PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013


PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

No.46/08/17/Th IV, 03 Agustus 2015

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BPS PROVINSI LAMPUNG

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT 2013 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT

PRODUKSI CABAI BESAR, BAWANG MERAH, DAN MANGGA PROVINSI ACEH TAHUN 2011

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT KALIMANTAN BARAT

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 32,26 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 15,00 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 943 TON

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR DAN CABAI RAWIT KALIMANTAN BARAT

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BERITA RESMI STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BERITA RESMI STATISTIK

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DATA PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sumatera Utara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

Transkripsi:

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 7.810 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 147.810 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 14.123 ton (8,72%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 1.946 hektar (11,34%), meskipun produktivitas meningkat sebesar 0,28 ton per hektar (2,95%) dibandingkan tahun 2013. B. CABAI RAWIT Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 33.896 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 3.050 ton (8,25%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produktivitas sebesar 1,11 ton per hektar (12,27%), walaupun luas panen mengalami peningkatan sebesar 187 ton (4,57%) dibandingkan tahun 2013. C. BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 7.810 ton. Dibandingkan tahun 2013, produksi menurun sebesar 495 ton (5,96%). Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya produktivitas sebesar 0,14 ton per hektar (1,74%) dan luas panen menurun sebesar 45 hektar (4,29%) dibandingkan tahun 2013. 1. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 1

28.335 50.734 44.111 33.633 33.623 32.433 26.733 24.328 47.460 57.466 57.416 70.879 147.810 161.933 197.409 2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada Semester I Tahun 2013 dengan jumlah kecamatan sebanyak 423 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional. 3. PRODUKSI CABAI BESAR Produksi cabai besar Sumatera Utara tahun 2014 sebesar 147.810 ton (Gambar 1), mengalami penurunan sebesar 14.123 ton (8,72%) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi cabai besar tahun 2014 terbesar terjadi di Kabupaten Karo sebesar 10.479 ton. Gambar 1 Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Kabupaten/Kota Sentra Tahun 2012-2014- 200.000 160.000 120.000 80.000 40.000 - Karo Batu Bara Simalungun Lainnya Sumut 2012 2013 2014 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2

Persentase produksi cabai besar pada tahun 2014 menurut wilayah di 3 (tiga) kabupaten sentra (Karo, Batu Bara, dan Simalungun) sebesar 61,16 persen dan di kabupaten/kota lainnya sebesar 38,84 persen. Selama periode 2012 2014 (Tabel 1), produksi tertinggi terjadi di Kabupaten Karo pada tahun 2012 sebesar 50.734 ton, sedangkan di tahun 2014 produksi tertinggi di kabupaten yang sama sebesar 33.633 ton. Luas panen tertinggi juga terjadi pada tahun 2012 di Kabupaten Karo, yaitu seluas 6.224 hektar, sedangkan luas panen tertinggi tahun 2014 juga terjadi di Kabupaten Karo seluas 4.663 hektar. Produktivitas tertinggi terjadi di tahun 2012 di Kabupaten Langkat sebesar 20,49 ton per hektar. Kenaikan produksi cabai besar pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Dairi, Padang Lawas Utara, dan Toba Samosir. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Karo, Simalungun, dan Deli Serdang. Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan produksi hanya terjadi pada triwulan I yaitu sebesar 2.029 ton (5,39%) sedangkan penurunan produksi cabai terbesar terjadi pada triwulan III yaitu sebesar 10.056 ton (20,67 %). Tabel 1 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Kabupaten/Kota Sentra, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Karo 50 734 44 111 33 633 (6 623) (13,05) (10 749) (23,75) Batu Bara 28 335 33 623 32 433 5 288 18,66 (1 189) (3,54) Simalungun 47 460 26 733 24 328 (20 727) (43,67) (2 405) (9,00) Lainnya 70 879 57 466 57 416 (13 413) (18,92) (50) (0,09) Sumatera Utara 197 409 161 933 147 810 (35 476) (17,97) (14 123) (8,72) Luas Panen (ha) Karo 6 031 6 224 4 663 193 3,20 (1 561) (25,08) Batu Bara 2 646 1 783 2 151 408 19,44 (835) (33,31) Simalungun 2 099 2 507 1 672 (863) (32,62) 368 20,64 Lainnya 6 875 6 650 6 732 (33) (0,21) 82 1,23 Sumatera Utara 17 651 17 164 15 218 (487) (2,76) (1.946) (11,34) Produktivitas Karo 8,41 7,09 7,21 (1,32) (15,73) 0,13 1,77 Batu Bara 17,94 14,99 15,08 (0,09) (0,66) 5,99 44,63 Simalungun 13,50 13,41 14,55 (2,95) (16,43) (3,68) (24,57) Lainnya 10,31 8,64 8,53 (0,84) (18,77) (0,11) (1,30) Sumatera Utara 11,18 9,43 9,71 (1,75) (15,61) 0,28 2,95 Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 3

