BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diakses 28/9/ :38 AM 2

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan atau mengandung dalam kehidupan suami istri dan juga sebagai

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ketentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat dinanti-nantikan

( dan menurut Dosen Filsafat dan Teologi Hindu di IHDN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

BAB II METODOLOGI.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Ibu hamil dan yang akan bersalin dilindungi secara adat, religi, dan moral dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Mereka menganggap masa tersebut adalah masa kritis karena bisa membahayakan janin dan atau ibunya. Masa tersebut direspons oleh masyarakat dengan strategi-strategi, seperti dalam berbagai upacara kehamilan, anjuran, dan larangan secara tradisional (Bronislaw, 1927: 76). Masalah gangguan kehamilan ibu hamil masih merupakan masalah yang cukup berat, seperti gangguan anemia. Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Di dunia 34 % ibu hamil dengan mengalami anemia dimana 75 % berada di negara yang sedang berkembang (WHO, 2005). Sedangkan di Indonesia, 63,5 % ibu hamil mengalami gangguan anemia saat kehamilan, sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim (Saifudin, 2006:281). Masalah anemia pada kehamilan ini juga terjadi pada Ike, seorang ibu muda dari Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia karena perdarahan pada kehamilan trimester III akibat anemia yang tergolong anemia berat. Ike merupakan satu contoh dari kasus tingginya angka kematian ibu hamil akibat anemia di Indonesia. Sebab meninggalnya ibu muda seperti Ike selain dikarenakan perdarahan yang menjadi kejadian yang menakutkan bagi semua ibu hamil, selain itu juga karena penanganan dan pengetahuan yang kurang dari pihak keluarga yang menyebabkan kurangnya awareness dan antisipasi dari pasangan muda yang baru menikah. Ibu hamil anemia haruslah memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai seputar kehamilan, baik dari fase-fase yang akan dilewati, hal apa saja yang harus dilakukan, sampai gangguan-gangguan kehamilan yang mungkin saja bisa sewaktu-waktu terjadi. Media informasi sangat diperlukan untuk memberi pemahaman kepada para ibu hamil untuk

memberikan wawasan tambahan mengenai kehamilan. Salah satu media yang menarik dan diminati oleh banyak kaum ibu khususnya ibu berusia muda adalah film be rgenre drama. Film merupakan salah satu media hiburan sekaligus media informasi yang diminati banyak kalangan saat ini. Mulai dari usia muda hingga usia dewasa memiliki minat tersendiri dalam menonton suatu film. Dalam film dokumenter khususnya film dokudrama, si pembuat film dapat memunculkan realita dan memasukkan gagasan-gagasan pribadi yang ingin disampaikan kepada khalayak melalui film. Film dokumenter juga seringkali mengangkat tentang kejadian yang nyata (Pratista, 2008:7). Hal ini membuat film dokudrama dapat menjadi salah satu cara untuk mengkomunikasikan informasi mengenai fenomena kepada masyarakat luas, khususnya pada ibu muda berusia dewasa awal yang minim wawasan tentang kehamilan serta rentan beresiko mengalami gangguan pada masa kehamilan seperti anemia. Film dokudrama dapat dirancang oleh si kreator dengan menyusun unsur visual naratifnya, sehingga penonton dapat melihatnya sebagai media hiburan sekaligus sarat akan pesan-pesan yang komunikatif dan mudah dipahami. Untuk menghasilkan film dokudrama dengan kualitas yang baik, maka diperlukan pula segi penyutradaraan yang tepat pula untuk film yang dibuat. Sutradara merupakan orang yang bertanggung jawab menterjemahkan teks naskah menjadi bentuk visual naratif. Seorang sutradara pun harus memiliki kemampuan memimpin, karena dalam sebuah produksi film seorang sutradara merupakan leader dari para kru dan harus mengarahkan semua kru agar dapat menjalankan jobdesknya masing-masing sesuai arahannya. Oleh karena itu, peran seorang sutradara dalam sebuah produksi film menjadi sangat penting, karena ia bertanggung jawab untuk menyajikan sebuah tontonan yang berkualitas dengan nilai dan pesan komunikatif yang dapat diterima dengan mudah oleh target penontonnya. Berdasarkan uraian latar belakang, gangguan kehamilan anemia masih merupakan fenomena yang seringkali kita temukan di sekitar kita baik dari lingkungan tempat tinggal kita maupun dari pemberitaan di berbagai media dan merupakan fenomena yang menyeramkan khususnya bagi para ibu hamil. Bila tidak ditangani dengan tepat, maka dapat beresiko terjadi perdarahan yang dapat mengancam nyawa bayi dalam kandungan maupun nyawa sang ibu yang sedang dalam masa kehamilan. Oleh sebab itu, dibutuhkan media yang tepat dalam mengkomunikasikan bahaya mengenai perdarahan anemia trimester III kepada masyarakat luas khususnya bagi para ibu hamil berusia dewasa awal sesuai target audiens.

