Bab XIII STUDI KELAYAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

VII. ANALISIS FINANSIAL


Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

III. METODE PENELITIAN

How to Build a Good Financial Plan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang

ANALISIS BREAK EVEN POINT

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok,

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. diselenggarakan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA BREAK EVENT POINT

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

VII. RENCANA KEUANGAN

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

I. PENDAHULUAN. Sumber :

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

IV. METODE PENELITIAN

Department of Business Adminstration Brawijaya University

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

Pendapatan Rata-Rata Peternak Sapi Perah Per Ekor/Bulan

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi c. Merupakan bagian dari Company Profile 2. Penyandang dana atau pemberi pinjaman 3. Pemerintah sebagai pemberi izin

STUDI KELAYAKAN Terdiri atas: 1. Latar Belakang -Proyek dan pemrakarsanya -Baru atau perluasan -Produk yang dihasilkan -Bantuan Pemerintah/Insentip khusus 2. Pemasaran -Trend -Permintaan yang lalu -Perkiraan permintaan yang ada -Pesaing -Pola Distribusi

3. Produksi -Kapasitas Produksi -Sumber bahan baku & pembantu -Proses produksi 4. Teknologi -Lokasi -Jenis Teknologi, Padat modal, Tenaga Kerja, Perekayasaan. -Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan 5. SDM -Jumlah dan Kualifikasi SDM -Sumber pengadaan tenaga kerja -Program training yang diperlukan

6. Keuangan dan Ekonomi -Manfaat sosial dan ekonomi -Kebutuhan dana modal awal dan modal kerja -Struktur dan pembiayaan modal sendiri dan kerjasama. -Kemampuan untuk pengembalian 7. Lingkungan Hidup -Perlu adanya Andal atau tidak -Perlunya proses daur ulang atau tidak. 8. Kesimpulan -Penilaian awal layak atau tidak

ANALISA BREAK EVEN Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan volume kegiatan. Maka sering disebut : C.P.V Analysis (Cost-Profit-Vol Analysis) Biaya variable, secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan volume produksi. Contoh : bahan mentah,komisi penjualan, upah lembur. Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi Contoh: gaji, sewa tempat, bunga hutang bank. Biaya total: biaya variable + biaya tetap

CONTRIBUTION MARGIN (CM) Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variable tersedia untuk menutup biaya tetap. BREAK EVEN POINT (BEP) Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya total atau BEP akan tercapai pada volume penjualan dimana contribution margin (CM) sama besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan analisa Break Even (BE) digunakan asumsi dasar sebagai berikut: a. Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya variable dan biaya tetap b. Biaya variable secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi c. Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit berubah-ubah d. Harga jual perunit tidak berubah-ubah selama periode yang dianalisa e. Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk

Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan Profit Planning Approach yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jadi perusahaan untung.

l Aliran Kas Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman. l Laba/rugi Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harga pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39). Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi

l l Return cost ratio (R/C) R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut. R/C= Total penerimaan penjualan produk Total Biaya Benefit cost ratio B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. B/C = Tingkat Keuntungan Total biaya

l Break event point BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP produksi = BEP harga = Total biaya Harga Penjualan Total Biaya Total produksi

Analisa Usaha Sapi Perah Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah dengan produksi maksimum 10 liter/ekor/hari, lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu Rp. 5.000/liter. Biaya investasi Kandang 10 x 2.000.000=Rp.20.000.000 Biaya tetap -10 ekor sapi @ Rp.5.000.000 = Rp. 50.000.000 -Gaji karyawan 2 x Rp. 250.000 x 60 bulan = Rp. 30.000.000 Total Rp. 80.000.000 Biaya Variabel -Pakan Rp.4.500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp.82.125.000 -Pemeliharaan Rp. 500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp. 9.125.000 -Transport Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun = Rp.18.000.000 Total Rp. 109.250.000 Biaya total = biaya tetap+ biaya variabel = Rp. 189.250.000

Modal usaha=biaya investasi + biaya total Produksi susu =Rp.20.000.000+Rp.189.250.000 =Rp.209.250.000 10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = 182.500liter BEP PRODUKSI Total biaya = 189.250.000 Harga penjualan 5.000 = 37.850 liter BEP HARGA Total Biaya = 189.250.000 Total produksi 182.500 = Rp. 1.036,-

Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001. l l l l l l l ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut. Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan pemanenan 12 ekor/minggu. Masa penggemukan 100 hari(1 periode). Berat awal sapi 250 kg/ekor. Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari atau 110 kg selama satu periode. Harga jual sapi hasil penggemukan Rp. 12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor. Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 tahun.

