BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Inflasi dan Indeks Harga I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab III Metoda Taguchi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disini penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING ISBN:

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

REGRESI DAN KORELASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III METODE PENELITIAN

Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS. Probability and Random Process. Topik 10. Regresi

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB I PENDAHULUAN. X Y X Y X Y sampel

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Dalam koteks asioal, Kota Badug mempuyai keduduka da pera yag strategis. Dalam Peratura Pemeritah No. 47 Tahu 1997 tetag Recaa Tata Ruag Wilayah Nasioal (RTRWN), Kota Badug ditetapka sebagai salah satu Pusat Kegiata Nasioal (PKN). Selai itu dalam RTRWN tersebut, Kota Badug da sebagia wilayah Kabupate Badug ditetapka sebagai Kawasa Adala Cekuga Badug da Sekitarya dega sektor uggula idustri, pertaia taama paga, pariwisata, da perkebua. Kota Badug merupaka salah satu kota berpeduduk sagat besar di Idoesia. Seirig dega meigkatya jumlah peduduk di Kota Badug, semaki meigkat pula kebutuha fasilitas kota baik itu fasilitas pedidika, perdagaga, rekreasi, fasilitas trasportasi maupu fasilitas laiya. Begitu pula dega semaki meigkatya taraf hidup da daya beli masyarakat medorog peigkata kepemilika kedaraa baik kedaraa beroda empat maupu kedaraa roda dua. Meurut data dari Polwiltabes Badug, jumlah kedaraa di Kota Badug higga akhir tahu 006 mecapai 670.000 uit. Diatara jumlah tersebut, kedaraaa roda dua mecapai 370.000 kedaraa. Jumlah kedaraa yag setiap tahu meigkat 10 %, idealya diikuti dega peambaha jariga jala sepajag 9 %. Namu, jariga jala di kota Badug setiap tahu haya meigkat sebayak 0, 0,6 %. Hal ii megidikasika bahwa peambaha jariga jala di kota Badug diilai tidak seimbag dega laju peigkata jumlah kedaraa. Sejak dibukaya jala Tol Cipularag, mobil pribadi dari Jakarta yag masuk ke kota Badug semaki meigkat. Data dari PT. Jasa Marga meyebutka, tiap hari rata rata kedaraa yag masuk ke Badug lewat pitu Tol Pasteur sekitar 4.000 kedaraa. Jika libura, volume kedaraa bertambah

sekitar 1.500 uit. Alhasil, Badug yag sudah sesak dega kedaraa wargaya, mejadi kia padat oleh kedaraa yag datag dari Jakarta. Selama pergerakaya, kedaraa tidak terlepas dari kegiata parkir, baik kegiata bekerja, berbelaja, berdagag, rekreasi da kegiata yag lai. Kecederuga peigkata pegguaa kedaraa pribadi aka meigkatka kebutuha fasilitas parkir di pusat kota. Selai itu agkuta umum yag diilai masih belum dapat memberika ketepata waktu, keyamaa da keamaa medorog peigkata pegguaa kedaraa pribadi utuk bepergia (Pigataro, 1973 dalam Siswosoebroto, 001). Peyebara lokasi kegiata pada bagia kota sebearya utuk meghidari terjadiya aglomerasi da dalam pertumbuhaya pasti aka selalu diikuti dega dibaguya fasilitas fasilitas yag baru seperti pembagua pusat perbelajaa utuk memeuhi kebutuha sehari hari. Dalam pembagua pusat perbelajaa atau gedug perkatora tersebut harus meyediaka tempat parkir yag memadai sesuai dega permitaa da peyediaa sehigga apabila terjadi pucak kujuga dega megguaka kedaraa pribadi, peyediaa parkir tersebut dapat sesuai dega permitaa parkir yag ada. Tempat parkir merupaka suatu hal yag sagat petig yag harus dipeuhi dalam pembagua pusat perbelajaa di Kota Badug. Tetapi keyataaya saat ii, tempat parkir haya sebagai pelegkap bagi pusat perbelajaa da buka sebagai solusi utuk megatasi masalah kekuraga laha parkir. Pada waktu terjadi pucak kujuga, beberapa pusat perbelajaa di Kota Badug masih dapat ditemui atria mobil yag tidak dapat memasuki pelatara parkir karea laha parkir yag disediaka sudah peuh sehigga besar kemugkia kedaraa cederug aka di parkir di bada jala. Tiggiya jumlah kedaraa yag parkir megguaka bada jala aka meghambat lalu litas di ruas jala yag pada akhirya aka meyebabka kemaceta. Semetara di beberapa pusat perbelajaa laiya, permitaa parkir terhadap tempat atau gedug parkir lebih redah dega idikator adaya petak parkir kedaraa roda empat maupu roda dua yag masih belum terisi. Hal ii terjadi dikareaka keberadaa parkir di bada jala yag mempuyai kelebiha

