BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

Model-Model User Acceptance

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. sebagai e-learning. Namun dalam perkembangannya e-learning memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Artikel Ilmiah. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi. Peneliti: Indahyana Putri Manafe

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Metode UTAUT untuk Memahami Penerimaan Aplikasi Kamus Istilah Akuntansi pada Smartphone

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior)

EVALUASI PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

Evaluasi Digital Library AMIK AKMI Baturaja Menggunakan HOT Fit Model

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai alasan yang menjadi dasar

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE UTAUT (UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY) DALAM MEMAHAMI PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN WEBSITE KKN LPPM UNISI

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KAJIAN TERHADAP PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. informasi yang kemudian dikonsepkan oleh Davis (1989). TAM telah banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Faktor-Faktor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual (Studi pada PDAM Kota Malang) Oleh : Bangun Kinarwanto

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

EVALUASI PENERIMAAN JEJARING SOSIAL GOOGLE+ PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

MODEL PERILAKU PENGGUNAAN TIK PADA UMKM DI WILAYAH BEKASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN UTAUT

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

PENERAPAN METODE UTAUT UNTUK MEMAHAMI PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI TRANSPORTASI ONLINE (STUDI KASUS : WILAYAH JABODETABEK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EVALUASI PENERAPAN FROFAST MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

EVALUASI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN HOT FIT MODEL (Studi Kasus : Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengambil keputusan yang tepat, Tata Sutabri (2004:6). Informasi yang bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. bertujuan untuk mengetahui sejumlah faktor dan penentu dari penggunaan internet

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu

Adopsi Teknologi Informasi Pada Usaha Mikro Kecil Menengah: Studi Pemanfaatan Sosial Media Untuk Menjalankan Bisnis

Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi menggunakan Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use Technology

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Azhar Susanto (2013:22), mengartikan sistem adalah :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Evaluasi 2.1.1 Konsep Dasar Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Arikunto (2010:1). Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Menurut Husni (2010 : 971), evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas permasalahan yang ditemukan. Menurut Arifin (2010: 5-6). Menyatakan evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas,sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai 9

10 atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa ahli diatas, dapat ditarik benang merah tentang evaluasi yakni evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandingan antara output dan inputnya sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk menghasilkan output lewat suatu proses. Jadi evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula. 2.2 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu susunan dari informasi (data), proses, manusia dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan sebagai keluarannya, untuk membantu suatu organisasi (Whitten, Bentley, & Dittman, 2007).

11 Sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. (O Brien (2005, p5)). Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005 : 11) mengemukakan sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Definisi-definisi para ahli di atas, kemudian dapat dirangkum tentang definisi sistem informasi, merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Penggunaan teknologi disini merujuk pada istilah yang digunakan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK) pada penggunaan database sebagai basis data. Kemudian jika dimelihat pengertian sistem informasi yang berinteraksi dengan proses bisnis dan melihat pada pengertian organisasi sendiri, sistem informasi merupakan sekumpulan informasi pada sebuah basis data, yang menggunakan model dan media teknologi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis, pada sebuah organisasi.

12 2.3 Sistem Informasi Akuntansi Aktivitas di dalam suatu perusahaan merupakan wujud dari suatu sistem, pelaksanaan rutinitas menjadi subsistem yang saling bekerjasama dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain dalam sebuah sistem. Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistemsistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Pengertian Akuntansi Menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

13 Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.( Barry E. Cushing. dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003). Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. (Bodnar dan Hopwood (2006)). Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Dapat disimpulkan Sistem Informasi Akuntansi dapat menambah nilai mutunya dengan cara, yaitu: Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan. Meningkatkan efisiensi. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. Meningkatkan sharing knowledge. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

14 2.4 Metode - Metode Pengukuran Evaluasi Efektifitas Pada semua sistem atau aplikasi yang dibuat harus melewati evaluasi atau proses penilaian untuk dapat melihat dan mengetahui sejauh mana sistem atau aplikasi tersebut berhasil dalam mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Ada beberapa model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi sistem informasi, di antaranya adalah: a. Technology Acceptance Model (TAM) Model ini telah banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi untuk mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi (Landry et. al., 2006). Metode TAM ini pertama sekali dikenalkan oleh Davis pada tahun 1989. TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal: usefulness (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya), ease of use (di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya).

