116 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Profitabilitas (ROA) dan Likuiditas (LDR) pada Bank Milik Pemerintah Indonesia periode 2004-2009. a. Perkembangan Profitabilitas (ROA) pada Bank Milik Pemerintah Indonesia periode 2004-2009 telah memenuhi kriteria dan masuk ke dalam kriteria sehat oleh Bank Indonesia (Profitabilitas (ROA) yang dikategorikan sehat adalah sebesar minimal 1,2%). Dimana Profitabilitas (ROA) tertinggi selama enam periode berturut-turut yaitu dari tahun 2004-2009 diperoleh Bank BRI, hal ini menunjukan bahwa Bank BRI selama periode 2004-2009 mampu menghasilkan laba sebelum pajak yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan total aktivanya. Sedangkan nilai Profitabilitas (ROA) terendah periode 2004 berada pada Bank BNI, dan periode 2005-2006 berada pada Bank Mandiri, dan untuk periode 2007-2009 Profitabilitas (ROA) terendah berada pada Bank BNI. b. Penyaluran atau pemberian kredit kepada pihak ketiga yang dilakukan oleh Bank Milik Pemerintah Indonesia memiliki pertumbuhan Likuiditas (LDR) yang stabil. Dimana Bank Milik Pemerintah Indonesia periode 2004-2009, memiliki tingkat LDR yang masuk dalam kriteria sehat, karena nilai LDRnya telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dimana Likuiditas (LDR) tertinggi selama enam periode yaitu tahun 2004-2009 diperoleh Bank Rakyat Indonesia, hal ini menunjukan bahwa Bank BRI memiliki jumlah kredit yang lebih besar bila dibandingkan dengan total DPK yang berhasil dihimpunnya. Sedangkan Likuiditas (LDR) terendah dari tahun 2004-2005, berada pada Bank Mandiri, namun untuk tahun 2006 adalah Bank BNI, dan tahun 2007-2009 yang memiliki Likuiditas (LDR) terendah diantara bank milik
117 pemerintah kembali pada Bank Mandiri. Maka dapat disimpulkan, bahwa Bank Milik Pemerintah Indonesia telah mampu dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. c. Selama enam tahun dari tahun 2004-2009 Indeks Harga Saham Sektoral pada Bank Milik Pemerintah Indonesia terus berfluktuatif. Namun untuk rata-rata IHSS per tahun dari periode 2004-2009 diperoleh Bank BRI hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2004-2009 kinerja Bank BRI cenderung terus meningkat sehingga menghasilkan IHSS yang cenderung meningkat pula. Sedangkan untuk rata-rata IHSS per tahun yang terendah periode tahun 2004-2009 diperoleh Bank BNI hal ini mengindikasikan bahwa Bank BNI merupakan Bank yang memiliki kinerja terburuk dibandingkan dengan bank milik pemerintah lainnya. 2. Dari hasil pengujian secara simultan yang telah dilakukan terhadap pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Likuiditas (LDR) pada Bank Milik Pemerintah ternyata diperoleh H 0 ditolak, dan dari hasil analisis statistik menunjukan bahwa Profitabilitas (ROA) yang signifikan terhadap Likuiditas (LDR) pada Bank Milik Pemerintah periode 2004-2009. 3. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap keseluruhan dari Profitabilitas (ROA) dan Likuiditas (LDR) terhadap Indeks Harga Saham Sektoral, terbagi kedalam dua pengujian diantaranya adalah : a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Setelah dilakukan pengujian secara simultan ternyata diperoleh Ho ditolak, dan dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROA) dan Likuiditas (LDR) yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektoral. Jika melihat penelitian ini yaitu Pengaruh Profitabilitas (ROA) dan Likuiditas (LDR) terhadap Indeks Harga Saham Sektoral, dimana tingkat kemampulabaan yang baik dan kemampuan pengalokasian dana yang sesuai merupakan faktor penting bagi bank dalam rangka meningkatkan Indeks Harga Saham Sektoral, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Profitabilitas (ROA) dan Likuiditas (LDR)
