BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian yang relevan yang telah dimuat dalam bentuk skripsi, ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan dari mitra tutur. Hal ini yang menjadikan bahasa amat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. itu dengan baik kepada pendengar atau pembaca. media ini pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pem bicara) dan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

Pelaksanaan Tindak Ujaran. Dwiyanti Nandang ( ) Meita Winda Lestari ( ) Pamela Yunita Sari ( ) Riza Indah Rosnita ( )

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, komunikasi adalah jalan yang efektif dan

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan bisa melalui gestur, ekspresi, dan dialog. Setiap dialog yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi namun juga media untuk melakukan tindakan dan cerminan

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar (Kridalaksana, 2008: 154). Sementara menurut Chaer (2007:49) menyatakan bahwa tindak tutur merupakan gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Pendapat lain diungkapkan oleh Austin (1962) bahwa dalam suatu bentuk tuturan sebenarnya seseorang itu tidak hanya mengatakan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu. Menurut Searle (dalam Wijana, 1996:17-22) tindak tutur dibagi menjadi tiga yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur lokusi yaitu tindak tutur yang menyatakan sesuatu bagaimana adanya atau The Act of Saying Something tindakan untuk mengatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang selain menyatakan sesuatu juga menyatakan tindakan melakukan sesuatu. Oleh karena itu, tindak tutur ilokusi disebut juga The Act of Doing Something (tindakan melakukan sesuatu). Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai pengaruh atau efek terhadap lawan tutur. Tindak tutur perlokusi disebut juga sebagai The Act Affective Someone (tindak yang memberi efek pada orang lain). Perkembangan tindak tutur ilokusi menurut Searle (dalam Leech, 2011:163-165) dikategorikan menjadi lima jenis tuturan yaitu, tuturan representatif, tuturan direktif, tuturan ekspresif, tuturan komisif, dan tuturan deklarasi. Lima jenis tuturan 1

2 tersebut sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tetapi pada penelitian ini peneliti hanya membahas tuturan ekspresif. Menurut Yule (2006: 93) menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur dan berfungsi untuk menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang sedang dialami oleh mitra tutur. Tindak tutur ini mencerminkan pernyataan-pernyatan psikologis berupa pernyataan kegembiraan, kebencian, kesukaan, kesengseraan, dan sebagainya. Peristiwa ekspresif tidak hanya ditemukan dalam komunikasi sehari-hari, tetapi dapat ditemukan dalam karya sastra. Teks fiksi yang mengandung tuturantuturan yakni salah satunya adalah novel. Menurut Nurgiyantoro (2010: 310) menyatakan bahwa sebuah novel umumnya dikembangkan dalam dua bentuk penuturan, yaitu narasi dan dialog. Novel merupakan salah satu karya fiksi yang banyak digemari, baik dikalangan remaja maupun orang dewasa. Pada penelitian ini, peneliti mengambil novel yang mengangkat sebuah topik yang sedang ramai diperbincangkan di lingkungan masyarakat. Seperti yang digunakan pada penelitian ini yang bertopik poligami. Perkawinan poligami menjadi sebuah fenomena sosial yang banyak menuai pro dan kontra. Di Indonesia praktek poligami kian marak terjadi, baik dikalangan elite maupun masyarakat awam dan bahkan banyak terjadi dikalangan para ulama dan tokoh pemerintahan. Dipilihnya novel Surga yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia dalam penelitian ini berawal dari ketidaksengajaan peneliti saat membaca novel yang menarik untuk pembelajaran. Dalam novel tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif. Kisah cerita dalam novel

