B. Kegiatan Belajar. 1. Kegiatan Belajar 1 Menentukan Persyaratan Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBACA GAMBAR TEKNIK

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

HANDOUT GAMBAR TEKNIK

Toleransi& Implementasinya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (T.INDUSTRI /S1) KODE / SKS KD /2 SKS

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN

MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN

dengan toleransi batas suaian* toleransi c. Ukuran d. Ukuran Suaian Suaian Suaian halus sedang Sampai dengann 3 6 kasar ±

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

TOLERANSI. Istilah dalam Toleransi Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.

TOLERANSI LINIER Basori

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

commit to user BAB II DASAR TEORI

Menafsirkan gambar teknik listrik. Menerapkan standarisasi dan normalisasi gambar teknik ketenagalistrikan

JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik. B. Kompetensi Dasar Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

INSTRUMEN TES PADA RANAH KOGNITIF PENELITIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK DASAR

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MENGGAMBAR DETAIL SECARA RINCI

Program Studi Teknik Mesin S1

Garis dan kegunaannya pada gambar Teknik.

MAKALAH KONFIGURASI PERMUKAAN DAN TOLERANSI SEMESTER GENAP 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ATURAN DASAR MEMBERI UKURAN

PERTEMUAN 5. Gambar potongan

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE :

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

METROLOGI INDUSTRI DAN STATISTIK

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

PANDUAN TEKNIS BIDANG LOMBA. CADD - Building. LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) TINGKAT PROVINSI SEPTEMBER 2012 Di DENPASAR

PERTEMUAN 4 ATURAN PENYAJIAN GAMBAR

Menggambar Teknik & CAD

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

MENGGAMBAR BAGIAN MESIN SECARA TERPERINCI

(AUTOCAD BANGUNAN) 1. Tata letak gambar Menerapkan pengaturan atau peletakan gambar sehingga adanya keseimbangan jarak gambar pada kertas gambar

BAB.IV PERMULAAN DAN SUSUNAN GAMBAR-KERJA.

IDENTIFIKASI KESALAHAN ESENSIAL GAMBAR KERJA PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

Contoh Soal Gambar Teknik

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 LEMBAR INFORMASI ( INFORMATION SHEET ) BIDANG LOMBA

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

kurve sambungan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Penempatan marka jalan

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC MODELING & MANUFACTURING

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

BAB IV GAMBAR TEKNIK

Program Studi Teknik Mesin S1

MENGGAMBAR POTONGAN BENDA KERJA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILABUS. Pengalaman Belajar. Materi Pokok

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB III Mesin Milling I

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

Bidang gambar adalah bidang yang akan digunakan untuk menempatkan seluruh gambar obyek. Bidang gambar dibatasi oleh garis tepi.

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS)

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

4. Mahasiswa berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban; (S6, S10);.

c. besar c. besar Figure 1

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MENGUASAI KERJA BANGKU MENANDAI BENDA KERJA B Penggores. Profil yg dipotong. Mistar penyiku baja

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PROYEKSI PROYEKSI. Proyeksi Ortogonal (Posisi Pemproyeksian) - Sebuah titik - Sebuah garis - Sebuah bidang - Sebuah benda.

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

Komponen Struktur Tarik

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

MEMBACA GAMBAR TEKNIK

MODUL 2 PERANCANGAN POLA PRODUK PENGECORAN

Transkripsi:

B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 Menentukan Persyaratan Kerja a. Tujuan Kegiatan Pem belajaran Peserta diklat dapat (1) Memahami gambar kerja; (2) Memahami instruksi kerja; (3) Memahami peralatan keselamatan kerja; (4) Mengidentifikasi tanda-tanda keselamatan kerja; (5) Memahami material yang akan digunakan; (6) Membuat rencana langkah kerja; (7) Menentukan mesin-mesin yang akan digunakan. b. Uraian Materi 1) Memahami Gambar Kerja Gambar kerja adalah bahasa teknik dalam bentuk lambang-lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda Gambar yang dipergunakan sebagai informasi tersebut, dalam bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standar dan ketentuan yang ada, seperti standar ISO. Pada umumnya gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau gambar proyeksi. gambar perspektif merupakan gambar yang menunjukkan suatu benda dengan 3 (tiga) dimensi, sedangkan gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu sisi pandang dari benda yang akan dikerjakan, gambar proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian benda.

Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami antara lain seperti berikut. a) Garis-Garis Gambar Tabel 2.2. Garis-garis gambar No. Nama Garis Gambar Penggunaan (1) tebal garis tepi kontinu garis nyata (2) tipis kontinu garis berpotongan garis ukur garis proyeksi garis penunjukkan garis arsir garis ulir garis sumbu pendek (3) tipis kontinu garis batas dari bebas (4) garis strip tebal (5) garis strip tipis (6) garis strip titik tipis (7) garis strip titik tipis yang ujung dan sudutnya tebal (8) garis strip titik tebal (9) garis strip titik ganda tipis potongan benda garis nyata terhalang garis tepi terhalang garis nyata terhalang garis tepi terhalang garis sumbu garis simetri garis lintasa garis (bidang) potong penunjukkan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus bagian yang berdampingan Batas kedudukan benda bergerak Garis sitem (pada baja profil) Bentuk awal (sebelum dibentuk)

Bagian benda yang berada di depan bidang potong b) Gambar Perspektif dan Proyeksi a b c Gambar 2.1. Gambar Perspektif (a) perspektif isometrik, (b) perspektif denetrik dan (c) perspektif kovalir Gambar 2. 2 Proyeksi Amerika

Gambar 2.3 Proyeksi Eropa c) Permberian Ukuran pada Gambar (1) Penunjukkan Bagian Benda a b Gambar 2.4 a Penunjukan Bagian Benda yang Nyata Terlihat b Penunjukan Bagian Benda yang Diuraikan (2) Penunjukkan Ukuran Besaran Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar, tinggi secara menyeluruh.

