BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Perseroan Terbatas (PT) Telekomunikasi Indonesia, Terbuka (Telkom) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia baik dari sisi jumlah karyawan maupun pendapatannya. Telkom juga termasuk BUMN terbaik di Indonesia, dibuktikan berdasarkan penilaian Kementerian BUMN, Forum Humas BUMN, dan majalah BUMN Track (Iwan, 2010:1). Dalam Perjanjian Kerja Bersama (2010:1) disebutkan Kantor Perusahaan Telkom terletak di Jalan Japati Nomor 1 Bandung. Menurut Laporan Tahunan Telkom (2009:23) Visi, Misi dan Tujuan Telkom adalah sebagai berikut : 1) Telkom adalah menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional. 2) Misi Telkom adalah menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif dan menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. 3) Tujuan Telkom adalah menciptakan posisi terdepan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun Serikat karyawan (Sekar) Telkom yang didirikan pada tanggal 1 Maret 2000, adalah salah satu serikat karyawan BUMN yang memiliki visi untuk mendorong kemajuan perusahaan, sebagai perisai untuk melindungi perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan karyawan, Misi Sekar Telkom adalah memuaskan kebutuhan stake holder (anggota, perusahaan, pemegang saham, manajemen Telkom, pelanggan Telkom dan masyarakat secara seimbang), serta menjadi role model organisasi Serikat di Indonesia dan regional, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekar Telkom (2010:3). Fungsi Sekar Telkom sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekar Telkom (2010:10) adalah merupakan wadah penyalur aspirasi karyawan secara terorganisir dan sebagai wadah untuk menyikapi 1

2 kebijakan manajemen perusahaan kepada karyawan secara objektif dan bertanggung jawab. Di sini dapat dilihat, Telkom sebagai salah satu BUMN terbesar dan terbaik di Indonesia, di dalamnya terdapat Serikat Karyawan Telkom yang memiliki misi menjadi role model organisasi Serikat di Indonesia dan regional dengan fungsi sebagai wadah penyalur aspirasi karyawan secara terorganisir dan sebagai wadah untuk menyikapi kebijakan manajemen perusahaan kepada karyawan secara objektif dan bertanggung jawab. Menurut Simamora (Karim, 2001:33), Interaksi dan komunikasi antara serikat pekerja dan manajemen dapat berjalan baik bilamana manajemen memiliki persepsi yang positif terhadap peran serikat pekerja. Sebaliknya apabila persepsi manajemen terhadap serikat pekerja bersifat negatif maka menimbulkan hubungan yang kurang kondusif terhadap hubungan manajemen dengan serikat pekerja dan mudah menimbulkan konflik antara manajemen dan serikat pekerja. Hubungan tersebut akan mengakibatkan iklim kerja yang mempercepat perputaran pekerja yang tinggi, ketidakhadiran pekerja, moral kerja yang menurun dan produktivitas yang rendah. Serikat pekerja memiliki fungsi yang sangat strategis dalam perusahaan termasuk di perusahaan BUMN dimana sahamnya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh negara. BUMN sebagai salah satu pelaku usaha di Indonesia diharapkan terus tumbuh dan berkembang memberikan sumbangsihnya kepada negara dan masyarakat. Pencapaian tujuan perusahaan BUMN sangat dipengaruhi oleh produktivitas BUMN tersebut, dan produktivitas BUMN sangat dipengaruhi harmonis tidaknya hubungan antara manajemen perusahaan BUMN dengan serikat pekerjanya. Hubungan yang tidak baik antara manajemen Telkom dan Serikat Karyawannya dapat merugikan negara secara keseluruhan baik dalam bentuk penurunan pajak, deviden, maupun imbasnya terhadap hubungan manajemen dan serikat BUMN yang lain mengingat Serikat Karyawan Telkom telah menjadi role model serikat BUMN yang lain. Hubungan industrial antara manajemen Telkom sebagai salah satu BUMN terbaik di Indonesia dengan Serikat Karyawannya menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian ini akan meneliti bagaimana pengaruh Serikat Karyawan Telkom sebagai wadah penyalur aspirasi karyawan dan pendorong kemajuan perusahaan terhadap sikap manajemen Telkom sebagai salah satu BUMN terbesar dan terbaik di Indonesia dalam menjalin hubungan industrial. 2

