words: cassava starch dextrin, partial pre-gelatinization, cassava stick product Diterima: 10 April 2015, disetujui 24 April 2015 PENDAHULUAN Dekstrin merupakan produk modifikasi/turunan pati yang banyak digunakan pada industri pangan dan farmasi. Dibandingkan pati asal, desktrin memiliki berbagai kelebihan karakteristik, antara lain kelarutan dalam air dan daya serap air yang lebih tinggi, serta lebih stabil selama penyimpanan (Marchal, et al., 1999). Kebutuhan dekstrin untuk keperluan industri pangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Penggunaan dekstrin yang utama adalah sebagai pensubtitusi pati untuk berbagai keperluan, terutama pada pengolahan aneka produk makanan ringan ( snack food). Mengingat tingginya kebutuhan desktrin untuk keperluan industri, sementara produksi dalam negeri relatif tidak mencukupi sehingga saat ini sebagian besar dekstrin diperoleh dari impor. Menurut data Badan Pusat Statistik (2009), volume impor dekstrin Indonesia Tahun 2006 sejumlah 36,7 ton senilai US$ 21.791.938 dan meningkat pada Tahun 2007 menjadi sejumlah 39,3 ton dengan nilai impor mencapai US$ 26.209.257.

Proses produksi dekstrin dari tapioka dapat dilakukan secara fisik, kimia dan enzimatis. Salah satu metode fisik untuk memproduksi dekstrin dari pati ubi kayu adalah proses pragelatinisasi parsial. Proses pragelatinisasi parsial adalah proses modifikasi pati secara fisik menggunakan metode pemanasan pada suhu di atas titik gelatinisasi pati (Rismana, 2002; Kearsley and Dziedzic, 1995). Aplikasi metode pragelatinisasi parsial antara lain dilaporkan oleh Chornet et al. (US Patent 4,761,185 Tahun 1988) dengan menggunakan alat spray dryer, dan oleh Hidayat, dkk. (2009) dengan cara pemanasan menggunakan drum berputar (rotary drum) untuk memproduksi tepung ubi kayu modifikasi. Hasil penelitian Kalsum, dkk (2012) menunjukkan bahwa pada proses produksi dekstrin ubi kayu metode pragelatinisasi parsial, perlakuan konsentrasi dan suhu pemanasan berpengaruh terhadap warna, komposisi sakarida dekstrin, kelarutan dalam air, dan daya serap air (swelling power). Sedangkan perlakuan sediaan pati kering dengan konsentrasi 40% dan suhu pemanasan pragelatinisasi parsial 110 o C akan menghasilkan dekstrin ubi kayu dengan karakteristik sifat fungsional yang lebih baik yakni menghasilkan nilai warna 81,27, komposisi sakarida dekstrin 13,77 %, kelarutan dalam air 57,77 %, daya serap air (swelling power) 18,93 %, reaksi warna + Iod membentuk warna merah keunguan dan kondisi mikroskopis granula ditandai dengan hilangnya sebagian sifat birefringent (Kalsum, dkk., 2012). Tujuan umum penelitian adalah melakukan produksi dekstrin ubi kayu metode pragelatinisasi parsial untuk dapat digunakan sebagai bahan pengembang pada produk olahan pangan Cassava Stick. Adapun tujuan khusus penelitian adalah: (1) Melakukan produksi dekstrin ubi kayu secara komersial serta melakukan studi evaluasi kesesuaian karakteristik dekstrin hasil pengembangan dengan rencana aplikasinya lebih lanjut untuk pengolahan aneka produk pangan. (2) Melakukan optimasi formulasi dekstrin ubi kayu metode pragelatinisasi parsial sebagai bahan pengembang untuk produk cassava stick. (3) Pengujian karakteristik produk pangan hasil aplikasi. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan, Pilot Plant, dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Oktober 2014. Bahan utama penelitian terdiri dari ubi kayu varietas Thailand (ubi kayu racun) yang diperoleh dari petani di daerah Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bahan-bahan kimia yang dibutuhkan antara lain adalah bahan-bahan kimia untuk keperluan pengujian komposisi kimia dan pengujian sifat-sifat fungsional produk pangan, serta bahan-bahan kimia untuk pengujian karakteristik produk. yang diperoleh dari CV Yona Kimia Bandar Lampung. Alat utama yang digunakan selama pelaksanaan penelitian antara lain adalah ayakan standar Tyler 80 mesh, mesin pemarut, alat penepung tipe Hummer Mill, drum dryer, spektrofotometer, whitenessmeter, teksture analyzer dan brabender amylograp. Serta alat-alat proses pengolahan yang akan digunakan pada aplikasi penggunaan dekstrin pada pembuatan produk cassava stick. Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian diawali dengan produksi dekstrin ubi kayu metode pragelatinisasi parsial, diagram alir seperti pada Gambar 1. Tahap selanjutnya mengaplikasikan dekstrin sebagai bahan pengembang pada pembuatan produk cassava stick (Gambar 2). Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 502

