menunjukkan peningkatan yang cepat dalam hal kepennlikan kendaraan (

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah administrasi yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya. merupakan sarana transportasi yang paling besar menerima pengaruh adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kota yang memiliki predikat sebagai kota pelajar telah mengalami kemajuan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Yogya-Magelang

BAB I PENDAHULUAN. xiii

BAB I PENDAHULUAN I-1

Agar penelitian ini dapat terarah dan mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN KARANGMOJO-SEMIN

2) K-Type injury accident : mengakibatkan luka yang mengeluarkan banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 18% dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110 o dan 110 o 33 00

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tanjakan Ale Ale Padang Bulan, Jayapura, dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

STUDI KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI A. PANJANG JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Denpasar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Bali.

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang besar pengaruhnya

KATA HANTAR ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA AREA BLACK SPOT DI. RUAS JALAN YOGYA-MAGELANG ANTARA KM 4-KM 17 yang disusun

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan mengikuti bagan alir pada Gambar 3.1. Mulai.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Lalu lintas di Yogyakarta sudah semakin padat dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Ruas jalan yang diamati dan diteliti terlertak di daerah Kabupaten Sleman, mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Peningkatan arus lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di

Mulai. Studi Pustaka. Pengumpulan Data Sekunder : 1. Daerah Rawan Kecelakaan di Yogyakarta. 2. Data Kecelakaan.

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

IMPLEMENTASI METODE CUSUM (CUMMULATIVE SUMMARY) UNTUK MENENTUKAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN BERBASIS WEB DI KOTA LHOKSEUMAWE

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 2015 ini," ujar Andi G Wirson. Hal tersebut menandakan bahwa

Keselamatan Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kota adalah prasarana transportasi jalan. Transportasi darat merupakan prasarana

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat secara keseluruhan (Munawar, 2004). Untuk tujuan tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN ( STUDI KASUS BUNDARAN WARU ) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau

BAB 3 STRATEGI DASAR MANAJEMEN LALU LINTAS

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat

2.4 Penelitian sejenis yang telah dilakakan sebelamnya 10

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang

Transkripsi:

BAB I PINDAHl 1 I AN 1.1 Latar Bclakaii" Jalan raya merupakan prasarana transporlasi yang paling besar pengaruhnya terhadap perkeinbangan so.sial dan ekonomi masyarakat, sektor transportasi darat dengan prasarana jalan raya merupakan prasarana irasnsportasi yang paling besar menerima pengamh adanya peningkatan tarafhidup. Fungsi utama jalan raya sebagai prasarana untuk melayani pergerakan lain lintas numusia dan barang secara aman, nyaman, cepal dan ekonomis meiuintut adanya jalan raya yang memenuhi persyaratan lei'teutu. Perubahan jvitumbuhan jiimlali ivnduduk \ang ^emakin besar dan keniajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di beihagai bidang. salah satuina adalah perkeinbangan teknologi transportasi. vang merupakan faktor integral dan kehidupan masyarakat dalam mendukung kelangsungan hidupnui di /aman modem sekarang ini. Dengan menmgkattna taral" hidup masyarakat, akan berpengaruh pada permintaan mengkonsamsi kendaraan transportasi, dan hasil penelitian di Inggris menunjukkan peningkatan yang cepat dalam hal kepennlikan kendaraan (330.000 kendaraan di tahun 1919 inenjadi 2.270.000 kendaraan pada tahun 1930) juga akan membawa peningkatan pada korban-korban kecelakaan ( dan 50.000 korban pada tahun 1919 inenjadi I85.000 pada tahun 1930) (I lobbs, 1979). l)i Propinsi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan juga salah satu kota tujiian wisata terbesai di Indonesia juga tidak luput dari masalah

tersebut, jumlah kendaraan yang melmtas di jalan-jalan di Yogyakarta semakin banyak sehingga membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku pengguna jalan raya yang berdampak meningkatnya kasus-kasus kecelakan lalu lintas. Disampmg itu, secara geogralis Yogyakarta yang terletak di sebelah selatan propinsi Jawa Tengah merupakan daerah yang potensial terhadap pergerakan arus lalu lintas di jalur selatan pulau jawa. Dalam upaya mengurangi kepadatan di jalur utara pulau jawa. Yogyakarta akan menjadi lokasi yang strategis untuk menampung peningkatan perjalanan yang berkembang sebagai dampak dari peningkatan pelayanan jalan-jalan trans Jawa bagian selatan. Sebagai konsekuensi dan keadaan tersebut, maka pergerakan lalu lintas jalan di propinsi D.l. Yogyakarta dan tahun ke tahun cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan. Arus lalu lintas akan terus mengalami peningkatan bakan hanya pergerakan di dalam propinsi DIY saja tetapi juga arus lalu lintas dan dan keluar propinsi DIY maupun yang hanya melintasi propinsi DIY. Peningkatan jumlah kendaraan yang besar tidak diikuti dengan penambahan lasilitas jalan raja yang memadai menyebabkan jalan raya menjadi padat dan tingkat pelayanan jalan menjadi menurun, hal mi merupakan salah satu penyebab tingginya resiko kecelakaan. Survey membuktikan, daftar urutan penyebab kematian terbesar di Indonesia ternyata kecelakaan lalulintas merupakan salah satu faktor penyebab kematian yang terbesar. Dalam kurun waktu dua belas tahun (1980-1992) di Indonesia telah terjadi 466.441 kecelakaan lalulintas dengan akibat 129.583 orang meninggak 237.024 orang luka berat dan 329.756 orang luka nngan (Dewanti, 1996).

