BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Telkom Sejarah Dana Pensiun Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal. Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. tentang Ketenagakerjaan, bahwa diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Dana Pensiun adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Profil Organisasi

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Perkembangan Sentra Pendidikan BRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Semarang pada tanggal 29 Desember 1948 dengan akta notaris. Joost Hofstede Nomor 88 dengan nama Stichting Pensioenfonds

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka aktif, penghasilan nampaknya bukanlah menjadi persoalan. Namun, jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

I. PENDAHULUAN. perekonomian berkembang sedemikian rupa. Keadaan tersebut membuat suasana

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

MENGENAL DANA PENSIUN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini menuntut agar setiap perusahaan memiliki

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

Sekilas tentang Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan memanfaatkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kebudayaan manusia dalam era globalisasi menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

Dana Pensiun (Pension Fund)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PESISIR SELATAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter kegiatan usaha perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Studi Dana Pensiun Telkom. a. Profil perusahaan. Dana Pensiun Telkom didirikan oleh PT.

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 203 /DIR-TM/IX/2017 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

Penjelasan atas UU Nomor 11 Tahun 1992 P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KEPUTUSAN Nomor : 630. H Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dituntut untuk dapat bekerja sesuai dengan

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERPENGARUH POSITIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT TELKOM HR AREA V SURABAYA SKRIPSI

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PEMBAGIAN SELISIH PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS FUNGSI PERSONALIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, menuntut perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Telkom 1.1.1 Sejarah Dana Pensiun Telkom Awal mula berdirinya Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL) dimulai pada tahun 1982.Pada saat itu TELKOM (d/h PERUMTEL) mulai mengelola Manfaat Pensiun (MP), kemudian pada tahun 1983 pengelolaan program manfaat pensiun ditangani oleh Yayasan Dana Pensiun Pegawai (YDPPT). Pada tanggal 20 April 1992 lahirlah Undangundang 11/1992 tentang Dana Pensiun yang mengatur jenis-jenis dana pensiun yaitu DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) dan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Pihak YDPPT memilih DPPK sebagai azas pemberlakuan dalam pengelolaan dana pensiun yang program kerjanya adalah menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana pendirinya bertanggungjawab penuh atas defisit pendanaan kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada peserta, janda/duda/anak agar selalu terpenuhi sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun. Selain itu juga kekayaan-kekayaan dana pensiun terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom ditetapkan melalui Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Nomor: KD22/PS000/SDM-12/1997 yang disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: Kep-494/KM.017/1997 tanggal 15 Maret 1997 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir ditetapkan melalui Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor: KD16/PS950/SDM-30/2004 tanggal 18 Maret 2004 tentang 1

Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KP- 122/KM6/2004 tanggal 23 Maret 2004. Dana Pensiun Telkom hanya diperkenankan melakukan pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP), yaitu pembayaran Manfaat Pensiun dan biaya Penyelenggaraan Dana Pensiun. 1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dana Pensiun Telkom Dana Pensiun adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program Pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu. Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendirinya / Mitra Pendirinya. Kekayaan Dana Pensiun tidak boleh diagunkan atau dijaminkan atas suatu pinjaman. Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat diganggu gugat oleh Pendirinya. Kekayaan Dana Pensiun sepenuhnya untuk kepentingan Peserta. Kekayaan Dana Pensiun Telkom harus dikelola dengan baik dan aman, serta memperoleh hasil yang optimal dengan cara mengembangkan kekayaan sesuai dengan arahan investasi dari Pendiri (PT. Telkom) dan ketentuan Investasi dari Menteri Keuangan. Kegiatan Pokok Dana Pensiun Telkom, antara lain : a. Mengatur dan melaksanakan pembayaran Manfaat Pensiun secara tepat jumlah, waktu dan Penerima sesuai Peraturan Dana Pensiun. b. Menagih dan menerima setoran Iuran Pemberi Kerja dan Peserta. c. Melakukan Investasi yang produktif dan aman dalam jenis investasi berdasarkan Arahan Investasi dan peraturan perundangan yang berlaku. 2