Hal ini kemudian menjadi dasar diperlukannya penyutradaraan dalam film dokudrama mengenai perdarahan anemia trimester III pada ibu hamil. 1.2 Masalah Perancangan 1.2.1 Identifikasi Masalah Dari paparan latar belakang yang penulis uraikan, penulis menuliskan identifikasi masalah sebagai berikut. Kurangnya wawasan akan anemia bagi ibu hamil. Masih minimnya media informasi berbentuk audio visual di masyarakat tentang pentingnya menjaga kehamilan bagi ibu hamil. Kurang efektifnya media informasi yang sudah ada dalam menjangkau masyarakat. Pentingnya penyebaran informasi melalui media film dokudrama mengenai anemia pada ibu hamil. Penyutradaraan yang tepat dapat menjadikan film dokudrama menjadi media informasi yang baik dalam memberikan informasi kepada target audiens. 1.2.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana merancang media informasi mengenai masalah anemia ibu hamil dalam bentuk film dokudrama? 2. Bagaimana penyutradaraan film dokudrama bertema anemia ibu hamil untuk memberi pesan informatif kepada audiens? 1.3 Tujuan Perancangan Setelah meninjau dari keseluruhan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui proses perancangan media informasi mengenai masalah anemia ibu hamil dalam bentuk film dokudrama.

2.Untuk menerapkan peran sutradara dalam merancang konsep penyutradaraan film dokudrama bertema anemia ibu hamil dalam proses penyampaian pesan informatif. 1.4 Manfaat Perancangan 1.4.1 Bagi Masyarakat 1. Pembuatan film ini diharapkan memberi pengetahuan dan wawasan mengenai betapa pentingnya menjaga kehamilan bagi ibu hamil penderita anemia demi kesehatan ibu dan bayi kandungannya, terutama pada para ibu muda. 2. Memberikan inspirasi atau ide baru dalam hal penyusunan visual naratif. 1.4.2 Bagi Penulis 1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penelitian masalah anemia ibu hamil. 2. Mengasah kemampuan dan meningkatkan wawasan dalam bidang penyutradaraan film dokudrama. 1.5 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang telah ada serta untuk pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan masalah pada penelitian ini. Berikut batasan masalah tersebut : 1. Apa Media penyebaraan informasi perdarahan anemia pada ibu hamil trimester III berupa film. 2. Bagaimana Di dalam perancangan ini penulis berperan sebagai sutradara. 3. Tempat Penempatan media film dokudrama ini akan dipublikasikan dalam web dan media sosial. Agar informasi dapat menyebar luas dan mudah diakses oleh banyak penonton. 4. Waktu Waktu penayangan film direncakan pada tahun 2016. 5. Mengapa