15 TAM yang memiliki elemen yang kuat tentang perilaku (behavioural), mengasumsikan bahwa ketika seseorang membentuk suatu bagian untuk bertindak, mereka akan bebas untuk bertindak tanpa batasan. Beberapa penelitian telah mereplikasi studi Davis untuk memberi bukti empiris terhadap hubungan yang ada antara usefulness,ease of use dan system use (Furneaux, 2006a). b. End User Computing (EUC) Satisfaction Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang dalam disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi telah dilakukan untuk mengcapture keseluruhan evaluasi di mana pengguna akhir telah menganggap penggunaan dari suatu sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini. (Doll et al. 1995 disitasi oleh Chin et al., 2000) Gambar 2.1 End User Computing (EUC) Satisfaction Model evaluasi ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh. Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem.

16 Model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda. c. Task Technology Fit (TTF) Analysis Inti dari Model Task Technology Fit adalah sebuah konstruk formal yang dikenal sebagai Task-Technology Fit (TTF), yang merupakan kesesuaian dari kapabilitas teknologi untuk kebutuhan tugas dalam pekerjaan yaitu kemampuan teknologi informasi untuk memberikan dukungan terhadap pekerjaan (Goodhue & Thompson 1995, disitasi oleh Dishaw et al., 2002). Model TTF memiliki 4 konstruk kunci yaitu Task Characteristics,Technology Characteristics, yang bersama-sama mempengaruhi konstruk ketiga TTF yang balik mempengaruhi variabel outcome yaitu Performance atau Utilization. Model TTF menempatkan bahwa teknologi informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan manfaatnya tersedia untuk mendukung aktivitas pengguna. Model evaluasi ini pertama kali dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson pada tahun 1995. Teori ini berpegang bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif terhadap kinerja individu dan dapat digunakan jika kemampuan teknologi informasi cocok dengan tugastugas yang harus dihasilkan oleh pengguna (Furneaux, 2006b).

17 d. Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model Yusof et al. (2006) memberikan suatu kerangka baru yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model. Model ini menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi (Technology). dan kesesuaian hubungan di antaranya. Komponen Manusia (Human) menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekwensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user), pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance) atau menolak (resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. Komponen Organisasi menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki, perencanaan dan pengendalian sistem, strategi, manajemen dan komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian yang penting dalam

18 mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, pemerintahan, politik, kompetisi, hubungan interorganisasional dan komunikasi. Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality). Kualitas sistem dalam sistem informasi di PDAM menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. 2.5 Metode untuk Penelitian Untuk menganalisa Sistem Informasi Akuntansi PDAM, terdapat bermacam-macam pengukuran, salah satu diantaranya adalah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dikembangkan Venkatesh. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model disusun berdasarkan model model penerimaan Teknologi sebelumnya seperti Teory Of Reason Action (TRA), Theory Of Planned Behaviour, Task Technolocy Fit Theory dan terutama Techonology Acceptane Model (TAM). TAM pertama kali diperkenalkan oleh Fred D.Davis pada tahun 1986, adalah adaptasi dari TRA yang dibuat khusus untuk penerimaan penggunaan terhadap Sistem Informasi.

19 Pada tahun 2000 Venkatesh dan Davis mengeluarkan metodologi tentang user acceptance selanjutnya yang merupakan generasi selanjutnya dari TAM yakni TAM 2. Dan pada tahun 2003 Venkatesh, Morris dan beberapa peneliti lain mengeluarkan sebuah ide metodologi mengenai user acceptance yang lain yaitu yang disebut dengan istilah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) metode ini merupakan sisntesis atau penggabungan daripada elemen elemen yang terdapat dalam 8 model penerimaan teknologi terkemuka lainnya dengan tujuan untuk memperoleh kesatuan pandangan mengenai user atau pengguna. Delapan model yang menjadi ajuan dari pada metodologi tersebut adalah : 1. Theory Reasoned Action (TRA) 2. Theory Acceptance Model (TAM) 3. Motivational Model (MM) 4. Theory of Planned Behavior (TPB) 5. Combined TAM and TPB 6. Model of PC Utilization (MPTU) 7. Inovation Diffusion Theory (IDT) 8. Social Cognitive Theory (SCT)

