MANAJEMEN HAMA GUDANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst.

Alumni Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP **) Staf Pengajar Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP ***)

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA Tribolium castaneum (Herbst)

Penyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

Manajemen Hama Terpadu. Manajemen Hama Terpadu. Salam Redaksi PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - BALARAJA. Daftar Isi Buletin hal

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

I M COMPANY PROFILE. CV. IRHAM MUGHNII Jl. Industri Cikarang Kp. Sempudarussalam RT003/002 Pasir Gombong Cikaran Bekasi Telp.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

TINJAUAN PUSTAKA AIP + 3 H 2 O PH 3 + AI(OH) 3. Mg 3 P H 2 O 2 PH Mg(OH) 2

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) adalah perusahaan perseroan dengan

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

Teknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mengalami kerugian. Kerugian tersebut dapat berupa

Ketentuan gudang komoditi pertanian

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA,

PENGUKURAN UTILITAS MATERIAL HANDLING DI BAGIAN RAW MATERIAL PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

LIA RAMDEUNIA. Aktivitas Ekstrak Daun, Ranting dan Biji Suren (Toona sureni

II.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil...

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

LOGISTIK DAN DISTRIBUSI GUDANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

? PERIKSA BERSIHKAN KIRIM Kontainer Laut yang Bersih dan Bebas Kontaminasi Petunjuk untuk pengepak dan eksportir ke Selandia Baru Selandia Baru adalah

TINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir.

GOOD DISTRIBUTION PRACTICES

Seed Processing Indonesia

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

Untuk menjamin makanan aman

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Permasalahan Hama Sitophilus zeamais. Arti Penting Hama

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

PENGUMUMAN HASIL SOSIALISASI DAN PUBLIC HEARING SERVICE LEVEL AGREEMENT MEDIA PEMBAWA WAJIB PERIKSA KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis beras tidak memberikan pengaruh

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

Faktor Yang Berpengaruh. Mutu komoditas Metode pemanenan dan penanganannya Pendinginan awal (pre-cooling) Sanitasi ruangan penyimpanan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING

BULETIN K4. Salam Redaksi Buletin KUALITAS, KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA. Manajemen Gudang PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA DAFTAR ISI:

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

READY-TO-USE (RTU) Ada beberapa macam jenis RTU, antara lain oil spray dan aerosol yang banyak dijual untuk rumah tangga.

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mendapatkan kesempatan berusaha di Thailand. Awalnya mereka

T E M P E 1. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Transkripsi:

MANAJEMEN HAMA GUDANG

HAMA GUDANG???? Hama gudang adalah hama yang merusak material yang disimpan dalam gudang. Yang termasuk dalam hama gudang adalah serangga hama gudang yang mempunyai spesifikasi sbb; 1. Tubuh terdiri dari 3 bagian ; kepala, dada dan perut 2. Tubuh tertutup pleh kulit luar (external skeletons) 3. Selama hidupnya mengalami perubahan bentuk (methamorphosa) 4. Serangga dewa mempunyai 4 pasang kaki Serangga hama gudang yang sering di temui di plant adalah sejenis tribolium

Mengapa harus di kendalikan???? Selama manusia menyimpan produk produk makanan selama itu pula hama gudang akan ada Tujuannya adalah melindungi produk makanan dari serangan hama gudang

Pertumbuhan populasi serangga Sitophilus (Bubuk beras); internal feeder Tribolium (kumbang tepung); external feeder Trogoderma Granarium ( kumbang khapra); external feeder Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth); scavenger Gambar Jenis makanan yang diserang Cantel, biji gandum, jagung dan gabah Biji bijian yang digiling menjadi tepung, kacang tanah, beras dan kopra Kacang tanah, biji bijian, rempah rempah dan kacang kacangan lainnya Beras, cantel, kacang tanah, coklat, kopra, dan wijen Beras, gandum, jagung dan tepung - tepungan