3 dibadigka dega gedug parkir seperti biaya parkir yag murah tapa dibatasi waktu da dekatya dega lokasi kujuga (Daarto, 1998 : ). Dalam hal perparkira, sampai saat ii Pemeritah Kota Badug haya mempuyai Peratura Daerah Nomor 3 Tahu 00 tetag Pembetuka da Susua Orgaisasi Uit Pegelola Perparkira. Ketiadaa stadar kebutuha parkir utuk Kota Badug meyebabka pegembag pusat perbelajaa membagu gedug parkir tidak dega stadar yag pasti tetapi berdasarka kemampuaya dalam meyediaka sejumlah petak parkir. Akibatya, di beberapa pelatara parkir pusat perbelajaa terjadi atria kedaraa yag tidak dapat masuk ke pelatara parkir karea jumlah petak parkir yag disediaka lebih kecil daripada permitaa parkirya. Semetara di pusat perbelajaa laiya, terjadi kekosoga karea jumlah petak parkir yag disediaka lebih besar daripada permitaa parkirya. Oleh karea itu, peataa perparkira pada pusat perbelajaa mutlak diperluka gua mecari keseimbaga atara peyediaa (supply) da permitaa (demad) parkir kedaraa bermotor. 1. Rumusa Permasalaha Dari latar belakag yag telah diuraika diatas, dapat disimpulka semetara bahwa setiap kedaraa bermotor membutuhka tempat parkir pada setiap megadaka perjalaa. Disampig itu, peigkata kedaraa bermotor di kota Badug yag semaki pesat yaitu sebesar 10 % pertahu semaki lama aka semaki mempegaruhi permitaa terhadap perparkira khususya pada pusat pusat perbelajaa, dimaa pada saat libura atau weeked aka semaki bertambah permitaa parkirya. Pada waktu pucak kujuga, beberapa pusat perbelajaa di Kota Badug masih dapat ditemui atria mobil yag tidak dapat memasuki pelatara parkir karea laha parkir yag disediaka sudah peuh sehigga besar kemugkia kedaraa cederug aka di parkir di bada jala. Semetara di beberapa pusat perbelajaa laiya, permitaa parkir terhadap tempat atau gedug parkir lebih redah dega idikator adaya petak parkir kedaraa roda empat yag masih belum terisi. Seyogyaya peyediaa ruag parkir harus

4 disesuaika dega permitaa parkirya sehigga tidak terjadi ketimpaga atara peyediaa da permitaa. Selai itu, ketiadaa stadar kebutuha parkir utuk pusat perbelajaa di Kota Badug meyebabka pegembag meyediaka petak parkir semampuya saja, tapa memperhatika seberapa besar permitaa terhadap parkir pada aktivitas atau tempat perbelajaa tersebut. Oleh karea itu, studi ii diharapka dapat melihat karakteristik kierja parkir tiap tiap gedug/pelatara parkir pusat perbelajaa yag telah ditetuka da dapat mejadi rekomedasi atau masuka dalam meetuka stadar kebutuha parkir yag sesuai dega pusat perbelajaa di Kota Badug. Sehubuga dega hal tersebut, maka pertayaa peelitia yag aka dijawab dalam studi ii adalah : Bagaimaakah karakteristik kierja parkir di pusat perbelajaa berdasarka permitaa saat ii? Berapakah Satua Ruag Parkir (SRP) yag dibutuhka pusat perbelajaa berdasarka permitaa da peyediaa parkir saat ii? 1.3 Tujua da Sasara 1.3.1 Tujua Tujua dari studi ii adalah megkaji karakteristik kierja parkir da kebutuha Satua Ruag Parkir (SRP) pusat perbelajaa di Kota Badug dega berdasarka pedekata peyediaa da permitaa parkirya. 1.3. Sasara Sedagka sasara yag ditetapka utuk mecapai tujua tersebut adalah sebagai berikut : 1. Megkaji variabel variabel yag mempegaruhi kebutuha parkir pada pusat perbelajaa di Kota Badug.. Megidetifikasi pemafaata ruag parkir di pusat perbelajaa berdasarka permitaa da peyediaa parkirya. 3. Meetuka kebutuha Satua Ruag Parkir (SRP) di pusat perbelajaa berdasarka permitaa da peyediaa parkirya.