Ubi kayu segar (varietas Thailand) Ekstraksi Pati Proses Pragelatinisasi Parsial (suhu 110 0 C dan konsentrasi pati kering 40%) Dekstrin Optimasi formulasi dekstrin sebagai bahan pengembang produk olahan pangan (Dilakukan dalam bentuk aneka produk makanan ringan) Gambar 1. Diagram alir pembuatan dekstrin ubi kayu metode pragelatinisasi parsial 250 g tepung ubi kayu setiap perlakuan Pencampuran dengan dekstrin 15 % dan garam halus 0.1 % Pencampuran dengan air 1 : 1 Pengadukan Pemipihan 5 mm Pengukusan 10 menit Pendinginan (diangin-anginkan) Pencetakan Pengovenan 50ºC selama 4-5 jam Cassava Stick Pengamatan Penggorengan Cassava Stick matang Pengamatan Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Cassava Stick 503 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

Pengamatan yang akan dilakukan meliputi: (1) Karakteristik organoleptik, menggunakan uji hedonik terhadap warna, tekstur, rasa, dan kerenyahan (Soekarto, 1985). (2) Karakteristik fisik, pengujian karakteristik fisik pada produk dilakukan dalam bentuk rasio pengembangan (berdasarkan perbedaan volume produk sebelum dan setelah direhidrasi), kesempurnaan gelatinisasi (metode spektrofotometer), tekstur (menggunakan alat texture analyser), kekentalan (texture analyzer & viskosimeter). (3) Karakterisik kimia dilakukan dalam bentuk analisis proksimat (AOAC, 1994). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Metode Proses Produksi Dekstrin Metode Pragelatinisasi Parsial Pembuatan dekstrin dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: satu kg pati singkong untuk tiap satu satuan percobaan ditambah 40% air dilanjutkan dengan proses pemanasan menggunakan single rotary drum cooker (hasil modifikasi di laboratorium) pada suhu 90 o C dengan perlakuan pemanasan 45 menit. Setelah pemanasan, sampel dikeluarkan untuk dikeringkan dalam pengering kabinet pada suhu 60 o C hingga kadar air mencapai 10%. Penepungan dilakukan setelah sampel dingin (sesuai suhu ruang) menggunakan hammer mill, dan diayak menggunakan ayakan dengan lubang berukuran 80 mesh. Pengaruh Rasio Penambahan Dekstrin Terhadap Karakteristik Produk Cassava Stick Karakteristik Organoleptik Hasil pengujian pada Tabel 1, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin hingga 10% akan memperbaiki karakteristik warna, tekstur, rasa, dan kerenyahan produk cassava stick. Semakin disukainya karakteristik organoleptik cassava stick hingga perlakuan konsentrasi dekstrin hingga 10% berkaitan dengan parameter kerenyahan produk yang semakin baik. Tabel 1. Karakteristik organoleptik produk cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Hasil pengujian (Konsentrasi dekstrin) Warna Tekstur Rasa Kerenyahan 0% 2,50 1,60 3,50 1,80 5% 2,90 2,80 3,40 2,70 10% 3,30 4,20 3,60 4,05 15% 3,20 4,10 3,60 4,15 20% 3,30 4,00 3,40 4,05 Keterangan : 1 = sangat tidak suka 2= tidak suka 3 = agak suka 4 = suka 5 = sangat suka Karakteristik Fisik Hasil pengujian pada Tabel 2, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin hingga 10% akan memperbaiki karakteristik tekstur dan rasio pengembangan produk cassava stick. Pengujian tekstur secara fisik, dilakukan dengan alat penetrometer semakin rendah tekanan yang diberikan untuk mematahkan tekstur produk maka tekstur produk akan semakin renyah. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 504

Tabel 2. Karakteristik fisik produk cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Konsentrasi dekstrin Karakteristik Fisik Tekstur Rasio pengembangan 0% 3,17 1,5523 5% 3,30 2,2908 10% 2,80 2,5773 15% 4,15 2,4738 20% 4,05 2,3963 Karakteristik Kimia Kadar Air Hasil pengujian kadar air cassava stick, disajikan pada Tabel 3. Pada Tabel 3, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar air cassava stick yang dihasilkan. Tabel 3. Hasil pengujian kadar air cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Air (%) Konsentrasi dekstrin 0% 5,2050 Konsentrasi dekstrin 5% 5,1943 Konsentrasi dekstrin 10% 5,3562 Konsentrasi dekstrin 15% 5,3302 Konsentrasi dekstrin 20% 5,3420 Tidak berbedanya kadar air cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 3) menunjukkan meskipun dekstrin memiliki daya serap air yang tinggi, tetapi air tesebut bersifat air bebas yang mudah diuapkan selama proses pengeringan. Kadar Abu Hasil pengujian kadar abu cassava stick, disajikan pada Tabel 4. Pada Tabel 4, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar abu cassava stick yang dihasilkan. Tabel 4. Hasil pengujian kadar abu cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Abu (%) Konsentrasi dekstrin 0% 2,0360 Konsentrasi dekstrin 5% 2,0071 Konsentrasi dekstrin 10% 2,0343 Konsentrasi dekstrin 15% 1,9904 Konsentrasi dekstrin 20% 1,9389 Tidak berbedanya kadar abu cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 4) menunjukkan peningkatan konsentrasi dekstrin tidak akan merubah komposisi kadar abu produk. Kadar Serat Kasar Hasil pengujian kadar serat kasar cassava stick, disajikan pada Tabel 5. Pada Tabel 5, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar serat kasar cassava stick yang dihasilkan. 505 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