Dalam rangka mengembangkan dana secara optimal dan aman guna menjamin kelangsungan pensiunan beserta dengan ahli warisnya sesuai dengan yang tercatat pada perusahaan. Dana Pensiun Telkom menjalankan bisnisnya pada beberapa instrumen investasi, sesuai dengan norma / kaidah / aturan yang berlaku. 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam era global, diabad 21 terjadi iklim kompetensi yang tinggi di segala bidang yang menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetensi yang tinggi menuntut pula suatu organisasi mengoptimalkan sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi. Pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi kearah pencapaian tujuan (Sofyandi, 2008:2). Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset penting dalam lembaga, sekaligus mitra lembaga dalam menjalankan setiap aktivitas, karena mereka yang menghasilkan dan melaksanakan pekerjaan. SDM memiliki peranan besar, yakni sebagai pelaku utama dan juga sebagai input dari produktivitas dalam lembaga. SDM tidak hanya berperan sebagai objek yang harus selalu mendapat perhatian dan perlindungan dari lembaga, tetapi SDM juga sekaligus berperan sebagai subjek yang dapat menentukan maju mundurnya suatu lembaga. Untuk dapat merealisasikan fungsi tersebut, tentunya SDM tersebut perlu diarahkan, dibina dan dibimbing agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan lembaga. Kualitas pegawai (SDM) sangatlah penting dalam pencapaian tujuan serta sasaran lembaga, salah satu hal yang perlu 3

dilakukan dalam meningkatkan kualitas pegawai adalah dengan melaksanakan pelatihan. Menurut Kaswan (2011 : 2), pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Pelatihan mungkin juga meliputi pengubahan sikap sehingga karyawan dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif. Selain itu program pelatihan merupakan salah satu hal yang dibahas pada saat perusahaan membuat rencana kegiatan selama setahun. Program pelatihan ini sangat penting fungsinya selain untuk memberikan keahlian tambahan bagi pegawai juga untuk memperlancar pegawai menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rae dalam Sofyandi (2008:113), Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien.program pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dalam pekerjaannya. Dalam membuat program pelatihan, perlu dipertimbangkan beberapa hal, hal ini bertujuan agar program pelatihan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari pekerjaan yang dikerjakan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat program pelatihan yang efektif. Semua pegawai harus dilatih tentang cara untuk berpartisipasi dalam sesi evaluasi kinerja sebelum mereka diminta untuk melakukannya. Pelatihan harus fokus pada topik yang termasuk komunikasi yang terbuka, keterampilan mendengarkan, kolaborasi, pendapat yang luas, keterampilan mengenai negosiasi, membangun saling percaya dan menyusun rencana aksi bersama. Semua pihak harus memahami mereka mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membuat penilaian 4

produktif. Daripada berfokus pada prosedur perhatian harus pada pembangunan hubungan. Selain itu para manajer harus menerima pelatihan pada strategi untuk memaksimalkan keterlibatan pegawai selama evaluasi. Manajer bisa belajar apa artinya menjadi fasilitator dalam proses; bagaimana mengajukan berbagai jenis pertanyaan, bagaimana untuk memberikan timbal balik yang negatif konstruktif dan bagaimana untuk mendorong pegawai untuk memberikan solusi ketika kinerja pegawai menurun. Alasan yang mendesak diadakan pelatihan adalah kinerja yang kurang atau dibawah standar. Kinerja yang kurang ditandai oleh keluhan pelanggan, tingkat kinerja yang rendah, dan lainlain. Indikator lain dibutuhkannya pelatihan jika pekerjaan berubah sedemikian rupa sehingga tingkat kinerja saat ini perlu ditingkatkan atau karyawan harus dapat menyelesaikan pekerjaan / tugas baru (Kaswan, 2011: 80). Maka dari itu pentingnya pelatihan sangat berguna bagi peningkatan kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan terutama pada Dana Pensiun Telkom. Peningkatan kinerja perusahaan dalam Dana Pensiun Telkom dapat kita lihat dari tabel 1.1 mengenai Hasil Usaha Bersih maupun Peningkatan/Penurunan nilai investasi yang telah dilakukan oleh Dana Pensiun Telkom selama lima tahun terakhir. 5

Tabel 1.1 Hasil Usaha Bersih dan Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi lima tahun terakhir (2007-2011) dalam Milyar rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Hasil usaha bersih 1.011,96 837,02 1125,71 1278,1 2 1397,5 8 Peningkatan/ penurunan nilai investasi (Delta SPI) 558,85-1631,90 1524,17 959.91-285,09 Sumber: Dana Pensiun Telkom Dilihat dari Tabel 1.1 hasil usaha bersih yang dilakukan oleh Dana Pensiun Telkom selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2008 sempat mengalami penurunan akibat dari krisis global yang terjadi pada tahun 2008. Sedangkan pada nilai investasi yang terjadi pada Dana Pensiun Telkom mengalami peningkatan maupun penurunan akibat tidak stabilnya pasar modal di Indonesia. Hal tersebut terjadi selain karena faktor krisis global juga berkaitan dengan kinerja pegawai pada saat terjadi penurunan hasil usaha bersih dan penurunan nilai investasi. Peningkatan maupun penurunan tersebut pastinya berdampak pada kemajuan perusahaan dalam mengelola segala pekerjaan yang dibebankan pada pegawainya. Kemajuan hanya akan dapat diraih apabila yang bersangkutan mampu menampilkan kinerja yang memuaskan, termasuk produktivitas kerja yang makin tinggi (Siagian, 2009: 159). Menurut Siagian (2009: 160), menurunnya produktivitas kerja bisa terjadi karena masalah keperilakuan; akan tetapi mungkin juga karena keterampilan para tenaga pelaksana yang tidak sesuai lagi. Untuk mengatasi kedua jenis penyebab tersebut, perlu pelatihan. 6