118 berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Sektoral Bank pada Bank Milik Pemerintah periode 2004-2009. b. Penelitian terhadap pengaruh parsial dari variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y) memberikan hasil sebagai berikut: 1) Dari hasil penelitian untuk menguji pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Indeks Harga Saham Sektoral diperoleh hasil Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan linier antara Profitabilitas (ROA) dengan Indeks harga saham Sektoral secara parsial. 2.) Hasil penelitian untuk menguji pengaruh Likuiditas (LDR) terhadap Tingkat Indeks Harga Saham Sektoral diperoleh hasil Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan linier antara Likuiditas (LDR) dengan Indeks Harga Saham Sektoral secara parsial. 5.2 Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu: 1. Bank Milik Pemerintah Setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian, peneliti melihat ada beberapa hal yang dapat dijadikan masukan dan untuk perkembangan operasional bank-bank milik pemerintah Indonesia selanjutnya, yaitu: a. Untuk dapat meningkatkan fungsi intermediasi bank, maka Bank Milik Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan. Dimana sektor riil di Indonesia yang sudah mulai pulih kembali menawarkan lahan untuk memberikan kredit yang semakin besar. Sebagai alternatif, Bank Milik Pemerintah dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan dengan mempermudah persyaratan pengajuan aplikasi kartu kredit bagi masyarakat, kredit kepemilikan rumah atau modal, dan lainnya. Tetapi setiap Bank perlu berwaspada karena kredit yang tinggi memiliki risiko yang tinggi pula. Apabila dilihat dari segi profitabilitas apabila kredit tinggi maka sudah tentu tingkat profitabilitas akan meningkat, tetapi
119 apabila dilihat dari segi likuiditas dengan kredit yang tinggi maka likuiditas akan semakin rendah. Di dalam hal ini pihak Bank dituntut untuk menerapkan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) sehingga pihak Bank dapat mengatur dan mengelola jumlah kredit yang disalurkan agar tidak terlalu memiliki risiko yang tinggi bagi Bank itu sendiri tetapi di sisi lain masih memiliki tingkat profitabilitas yang optimal pula. b. Untuk dapat mempertahankan tingkat profitabilitasnya, maka bank yang bersangkutan harus dapat membuat kebijakan operasi atau portofolio investasi yang baik, sehingga bank dapat terhindar dari kepemilikan idle money dengan jumlah besar. 2. Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti-peneliti selanjutnya, yang akan meneliti lebih dalam mengenai permasalahan ini, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: a. Periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalnya 10 tahun. Karena dalam penelitian ini penulis hanya mengambil jangka waktu penelitian enam tahun dari tahun 2004-2009. Dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. b. Sebaiknya digunakan jumlah bank yang lebih banyak lagi, misalnya bisa mengambil sektor perbankan yang telah go public secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih mewakili kenyataan sebenarnya, karena dalam penelitian ini hanya meneliti Bank Milik Pemerintah. Selain itu alangkah lebih baik apabila menggunakan banyak variabel tambahan seperti rasio aktiva produktif, kinerja manajemen ataupun menggunakan faktor teknikal seperti keadaan ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat inflasi dll. Maka dengan semakin banyak variabel, data dan jangka waktu penelitian yang lebih lama, dengan demikian hasil penelitian akan semakin akurat. 3. Pihak Investor Disarankan bagi pihak investor sebaiknya tidak hanya menggunakan analisis fundamental sebelum pengambilan keputusan. Tetapi lebih baik apabila menambahkan dari segi Teknikal perusahaan itu sendiri. Karena dalam
120 kondisi dunia seperti sekarang banyak sekali perubahan dari faktor teknikal yang juga akan mempengaruhi internal perusahaan. Sebagai contoh kondisi keamanan dan politik di Negara Indonesia selalu berubah, hal ini tentunya akan mempengaruhi pihak perusahaan baik swasta ataupun negeri yang ada di Indonesia. 4. Pihak Akademis Penulis menyarankan, sebaiknya Universitas Widyatama memberikan pengetahuan mengenai Perbankan yang lebih mendalam. Secara umum antara Perusahaan dengan Perbankan tampak seperti sama tetapi dalam penjalanan usahanya sangatlah berbeda. Maka alangkah lebih baiknya apabila pihak Universitas Widyatama memberikan materi yang lebih mendalam kepada mahasiswa mengenai Perbankan.