5 1.4 Ruag Ligkup Ruag ligkup yag dilaksaaka dalam studi ii meliputi ruag ligkup wilayah da ruag ligkup materi. 1.4.1 Ruag Ligkup Wilayah Wilayah studi yag mejadi objek peelitia ii adalah gedug da pelatara parkir mobil pada pusat perbelajaa yag telah ditetuka. Dalam meetuka gedug pusat perbelajaa yag aka mejadi kajia dalam studi ii, didasari atas pertimbaga atau kriteria pemiliha lokasi studi yaitu sebagai berikut : Peetua lokasi/objek studi pusat perbelajaa berdasarka lokasi pusat perbelajaa, luas laha pusat perbelajaa da masa operasi pusat perbelajaa. Peulis megasumsika bahwa peelitia studi parkir ii sagat berhubuga dega luas laha/luas latai pusat perbelajaa, oleh karea itu diambil sampel luas laha > 10.000 m. Utuk masa operasi pusat perbelajaa, peulis megambil sampel pusat perbelajaa yag beroperasi setelah tahu 000, dega asumsi pertumbuha jumlah kedaraa yag semaki meigkat da perhituga aalisis kierja parkir dapat sesuai dega kodisi saat ii. Tabel 1.1 Lokasi Luas Laha da Masa Operasi Pusat Belaja Lokasi Mall f % Pusat 3,7 Sub Pusat 40 43,0 Piggira 31 33,3 Total 93 100 Luas Laha Mall f % < 10.000 m 57 61,3 1.000 10.000 m 9 31, > 10.000 m 7 7,5 Total 93 100 Masa Operasi Mall f % Sebelum Th 1990 4 45, 1990 000 44 47,3 Setelah Th 000 7 7,5 Total 93 100 Sumber : Bappeda Kota Badug, Tahu 00

6 Tabel 1. Pusat Perbelajaa Yag Beroperasi Setelah Tahu 000 No Nama Pusat Perbelajaa Beroperasi Th 1. Istaa Plaza 00. Badug Elektroik Ceter 003 3. Badug Supermall 00 4. Pasar Baru 003 5. Setrasari Mall 1990 000 6. Badug Trade Ceter 004 7. ITC 004 Sumber : Bappeda Kota Badug, Tahu 00 Dari ke 7 (tujuh) pusat perbelajaa tersebut, dipilih pusat perbelajaa yag memeuhi beberapa kriteria di bawah ii yaitu sebagai berikut : Pusat perbelajaa harus mempuyai fasilitas gedug parkir atau pelatara parkir yag didasarka oleh Peratura Daerah Kota Badug No. 1 Tahu 001 Tetag Tata Tertib Pegelolaa Perparkira. Pusat perbelajaa harus mempuyai fasilitas parkir yag mempuyai Objek Pajak Parkir sesuai dega Peratura Daerah Kota Badug No. 13 Tahu 001 Tetag Pajak Parkir. Fasilitas parkir tersebut meliputi gedug parkir, pelatara parkir, garasi yag disewaka da tempat peitipa kedaraa. Pusat perbelajaa berada pada lokasi pusat kota maupu sub pusat kota serta memiliki fugsi tigkat pelayaa da sagat strategis utuk dikujugi baik pada hari kerja maupu hari libur. Pusat perbelajaa yag aka ditetuka, memiliki tigkat kujuga yag tiggi khususya pada saat hari libur. Pemiliha lokasi pusat perbelajaa Badug Idah Plaza (BIP) da Yogya Kepatiha berdasarka pada tigkat kujuga yag tiggi. Hal ii didasarka pada survey pedahulua yaitu survey primer jumlah tigkat kujuga pada masig masig pusat perbelajaa yaitu BIP sebesar 16.743 orag, BSM sebesar 1.64 orag, BEC sebesar 15.11 orag, Pasar Baru sebesar 17.333 orag da Yogya Kepatiha sebesar 11.605 orag. Sedagka utuk BEC peetuaya berdasarka tigkat kujuga yag tiggi baik pada hari kerja maupu hari libur sesuai hasil survei pegujug da merupaka tempat kujuga favorit utuk membeli kebutuha aka barag barag elektroik.