Lanjutan Sitophilus (Bubuk beras) Tribolium (kumbang tepung) Trogoderma Granarium ( kumbang khapra) Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth) Kondisi optimum berkembang biak Pada suhu 28 C dan kelembaban udara relatif 70% Pada suhu 33 C dan kelembaban udara relatif 70% Pada suhu 37 C dan kelembaban udara relatif 75% Pada suhu 28-32 C dan kelembaban udara relatif 30% Siklus hidup 30 40 hari 27 hari 25 hari 28 35 hari Perkembang biakan Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur antara 380-576 butir. Sitophilus dewasa dapat hidup sekitar 8 bulan apabila lingk. Cocok. Tanda spesifik adanya mulut seperti pipa yang disebut snout Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 500 butir. Tribolium dewasa dapat hidup sekitar 1 tahun Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur sebanyak 80-125 butir. Trogoderma Granarium dewasa dapat hidup sekitar 14 hari. Ulatnya dapat bertahan s/d 4 tahun dalam celah celah gudang & tidak makan Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 288 butir. Cocyra Cephalonnica dewasa dapat hidup sekitar 3 8 hari. Tanda spesifik berwarna kelabu coklat. Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 200 butir.

Lanjutan Sitophilus (Bubuk beras) Tribolium (kumbang tepung) Trogoderma Granarium ( kumbang khapra) Cocyra Cephalonnica (kupu kupu beras) Anagasta ( Mediterian flour moth) Tanda tanda serangan Butir butir komoditas berlubang Tepung terlihat kotor karena ekskresinya Komoditas akan berlubang Ulat dari hama akan menggandeng butir beras dengan air liurnya Larva membuat kepompong pada karung, atap, dinding, dll

Mengapa Serangga tertarik dengan gudang Makanan. Kelembaban. Kehangatan. Penerangan Luar. Keamanan (harborage). Terbawa masuk.

Kemungkinan Investasi Serangga Investasi aktif (I) (merayap, terbang) Invested commodities (import, perpindahan jagung) Ruang Penyimpanan (II) Investasi dari komoditi sebelumnya Hama Gudang Packing (Sack, bags, box, dll) Investasi pasif (III) (menumpang) (pakain, peralatan, dll) Transport (kapal, truk, kereta, container, dll)

BAGAIMANA MENGENDALIKANNYA??? Dengan menggunakan metode PESTM P E S T M = Preventif (pencegahan) = Exclusion (penutupan lubang lubang atau lantai yang rusak) = Sanitasi ( Pembersihan) = Treatment = Monitoring

Preventif (Pencegahan) Perhatikan Sistem Pengiriman (dari awal penerimaan bahan yang turun dari kapal, kontainer) Sistem Pengepakan (apakah sistem bulk atau bag?), Stacking (Penyusunan pallet), perhatikan kebersihan, jarak dan susunan pakan di palet. Temperatur dan kelembaban ruangan penyimpanan atau gudang Exclusion Tindakan pencegahan; tidak membeli produk yang telah diserang hama Menutup jalur masuk serangga; menutup lubang, memperbaiki lantai yang rusak, dll Menyingkirkan barang barang tidak digunakan. Sanitasi Atur kebersihan di area penyimpanan (gudang) dan area kerja Pembersihan (lorong, bucket elevator, dll) secara rutin

Treatment (jalan terkahir) Spraying Fogging Fumigasi Monitoring Inspeksi ; dengan melakukan inspeksi dapat dilakukan identifikasi jenis hama gudang yang ada mengetahui jalur masuknya serangga, penyebaran hama, dan infestasi aktual Melakukan pengendalian terhadap perkembangbiakan serangga Tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan indikator 1. Veromont trap 2. Lampu UV

Sistem Penyusunan Pallet Atur jarak pallet, ±30 50 cm. Jangan terlalu berhimpitan ±30 50 cm Jaga kebersihan pallet, bersihkan secara rutin, baik sedang digunakan maupun tidak digunakan

Sanitasi Jaga kebersihan dinding dan sudut dinding tetap bersih, kering dan tidak lembab, pastikan sirkulasi udara baik Tindakan ini dapat menjamin gudang tidak menarik bagi serangga

Sanitasi Karung material/pakan dan area sekitarnya harus dijaga kebersihannya, upayakan sarang laba laba terkurangi