Luas Panen (hektar) Tabel 2 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 47 711 37 651 39 680 (10 060) (21,09) 2 029 5,39 Triwulan II 47 003 36 861 33 703 (10 142) (21,58) (3 158) (8,57) Triwulan III 51 963 48 649 38 593 (3 314) (6,38) (10 056) (20,67) Triwulan IV 50 732 38 772 35 835 (11 960) (23,57) (2 937) (7,58) Luas Panen (ha) Triwulan I 6 257 5 764 5 428 (493) (7,88) (336) (5,83) Triwulan II 5 351 4 778 4 577 (573) (10,71) (201) (4,21) Triwulan III 5 750 5 956 5 047 206 3,58 (909) (15,26) Triwulan IV 6 952 5 116 5 681 (1 836) (26,41) 565 11,04 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 7,63 6,53 7,31 (1,09) (14,34) 0,78 11,91 Triwulan II 8,78 7,71 7,36 (1,07) (12,17) (0,35) (4,55) Triwulan III 9,04 8,17 7,65 (0,87) (9,62) (0,52) (6,38) Triwulan IV 7,30 7,58 6,31 0,28 3,85 (1,27) (16,77) Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2012-2014 (Gambar 2) menunjukkan pola yang menurun dari triwulan I ke triwulan II, kemudian meningkat ke triwulan berikutnya. Hal ini berbeda dengan pola luas panen di triwulan IV, pada tahun 2012 dan 2014 mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2013 luas panennya menurun dari triwulan selanjutnya. 7.000 Gambar 2 Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012 2014 6.500 6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 6.257 5.351 5.750 6.952 2013 5.764 4.778 5.956 5.116 2014 5.428 4.577 5.047 5.681 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2

5.364 5.009 3.150 9.441 12.600 9.743 9.424 9.213 8.198 13.283 Produksi (Ton) 12.804 20.973 36.945 33.896 48.361 4. PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 2014 (Gambar 3) sebesar 33.896 ton, mengalami penurunan sebanyak 3.050 ton (8,25%) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi cabai rawit dari tahun 2013 ke tahun 2014 terbesar terjadi di Kabupaten Karo sebesar 1.858 ton (37,10%) dan di Kabupaten Toba Samosir mengalami penurunan sebesar 1.416 ton (28,60%). Hampir sepertiga dari total produksi cabai rawit di Sumatera Utara tahun 2014 berasal dari Kabupaten Simalungun dan 24,19 persen dari Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2012 2014, kedua kabupaten ini masih menjadi sentra produksi cabai rawit di Sumatera Utara (Tabel 3). Selama kurun waktu tersebut, produksi cabai rawit tertinggi di Simalungun terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 12.600 ton. Luas panen tertinggi terjadi di Kabupaten Dairi terjadi pada tahun 2012 seluas 738 hektar. Produktivitas tertinggi di Kabupaten Toba Samosir terjadi pada tahun 2012 sebesar 29,97 ton per hektar. Gambar 3 Perkembangan Produksi Cabai Rawit menurut Kabupaten/Kota Sentra, Tahun 2012 2014 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 - Simalungun Tapanuli Utara Karo Lainnya Sumut 2012 2013 2014 Kenaikan produksi cabai rawit pada tahun 2013 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Simalungun dan Tapanuli Selatan. Sementara penurunan produksi cabai rawit pada tahun 2013 terjadi di Kabupaten Karo, Toba Samosir dan Tapanuli Utara. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 5