7 Peetua pusat perbelajaa juga didasarka atas biaya, waktu da utuk memudahka peelitia studi ii. Tabel 1.3 Pusat Perbelajaa Berdasarka Kriteria Lokasi, Luas da Setra Pelayaa No Pusat Belaja Lokasi Luas (m Setra ) Pelayaa 1. Mall Pasar Baru Pusat Kota > 10.000 Setra Primer. Badug Idah Plaza Sub Pusat > 10.000 Setra Sekuder 3. Badug Supermall Sub Pusat > 10.000 Setra Sekuder 4. Badug Elektroik Sub Pusat > 10.000 Setra Sekuder Ceter 5. Setra Yogya Kepatiha Pusat/Sub Pusat > 10.000 Primer/Sekuder Sumber : Perkembaga Pusat Pusat Perbelajaa Kota Badug, Bappeda Kota Badug, Tahu 00 Atas dasar pertimbaga pertimbaga yag telah diuraika diatas, maka pusat perbelajaa yag ditetuka dalam studi ii adalah sebagai berikut : Badug Idah Plaza (BIP) Badug Supermall (BSM) Badug Elektroik Ceter (BEC) Mall Pasar Baru Mall Yogya Kepatiha Utuk lebih jelasya pusat perbelajaa yag telah ditetuka, dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ii :

8 GAMBAR 1.1 PETA LETAK PUSAT PERBELANJAAN

9 1.4. Ruag Ligkup Materi Sedagka ruag ligkup materi pembahasa dalam studi ii adalah sebagai berikut : 1. Tijaua terhadap teori teori yag terkait da releva dega studi Karakteristik Kebutuha Parkir Pada Pusat Perbelajaa.. Tijaua terhadap pegelolaa perparkira di Kota Badug da pegelolaa perparkira di pusat perbelajaa. Hal ii dimaksudka utuk memberika gambara umum megeai kodisi perparkira di wilayah studi. 3. Megkaji hubuga atara variabel variabel yag berpegaruh terhadap kebutuha parkir mobil pada pusat perbelajaa. Hal ii dimaksudka utuk megetahui hubuga atau korelasi (r ) tertiggi pada pusat perbelajaa sebagai baha pertimbaga dalam meetuka stadar perparkira pada pusat perbelajaa. 4. Aalisa terhadap permitaa parkir yag diperoleh dari perhituga jumlah kedaraa yag masuk da keluar pada pusat perbelajaa utuk megetahui akumulasi kedaraa. Berdasarka akumulasi kedaraa ii dapat diketahui waktu pucak parkir da volume parkir. 5. Aalisa Tigkat Pergatia Kedaraa (Parkig Tur Over) merupaka pembagia atara jumlah kedaraa yag parkir selama pegamata atau volume parkir dega kapasitas ormalya atau kapasitas yag tersedia. Tigkat pergatia meujukka seberapa bayak kedaraa yag diparkir dalam satu petak parkir yag sama. 6. Aalisa terhadap waktu rata rata parkir pada pusat perbelajaa. Waktu rata rata ii didapatka dari pembagia atara frekuesi kedaraa dega lamaya parkir kedaraa. 7. Aalisa terhadap kapasitas parkir mobil pada pusat perbelajaa. Aalisa ii utuk melihat kemampua suatu areal parkir melayai kedaraa yag parkir yag didapat dari pegkalia atara kapasitas ruag parkir dega lamaya jam operasi da dibagi dega waktu rata rata parkir. 8. Aalisa terhadap ideks parkir utuk meujukka keefektifitasa parkir pada pusat perbelajaa.