BIAYA INVESTASI Uraian Jumlah (Rp) Kandang dan peralatannya Sewa lahan 4.000 m2 per tahun 150.000.000,00 1.000.000,00 Total 151.000.000,00

BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI Uraian 1. Biaya Tetap Biaya penyusutan kandang dan peralatannya Jumlah 2.055.000,00 Sewa Lahan 274.000,00 2. Biaya Tidak Tetap Biaya bibit @ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00 Biaya tenaga kerja @ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor 20.448.000,00 52.880.000,00 Biaya obat-obatan 2.880.000,00 Biaya lain-lain 1.000.000,00 Total Biaya 379.457.000,00

l Keterangan : Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang Per periode Umur ekonomis kandang = Rp. 150.000.000,00 x 100 hari (20 tahun/365 hari)

PENERIMAAN Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp) 96 4.478.000,00 429.888.000 ANALISIS USAHA a) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00- Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor sapi. b) Return cost ratio (R/C) R/C = Rp.429.888.000,00 = 1,13 Rp.379.457.000,00

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.130,00. c.) Benefit cost ratio(b/c) B/C = Rp.50.431.000,00 = 0,13 Rp.379.457.000,00 Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00. d.) Break event point BEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor) Rp.4.478.000,00 BEP Harga = Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekor Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.

Question? End of Session

Soal Kuis Studi Kelayakan Kerjakan di rumah dan dikumpulkan 1 minggu lagi Tugas: 1. hitung: a. analisa laba-rugi b. Return Cost Ratio (R/C) c. Benefit Cost Ratio (B/C) d. Analisa Break Event Point (BEP) dalam produksi dan harga 2. Ambil keputusan layak atau tidak usaha penggemukan kambing/domba ini?

ASPEK FINANSIAL A. ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut 1. penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor 2. masa penggemukan 100 hari (1 periode) 3. berat awal rata rata 25kg/ekor 4. berat akhir pemeliharaan rata rata 35kg/ekor dengan persentase karkas 45%, harga karkas Rp.40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp. 500.000,-/ekor 5. harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor 6. umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukan 7. harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan.

B. BIAYA INVESTASI NO URAIAN JUMLAH 1. Kandang Rp. 15.000.000,- 2. Peralatan Rp. 6.000.000,- 3. Sewa Lahan Rp. 1.500.000,- Total Rp. 22.500.000,-

C. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI 1. BIAYA TETAP NO. URAIAN JUMLAH 1. Penyusutan Kandang (Rp.15.000.000 : 20) 2. Penyusutan Peralatan (Rp.6.000.000 : 20) TOTAL Rp.750.000 Rp.300.000 Rp.1.050.000

2. BIAYA TIDAK TETAP NO. URAIAN JUMLAH 1. Biaya bibit/bakalan (100 ekor x Rp.250.000) 2. Hijauan pakan ternak (100 hari x 100 ekor x 4kg x Rp.100) 3. Pakan Konsentrat (100 hari x 100 ekor x 0,250kg x Rp.700.000) 4. Obat obatan (100 ekor x Rp.5.000) 5. Upah Tenaga Kerja (2 orang x Rp.1.500.000) Rp.25.000.000 Rp.4.000.000 Rp.1.750.000 Rp.500.000 Rp.3.000.000 6. Listrik Rp.200.000 7. Air Rp.300.000 8. Transport Rp.500.000 Total 3. BIAYA TOTAL : Rp. 36.300.000,- Rp.35.250.000