Sanitasi Tempat lembab dan kotor meningkatkan perkembangbiakan kutu/serangga

Monitoring Pemetaan area a. Cover area b. Lokasi penempatan trap (Pheromont trap/ligthning trap) Buat Schedule a. Inspeksi (bentuk tim inspeksi) trap dan kondisi, tentukan standard untuk melakukan treatment. Inspeksi bukan hanya kutu tapi juga kondisi alat dan bangunan, stapel/tumpukan bahan baku atau pakan dan lingkungan gudang Inspeksi kutu dilakukan pada sore hari, yang dilakukan oleh QC dan Spv setempat (lakukan 2x/minggu). Gunakan methode inspeksi dan pengamatan sbb; U/T ( tidak ada) = tidak terdapat kutu setelah di periksa beberapa waktu. U/R (Ringan) = ada kutu dalam jumlah kecil di beberapa tempat dipermukaan karung U/S (Sedang) = ada kutu dalam jumlah yang lebih banyak di berbagai tempat di permukaan karung U/B (Berat) = terdapat kutu dalam jumlah lebih besar, berterbangan dan bergerak merayap sekitar stapel dan bergerombol di sekeliling stapel dan atas stapel U/SB (Sangat Berat) = Kutu banyak di sekitar stapel dan suara gemeletuk jelas terdengar dari dalam karung, dan ada kutu mati disekitar stapel.

b. Treatment Spraying (menggunakan sitogard, lihat msds) Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan spraying Hindarkan terjadinya kontak langsung dengan insektisida/obat spraying. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai Dosis dan aplikasi harus tepat agar terhindar dari residu menumpuk di material yang dispraying Dilakukan pada sore hari, agar lebih efektif Tidak ada hewan, atau pekerja lain selain operator spraying Dilarang merokok dan makan selama spraying Fumigasi (menggunakan metagas/fumitoxin, lihat msds) c. Audit (tim audit) d. Evaluasi program Meeting bulanan manajemen untuk evaluasi program

Spraying Spraying dilakukan secara rutin atau pada saat dilakukan fumigasi, Lakukan spraying di sekitar luar terpal dan sudutnya

Fumigasi Kondisi dalam terpal harus vacum, beri pemberat bagian bawah terpal Atur jarak material yang di fumigasi dengan yang tidak

Fumigasi Terpal harus dalam kondisi baik, tidak robek dan diberi safety sign

PEST MANAGEMENT SCHEDULE No Rencana Tindakan PIC Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Keterangan Sanitasi 1 Pembersihan silo warehouse Manager WHS Dilakukan 1 minggu 2 Pembersihan bucket elevator warehouse Manager WHS sekali/ bila diperlukan 3 Pembersihan chain warehouse Manager WHS 4 Pembersihan elevator warehouse Manager WHS 5 Pembersihan bin produksi Manager PROD 6 Pembersihan bucket elevator produksi Manager PROD 7 Pembersihan chain produksi Manager PROD 8 Pembersihan elevator produksi Manager PROD 9 Pembersihan tong produksi Manager PROD 10 Pembersihan filter bag Manager PROD Treatment 11 Spraying di silo warehouse Manager WHS Dilakukan 2 minggu 12 Spraying di elevator warehouse Manager WHS sekali 13 Spraying di bucket elevator warehouse Manager WHS 14 Spraying di chain warehouse Manager WHS 15 Spraying di lorong silo warehouse Manager WHS 16 Spraying di gudang RM Manager WHS 17 Spraying di gudang Finish good Manager WHS Dilakukan 1x/2bln 18 Spraying di bin produksi Manager Produksi 19 Spraying di bucket elevator produksi Manager Produksi 20 Spraying di elevator produksi Manager Produksi 21 Spraying di chain produksi Manager Produksi 22 Spraying di lorong produksi Manager Produksi 23 Fumigasi di Silo warehouse Manager Produksi Dilakukan bila 24 Fumigasi di gudang warehouse Manager Produksi diperlukan 25 Fumigasi di Bin Produksi Manager Produksi 26 Audit 5S dan manajemen kutu IQA Leader dilakuka 1x/bulan