10 9. Melihat karakteristik kebutuha parkir mobil. Kebutuha parkir mobil diambil perbadiga atara kebutuha parkir dega parameter pada pusat perbelajaa. Kebutuha parkir (SRP) pada pusat perbelajaa ii dihitug dega megguaka data parkir eksistig utuk megetahui kodisi yag ideal. Pada studi ii tidak dibahas tetag karakteristik kebutuha parkir utuk kedaraa roda dua (sepeda motor), dikareaka atas dasar sebagai berikut : Kedaraa roda dua (sepeda motor) tidak terlalu besar dalam pemafaata laha atau petak parkir pada gedug pusat perbelajaa da terdapat pusat perbelajaa yag meyediaka laha parkir sepeda motor di luar gedug pusat perbelajaa seperti Badug Idah Plaza da Badug Supermall. Berikut adalah data luas laha parkir sepeda motor pada pusat perbelajaa : No Pusat Perbelajaa Tabel 1.5 Data Luas Laha Parkir Sepeda Motor Luas I (m ) Luas II (m ) Luas Keseluruha (m ) 1. Badug Idah Plaza ± 4,19 ± 31,7 55,91. Badug Supermall ± 106,0 ± 316,15 4,35 3. Badug Elek. Ceter Parkir atas : ± 13,73 ± 1,70 154,43 Keteraga Dpt meampug ± 180 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di luar gedug pusat perbelajaa. Dpt meampug ± 650 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di luar gedug pusat perbelajaa. Dpt meampug ± 336 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di dalam gedug pusat

11 No Pusat Perbelajaa Luas I (m ) Luas II (m ) Parkir bawah : Luas Keseluruha (m ) 145,56 4. Pasar Baru ± 6,40 ± 67,8 93,68 5. Yogya Kepatiha ± 130,68 Sumber : Survey Primer Tahu 007 Keteraga perbelajaa Dpt meampug ± 408 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di dalam gedug pusat perbelajaa Dpt meampug ± 7 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di dalam gedug pusat perbelajaa Dpt meampug ± 435 sepeda motor. Laha parkir sepeda motor terdapat di dalam gedug pusat perbelajaa Dalam megelola gedug parkir, pihak pegelola pusat perbelajaa tidak meyediaka laha atau petak parkir yag luas utuk kedaraa roda dua (motor), kecuali pusat perbelajaa Badug Supermall (BSM). Rata rata petak parkir motor yag disediaka pada pusat perbelajaa terdapat di dalam gedug pusat perbelajaa da disatuka dega petak parkir mobil haya saja utuk petak parkir motor letakya ditempatka tersediri. Masih bayak dijumpai para pegujug pusat perbelajaa yag memarkir kedaraa roda duaya di piggir bada jala terutama pada pusat perbelajaa Pasar Baru da Yogya Kepatiha. Hal ii dikareaka buka saja terbatasya kapasitas petak parkir yag disediaka pihak pegelola gedug parkir pusat perbelajaa tetapi juga karea retribusi parkir di piggir jala

1 yag tidak terlalu mahal serta dekatya akses parkir motor terhadap pusat perbelajaa yag aka dikujugi. 1.5 Metodologi Studi Peelitia Studi Karakteristik Kebutuha Parkir Pusat Perbelajaa Di Kota Badug ii dilakuka utuk megetahui karakteristik kierja parkir da kebutuha parkir tiap kedaraa roda empat yag berdasarka parameter pada pusat perbelajaa. Peetua parameter yag aka dipakai tersebut didapat dari uji korelasi terhadap variabel variabel seperti luas latai total, luas latai terpakai, jumlah pegawai total serta jumlah pegujug. Secara keseluruha metodologi studi ii dibagi mejadi tiga bagia yaitu metode pedekata, metode/tekik aalisis da metode pegumpula data. 1.5.1 Metode Pedekata Studi Utuk mecapai keluara akhir atau output yag sesuai dega tujua studi ii maka secara keseluruha aka dilakuka beberapa pedekata yaitu sebagai berikut : 1. Tijaua megeai perparkira di Kota Badug. Tijaua megeai karakteristik parkir pusat perbelajaa da tijaua megeai kegiata perparkira di Kota Badug meliputi kebijaksaaa perparkira, jeis tempat parkir, retribusi parkir, pedapata dari sektor perparkira da pegelolaa perparkira pada pusat perbelajaa.. Aalisis variabel variabel yag dipakai utuk meetuka kebutuha parkir pada pusat perbelajaa yaitu : Luas latai total Luas latai terpakai Jumlah pegawai/karyawa Jumlah pegujug Variabel variabel tersebut dikorelasika utuk medapatka variabel yag palig berpegaruh terhadap kebutuha parkir mobil pada pusat perbelajaa. 3. Aalisis perparkira yag meliputi waktu rata rata parkir, kapasitas parkir, tigkat pergatia kedaraa (parkig tur over), ideks parkir da tigkat

