PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang)

Siti Hidayati Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRAK. Tingkat kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Victory International Futures Malang)

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DOSEN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Cv Suka Alam (Kaliwatu Rafting) Kota Batu, Jawa Timur)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap PT. Wahana Polimer Indonesia)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah (Pd) Bank Perkreditan Rakyat (Bpr) Bank Daerah Lamongan)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kayutangan Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA PROPINSI LAMPUNG

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

Teori Kepemimpinan Fiedler

Kata Kunci: Gaya Kepemimpin Transformasional, Motivasi, Kinerja.

Rendyka Dio Siswanto Djambur Hamid Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank BRI, Tbk.

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP MOTVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan PT Semen Indonesia Tbk)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI BUMIDA BUMIPUTERA MUDA CABANG AMANDO

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Blitar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. AXA Financial Indonesia Sales Office Cabang Malang)

Kharisma Widi Utami Endang Siti Astuti Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT BPR Gunung Ringgit Malang)

GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN DAMPAKNYA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN. SOSIAWAN (STIE AMKOP Makassar)

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN TERPADU (Studi Pada Kantor Pelayanan Terpadu Lumajang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. ASKES (Persero), Cabang Boyolali)

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPEMIMPINAN DAN KINERJA (Studi pada Karyawan PT Bo Kyung, Beji - Pasuruan)

PENGARUH STATUS PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Auto 2000 Sukun Malang)

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia Cabang Utama Malang)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

Sella Selvia Ananda Bambang Swasto Sunuharyo Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kemampuan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yayasan Pendidikan Mawaridussalam

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Lintas Nusa Gema Televisi (LNGTV) Bontang)

PENGARUH ON THE JOB TRAINING DAN OFF THE JOB TRAINING TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Suntory Garuda Beverage Sidoarjo)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

PENGARUH KOMPENSASI TEREHADAP MOTIVASI KERJA DAN LOYALITAS (Studi pada Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Malang)

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

Isa Bharoka Trawardani Arik Prasetya Yuniadi Mayowan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Jabro Wasisto Hamidah Nayati Utami Muhammad Faisal Riza Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

Prosiding Manajemen ISSN:

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ( Studi Pada: PT. Telkom Indonesia, Tbk. Malang)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN TERHADAP DISIPLIN KERJA (Studi pada Karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Celaket Malang)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero APJ Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Tuban)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi pada Karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Cipta Multiniaga Cabang Jember.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero APJ Malang)

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT Elsiscom Prima Karya, Kantor Perwakilan Surabaya)

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS WARA SELATAN KOTA PALOPO

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang)

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU (STUDI PADA GURU SMK DI KOTA MALANG)

HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA DENGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN GURU

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan) Hary Prima Indianto Djudi Mukzam Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Email : prima.indianto@gmail.com ABSTRACT This research aim to examine Leadership Style based on variable Instruction Style (X1), Consultation Style (X2), Participation Style (X3), and Delegation Style (X4) simultaneous and partial to Motivation (Y1) and Employee Performance (Y2) on PT. BPR Harta Swadiri Pandaan Pasuruan.The result of descriptive analysis indicates that each of responder s answer about leadership style based on variable Instruction Style (X1), Consultation Style (X2), Participation Style (X3), Delegation Style (X4) have mean value above 3,01. Based on the results, it can be concluded that employee satisfied with leadership style provided by their leader. Variable Motivation (Y1) display value as 3,78 display in good category. Based on the results, it can be concluded that variable Motivation (Y1) display in good category. Based on the results, it can be concluded that variable Employee Performance (Y2) display in good category. Variable Employee Performance (Y2) display value as 3,73 display in good category. Based on the results, it can be concluded that variable Employee Performance (Y2) display in good category. Kеywords: Leadership Style, Motivation, Employee Performance АBSTRАK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Kepemimpinan melalui variabel Instruksi (X1), Konsultasi (X2), Partisipasi (X3) dan Delegasi (X4) secara simultan dan parsial terhadap Motivasi (Y1) dan pada karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat digambarkan bahwa masing-masing total jawaban responden tentang gaya kepemimpinan yang terdiri dari variabel Instruksi (X1), Konsultasi (X2), Partisipasi (X3), Delegasi (X4) berada pada kategori baik dengan rata-rata nilai berada diatas 3.01. Deskripsi tersebut menggambarkan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan pada karyawan sudah baik. Pada variabel Motivasi (Y1) menunjukkan nilai 3.78 yang berarti berada pada kategori baik. Deskripsi tersebut menggambarkan untuk variabel motivasi (Y1) yang ada pada karyawan dikategorikan baik. Pada variabel total nilai 3,73 artinya berada pada kategori baik. Deskripsi tersebut menggambarkan untuk variabel dikategorikan baik. Kаtа Kunci: Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja Karyawan 31