Penulis memilih target audiens seperti yang telah disebutkan sebelumnya dengan alasan bahwa wanita dengan kisaran umur dewasa awal adalah umur banyaknya terjadi pernikahan serta kehamilan, serta pemilihan geografis perkotaan karena pada kenyataannya fenomena ini banyak ditemui di perkotaan karena perkembangan budaya yang cukup pesat dan dan dikisaran umur serta daerah perkotaan itu juga adalah lingkungan dimana masyarakatnya cukup menyukai media film sehingga lebih mudah dalam penyampaian isi pesan khususnya kepada para ibu hamil penderita anemia. 6. Siapa Ibu hamil berusia dewasa awal berusia 18-40 tahun yang masih memerlukan informasi mengenai anemia dalam masa kehamilan. 1.6 Metodologi Metodologi adalah cara untuk memilih dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsui-asumsi yang menggambarkan dan merumuskan kegiatankegiatan tertentu yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini ialah metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Menurut Kutha Ratna (2010:374) model analisis fenomenologi menitikberatkan analisa terhadap pengalaman hidup manusia. Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : a) Observasi Observasi dilaksanakan pada tanggal 23 September 2015 di bidan puskesmas Kabupaten Tangerang dan pola hidup ibu hamil penderita anemia itu sendiri. b) Wawancara Wawancara terkait kasus Ike yang mengalami perdarahan anemia trimester III dilakukan dengan mewawancarai narasumber yaitu bidan puskesmas di Kabupaten Tangerang dan suami dari Ike dengan cara meminta untuk menceritakan masa kehamilan Ike. c) Pustaka

Penulis juga memperoleh hasil data dari berbagai macam buku yang dapat menunjang kelengkapan dalam proses pembuatan Karya. 1.6.2 Metode Analisis Data Setelah mengumpulkan data melalui beberapa metode diatas, dibutuhkan analisis data. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis tingkah laku dengan menggunakan sudut pandang fenomenologi. Ada beberapa tahap dalam proses analisis. Berikut adalah langkah-langkah untuk menganalisis data. 1. Karena film ini mengangkat fenomena anemia kehamilan dari daerah Kabupaten Tangerang, maka penulis mengklasifikasikan berdasarkan hasil observasi dan wawancara bidan di daerah setempat. 2. Mengasah kepekaan terhadap berbagai perbuatan dan prilaku ibu hamil yang diteliti. 3. Memperhatikan serta mempelajari unsur-unsur bagian dari suatu kebudayaan didaerah tersebut seperti bahasa, teknologi, perekonomian, dan religi yang ada didesa tersebut. 4. Menulis hasil wawancara dan mengelompokan narasumber. 5. Mendeskripsikan hasil wawancara. 1.6.3 Metode Perancangan Dalam penelitian ini, penulis merancang film dokudrama sebagai media utama untuk menuangkan hasil analisis kedalam bentuk visual. Tahapan perancangan yang penulis lakukan yaitu sebagai berikut: a) Analisis Dalam tahap analisis, penulis membandingkan 3 karya film yang sejenis untuk menjadi bahan referensi serta mengambil aspek-aspek yang menarik agar dapat dibuat menjadi karya film yang baru. b) Ide Utama Ide utama didapatkan dari tema besar dari hasil analisis sehingga mempermudah penulis untuk membuat naratif dalam proses perancangan film. c) Konsep Kreatif Sebelum ketahap berikutnya, penulis merancang suatu konsep kreatif dalam pembuatan film, antara lain genre dan pendekatan film itu sendiri, agar sesuai dengan target audiens yang dituju. a) Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, penulis menuangkan ide dan gagasan ke dalam statement dan treatment yang menceritakan mengenai garis besar film dokumenter yang akan penulis buat. Dalam pra produksi, penulis melakukan tahap-tahap sebagai berikut : - Merancang naskah dengan melewati beberapa revisi berupa draft sampai bisa tercipta suatu naskah yang siap untuk diproduksi. - Mencari dan menyeleksi orang-orang yang mumpuni dalam proses produksi film untuk menjadi crew untuk memproduksi film. - Observasi untuk menentukan lokasi yang cocok dengan naskah yang sudah dibuat. - Melakukan sebuah casting untuk mendapatkan karakter / tokoh yang diinginkan. - Membuat schedule agar mempermudah penulis untuk selesai pada waktu yang tepat. - Melakukan proses reading bersama pemain-pemain yang sudah dipilih agar tidak kesulitan ketika proses produksi. - Melakukan persiapan alat-alat apa saja yang diperlukan dalam proses shooting. - Membuat bloking kamera / pengambilan gambar bersama tim Kamera untuk mempersingkat waktu saat melakukan produksi. b) Produksi Setelah pra produksi selesai, langkah selanjutnya adalah tahapan produksi yaitu pengambilan gambar di lokasi Tahap produksi film dokumenter tidak membutuhkan banyak orang untuk proses mengambil gambar. Melalui treatment yang dibuat oleh penulis, urutan shot bisa terstruktur dalam proses mengambil gambar. Proses wawancara kepada narasumber, penulis yang merangkap sebagai sutradara melakukan pendekatan dengan narasumber agar narasumber merasa nyaman sewaktu menuturkan informasi. - Membimbing para crew agar sepemikiran dengan penulis sehari sebelum proses shooting berlangsung. - Mengamati ekspresi tokoh dan pemain apa sudah sesuai atau belum. - Bernegosiasi dengan Director of Photography untuk mendapatkan angle yang bagus dalam pengambilan gambar. - Mereview setiap stock shoot yang sudah diambil dan mengarahkan tim kamera untuk langsung membuat beberapa salinan dalam stock shoot yang ada.