13 efisiesi pegguaa petak parkir serta kebutuha parkir mobil pada pusat perbelajaa. 4. Hasil akhir peelitia ii berupa kesimpula yag berisi karakteristik kierja parkir da kebutuha parkir (Satua Ruag Parkir/100 m ) pada pusat perbelajaa di kota Badug atau dega kata lai kebutuha Satua Ruag Parkir (SRP) berdasarka parameter pusat perbelajaa. 1.5. Metode/Tekik Aalisis Metode/tekik aalisis yag diguaka dalam studi ii adalah sebagai berikut : 1. Kebutuha Parkir Kebutuha parkir adalah jumlah tempat parkir yag dibutuhka utuk meampug kedaraa yag membutuhka parkir berdasarka fasilitas da fugsi dari tata gua laha. Persamaa dari kebutuha parkir adalah sebagai berikut : KP AkumulasiJumlah Kedaraa = SRP Variabel pusat perbelajaa/satua (m ) = Dimaa : KP = Kebutuha Parkir SRP = Satua Ruag Parkir. Akumulasi Parkir Kedaraa Akumulasi parkir kedaraa merupaka perbadiga dari data arus masuk da arus keluar yag didapatka dari survey di pusat perbelajaa. Dari data tersebut aka diketahui selisih, akumulasi, waktu pucak parkir da volume parkir kedaraa dalam satu hari waktu pegamata. Akum. parkir = kedaraa masuk kedaraa keluar 3. Waktu Rata Rata Parkir Waktu rata rata parkir adalah waktu rata rata parkir suatu kedaraa per satua waktu tertetu. Waktu rata rata parkir dapat dihitug dega rumus rata rata aritmatik sebagai berikut : fi Xi X = fi

14 Dimaa : X = Waktu rata rata parkir Fi = Frekuesi kedaraa Xi = Lamaya parkir kedaraa 4. Tigkat Pergatia Kedaraa (Tur Over) Tigkat Pergatia Kedaraa yaitu pergatia kedaraa per petak parkir dalam satu hari. Tigkat pergatia kedaraa ii dapat dihitug dega rumus sebagai berikut : Tur Over = Volume Parkir Kapasitas parkir 5. Ideks Parkir Peghituga ideks parkir diguaka utuk melihat keefektifitasa petak parkir yag tersedia terhadap jumlah kedaraa yag parkir. Ideks parkir dapat dihitug dega megguaka rumus sebagai berikut : JKP IP = JPT Dimaa : IP = Ideks Parkir JKP = Jumlah kedaraa parkir JPT = Jumlah petak parkir yag tersedia 6. Tigkat Efisiesi Pegguaa Petak Parkir Tigkat efisiesi pegguaa petak parkir merupaka ukura yag meujukka seberapa besar kapasitas petak parkir ormal yag telah diguaka. Tigkat efisiesi pegguaa petak parkir dapat dihitug dega megguaka persamaa sebagai berikut : Volume parkir Lama jam operasioal gedug parkir Hasil perhituga x100% kapasitasparkir ormal = hasil perhituga

15 7. Koefisie Korelasi Koefisie korelasi diguaka utuk melihat hubuga liear atara peubah X da Y. Koefisie korelasi ii bergua utuk melihat hubuga variabel variabel pada pusat perbelajaa. Persamaa yag diguaka dalam koefisie korelasi adalah sebagai berikut : r = i= 1 Xi i= 1 Xi Yi i= 1 i= 1 Xi Xi i= 1 Yi i= 1 Yi i= 1 Yi 8. Aalisis Regresi Liier Sederhaa da Bergada Regresi liier diguaka utuk meguji hubuga atara sebuah variabel tak bebas dega himpua variabel bebas yag ditampilka dalam betuk persamaa regresi, yaitu persamaa regresi liier sederhaa maupu bergada. Atau dega kata lai tujua dalam aalisis regresi adalah memprediksi ilai variabel tak bebas dari dua atau lebih variabel bebas. Teori persamaa yag diguaka adalah sebagai berikut : Regresi Liier : Y = β + β X +... β X ε Regresi Liier Bergada : R = ^ Yi Yi Y Y explaied SS = total ss total df = 1 ( 1 ) R = 1 ( 1 R ) R R error df i 0 1 1 + Y = b + b X + b X... + b X + e o 9. Koefisie Determiasi (R ) Koefisie determiasi atau R-Square atau R diguaka utuk meguji kesesuaia model bagi sampel. Selai kuadrat dari koefisie korelasi atara variabel X da Y, koefisie determiasi adalah kuadrat koefisie korelasi atara Y dega Y. Nilai R berada diatara 0 sampai 1. Persamaa dari koefisie determiasi adalah sebagai berikut : Namu persamaa di atas belum memperhitugka adaya derajat kebebasa. R yag dikoreksi adalah sebagai berikut : 1 1i i N N i 1 k 1