3 tersebut bagus untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati pembaca. Tidak hanya mengajari tentang ketegaran dan keikhlasan sebagaimana digambarkan pada tokoh Arini ketika harus menjalani takdirnya, beberapa tuturan juga mengingatkan pembaca tentang hidup yang sementara. Kematian yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja, sebagaimana yang menimpa salah seorang anak pengagum karya Arini. Dalam novel Surga yang Tak Dirindukan 2 peneliti menemukan fenomena tuturan tokoh yang menunjukkan adanya fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif, yaitu seperti pada tuturan tokoh berikut: (1) Mereka yang mengenal Arini dengan baik masih akan menemukan percik kesedihan sesekali menyala di matanya, sekalipun perempuan berjilbab itu sedang tersenyum. Tapi dia nyaris tak pernah lagi meratapi takdir. Air matanya mengeras bersama hati yang setiap saat berada dalam gempuran. Pertempuran yang harus selalu dimenangkan. Maksudmu dengan Mei Rose? Arini memberi gelengan sebagai jawaban pertanyaan Sita, sahabatnya. Konteks tuturan: Tuturan di atas dituturkan oleh Sita kepada Arini yang ingin menanyakan alasan kesedihan sahabatnya. Pada tindak tutur tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif untuk menanyakan (interogatif) meminta pengakuan. Tuturan yang menunjukkan adanya fungsi menanyakan meminta pengakuan ditandai dengan kata maksudmu dengan Mei Rose?. Pada tuturan tokoh tersebut terdapat intonasi naik pada akhir kalimat, dan menghendaki adanya jawaban dari lawan tutur. Tuturan dengan fungsi menanyakan meminta pengakuan yang dituturkan oleh tokoh Sita (penutur) di atas bermaksud untuk meminta jawaban ya atau tidak dari Arini (lawan tutur), meskipun jawaban Arini tidak lisan, namun dalam

4 bentuk tindakan yaitu dengan memberi gelengan sebagai jawaban pertanyaan Sita. Dengan demikian, tuturan tokoh tersebut merupakan tuturan yang mengandung fungsi tindak tutur meminta pengakuan dan termasuk dalam fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menanyakan (interogatif). Selain itu, peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif yaitu sebagai berikut. (2) Bolehkah perempuan memilih celah lain? Cerai misalnya, ketimbang menerima fakta ada perempuan asing yang menempati ruang hati suami dan ingin dinikahinya. Islam membuka mekanisme perpisahan meski menyebutkan ia adalah halal namun dibenci-nya. Jangan begitu, apa yang menghalangi perempuan yang menerima-tidak ingkar-terhadap ayat poligami, namun belum siap menempuh jalan itu untuk kemudian memutuskan berpisah dari suami? Alasannya? Kening Sita dan Lia berkernyit mendengar penuturan Arini setelah akhirnya perempuan itu membuka tabir kemelut yang menimpa keluarganya. Cerai lebih baik dari bunuh diri. Kedua sahabatnya spontan istighfar. Bukannya aku ingin bunuh diri. Bibir Arini melengkung manis. Namun bahasan ini terlalu berat untuk seulas senyuman. Konteks tuturan: Tuturan di atas dituturkan oleh Sita kepada Arini yang menanyakan alasan sahabatnya mengapa ingin memilih berpisah dari suaminya. Pada tuturan tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif untuk menanyakan (interogatif) meminta alasan. Tuturan yang menunjukkan adanya fungsi menanyakan meminta alasan ditandai dengan kata alasannya?. Pada tuturan tokoh tersebut terdapat intonasi naik pada akhir kalimat, dan menghendaki adanya jawaban dari lawan tutur. Tuturan dengan fungsi menanyakan meminta alasan yang dituturkan oleh tokoh Sita (penutur) di atas