Selain itu Dana Pensiun Telkom mengalami peningkatan pada pendapatan investasi selama empat tahun terakhir secara perlahan yang memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan tersebut meningkat yang ditunjukkan pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Pendapatan Investasi Uraian 2008 2009 2010 2011 Pendapatan investasi 904,19 1180,01 1339,77 1470,92 Sumber: Dana Pensiun Telkom Dari semua data di atas kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom cukup mengalami peningkatan maupun penurunan. Pelatihan di Dana Pensiun Telkom selalu dilakukan setiap tahunnya, hal tersebut dilakukan untuk mengarahkan pegawainya agar dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan Dana Pensiun Telkom bagi pegawainya pada tahun 2010 sebanyak 12 pelatihan dan pada tahun 2011 sebanyak 12 pelatihan, jenis pelatihan yang diadakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Pelatihan tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan, memperbaiki potensi pegawai agar mereka dapat bekerja lebih baik lagi. Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan menilai seberapa baik atau buruk kinerja dari seorang pegawai maka dilakukanlah penilaian kinerja. Menurut Sofyandi (2008: 122), penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Pengevaluasian perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja yang mengalami penurunan dan meningkatkan kinerja yang sudah baik. Penulis memilih Dana Pensiun Telkom sebagai objek penelitian didasari oleh keinginan untuk mengetahui bagaimana penerapan ilmu 7

MSDM yang diaplikasikan pada perusahaan tersebut, dan didasari oleh keingintahuan tentang pelaksanaan pelatihan yang selama ini diterapkan pada Dana Pensiun Telkom. Penulis memilih pelaksanaan pelatihan sebagai variabel yang diteliti karena pelatihan merupakan salah satu instrumen penting yang selalu ada dalam suatu perusahaan untuk mengarahkan sumber daya manusianya meraih kinerja yang positif yang tentunya sangat berguna bagi kemajuan perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, pegawai bukanlah mesin melainkan manusia yang memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan yang perlu dikelola dengan baik. Diharapkan dengan pelaksanaan pelatihan kerja yang efektif dan proporsional akan menghasilkan kinerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Dana Pensiun Telkom dengan judul PENGARUH PELAKSANAAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DANA PENSIUN TELKOM TAHUN 2010-2011 1.3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan pelatihan di Dana Pensiun Telkom? (2) Bagaimana kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom? (3) Bagaimana pengaruh pelaksanaan pelatihan terhadap kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom? 1.4 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini diterapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan yang diteliti, adapun tujuan penelitian ini adalah : 8

1) Untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan di Dana Pensiun Telkom. 2) Untuk mengetahui kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom. 3) Untuk mengetahui pengaruhpelaksanaan pelatihan terhadap kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom. 1.5 Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihakpihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya adalah : 1) Kegunaan Praktis Dengan adanya penelitian ini penulis berharap bahwa hasil penelitian dapat membantu memberikan input bagi Dana Pensiun Telkom dalam pelaksanaan pelatihan yang baik, sehingga mampu meningkatkan kinerja pegawai. 2) Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperdalam wawasan serta pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan perkuliahan. 3) Kegunaan Umum Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain yang ingin memperlajari tentang keterkaitan antara pelaksanaan pelatihan dengan kinerja pegawai. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. 9

BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bagian ini dikemukakan tentang penelitian sebelumnya, teori-teori yang berkaitan dengan pelatihan dan kinerja, jurnal penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi tentang jenis penelitian, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data,teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, analisis data yang digunakan dalam penelitian, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menjelaskan mengenai karakteristik tanggapan responden dilihat dari berbagai aspek, tanggapan responden terhadap pelaksanaan pelatihan dan kinerja pegawai setelah mengikuti pelaksanaan pelatihan, pembahasan hasil penelitian, dan hasil pengujian hipotesis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran untuk perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 10