16 Nilai adjusted R atau R yag telah disesuaika adalah usaha utuk lebih merefleksika R sebagai ukura kesesuaia model dalam populasi (buka haya sampel). Adjusted R adalah : R = R bk t = se ( β ) bk k ( 1 R ) k N k 1 10. Uji Statistik t Uji t terhadap masig masig koefisie regresi adalah meguji sigifikasiya dega keberadaa variabel idepedet laiya dalam model regresi. Rumusya adalah sebagai berikut : Dimaa : b k β k se bk : estimasi koefisie ke k : hipotesis parameter ke k : stadar error b k Stadar error b k adalah ukura kestabila koefisie b k. Derajat kebebasa utuk ilai t tersebut adalah (N k 1). 11. Uji Statistik F Rasio F yag diguaka disii adalah : mea square explaied F = mea square u explaied = ^ Y Y / k ^ Y Y / ( N k 1) Probabilitas F yag kecil meujukka bahwa hipotesis β k adalah 0 (ekivale dega hipotesis bahwa R populasi adalah 0) ditolak. Nilai F meujukka tigkat sigifikasi model regresi. Uji F sebearya meguji keberartia koefisie regresi b k, dega kata lai sigifikasi hubuga variabel depede dega variabel variabel idepede. F = R / k ( 1 R )/( N K 1)

17 1.5.3 Metode Pegumpula Data Dalam studi ii cara memperoleh data data yag diperluka utuk memperlacar studi adalah melalui survei primer da survei sekuder. a. Survei Primer adalah survei yag dilakuka dega melakuka pegamata secara lagsug ke tempat yag aka dikaji. Melakuka survei primer atau pegamata secara lagsug utuk medapatka data jumlah pegujug. Utuk medapatka data yag lebih baik, pegamata aka dilakuka pada hari biasa da hari libur yag berdampak pada peigkata kujuga ke pusat perbelajaa. Melakuka survei akumulasi parkir yaitu jumlah kedaraa parkir tiap iterval waktu tertetu. Data jumlah kedaraa parkir diperoleh dari hasil perhituga selisih kedaraa masuk da keluar tempat parkir utuk satua waktu tertetu. Melakuka survei durasi parkir yaitu lamaya kedaraa di parkir. Melakuka observasi lapaga utuk megeali da melihat kodisi eksistig tempat yag aka mejadi kajia sekaligus meemukeali iformasi yag bergua utuk baha masuka bagi studi ii. Melakuka wawacara atau taya jawab kepada respode yag terkait gua melegkapi kekuraga iformasi yag dibutuhka. b. Survei Sekuder adalah survei utuk memperoleh data data yag didapat dari studi pustaka da dari survei istasi yag terkait. Studi pustaka diguaka utuk megetahui teori teori yag berkaita dega pusat perbelajaa da perparkira. Sedagka survei ke istasi yag terkait ialah Uit Pegelola Perparkira da Dias Pedapata Daerah bergua utuk memperoleh data data yag dibutuhka sesuai dega kajia serta survei ke pihak pegelola pusat perbelajaa gua medapatka data yag juga dibutuhka seperti ; luas latai total, luas latai terpakai, jumlah pegawai total da luas latai per jeis kegiata pada pusat perbelajaa. Utuk lebih jelasya dapat dilihat pada keragka pemikira pada gambar 1. di bawah ii.