Note : Spraying dilakukan 4x/bln untuk gudang Pembersihan usahakan dilakukan 1x/mg Untuk area feedmill dilakukan spraying 1x/bulan Fumigasi dilakukan sesuai kondisi Audit 5S dan manajemen kutu dilakukan 1x/bulan Sanitasi harus dilakukan secara teratur Inspeksi kondisi trap dan penggantian trap dilakukan 2 minggu sekali

Area Penempatan Trap (dipasang di area yang berpotensi adanya kutu) Area Gudang RM tiap ruangan dipasang 2 trap Curah (1 trap) Silo (1 trap) Luar Elevator (1 trap) (sample 10 elevator; prod = 5 trap, whs = 5 trap) Luar Chain (1 trap) (sample 10 chain; prod = 5 trap, whs = 5 trap) Kontrol Tong (2 trap) Area Packing (1 trap) Finishgood (2 trap)

Contoh Checklist 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA Form Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama Kutu No Tgl. Pengecekan Lokasi Hasil pengecekan ada tidak ada Keterangan F-11-CPI MNF-C04-Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama Diperiksa Oleh Disetujui Staff Warehouse Staff QC Supervisor Warehouse Section Head Warehouse

Contoh Checklist No PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA LOKASI 1 Lorong Silo 1-3 / 4-6 2 Lorong Intake 1 3 Lorong Intake 6 4 Bak Elevator M 204 5 Bak Elevator M 304 6 Bak Elevator M 106 7 Atap Silo 1 8 Atap Silo 2 9 Atap Silo 3 10 Atap Silo 4 11 Atap Silo 5 12 Atap Silo 6 13 Atap Silo 7 14 Atap Silo 8 15 Atap Silo 9 16 Atap Silo 10 17 Atap Wet Corn 1 18 Atap Wet Corn 2 19 Atap Wet Corn 3 20 Atap Wet Corn 4 21 Lorong Intake 12 22 Lorong Silo 7-8 / 9-10 23 Bak Elevator M 410 24 Bak Elevator M 102 25 Talang Intake 1 / 6 / 12 26 Tempat Bongkar CPO 27 Tempat Aduk Mix Lechitin 28 Tempat Pompa supply CPO 29 Areal Silo 1-6/ 7-10 30 Areal Intake 1 /6 /12 /12A 31 Control Room Paraf Operator CEK LIST KEBERSIHAN BAGIAN SILO BULAN : Tanggal Pengerjaan: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Keterangan F-02-CPI MNF-C04-Cek list Kebersihan Rutin Silo Dibuat Disetujui Spv. Warehouse ( ) Manager Warehouse

Contoh Checklist Check List Kebersihan Bin Bulan : Tahun : MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF NO. CHECK PARAF PARAF HARI HARI HARI HARI BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL BIN LIST PETUGAS CONTROL SENIN SENIN SENIN SENIN 46 47 48 34B 35B 89 90 51B P7A SELASA SELASA SELASA SELASA 49 50 51 36B 37B 91 92 52B P7B RABU RABU RABU RABU 52 53 54 38B 39B 93 94 53B P7C KAMIS KAMIS KAMIS KAMIS 55 56 57 40B 41B 95 96 99 P7D JUM'AT JUM'AT JUM'AT JUM'AT 58 44B 45B 42B 43B 97 98 100 101 F-03/CPI-PRD-C08

Contoh Penggunaan Obat Spraying (Sitogard 25 WSC (5 Liter) Diketahui Konsentrasi obat = 0.25 ml/m²/area Konsentrasi larutan = 0.25 ml/30 ml 1 tabung penyemprot sitogard = 20 liter = 1 liter / 120 liter pelarut Ditanya ; Berapa luas area yang dapat digunakan untuk 1 tabung? Jawab ; 1 liter = 120 liter pelarut untuk air Untuk 1 tabung = 0.25 ml/m² 0.16 liter = 20 liter (dalam 1 tabung penyemprot) = 20 liter 0.16 = 19.84 liter air dalam 1 tabung penyemprot = 160 ml/x 0,25 = 160 1 x x = 640 m² Jadi untuk 1 tabung penyemprot sitograd 20 liter dapat mengcover luas area 640 m²

QUESTION???