5 bermaksud untuk meminta alasan Arini kenapa memilih ingin berpisah dengan Pras, dan dalam rumah tangganya dikaruniai tiga anak. Dengan demikian, tuturan tokoh tersebut merupakan tuturan yang mengandung fungsi ekspresif meminta alasn dan termasuk dalam fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menanyakan (interogatif). Pada tuturan berikutnya, peneliti menemukan fenomena yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menyatakan (deklaratif) memuji yaitu terdapat pada data berikut. (3) Aku buka jilbab karena itu. Untuk apa dipertahankan? Laki-laki yang telah memilih seorang muslimah berjilbab untuk menjadi istri, kmudian berzina dengan perempuan yang masih mengumbar aurat ke mana-mana. Hidup dan keikhlasan. Betapa sulit. Tapi Pras bukan seperti suamiku, Rin... dia orang baik. Konteks tuturan: Tuturan di atas dituturkan oleh tokoh Lia (penutur) kepada Arini (lawan tutur) pada saat mereka sedang bersama dan membicarakan soal suami yang memilih poligami. Dari data tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menyatakan pujian. Tuturan menyatakan (deklaratif) berupa pujian ditandai dengan kata tapi Pras bukan seperti suamiku, Rin... dia orang baik. Dari tindak tutur tersebut Lia bermaksud memuji suaminya Arini, yaitu Pras karena kebaikannya. Kebaikan yang dimaksud dalam tuturan tersebut ialah Pras menikah lagi karena untuk menyelematkan hidup seseorang. Dengan demikian,. tuturan yang diungkapkan oleh tokoh Lia tersebut merupakan ungkapan yang digunakan untuk menyatakan pujian dan termasuk dalam fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menyatakan (deklaratif).

6 Selanjutnya, fenomena lain yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif menyuruh yaitu terdapat pada data berikut. (4) Jejak kenangan terus diejanya sejak waktu terasa tak berdetak begitu kabar duka ia terima. Ikhlaskan, Arini... lepas mereka dengan senyum, bisik Pras, dengan suara kian parau. Konteks tuturan: Tuturan diituturkan oleh tokoh Pras kepada Arini yang saat itu mereka sedang berduka atas meninggalnya kedua anak mereka yaitu Putri dan Adam. Dari data tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif untuk menyuruh. Tuturan ekspresif menyuruh ditandai dengan kata Ikhlaskan, Arini... lepas mereka dengan senyum. Dari tuturan tersebut Pras (penutur) bermaksud menyuruh Arini (lawan tutur) untuk mengikhlaskan kepergian kedua anaknya tercinta. Tuturan di atas disampaikan oleh Pras (penutur) kepada Arini (lawan tutur) dengan harapan agar Arini melaksanakan sesuai isi tuturan tersebut yaitu melakukan tindakan mengikhlaskan kepergian anak-anaknya. Dengan demikian, tuturan yang dituturkan oleh tokoh Pras tersebut merupakan suruhan yang termasuk dalam fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif imperatif menyuruh (imperatif), sebab terdapat ekspresif menyuruh dari penutur yang ditujukan kepada istrinya utuk mengikhlaskan anak-anaknya yang sudah meninggal dengan senyuman. Dari beberapa fenomena yang peneliti temukan, maka peneliti berasumsi bahwa suatu tuturan dapat berisi ungkapan perasaan para penuturnya. Tuturantuturan yang mengandung ungkapan perasaan penuturnya banyak ditemukan di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia. Fenomena kebahasaan inilah yang mendorong peneliti untuk menjadikan novel ini sebagai objek penelitian ilmu

7 pragmatik, khususnya tentang tindak tutur ilokusi ekspresif. Untuk membuktikan adanya fenomena tindak tutur ilokusi ekspresif, maka penelitian dengan judul Fungsi Tindak Tutur Ilokusi Ekspresif pada Tuturan Tokoh dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma Nadia penting untuk dilakukan. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah fungsi tindak tutur ilokusi ekpresif apa sajakah yang terdapat dalam novel Surga yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif pada tuturan tokoh dalam novel Surga yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat pada umumnya untuk tidak hanya menikmati wacana novel sebagai bacaan hiburan saja, tetapi juga memanfaatkannya sebagai media pembelajaran bagi masyarakat untuk bersikap kritis terhadap kondisi sosial yang sedang terjadi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan menguatkan teori-teori yang sudah ada dalam pragmatik, khususnya dalam bidang tindak tutur ekspresif.

8 2. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pragmatik sebagai ilmu bahasa yang mempelajari hubungan bahasa dengan konteksnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah jumlah penelitian bahasa, khususnya penelitian mengenai tindak tutur ilokusi.