18 Gambar 1. Keragka Pemikira Semaki meigkatya jumlah kedaraa bermotor di kota Badug Kebijaksaaa Perparkira di Kota Badug : RTRW Kota Badug 013 Perda No. 3/00 Ttg Orgaisasi UPP Perda No. 1/001 Ttg Tata Tertib Pegelolaa Perparkira Perda No. 10/001 Ttg Pegelolaa Perparkira Perda No. 13/001 Ttg Pajak Parkir Perda No. 14/001 Ttg Retribusi Parkir INPUT Variabel-variabel yag berpegaruh terhadap kebutuha parkir pada Pusat Perbelajaa : Luas latai total Luas latai terpakai Jumlah pegawai/karyawa Jumlah pegujug Berkembagya pusat pusat perbelajaa di Kota Badug Ketidakseimbaga atara permitaa da peyediaa tempat parkir pada pusat perbelajaa Karakteristik pelatara/tama parkir pada pusat perbelajaa : Jumlah petak parkir Loket pembayara parkir Kapasitas parkir disediaka Jeis da pola parkir Dega berkembagya jumlah peduduk aka semaki meigkat pula kebutuha aka pusat perbelajaa Studi literatur da peelitia megeai perparkira di Kota Badug Karakteristik permitaa parkir mobil : Akumulasi parkir Pucak parkir Volume parkir Durasi & rata-rata parkir Aalisis variabel-variabel yag berpegaruh terhadap kebutuha parkir mobil dega metode : Koefisie korelasi Koefisie korelasi determiat Persamaa regresi Uji statistik t da F ANALISIS Aalisis karakteristik kierja parkir mobil yag terdiri dari : Akumulasi parkir, pucak parkir & volume parkir Durasi parkir & waktu rata-rata parkir Tigkat pergatia kedaraa (tur over) Ideks parkir & tigkat efisiesi pegguaa petak parkir Kebutuha parkir berdasarka data eksistig OUTPUT Karakteristik kierja parkir da kebutuha parkir mobil pada pusat perbelajaa KESIMPULAN & REKOMENDASI

19 1.6 Sistematika Peulisa Sistematika peulisa tugas akhir ii secara keseluruha terdiri dari 5 (lima) bab dega pericia sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ii berisika uraia megeai latar belakag studi, perumusa masalah, tujua da sasara studi, ruag ligkup studi, metodologi da sistematika peulisa lapora. BAB II TINJAUAN TEORITIS Bab ii meguraika teori teori yag berkaita dega studi ii yaitu tijaua terhadap pusat perbelajaa, tijaua dasar perparkira dikaitka dega pusat perbelajaa yag meliputi parkir dalam sistem trasportasi, kebijaka perparkira, permitaa parkir, maajeme pegelolaa perparkira, peracaga fasilitas parkir, stadar peyediaa ruag parkir pada pusat perbelajaa, beberapa istilah yag diguaka dalam studi parkir, variabel yag dilibatka dalam peelitia parkir serta kajia studi terdahulu sebagai pembadig. BAB III GAMBARAN UMUM PERPARKIRAN DI KOTA BANDUNG Bab ii meguraika tetag karakteristik pusat perbelajaa yag meliputi jumlah da luas latai, luas latai terpakai, jumlah pegawai, jumlah pegujug, jeis da komposisi kegiata, kapasitas parkir yag tersedia pada pusat perbelajaa, tijaua terhadap Kota Badug terutama yag terkait dalam studi ii yaitu tijaua terhadap perparkira yag meliputi kebijaksaaa perparkira di Kota Badug, jeis tempat parkir, retribusi parkir, pedapata daerah dari sektor perparkira da tijaua terhadap parkir pada pusat perbelajaa yag meliputi jeis parkir di pusat perbelajaa, stadar peyediaa ruag parkir di pusat perbelajaa, pemuguta retribusi di gedug parkir da kewajiba pegelola gedug parkir. BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK KEBUTUHAN PARKIR PUSAT PERBELANJAAN Bab ii meguraika tetag pembahasa megeai hubuga atara variabel variabel yag berpegaruh terhadap kebutuha parkir mobil,

0 persamaa regresi hubuga kebutuha parkir mobil dega parameter parkir pusat perbelajaa, aalisis kierja parkir pusat perbelajaa yag berisika jumlah akumulasi da waktu pucak parkir, tigkat pergatia kedaraa (tur over), waktu rata rata parkir kedaraa, ideks parkir da efisiesi pegguaa petak parkir serta aalisis kebutuha parkir (Satua Ruag Parkir/100 m ) pada pusat perbelajaa berdasarka kodisi eksistig. BAB V KESIMPULAN Bab terakhir ii berisi kesimpula hasil studi yag berupa bagaimaa pegaruh variabel variabel terhadap kebutuha parkir pada pusat perbelajaa da karakteristik kierja parkir serta kebutuha tempat parkir utuk tiap tiap variabel. Bab ii juga berisika tetag rekomedasi studi, kelemaha studi da sara studi lajuta utuk memperbaiki da melegkapi kekuraga yag terdapat dalam studi ii.