20 Model UTAUT sendiri terdiri dari 4 variabel utama yakni : 1. Performance expectancy Ekspektansi Kinerja (performance expectancy) didifinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu system akan membantu dia untuk mendapat keuntungan kinerja di pekerjaannya. Lima konstruk yang termasuk dalam ekspektansi kinerja diperoleh dari beberapa model sebelumnya yaitu kegunaan persepsian di TAM dan TAM+TPB, motivasi ekstrinsik di MM, kecocokan tugas di MPCU, keuntungan relatif di IDT dan ekspektasi hasil di SCT. 2. Effort expectancy Ekspektansi Usaha (effort expectancy) didifinisikan sebagai tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem. Kalau sistem mudah digunakan maka usaha yang dilakukan tidak akan terlalu tinggi dan sebaliknya jika usaha sistem sulit digunakan maka diperlukan usaha yang tinggi untuk menggunakannya. Ketiga konstruk dari model sebelumnya adalah kemudahan penggunaan persepsian di TAM, kerumitan di MPCU dan kemudahan penggunaan di IDT.

21 3. Social Influence Pengaruh Sosial (social influence) didifinisikan sebagai sejauh mana seseorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru. Pengaruh sosial sebagai suatu penentu langsung terhadap minat diwakili oleh beberapa konstruk sebagai berikut norma subyektif di TRA,TAM,TPB dan TAM+TPB dan faktor-faktor sosial di MPCU dan di IDT. 4. Facilitating Condition Kondisi-Kondisi Pemfasilitasi (facilitating conditions) didifinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung sistem. Definisi ini mendukung konsep yang sama dengan konstruk kontrol perilaku persepsian di TPB/DTPB, TAM+TPB, kondisikondisi pemfasilitasi di MPCU dan kompatibilitas di IDT.

22 Dan terdiri dari 5 variabel tambahan 1. Gender 2. Age 3. Experience 4. Facilitating Conditions 5. Habit Dalam metodologi UTAUT ini menggambarkan keterkaitan antara masing-masing variable utama dan variable pendukung seperti terlihat dalam gambar berikut ini : Gambar 2.2 Model UTAUT (sumber :Venkatesh et al,2003)

23 Model UTAUT menunjukkan bahwa tiga penentu penting terhadap minat menggunakan teknologi yaitu ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha dan pengaruh sosial. Di samping itu juga ditemukan dua penentu ke perilaku pemakaian yaitu minat dan kondisi-kondisi pemfasilitasi. Pengaruh-pengaruh moderasi signifikan dari pengalaman, kesukarelaan, gender dan umur ditemukan sebagai fitur integrasi dari UTAUT. Secara keseluruhan UTAUT berhasil menjelaskan 70 persen dari varian terhadap minat menggunakan teknologi, yang merupakan peningkatan yang substansial dari delapan model dan ekstensiekstensinya di penelitian-penelitian sebelumnya. 2.6 Metode Analisis Metode transformasi yang digunakan yakni method of successive interval, Hays (1976). Metode tersebut digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala likert (Lykert scale) diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, 4 dan 5, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerical tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi ditempakan ke dalam interval. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut (Maria Gabby; Stephanie, Tingkat Efektifitas Sistem Informasi Remote Trading Menggunakan Metode Utaut Pada Pt. Ciptadana Securities (2012)) : 1. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilih jawaban) 2. Berdasarkan frekuensi setiap kategori di hitung proporsinya.

24 3. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proposi kumulatif untuk setiap kategori 4. Tentukan pula nilai batas Z untuk setiap kategori 5. Hitung scale value (interval rata-rata) untuk setiap kategori 6. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori