BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) mahasiswa yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Untuk menjawab tuntutan

DAFTAR TABEL. Tabel 2. 2 Tabel Jumlah Perangkat Desa Silumajang BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Nasional diperlukan dana guna pemenuhan tersebut. Pemerintah Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. dalam penyelenggaran negara, mengalahkan segala bentuk kekuasaan lainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Peranan pajak sebagai penerimaan dalam negeri semakin besar, hal ini di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara membutuhkan pendanaan dalam menggerakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan penerimaan dalam negeri sangatlah penting dalam mensukseskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimiliki Indonesia. Hasil dari kekayaan alam dan potensi lainnya itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun Kebijkan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) suatu jenjang pendidikan formal. Berperan serta dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia diwujudkan dengan dihasilkannya Undang- Undang No 22

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik pula. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sebagai negara berkembang Negara Republik Indonesia tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan Mandiri, sebagai

setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik material

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM) Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dituntut kerjasama dari semua pihak khususnya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk belanja rutin maupun pembangunan. Tetapi banyak masyarakat yang belum

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, pembangunan yang merata di Indonesia sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang luas dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah Kegiatan Intrakurikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri agar memberikan pengalaman praktis mahasiswa di lapangan yang berhubungan dengan teori ilmu yang didapat mahasiswa selama berada dibangku khususnya Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan dapat menerapkan teori teori yang telah diperoleh, serta dapat mengembangkan semua keterampilan yang dimiliki, baik pada instansi pemerintah maupun swasta. Pemerintah dalam negara kita mempunyai peranan penting untuk memajukan Negara yang dipimpinnya. Salah satu indikator kemajuan suatu negara dapat dilihat dari pembangunan nasional yang berjalan secara berkesinambungan. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan akan membawa dampak bagi meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembangunan yaitu dengan cara menggali sumber-sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak dan retribusi daerah yang telah menjadi sumber penerimaan yang dapat diandalkan bagi daerah. Pada saat ini, sektor

perpajakan memegang peran penting sebagai sumber penerimaan utama negara, baik untuk penerimaan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Berdasarkan pelaku pemungutnya, pajak dapat dibedakan atas dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Selain itu, peranan kemampuan dan keahlian dari aparat pemerintah dalam mengelola sumber-sumber pemasukan daerah secara optimal sangat diperlukan. Dalam hal ini, salah satu lembaga pemeirntah yang berperan aktif dalam megelolah Pendapatan Asli Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemeirntah Pusat dan Pemerintah Daerah menerapkan bahwa penerimaan daerah dan pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari tiga kelompok yaitu : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan diipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi : a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah, termasuk hasil dari pelayanan badan layanan umum (BLU) daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain bagian laba dari BUMD, hasil kerja sama dengan pihak kerja ; dan d. Lain-lain PAD yang sah. 2. Dana Perimbangan, yaitu Dana yang bersumber dari pendapatan APBD, yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. 3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Hal ini tercermin dalam susunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Anggaran tersebut diikelompokkan menjadi biaya rutin dan biaya pembangunan. Biaya Pembangunan digunakan untuk membangun sarana Rutin dan pembangunan yang berkaitan dengan pelayanan publik. Salah satu cara bagi pemerintah untuk menghimpun dana bagi pengembangan adalah melalui pemungutan pajak. Hasil pemungutan pajak dikumpulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan termasuk pendapatan rutin khususnya disektor bukan migas. Pajak mempunyai kontribusi yangs angat besar untuk membiayai anggaran bagi penyelenggaraan pemerintah, pelayanan umum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 sebagai perubahan atas Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah jenis-jenis Pajak yang dapat dipungut oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota. Pajak yang dipungut Pemerintah Kabupaten / Kota salah satunya adalah Pajak Parkir. Segala kondisi di atas memang dimungkinkan dalam penegakan dan pemungutan Pajak Parkir. Agar tidak membingungkan dan merugikan masyarakat, peraturan tentang pajak dan retribusi daerah harus disosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat dipahami dengan jelas oleh semua pihak maka lembaga pendidikan sebagai salah satu lembaga mempunyai peranan dalam membentuk dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui teori-teori keahlian yang diterima di bangku kuliah dan mengaplikasikannya di lapangan melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk menjadikannya sebagai acuan didalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Oleh karena itu penulis

memilih juduk : PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik kerja lapangan Mandiri merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri yang dimaksudnya untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima di bangku perkuliahan. 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Madniri (PKLM) Adapun tujuan Pelaksanaan Praktik kerja Lapangan Madniri (PKLM) ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pemungutan Pajak Parkir pada Dinas Pendapatan Kota Medan. 2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan memenuhi target dan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah dicapai oleh Dinas Pendapatan Kota Medan dalam mengelola Pajak Parkir. 3. Untuk mengetahui upaya - upaya untuk mengoptimalkan Pajak Parkir. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Bagi Mahasiswa a. Guna merangsang mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

b. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari untuk mengatasi masalah yang timbul selama Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) terutama menyangkut pajak parkir. c. Meningkakan profesionalisme, memperluas wawasan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya di bidang perpajakan daerah. d. Menguji dan mengukur kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam menghadapi situasi dunia kerja yang sebenarnya. 2. Bagi Instansi Dinas Pendapatan kota Medan a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Dinas Pendapatan Kota Medan dengan lembaga pendidikan khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ( USU ). b. Dengan dilaksanakan Praktik kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bagi mahasiswa dituntut terhadap Instansi Pemerintah/Perusahaan baik berupa saran maupun kritikan yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja dilingkungan Instansi Pemerintah tersebut. 3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. a. Membuka interaksi antara Dosen dengan Dinas Pendapatan Daerah dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

b. Memperbaiki Image (pandangan) masyarakat terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan dari Lembaga Pendidikan Nasional khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. c. Mendapatkan masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang akan dilaksanakan adalah untuk memperoleh datadata yang diperlukan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana prosedur yang dilakukan untuk menentukan besarnya Pajak Parkir yang terutang dan cara pemugutan atas Pajak Parkir yang dilakukan di Dinas Pendapatan Kota Medan. Adapun ruang lingkup dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah : 1. Target, realisasi dan kontribusi penerimaan pajak parkir diambil dari data 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2004 s/d 2009. 2. Faktor - Faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak Parkir 3. Penyebab target penerimaan pajak parkir tidak terpenuhi. 4. Upaya - upaya Dinas Pendapatan Kota Medan dalam meningkatkan penerimaan pajak parkir.

D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Untuk memperoleh data - data dan informasi yang berhubungan dengan Prosedur Pengenaan dan Pemungutan Pajak Parkir di Dinas Pendapatan Kota Medan, digunakan beberapa metode yaitu : 1. Tahap Persiapan Yaitu dimulai dari kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ke objek PKLM yang meliputi kegiatan seperti mengajukan judul, penentuan judul, pemilihan objek, lokasi PKLM, pengajuan proposal, dan surat pengantar PKLM dari pihak fakultas / Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 2. Studi Literatur Merupakan kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori, menelaah buku - buku literatur, peraturan perundang - undangan dibidang perpajakan, majalah, surat kabar, internet, catatan - catatan, maupun bahasan tertulis yang ada hubungannya dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 3. Observasi Lapangan Melakukan pengamatan secara langsung utnuk mengetahui keadaan kinerja pada Dinas Pendapatan Kota Medan untuk mendapat gambaran mengenai masalah yang akan diteliti. 4. Pengumpulan Data

Di dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), penulis juga mengumpulkan data yang diperlukan. Data tersebut diperoleh baik dari hal - hal yang sudah dilihat dan tentu saja dari data - data yang diberikan pihak Dinas Pendapatan Kota Medan, baik tertulis maupun data lisan. a. Data Primer Data yang diperoleh langsung dengan cara mengumpulkan data yang dilakukan langsung ke objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) melalui wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau pegawai lainnya yang dapat memberikan data / informasi yang mendukung penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). b. Data Sekunder Data yang sudah tersedia melalui sumber penelitian lainnya, dengan cara menginventariskan data-data yang tersedia dan juga membaca buku - buku yang berhubungan dengan penulisan laporan. 5. Analisa dan Evaluasi Data Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisa sesuai dengan metode analisis yang tepat dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian diinterpretasikan secara objektif, jelas dan sistematis. E. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun cara pengumpulan sumber - sumber data adalah sebagai berikut : 1. Daftar Pertanyaan (Interview Guide)

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang ditujukan kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan masukan data primer dan data sekunder baik secara lisan maupun tulisan. 2. Data Observasi (Observation Guide) Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang akan dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian. 3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide) Yaitu pengumpulan daftar - daftar dokumentasi yang diperlukan dalam instansi yang bersangkutan untuk menambah objektifitas yang dibutuhkan guna melengkapi laporan PKLM. Dokumen tersebut berupa struktur organisasi, peraturan - peraturan daerah, rencana kerja dan surat keputusan. F. Sistematik penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan, dan Sistematikan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Penulis menguraikan tentang Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan, Struktur Organisasai Dinas Pendapatan Kota Medan.

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PARKIR Pada bab ini penulis menguraikan secara sistematis dan terperinci tentang peranan Dinas Pendapatan Kota Medan dalam Pajak Parkir, Objek dan Subjek Pajak Parkir, Ketentuan - ketentuan yang harus dipenuhi, dan Prosedur Pengenaan dan Pemungutan Pajak Parkir. BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI Pada bab ini penulis menganalisa mengenai data - data yang diperoleh kemudian melakukan evaluasi terhadap data tersebut, sehingga tercapainya tujuan dan manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran mengenai objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dan permasalahan yang penulis hadapi selama mengadakan praktik di lapangan.