PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Salam Sari 1, Melisa 2, Radhya Yusri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Salamsary0101422@gmail.com ABSTRACT The background of this research is result of students s mathematic value that less and there is no in dones the exercises. The purpose of this research to know the result of students s mathematic value using type The Power Of Two as an active learning strategy better than the usual learning in eight class SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. The kind of his research is experiment research with a random subject. Population of this research is students in eight class SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. The choose is VIIIB class as an experiment and VIIIA as contol class. The instrument is result is test of mathematic in form essay with reliability test r 11 = 0,86. Hypothesis testing use a t-test. Based on the data analysis, it is found that both of the classes have normal distribution and varians the homogen in less than α = 0,05. From the hypothesis testing, it is found that t count = 2,88 > t table =1,67 so that H 0 is rejected and H 1 is accepted. It can be concluded of this result of students s mathematic value using type The Power Of Two as an active learning strategy better than the usual learning in eight class SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Keywords: The Power Of Two, Learning Results PENDAHULUAN Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah khususnya pelajaran matematika. Hasil belajar matematika merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran telah berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah tujuan dari pembelajaran telah tercapai atau belum. Maka dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru dituntut kreatif dalam memberikan materi kepada siswa dan mampu memilih strategi yang dapat membuat siswa aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran siswa mampu memahami materi dengan baik serta
berdampak terhadap hasil belajar yang dicapainya. Hasil observasi yang dilakukan tanggal 15 februari sampai 22 Februari 2017, Hasil observasi yang diperoleh adalah proses pembelajaran masih bersifat satu arah, dimana guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Akibatnya banyak siswa yang merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung pasif, ini terlihat pada saat mengerjakan latihan siswa mengerjakan sendirisendiri dan hanya sebagian siswa yang bekerja sama dengan teman sekelilingnya. Hasil wawancara dengan guru matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Pantai Cermin diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru telah memberikan contoh-contoh soal, latihan dan tugas kepada siswa setelah menjelaskan materi. Hal ini bertujuan agar siswa lebih paham dan terbiasa mengerjakan soal-soal matematika. Kesulitan siswa dalam mengerjakan latihan yang diberikan mengakibatkan siswa lebih suka menyalin pekerjaan temannya. Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII SMPN 1 Pantai Cermin diperoleh informasi bahwa siswa menganggap pelajaran matematika membosankan sehingga banyak yang diam ketika ditanya guru tentang materi pelajaran. Siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas dan latihan, hal ini terbukti ketika diberi tugas untuk dikerjakan di rumah, siswa merasa bingung dan menyalin tugas temannya di sekolah. Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas perlu dilakukan pembaharuan dalam pembelajaran matematika agar hasil belajar siswa meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan aktif. Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memperbanyak aktifitas siswa dalam memperoleh informasi dari berbagai sumber dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat diterapkan adalah The Power Of Two. Strategi pembelajaran aktif Tipe The Power Of Two dapat diartikan sebagai kekuatan dua orang. Menurut Silberman (2013:173) bahwa tipe The
Power Of Two dalam proses pembelajaran siswa diberikan beberapa pertanyaan yang memerlukan perenungan dan setelah siswa menemukan jawaban, maka siswa dibentuk secara berpasangan untuk mendiskusikan jawaban mereka masing-masing sehingga dapat memantapkan konsep. Pembelajaran tipe The Power Of Two ini masalahnya didesain oleh guru sesuai dengan topik yang akan dibahas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar aktif tipe The Power Of Two lebih baik dari pada hasil belajar menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIIIB dan kelas kontrol adalah kelas VIIIA. Strategi pembelajaran aktif tipe The Power Of Two sebagai variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Hasil belajar matematika sebagai variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai yang terdiri dari 4 soal. Sebelumnya dilakukan uji coba di SMPN 3 Pantai Cermin. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t satu pihak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 28 April sampai 15 Mei 2017 diperoleh data mengenai hasil belajar siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.Data Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel x S x maks x min Eksperimen 76,66 13,59 96 43 Kontrol 64,62 14,89 93 35 Tabel 1 memperlihatkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh t hitung = 2,88 dan t tabel = 1,67 dengan α = 0,05, karena t hitung > t tabel maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar aktif tipe The Power Of Two lebih baik dari pada hasil belajar menerapkan pembelajaran konvensional dikelas VIII SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Ali Jumalia (2012: 10) diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan komunikasi aktif tipe The Power Of Two lebih baik daripada kemapuan komunikasi menerapkan metode pembelajaran konvensional. Menurut Susana Devi (2014: 30) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan interaksi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe The Power Of Two berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Proses pembelajaran di kelas eksperimen berdasarkan pelaksanaan strategi pembelajaran aktif tipe The Power Of Two dimulai guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran, mengabsen siswa, guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Guru menjelaskan kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan materi supaya siswa mengetahui point penting yang akan dipelajari. selanjutnya guru menyuruh siswa untuk duduk berpasangan. Kemudian, guru membagikan lembar kerja individu berupa pertanyaan yang membutuhkan perenungan dan pemikiran serta menginstruksikan siswa untuk mengerjakan secara individu. Setelah siswa mengerjakan secara individu, guru menginstruksikan siswa berpasangan sesuai dengan kelompok pasangan yang telah ditentukan oleh guru untuk mendiskusikan lembar kerja berupa pertanyaan yang membutuhkan perenungan yang diberikan oleh guru, guru meminta setiap kelompok pasangan membuat jawaban baru yang telah didiskusikan dengan pasangannya pada lembar kerja berpasangan yang telah disediakan oleh guru. Selanjutnya, setelah siswa berdiskusi dengan pasangan, guru memilih beberapa pasangan secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Guru meminta pasangan lain untuk memberikan tanggapan dan membandingkan hasilnya dengan pasangan yang lainnya sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Kemudian guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada pasangan yang telah mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Proses pembelajaran di kelas kontrol berdasarkan pelaksanaan pembelajaran konvensional dimulai guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran, mengabsen siswa, guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian guru menjelaskan materi pelajaran, selanjutnya memberikan beberapa contoh soal untuk dibahas secara bersama-sama, setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami, kemudian guru memberikan soal
latihan untuk dikerjakan secara individu, bagi pengumpul pertama siswa mendapatkan point. Soal yang dianggap sulit akan dibahas bersamasama dengan guru. Setelah membahas soal yang dianggap sulit guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Berdasarkan tes akhir dan analisis yang telah dilakukan rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 74,66 lebih besar dari pada rata-rata skor hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 64,62. Jadi dapat simpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe The Power Of Two lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menerapan strategi pembelajaran aktif tipe The Power Of Two lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Ali, J 2012. Strategi pembelajaran Aktif The Power Of Two dan Kemampuan Komunikasi Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, Part(2), 6-11. Silberman, Melvin. 2013. Aktif Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia. Susana, D 2014. Hubungan Interaksi belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 3 Sungai Penuh. http://puslitjaknov.com