Tabel 5. Hasil pengujian kadar serat kasar cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Serat Kasar (%) Konsentrasi dekstrin 0% 5,7903 Konsentrasi dekstrin 5% 5,8284 Konsentrasi dekstrin 10% 5,8362 Konsentrasi dekstrin 15% 5,9551 Konsentrasi dekstrin 20% 6,0124 Tidak berbedanya kadar serat kasar cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 5) menunjukkan peningkatan konsentrasi dekstrin tidak akan merubah komposisi kadar serat kasar produk. Kadar Lemak Hasil pengujian kadar lemak cassava stick, disajikan pada Tabel 6. Pada Tabel 6, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar lemak cassava stick yang dihasilkan. Tabel 6. Hasil pengujian kadar lemak cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Lemak (%) Konsentrasi dekstrin 0% 14,8859 Konsentrasi dekstrin 5% 14,8856 Konsentrasi dekstrin 10% 14,8984 Konsentrasi dekstrin 15% 14,8817 Konsentrasi dekstrin 20% 14,8021 Tidak berbedanya kadar lemak cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 6) menunjukkan peningkatan konsentrasi dekstrin tidak akan merubah komposisi kadar lemak produk. Kadar Protein Hasil pengujian kadar protein cassava stick, disajikan pada Tabel 7. Pada Tabel 7, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar protein cassava stick yang dihasilkan. Tabel 7. Hasil pengujian kadar protein cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Protein (%) Konsentrasi dekstrin 0% 4,9312 Konsentrasi dekstrin 5% 4,9598 Konsentrasi dekstrin 10% 4,9581 Konsentrasi dekstrin 15% 4,8556 Konsentrasi dekstrin 20% 4,8248 Tidak berbedanya kadar protein cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 7) menunjukkan peningkatan konsentrasi dekstrin tidak akan merubah komposisi kadar protein produk. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 506

Kadar Karbohidrat Hasil pengujian kadar karbohidrat cassava stick, disajikan pada Tabel 8. Pada Tabel 8, terlihat bahwa perlakuan konsentrasi dekstrin tidak berpengaruh terhadap kadar karbohidrat cassava stick yang dihasilkan. Tabel 8. Hasil pengujian kadar karbohidrat cassava stick pada berbagai perlakuan konsentrasi dekstrin Perlakuan Kadar Karbohidrat (%) Konsentrasi dekstrin 0% 67,2326 Konsentrasi dekstrin 5% 67,1238 Konsentrasi dekstrin 10% 66,9168 Konsentrasi dekstrin 15% 66,9868 Konsentrasi dekstrin 20% 67,0798 Tidak berbedanya kadar protein cassava stick pada perlakuan konsentrasi dekstrin (Tabel 8) menunjukkan peningkatan konsentrasi dekstrin tidak akan merubah komposisi kadar karbohidrat produk. KESIMPULAN (1) Proses produksi dekstrin skala pilot plant dilakukan melalui tahapan penambahan air 40%, pemanasan menggunakan single rotary drum cooker pada suhu 90 o C selama 45 menit, dilanjutkan dengan pengeringan pada suhu 60 o C hingga mencapai kadar air 10%. (2) Formulasi dekstrin 10% akan menghasilkan produk cassava stick dengan karekteristik organoleptik dan fisik terbaik tanpa mengubah secara nyata komposisi kimia produk. DAFTAR PUSTAKA AOAC. 1994. Official Methode Analysis Association of Official Analytical Chemist. Washington D.C. Badan Pusat Statistik. 2009. Data Volume Impor Dekstrin Indonesia. Hidayat, B., Nurbani Kalsum, dan Surfiana. 2009 b. Perbaikan Karakteristik Tepung Ubi Kayu Menggunakan Metode Pragelatinisasi Parsial. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun I. Politeknik Negeri Lampung. Kalsum, N., Beni Hidayat, dan Surfiana. 2012. Aplikasi metode Pragelatinisasi Parsial pada Proses produksi Dekstrin Ubi Kayu Dengan cara Pemanasan menggunakan Drum Berputar (Rotary Drum). Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun 1. Politeknik Negeri Lampung. Kearsley, M.W. and Dziedzic. 1995. Handbook of Starch Hydrolysis Product and Their Derivatives. Blackie Academic & Profesionall, Glasgow. Marchal, L.M., H.H. Beeftink, and J. Tramper. 1999. Towards a Rational Design of Commercial Maltodekstrin. J. Trend in Food Science and Technology, 10. 345-355. Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhratara. Jakarta. Rismana, E. 2002. Modifikasi Pati untuk Farmasi. Pikiran Rakyat Cyber Media. 507 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015