BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI BUDAYA ON, GIMU, DAN GIRI DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Jepang melakukan pembangunan pabrik-pabrik yang dikelola langsung

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan pustaka yang telah dikumpulkandari penelitiansebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Departmen ini didirikan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

NILAI BUDAYA ON, GIMU, DAN GIRI DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mitos adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap suci oleh masyarakat tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibagi menjadi dua aliansi militer, yaitu sekutu dan poros 1. Perang ini

Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan, manusia yang adalah mahluk sosial selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

Bab 1. Pendahuluan. karakter manusia, melebur dalam masyarakat dan berbaur menjadi satu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut, antara

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap individu memiliki suatu citra tertentu yang didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi kehidupan manusia.secara etimologi, sastra sendiri diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

SISTEM PENDIDIKAN PADA ZAMAN SHOUWA DI JEPANG DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Manga merupakan sebutan untuk komik Jepang. Manga adalah suatu

Bab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia memerlukan bantuan dan kerja sama dengan manusia lain, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah wujud tertulis yang

Bab 5. Ringkasan. Humanisme merupakan aliran dalam filsafat yang memandang manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh setiap bangsa, oleh karena itu kebudayaan dari setiap bangsa saling berbedabeda.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan tidaklah lurus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

PROGRAM STUDI S1 BAHASA INGGRIS SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. memperbincangkan perempuan dan laki-laki. Perempuan selama ini selalu saja

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

RIWAYAT HIDUP PENGARANG. Tsuboi sakae lahir pada tanggal 5 Agustus 1900 (tahun 33 Meiji) di

Bab 1. Pendahuluan. dan sulit untuk dimengerti. Memang benar adanya bahwa seni sastra selalu penuh

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan salah satu produk budaya yang diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan sebuah negara yang dianggap telah maju oleh negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL NIJUSHI NO HITOMI. kesusastraan juga disebut sebagai fiksi.karya fiksi menyaran pada suatu karya sastra yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

CHAPTER I INTRODUCTION

NILAI RELIGIUS NOVEL KERLING SI JANDA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SAGA NO GABAI BAACHAN, SETTING CERITA, SOSIOLOGIS SASTRA DAN RIWAYAT HIDUP PENGARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi bangsa Jepang, on merupakan rasa berhutang yang utama dan selalu ada dalam kehidupan manusia. Karena adanya rasa berhutang maka orang Jepang merasa berkewajiban untuk membalas budi kebaikan yang telah diterima. Contohnya ketika orang Jepang menerima pemberian atau pertolongan dari orang lain, maka terdapat perasaan berhutang terhadap orang yang telah membantunya sehingga orang Jepang merasa berkewajiban untuk membayar atau membalas hutang tersebut. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu terbagi dalam tiga jenis, yaitugimu yang ditujukan kepada kaisar (chu), kepada orang tua (ko), dan terhadap pekerjaan (nimmu). Selain kewajiban berupa gimu, ada pula kewajiban untuk mengembalikan atau membalas semua pemberian yang pernah diterima, yang disebut sebagai giri. Hutang-hutang ini wajib dibayar dalam jumlah yang tepat sama dengan kebaikan yang diterima dan ada batas waktu pembayarannya. Giri terbagi dalam dua jenis, yaitugiri untuk dunia dan giri untuk menjaga nama baik. Giri untuk dunia dimaksudkan sebagai pemberian suatu kebaikan atau pertolongan pada orang sekitar yang tidak memiliki hubungan darah atau keluarga sedangkan giri untuk menjaga nama baik dimaksudkan agar setiap orang bisa menjaga nama baik diri sendiri maupun orang lain (Benedict, 1982: 121-125).

2 Dengan demikian, on, gimu, dan giri merupakan nilai budaya yang berlaku timbal balik dan mengharuskan mereka untuk berinteraksi sepantasnya terhadap satu sama lain. Nilai budaya on, gimu, dan giri tidak hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang namun nilai ini juga tercermin dalam wujud karya sastra. Salah satu karya sastra yang mencerminkan nilai budaya on, gimu, dan giriadalah novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi. Sakae Tsuboi adalah seorang novelis wanita asal Jepang. Novel Nijushi no Hitomi diterbitkan pada tahun 1952 dan seketika menjadi best-seller.selain itu, novel ini telah diadaptasi menjadi film pada tahun 1954. Pada tahun 1979, untuk menghormati karyanya, prefektur Kagawa menetapkan Sakae Tsuboi Prize untuk anak-anak dari prefektur tersebut. Novel Nijushi no Hitomi menceritakan tentang kehidupan seorang guru wanita yang bernama Oishi dengan kedua belas muridnya. Pada tahun 1928 (tahun ke-3 Showa), Oishi ditugaskan mengajar di sebuah sekolah desa yang sederhana dekat dengan laut Seto. Sejak pertama kedatangannya di desa itu, dia sudah menjadi perbincangan penduduk desa karena Oishi pergi ke sekolah dengan naik sepeda. Dia mengenakan pakaian model barat di saat semua orang masih menggunakan kimono (pakaian tradisional Jepang).Selain membawa hal baru dalam berpenampilan, dia juga membawa sesuatu yang baru dalam berperilaku. Di sana dia belajar memahami kehidupan sederhana dan kasih sayang yang ditujukkan murid-murid terhadap orang tua dan guru mereka. Pada tahun 1937 saat Perang Dunia Kedua sedang terjadi hal itu memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan mereka. Perang membuat hidup mereka sengsara dan

3 kehilangantujuan hidupnamun mereka tetap menjalani hidup dengan penuh perjuangan dan semangat nasionalisme yang tinggi. Alasan novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi dipilih sebagai objek penelitian adalah, pertama karena dalam novel ini menampilkan salah satu budaya yang diterapkan dalam masyarakat Jepang, yakni budaya on, gimu, dan giri. Salah satu contohnya adalah tokoh-tokoh dalam novel ini diceritakan sangat menyayangi dan mematuhi semua perintah yang diberikan oleh orang tua serta guru mereka. Inilah dasar dari bakti dan hormat orang Jepang baik kepada orang tua maupun guru mereka dan masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi nilai budaya tersebut. Oleh karena itu, sangat menarik jika nilai budaya on, gimu, dan giri dalam novel ini dikaji lebih dalam dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra. Kedua, novel Nijushi no Hitomi juga memuat sejarah di masa Perang Dunia Kedua. Perang yang berakhir dengan kekalahan Jepang, memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Jepang saat itu. Namun dibalik konflik yang berkecamuk, mereka masih memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Masyarakat Jepang menghadapi peperangan itu dengan gagah berani dan meyakini tujuan mulianya, yaitu membaktikan diri sepenuhnya terhadap negara. Sebagai warga yang berutang kepada negara, orang Jepang membuktikan hal itu dengan melaksanakan tanggung jawab yang besar terhadap negara. Demikianlah pertimbangan yang dapat dikemukakan untuk menetapkan novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboisebagai objek penelitian.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah nilai budaya on yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi? 2. Bagaimanakah nilai budaya gimu yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi? 3. Bagaimanakah nilai budaya giri yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra, khususnya karya sastra Jepang sehingga karya sastra Jepang semakin dikenal oleh masyarakat. Selain itu, untuk memperkaya khasanah penelitian sastra, khususnya dalam bidang antropologi sastra dan diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang nilai budaya Jepang yang terdapat dalam suatu novel.

5 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui nilai budaya on yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi. 2. Mengetahui nilai budaya gimu yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi. 3. Mengetahui nilai budaya giri yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi. 1.4 Manfaat Penelitian Suatu penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoretis Manfaat utama dari penelitian ini pada dasarnya adalah untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang serta dapat menambah wawasan masyarakat umum atau akademis mengenai antropologi sastra, khususnya tentang nilai budaya yang terdapat dalam suatu novel. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

6 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam memahami isi cerita, terutama yang berhubungan dengan nilai budaya on, gimu,dan giri yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Di dalam sebuah penelitian diperlukan adanya suatu ruang lingkup penelitian. Hal ini bertujuan untuk membatasi jangkauan penelitian agar tidak terlalu luas dan tidak keluar dari pokok pembahasan. Dalam penelitian ini dibatasi dengan menganalisis nilai budaya on, gimu,dan giri yang tercermin dalam novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi berdasarkan pendekatan antropologi sastra. 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi, diterbitkan pada tahun 1952 oleh Kobunsha Co. Ltd. dengan tebal 282 halaman. Selain itu, untuk membantu pemahaman terhadap novel Nijushi no Hitomidigunakan novelnijushi no Hitomi yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Dua Belas Pasang Mata oleh Tanti Lesmana, diterbitkan pada tahun 2013 oleh Gramedia Pustaka Utama dengan tebal 248 halaman.

7 1.7 Metode Penelitian Metode merupakan sebuah cara atau langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. Metode juga berfungsi untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2006: 34). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode secara kualitatif, yaitu metode yang bersifat deskriptif sedangkan metode dan teknik yang digunakan adalah: 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dengan teknik catat. Metode kepustakaan adalah penelitian yang secara khusus meneliti teks, baik lama maupun modern (Ratna, 2006: 39). Teknik catat dilaksanakan dengan mencatat data-data yang diperlukan dalam tahap analisis data. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Dalam tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang ada (Ratna, 2006: 49). Data-data yang terdapat dalam novel dianalisis dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang ada sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah dan menganalisisdata-data mengenai nilai budayaon,gimu,dan giri dalam novel

8 Nijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboidan selanjutnya dikaji dengan teori antropologi sastra. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Pada tahap penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal, yaitu metode yang menyajikan hasil analisis data melalui katakata, bukan dalam bentuk angka, bagan, dan statistik (Ratna, 2006: 50). Selain itu, teknik penyajian hasil analisis data dilakukan dengan memaparkan fakta-fakta berupa kutipan-kutipan dari data yang telah dianalisis sebelumnya, yaitu mengenai nilai budaya on, gimu,dan giri yang terdapat dalam novelnijushi no Hitomi karya Sakae Tsuboi.