Salah satu ruas jalan Propinsi D1Y yang termasuk daerah rawan kecelakaan adalah ruas jalan Yogyakarta-Magelang. Jalan ini termasuk jalan propinsi serta merupakan jalan arten atau penghubung antar kota dan propinsi. Tingkat perilaku manusia sebagai pengendara kendaraan bermotor di sepanjang jalan tersebut saat ini sudah sangat buruk dengan banyaknya kecelakaan yang sering terjadi di jalur tersebut. Menurut data dari Polres Sleman yang diambil pada tahan 2000, jumlah kecelakaan yang terjadi pada 2 tahun terakhir ini (1998-2000) diruas jalan Yogyakarta - Magelang berjumlah 151 kecelakaan. Hal ini menandakan tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi, maka untuk menurunkan tingkat kecelakaan dan menjamin keselamatan, keamanan dan kelancaran pergerakan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain diperlukau Lasilitas keselamatan lalu lintas yang memadai. Studi tentang Daerah Rawan Kecelakaan sangat berguna dalam merumuskan cara-cara pencegahan kecelakaan (accident prevention) maupun pengurangan kecelakaan (accident reduction) dan melakukan evaluasi terhadap peningkatan keselamatan lalu lintas \ang telah dilaksanakan. Maka penulis merasa tertarik untuk melakukan studi dan kajian dengan judul : " Analisis Kecelakaan Lalu lintas I'ada Ruas Jalan Yogyakarta-Magelang" 1.2 Rumusan Masalah Seiring dengan bertambahnva jumlah kendaraan bermotor di jalan raya, hal mi telah menimbulkan banyak masalah barn yang bersifat sosial, salah satunya adalah kecelakaan yang dapat menyebabkan kematian, luka berat, luka ringan, dan keruuian material yang tidak sedikit. Meningkatnya hambatan samping yang terjadi

di jalan baik dalam kota maupun luar kota serta peningkatan jumlah kendaraan yang cukup signifikan tidak diikuti dengan penambahan lasilitas jalan raya yang memadai sehingga jalan menjadi padat dan tingkat pelayanan menjadi berkurang, maka secara tidak langsung hal ini dapat meningkatkan angka kecelakaan lalulintas. Upaya penanggulangan kecelakaan perlu dilakukan dengan tujuan agar peluang terjadinya dapat dikurangi dengan cara tindakan manajemen dan rekayasa lalulintas pada daerah-daerah yang rawan kecelakaan serta titik / lokasi-lokasi yang berbahaya. Dengan demikian masalah yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut: " Bagaimanamenenlukan Daerah Rawan Kecelakaan (DRKJ pada ruas jalan Yogyakarta-Magelang, dengan cara inengevaluasi kondisi kecelakaan, jenis-jenis kecelakaan, dan jaktor-jdktur penyehahnya serta analisis Black Spot" 1.3 Tujuan Tujuan dan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan angka kecelakaan di ruas jalan yang diteliti dengan menghitung angka kecelakaan per mil, angka keterlibatan kecelakaan, angka kematian berdasarkan populasi, angka kecelakaan berdasarkan kendaraan-mile perjalanan, angka kecelakaan untuk spot, angka kecelakaan pada bagian jalan raya. 2. Mengidentifikasi Jenis-jenis kecelakaan lalu lintas di ruas yang di teliti. 3. Menentukan lokasi daerah rawan kecelakaan dengan analisis black spot. 4. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. 5. Memberikan masukan untuk menurunkan tingkat kecelakaan yang terjadi.

1.4 Batasan Masalah Mengingat Iuasn.ya permasalahan dan keterbatasan waktu yang diberikan, maka tugas akhir ini dibalasi hanya pada. permasalahan sebagai berikut ini : 1. Data kecelakaan yang dianalisis adalah data tahun 1996 2002. 2. Ruas jalan yang di teliti adalah ruas jalan Yogyakarta Magelang sepanjang 15 Km yang dimulai dari Km 4,5 hingga Km 19,5 terdiri atas 2 ruas jalan yaitu : ruas jalan Yogyakarta-Sleman sepanjang 7,5 Km, dan ruas jalan Sleman-Tempel sepanjang 7,5 Km 3. Analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas dengan menggunakan metode analisis black spot dengan menghitung angka kecelakaan per mil, angka keterlibatan kecelakaan. angka kematian berdasarkan popalasi, angka kecelakaan berdasarkan kendaraan-mile perjalanan, angka kecelakaan untuk spot, angka kecelakaan pada bagian jalan raya. 4. Analisis penyebab kecelakan tidak meninjau layak atau tidaknya kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan. 5. Faktor manusia yang terlibat ditinjau dan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat mengetahui daerah rawan kecelakaan serta memberikan altcmatif pemccahan dalam menurunkan tingkat kecelakaan sehmgga dapat meningkatkan kensamanaii, keamanan dan keselamatan para pengguna jalan dalam berlalulmtas.