c) Pasca Produksi Tahapan ini adalah tahapan akhir, setelah pengambilan gambar atau shooting sudah selesai dilakukan maka masuk kedalam tahap capturing hingga final edit pada film. Penulis juga membuat naskah editing agar editor mampu dengan baik menyunting gambar sesuai cerita yang penulis jabarkan. - Editing off-line Editing offline berupa kegiatan cutting kasar film, untuk menyatukan shoot-shoot yang sudah diambil agar dapat membentuk suatu cerita. - Editing on-line Editing online adalah proses finishing dari shoot yang sudah dibuat menjadi suatu cerita, dengan mempercantik film tersebut melalui proses berikut: Scoring : adalah penerapan sound-sound disetiap scene. Grading : adalah proses penerapan warna yang sesuai dengan adegan yang ada agar terkesan lebih dramatis dan juga penambahan efek-efek lainnya, untuk menumbuhkan kesan yang lebih dramatis dan menarik bagi penontonnya.

1.7 Kerangka Perancangan Perdarahan Anemia Trimester III Pada Ibu Hamil Opini Untuk menjaga kehamilan dibutuhkan awareness dan wawasan mengenai kehamilan. Baik dari ibu hamil maupun keluarga terdekat demi mencegah terjadinya gangguan kehamilan yang tidak diinginkan Isu Perdarahan anemia merupakan kejadian yang ditakuti semua ibu hamil dikarenakan perdarahan adalah penyebab terbanyak angka kematian ibu hamil. Kurangnya media informasi yang menjelaskan bahaya anemia pada ibu hamil trimester III Studi Pustaka Data Observasi Literatur Target Audiens Wawancara Demografis perkotaan Film Dokudrama Media Komunikatif Informatif Wanita usia dewasa awal 21-40 tahun Penyutradaraan yang tepat untuk memberi pesan yang komunikatif. Skema 1.1 : Kerangka Perancangan Sumber : Data Pribadi

1.8 Pembabakan BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang dari fenomena yang diangkat, permasalahan, ruang lingkup, tujuan perancangan, cara pengumpulan data dan analisis, serta kerangka perancangan. BAB II DASAR PEMIKIRAN Merupakan teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemikiran untuk konsep perancangan dari latar belakang fenomena dan masalah yang dibahas. BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH Penjelasan mengenai data-data yang telah diperoleh sebagai acuan dalam perancangan serta uraian mengenai hasil wawancara, observasi, serta analisis yang berkaitan terhadap masalah yang dibahas sebagai dasar perancangan. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Hasil yang didapat dari analisis dan data berdasarkan teori teori yang digunakan dalam merancang secara keseluruhan BAB V PENUTUP Kesimpulan yang berupa jawaban terhadap permasalahan dan nilai baru yang ditemukan. saran bagi proyek desain selanjutnya sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan yang dilakukan pada waktu sidang dan penelitian berlangsung