Tabel 3 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kabupaten/Kota Sentra, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Simalungun 12 600 9 441 9 743 (3 159) (25,07) 303 3,21 Tapanuli Utara 9 424 9 213 8 198 (211) (2,24) (1 015) (11,01) Karo 5 364 5 009 3 150 (355) (6,62) (1 858) (37,10) Lainnya 20 973 13 283 12 804 (7 690) (36,66) (479) (3,61) Sumatera Utara 48 361 36 945 33 896 (11 416) (23,61) (3 050) (8,25) Luas Panen (ha) Simalungun 703 627 705 (76) (10,81) 78 12,44 Tapanuli Utara 738 663 632 (75) (10,16) (31) (4,68) Karo 698 572 463 (126) (18,05) (109) (19,06) Lainnya 4 102 3 846 2 477 (256) (6,24) 249 11,18 Sumatera Utara 4 478 4 090 4 277 (388) (8,66) 187 4,57 Produktivitas Simalungun 17,92 15,06 13,82 (2,87) (15,99) (1,24) (8,21) Tapanuli Utara 12,77 13,90 12,97 1,13 8,82 (0,92) (6,65) Karo 7,68 8,76 6,80 1,07 13,94 (1,95) (22,30) Lainnya 5,11 3,45 5,17 (1,66) (32,45) (0,79) (13,30) Sumatera Utara 10,80 9,03 7,93 (1,77) (16,36) (1,11) (12,27) Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan terjadi pada triwulan II dan III yaitu masingmasing sebesar 813 ton (10,40%) dan 297 (3,40%). Akan tetapi, pada triwulan I dan III mengalami penurunan masing- masing sebesar 3.486 ton (27,71%) dan 674 ton (8,61%). Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012-2014 memiliki pola yang hampir sama di tahun 2012 dan 2014, yaitu terjadi peningkatan luas panen dari triwulan I ke triwulan III. Akan tetapi di triwulan IV, tahun 2014 luas panen cabai rawit mengalami peningkatan namun di tahun 2012 luas panen menurun. Sementara itu tahun 2013, pola luas panen dari triwulan I sampai triwulan IV menunjukkan trend yang menurun. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2

Luas Panen (hektar) Tabel 4 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 10 101 12 579 9 094 2 478 24,53 (3 486) (27,71) Triwulan II 11 164 7 820 8 633 (3 345) (29,96) 813 10,40 Triwulan III 14 947 7 826 7 153 (7 121) (47,64) (674) (8,61) Triwulan IV 12 148 8 720 9 017 (3 429) (28,22) 297 3,40 Luas Panen (ha) Triwulan I 1 591 1 921 1 313 330 20,74 (608) (31,65) Triwulan II 1 593 1 423 1 374 (170) (10,67) (49) (3,44) Triwulan III 1 782 1 396 1 479 (386) (21,66) 83 5,95 Triwulan IV 1 698 1 206 1 694 (492) (28,98) 488 40,46 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 6,35 6,55 6,93 0,20 3,14 0,38 5,77 Triwulan II 7,01 5,50 6,28 (1,51) (21,59) 0,79 14,34 Triwulan III 8,39 5,61 4,84 (2,78) (33,16) (0,77) (13,74) Triwulan IV 7,15 7,23 5,32 0,08 1,06 (1,91) (26,38) Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau Gambar 4 Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012 2014 2.000 1.750 1.500 1.250 1.000 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 1.591 1.593 1.782 1.698 2013 1.921 1.423 1.396 1.206 2014 1.313 1.374 1.479 1.694 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 7

1.408 2.564 2.144 1.868 1.602 1.504 1.114 1.384 3.179 Produksi (Ribu Ton) 3.416 4.339 5.750 8.305 7.810 14.156 5. PRODUKSI BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 7.810 ton, mengalami penurunan sebanyak 495 ton (5,96%) dibandingkan pada tahun 2013. Penurunan produksi tersebut disebabkan menurunnya luas panen sebesar 45 hektar (4,29%) dan produktivitas sebesar 0,14 ton per hektar (1,74%) (Gambar 5). Persentase produksi bawang merah tahun 2014 tertinggi di Kabupaten Simalungun yaitu mencapai 1.602 ton dan luas panen mencapai 125 hektar. Selama kurun waktu 2012-2014, Kabupaten Simalungun mencapai produksi, luas panen dan produktivitas tertinggi pada tahun 2012, produksi mencapai 5.750 ton dan luas panen mencapai 457 hektar serta produktivitas sebesar 12,58 ton per hektar. (Tabel 5). Gambar 5 Perkembangan Produksi Bawang Merah menurut Kabupaten/Kota Sentra, Tahun 2012 2014 15.000 12.000 9.000 6.000 3.000 - Dairi Simalungun Samosir Lainnya Sumatera Utara 2012 2013 2014 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2

Tabel 5 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota Sentra, Tahun 2012 2014 Perkembangan Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Simalungun 5 750 1 868 1 602 (3 882) (67,52) (265) (14,20) Dairi 2 564 2 144 1 408 (420) (16,39) (736) (34,31) Samosir 1 504 1 114 1 384 (389) (25,89) 270 24,20 Lainnya 4 339 3 179 3 416 (1 159) (26,72) 236 7,43 Sumatera Utara 14 156 8 305 7 810 (5 851) (41,33) (495) (5,96) Luas Panen (ha) Simalungun 457 165 125 (292) (63,89) (40) (24,24) Dairi 266 293 204 27 10,15 (89) (30,38) Samosir 211 167 223 (44) (20,85) 56 33,53 Lainnya 647 423 451 (224) (34,62) 28 6,62 Sumatera Utara 1 581 1 048 1 003 (533) (33,71) (45) (4,29) Produktivitas Simalungun 12,58 11,32 12,82 (1,26) (10,04) 1,50 13,26 Dairi 9,64 7,32 6,90 (2,32) (24,09) (0,41) (5,66) Samosir 7,13 6,67 6,21 (0,45) (6,37) (0,47) (6,99) Lainnya 6,71 7,52 7,57 0,81 12,09 0,06 0,76 Sumatera Utara 8,95 7,92 7,79 (1,03) (11,50) (0,14) (1,74) Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun Kenaikan produksi bawang merah pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan dan Toba Samosir. Sementara itu, penurunan produksi bawang merah yang relatif besar terjadi di Kabupaten Dairi, Simalungun dan Karo. Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2013-2014, penurunan produksi bawang merah hanya terjadi pada triwulan I yaitu sebesar 1.735 ton (52,85%). Sementara peningkatan produksi terjadi di triwulan II sebesar 223 ton (12,83%), triwulan III sebesar 298 ton (18,37%) dan triwulan IV sebesar 719 ton (43,26%). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 9

Tabel 6 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2012 2014 Uraian 2012 2013 2014 2012 2013 Perkembangan 2013 2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 4 002 3 283 1547,9 (719) (17,97) (1 735) (52,85) Triwulan II 3 278 1 735 1958,1 (1 542) (47,05) 223 12,83 Triwulan III 3 414 1 624 1922,7 (1 789) (52,42) 298 18,37 Triwulan IV 3 463 1 662 2381,3 (1 801) (52,00) 719 43,26 Luas Panen (ha) Triwulan I 431 405 199 (26) (6,03) (206) (50,86) Triwulan II 389 225 264 (164) (42,16) 39 17,33 Triwulan III 374 209 244 (165) (44,12) 35 16,75 Triwulan IV 387 209 296 (178) (45,99) 87 41,63 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 9,29 8,11 7,78 (1,18) (12,70) (0,33) (4,04) Triwulan II 8,43 7,71 7,42 (0,71) (8,46) (0,30) (3,84) Triwulan III 9,13 7,77 7,88 (1,36) (14,85) 0,11 1,39 Triwulan IV 8,95 7,95 8,04 (0,99) (11,11) 0,09 1,15 Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan pola menurun pada tahun 2012 dan 2013. Sementara tahun 2014, pola luas panen bawang merah berfluktuasi yaitu mengalami penurunan pada triwulan III dan meningkat pada triwulan ke IV (Gambar 6). 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2