3 1.2. Latar Belakang Penelitian Gerak langkah Serikat Karyawan BUMN tidak lepas dari aksi-aksi Serikat umumnya termasuk pemogokan dan aksi unjuk rasa yang tentunya sangat tidak diinginkan pihak manajemen. Pemogokan Serikat Pekerja PT. (persero) Angkasa Pura 1 terjadi pada tanggal 7 sampai 9 mei 2008 akibat dilanggarnya hak-hak pegawai yang telah disepakat dalam Perjanjian Kerja Bersama (Daryoko et al, 2008:21). Aksi unjuk rasa Serikat Karyawan Telkom tanggal 7 Desember Kala itu sedikitnya 3500 anggota Sekar melakukan aksi Demo Besar yang simpatik di kawasan Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat (Purwanto, 2010:64). Aksi untuk rasa Serikat Karyawan Telkom terkait direksi Telkom yang mendukung penjualan aset negara di depan Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 30 November 2010 (Yugo, 2010:1) dan aksi unjuk rasa penolakan aksi korporasi Telkom berupa merger antara Flexi dan ESIA yang juga dilakukan di depan Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 16 Desember 2010 (Priyo, 2010:1). Terhadap aksi unjuk rasa Sekar dalam menolak merger Flexi dengan ESIA ini, tanggapan Manajemen Telkom adalah sebagai berikut : Berbagai protes keras berbentuk aksi penolakan terhadap rencana konsolidasi Flexi ESIA yang nota bene masih dalam proses kajian bisnis sebenarnya belum perlu dilakukan seperti itu. Mari kita telaah kembali sebetulnya apa esensi dari aksi tolak merger yang semakin garang diteriakkan oleh Sekar...Jadi mana yang akan kita pegang sekarang, analisis akademis dan bisnis yang cermat ataukah kekhawatirankekhawatiran dan prasangka yang tidak berdasar?. (Purwati, 2010:1). Dalam Laporan Tahunan Telkom (2009:176) disebutkan bahwa tidak ada jaminan bahwa kegiatan Serikat Karyawan Telkom tidak akan merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek Telkom. Dari tanggapan manajemen Telkom serta Laporan Tahunan di atas terhadap aksi-aksi dari Sekar Telkom, tercermin adanya kekhawatiran dari manajemen Telkom terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sekar Telkom. Sementara itu, Sekar Telkom meyakini bahwa kegiatankegiatan serikat yang dilakukan adalah bertujuan untuk menjaga perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan Telkom sesuai AD/ART Sekar Telkom (2010:3). Mempertemukan kepentingan yang berbeda ini tetap dapat dilakukan bila telah diketahui bagaimana sikap manajemen Telkom terhadap Sekar 3

4 Telkom serta hal-hal apa yang diinginkan atau tidak diinginkan manajemen Telkom untuk dilakukan oleh Sekar Telkom. 1.3 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan diteliti adalah : 1) Seberapa besar pengaruh Serikat Karyawan sebagai penyalur aspirasi karyawan terhadap sikap manajemen dalam menjalin hubungan industrial dengan Serikat Karyawannya? 2) Seberapa besar pengaruh peran Serikat Karyawan sebagai pendorong kemajuan perusahaan terhadap sikap manajemen dalam menjalin hubungan industrial dengan Serikat Karyawannya? 1.4 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Serikat Karyawan sebagai penyalur aspirasi karyawan terhadap sikap manajemen dalam menjalin hubungan industrial dengan Serikat Karyawannya. 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Serikat Karyawan sebagai pendorong kemajuan perusahaan terhadap sikap manajemen dalam menjalin hubungan industrial dengan Serikat Karyawannya. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian mengenai pengaruh serikat karyawan sebagai penyalur aspirasi karyawan dan pendorong kemajuan perusahaan terhadap sikap manajemen dalam menjalin hubungan industrial dengan serikat karyawannya ini adalah : 1) Diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan baik bagi manajemen perusahaan BUMN maupun serikat karyawan BUMN agar tercipta hubungan kemitraan yang harmonis dan produktif. 2) Diharapkan dapat dijadikan pengembangan pengetahuan dan menimbulkan penelitian berikutnya. 4

5 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini adalah terdiri dari : 1) Bab I Pendahuluan yang terdiri dari gambaran umum penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 2) Bab II Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian, yang terdiri dari rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 3) Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi, teknik pengambilan sampel, sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4) Bab IV Analisa Hasil Penelitian yang terdiri dari karakteristik responden, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. 5) Bab V Kesimpulan dan Saran. 5