Gambar 2.5 Penunjukan Ukuran Besaran (3) Tanda Anak Panah Gambar 2.6 Tanda Anak Panah `1 (4) Penunjukkan Ukuran Radius Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda, mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut. Gambar 2.7 Penunjukan Ukuran Radius (5) Penunjukkan Ukuran Ulir Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode ukuran M un

tuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth. Gambar 2.8 Penunjukan Ukuran Ulir (6) Penunjukkan Ukuran Sejajar Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain selalu di ukur dari bidang patokan. Gambar 2.9 Penunjukan Ukuran Sejajar (7) Penunjukkan Ukuran Gabungan Gambar 2.10 Penunjukan Ukuran Gabungan

(8) Penunjukkan ukuran ber step Gambar 2.11 Penunjukan Ukuran ber Step (9) Penunjukkan Ukuran Sistem Koordinat Gambar 2.12 Penunjukan Ukuran Koordinat

(10) Chamfer Untuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 45 o pada umumnya dicantumkan pada gambar benda. Gambar 2.13 Chamfer (11) Penunjukkan Ketirusan Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang. Gambar 2.14 Penunjukan Ketirusan

(12) Penunjukkan Pendakian Bidang mendaki ditunjukkan dengan lambang. Gambar 2.15 Penunjukkan Pendakian d) Toleransi Bagian-bagian benda yang satu dengan yang lainnya harus dapat dipasang-pasang menjadi suatu susunan benda jadi yang lengkap. Ukuran masing-masing benda tersebut mempunyai ukuran toleransi, yaitu batas ukuran yang menyimpang dari ukuran nominal yang dipersyaratkan. Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini adalah sperti berikut. Ukuran nominal (N) adalah ukuran tertulis pada gambar yang dibaca tanpa toleransi. Toleransi (T) adalah batasan penyimpangan ukuran dari ukuran nominal. Penyimpangan tersebut dapat membesar atau mengecil dari ukuran nominal. Penyimpangan mengecil (L) adalah batasan ukuran terkecil yang diperbolehkan dari ukuran nominal. Penyimpangan membesar (U) adalah batasan ukuran terbesar yang diperbolehkan dari ukuran nominal. Garis penunjukkan dasar adalah garis nol yang dinyat akan dengan ukuran nominal ± 0,000. ukuran sesungguhnya adalah ukuran yang diperoleh dari hasil pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan.

Gambar 2.16 Contoh Penunjukkan Ukuran Toleransi Angka 60 ± 0,05 menunjukkan bahwa ukuran nominalnya adalah 60, ukuran penyimpangan terbesar yang diijinkan adalah 60,05 dan ukuran penyimpangan terkecil yang diijinkan adalah 59,95. e) Tanda Pengerjaan TABEL 2.3 SIMBOL-SIMBOL TANPA PERINTAH TAMBAHAN Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan. Permukaannya harus dikerjakan, simbol pokok ditambah garis mendatar. Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikitpun. N6 N6 N6 TABEL 2.4 SIMBOL-SIMBOL DENGAN PERINTAH TAMBAHAN Harga kekasaran yang harus dicapai setelah dikerjakan adalah N6. Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum. mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6. Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa dikerjakan sedikitpun.

TABEL 2.5 SIMBOL-SIMBOL DENGAN TAMBAHAN PERINTAH PENGERJAAN Digerinda 0,3 Perintah harus dikerjakan dengan cara digerinda. Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3 untuk pengerjaan berikutnya. Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan dengan mesin : ; X ; M ; C ; R. TABEL 2.6 PENEMPATAN PERINTAH, KEKASARAN DAN SIMBOL PADA TANDA PENGERJAAN b a = harga kekasaran a b = cara/proses pengerjaan c d c = ukuran yang dilebihkan d = arah alur/ serat bekas pengerjaan 2) Memahami Instruksi Kerja Pekerjaan yang akan dilakukan akan terkait dengan apa yang akan dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan siapa yang akan mengerjakannya. Orang yang akan mengerjakan sesuatu perlu memahami beberapa instruksi kerja yang menyangkut hal-hal berikut. a) Apa yang akan dibuat juga apa tujuan dan fungsinya. b) Berapa jumlahnya. c) Berapa lama barang tersebut harus selesai dikerjakan. d) Peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk mengerjakannya. e) Bagaimana urutan serta langkah- langkah pekerjaannya. f) Dan informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja. g) Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila dikonsultasikan atau ditanyakan kepada staf atau atasan pekerja.