Luas Panen (hektar) Gambar 6. Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012 2014 500 450 400 350 300 250 200 150 100 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 431 389 374 387 2013 405 225 209 209 2014 199 264 244 296 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015, A 012 11

Tabel 7 Perkembangan Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014 (Ton) Cabai Besar Cabai Rawit Bawang Merah Kabupaten/Kota 2013-2014 2013-2014 2013-2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Absolut (%) Absolut (%) Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Nias 18 47 29 163,69 10 34 23 231,68 - - - - 2 Mandailing Natal 2 883 2 822 (62) (2,15) 144 184 39 27,34 38 53 15 39,74 3 Tapanuli Selatan 1 987 2 324 338 17,00 583 789 206 35,34 11 9 (2) (17,27) 4 Tapanuli Tengah 295 383 88 29,93 91 155 63 69,22 - - - - 5 Tapanuli Utara 18 809 18 248 (560) (2,98) 9 213 8 198 (1 015) (11,01) 633 650 17 2,61 6 Toba Samosir 1 615 2 089 474 29,32 4 952 3 536 (1 416) (28,60) 798 910 113 14,10 7 Labuhanbatu 17 44 27 157,99 13 38 25 193,80 - - - - 8 Asahan 1 013 880 (133) (13,12) 525 341 (184) (35,08) - - - - 9 Simalungun 26 733 24 328 (2 405) (9,00) 9 441 9 743 303 3,21 1 868 1 602 (265) (14,20) 10 Dairi 4 946 5 739 793 16,02 2 229 2 232 3 0,14 2 144 1 408 (736) (34,31) 11 Karo 44 111 33 633 (10 479) (23,75) 5 009 3 150 (1 858) (37,10) 868 774 (94) (10,82) 12 Deli Serdang 6 045 4 549 (1 496) (24,75) 553 1 502 950 171,84 36 3 (34) (93,06) 13 Langkat 11 189 11 023 (167) (1,49) 17 169 152 894,12 - - - - 14 Nias Selatan 307 366 59 19,07 210 305 95 45,13 - - - - 15 Humbang Hasundutan 4 121 3 953 (168) (4,08) 1 424 1 014 (411) (28,83) 773 997 224 29,01 16 Pakpak Bharat 190 131 (59) (31,21) 193 130 (64) (32,94) - - - - 17 Samosir 1 168 1 313 145 12,43 623 827 204 32,77 1 114 1 384 270-24,20 18 Serdang Bedagai 251 371 120 47,96 164 239 75 45,38 1 - (1) 100,00) 19 Batubara 33 623 32 433 (1 189) (3,54) 856 390 (466) (54,47) - - - - 20 Padang Lawas Utara 185 662 477 257,51 102 250 148 145,67 22 - (22) (100,00) 21 Padang Lawas 787 810 23 2,90 198 320 122 61,73 - - - - 22 Labuhanbatu Selatan 201 131 (70) (34,86) 148 94 (55) (36,86) - - - - 23 Labuhanbatu Utara 37 64 26 70,24 32 20 (12) (36,25) - - - - 24 Nias Utara 22 32 10 42,60 18 26 8 40,98 - - - - 25 Nias Barat 13 18 5 33,83 11 9 (2) (17,86) - - - - 26 Sibolga - - - - - - - - - - - - 27 Tanjungbalai 209 217 8 3,74 100 128 27 27,35 - - - - 28 Pematangsiantar 33 33 1 1,52 - - - - - - - - 29 Tebing Tinggi 8 - (8) (100,00) - - - - - - - - 30 Medan 454 450 (4) (0,90) - - - - - 20 20-31 Binjai 472 546 73 15,52 - - - - - - - - 32 Padangsidimpuan 154 154 1 0,39 59 57 (1) (2,22) - - - - 33 Gunungsitoli 37 20 (17) (45,72) 27 18 (9) (32,85) - - - - Sumatera Utara 161 933 147 810 (14 123) (8,72) 36 945 33 896 (3 050) (8,25) 8 305 7 810 (495) (5,96) Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015Berita Resmi Statistik No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2