BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pasangan suami istri pada hakikatnya ingin memiliki anak sebagai tujuan dan aspek penting dari pernikahan mereka. Tapi keinginan memiliki anak tersebut tidak dapat terpenuhi ketika istri dinyatakan kesulitan mendapatkan kehamilan akibat salah satu pasang atau kedua pasangan dinyatakan infertil. Masalah infertilitas ini dapat melibatkan faktor psikologis bagi wanita, karena pada kebanyakan masyarakat beranggapan peran sebagai ibu merupakan peran penting wanita dalam kehidupannya (Hasanpour et al., 2014). Infertilitas masih merupakan masalah kesehatan global karena kasusnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensinya mendekati 10-20% dari tiap pasangan, 40% infertilitas dikaitkan dengan pria, 40% infertilitas dikaitkan dengan wanita serta 20% pria dan wanita (Sadock & Sadock, 2003). Prevalensi infertilitas di Indonesia pada pasangan suami-istri usia reproduktif sebesar 12-15%. Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan jumlah pasangan suami-istri yang infertil terdapat sekitar 10-15% (Respati, 2005). 1
2 Sehat jiwa menurut WHO adalah sehat secara fisik, psikologis, kesejahteraan sosial dan tidak selalu disertai dengan tidak adanya penyakit yang diderita (Hasanpour et al., 2014). Infertilitas mengakibatkan gangguan psikiatri khususnya kecemasan dan depresi yang merupakan efek dari bermacam-macam faktor seperti penyebab dari infertilitas yang tidak diketahui, durasi terapi yang tidak pasti, keuangan dan tekanan dari sosial yang mengetahui keadaan infertilitas tersebut. Prevalensi infertilitas sebelumnya, memperlihatkan antara pria dan wanita prevalensinya mendekati sama, namun dalam penelitian menyatakan wanita memliki angka yang lebih tinggi dalam mengalami depresi yang berhubungan dengan infertilitas (Ogawa et al., 2011). Wanita mengalami depresi 2-3 kali lebih besar dibandingkan pria (Volgsten et al., 2008). Pada studi yang lain, juga menyebutkan bahwa wanita infertil yang menderita gangguan psikologis 2,5 kali lebih besar daripada wanita fertil (Hasanpour et al., 2014). Prevalensi depresi pada wanita infertil 57% dan gangguan kecemasan 67,2% (Soltani et al., 2014). Depresi juga disebutkan sebagai gangguan psikiatri pada wanita infertil yang memiliki peran signifikan dalam
3 kehidupannya dan dapat pula mempengaruhi kualitas hubungan dengan pasangan (Alhassan et al., 2014). Gangguan psikologis bagi pasien infertil merupakan masalah yang kompleks dan dipengaruhi oleh gender, penyebab dan lama infertilitas. (Ramezanzadeh et al, 2004). Freeman et al., dalam Ramezanzadeh (2004) menemukan bahwa setengah dari subjek pasangan infertilnya mengatakan jika infertilitas merupakan pengalaman yang paling mengecewakan dalam kehidupannya. Depresi akan meningkat seiring pertambahan usia dan lama infertilitas yang dialami wanita (Ramezanzadeh et al., 2004). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah adalah apakah terdapat hubungan lama mengalami infertilitas dengan depresi pada wanita infertil di Klinik Permata Hati, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta?. C. Tujuan Penelitian Menentukan lama mengalami infertilitas terhadap depresi pada wanita infertil berdasarkan indikator Beck Depression Inventory (BDI).
4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Praktisi Kesehatan - Memberikan informasi mengenai efek lama mengalami infertilitas terhadap depresi. 2. Bagi Peneliti - Menambah wawasan tentang gangguan depresi dan hubungannya dengan infertilitas. - Memberikan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya mengenai hubungan lama mengalami infertilitas dengan depresi pada wanita infertil. E. Keaslian Penelitian Penelitian terhadap hubungan lama infertilitas dengan depresi pada wanita infertil antara lain: 1. Fatemeh Ramezanzadeh et al., (2004) A Survey of Relationship Between Anxiety, Depression and Duration Of Infertility. penelitian dan analisis data.
5 2. Dr. Homaidan Turki Al-Homaidan (2011) Depression Among Woman with Primary Infertility Attending an Infertility Clinic in Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia: Rate, Severity, and Contributing Factor. penelitian, dan analisis data. 3. Abass Alhassan et al., (2014) A survey on Depression Among Infertile Women in Ghana. penelitian dan analisis data. 4. Mariko Ogawa et al., (2011) Evaluation of Factors Associated with The Anxiety and Depression of Female Infertility Patients. Persamaan: pemilihan Perbedaan: tempat penelitian, instrumen penelitian dan analisis data.