PЕNDAHULUAN Pada dasarnya setiap pemimpin memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin bawahannya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu didalam menciptakan motivasi didalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. Merie J.Moskowits dalam Hasibuan (2003:96) menyatakan bahwa Motivasi adalah inisiatif dan pengarahan tingkah laku, dan pelajaran motivasi merupakan pelajaran tingkah laku. Maka dari itu dengan mengetahui perilaku manusia, apa sebabnya orang mau bekerja dan kepuasan-kepuasan apa yang dinikmatinya karena bekerja, maka seorang pemimpin akan lebih mudah memotivasi bawahannya, Jadi setiap manusia atau karyawan mengharapkan kompensasi dari prestasi yang diberikannya serta ingin memperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasannya. Dalam hal demikian seorang pemimpin memberikan dorongan bagi pekerja yang bersangkutan dan dengan adanya dorongan akan lebih giat meningkatkan kinerjanya. Seperti pemberian motivasi terhadap karyawan yang diberikan oleh pimpinan pada PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan. Motivasi yang diberikan seorang pemimpin akan mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penelitian ini mengacu pada gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang diterima oleh karyawan yang mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan tersebut. Selain itu bentuk motivasi yang diberikan juga mempengaruhi kinerja yang dihasilkan apakah dapat meningkatkan kinerja atau sebaliknya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan untuk dilakukan penelitian terhadap masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan. Perusahaan yang bergerak dibidang Koperasi bank perkreditan rakyat. Menyadari bahwa perkembangan perusahaan yang baik dan terarah sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan tersebut, pelaksanaan gaya kepemimpinan yang tepat perlu dilakukan oleh PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Untuk mendorong para karyawan mencapai prestasi yang tinggi perusahaan dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat terhadap para karyawan. Berdasarkan uraian diatas, dengan demikian peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan mengambil judul Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan). KAJIAN PUSTAKA Kepemimpinan Menurut Nawawi (2003:115) kepemimpinan merupakan perilaku atau cara yang dipilih atau digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Dasar Kepemimpinan Situasional Gambar 1 Empat Dasar Kepemimpinan Sumber : Thoha (2010:65) Dalam 1 (G1), seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan namun sedikit dukungan. Pemimpin ini memberikan instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan secara ketat mengawasi pelaksanaan tugas mereka. Dalam 2 (G2), pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan dan banyak memberikan dukungan. Pemimpin dalam gaya seperti ini mau menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari pengikutnya. Tetapi pemimpin dalam gaya ini masih tetap harus terus memberikan pengawasan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas-tugas pengikutnya. Pada 3 (G3), perilaku pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan namun sedikit dalam 32

pengarahan. Dalam gaya seperti ini pemimpin menyususn keputusan bersama-sama dengan para pengikutnya, dan mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaikan tugas. Adapun 4 (G4), pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. Pemimpin dengan gaya seperti ini mendelegasikan keputusan-keputusan dan tanggungjawab pelaksanaan tugas kepada pengikutnya. Motivasi Daft (2012:373), menyatakan bahwa Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasi pekerja akan mempengaruhi produktivitasnya, dan sebagai bagian dari tugas seorang manajer adalah menyalurkan motivasi ke arah pencapaian tujuan organisasi. Mathis dan Jackson dalam Bangun (2012:312) mengatakan, Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. Alderfer dalam Daft (2012:377) mengemukakan sebuah modifikasi atas teori Maslow dalam rangka menyederhanakannya dan menanggapi kritik atas kurangnya pembuktian empiris pada teori ini. Teori ERG yang dikemukakan Clayton Alderfer mengenalkan tiga kategori kebutuhan: 1. Kebutuhan Eksistensi. Kebutuhan akan kebahagiaan lahir. 2. Kebutuhan Keterikatan. Kebutuhan akan hubungan yang baik dengan orang lain. 3. Kebutuhan Pertumbuhan. Kebutuhan yang fokus pada pengembangan potensi manusia dan keinginan untuk pertumbuhan pribadi dan peningkatan kompetensi. Kinerja Bangun (2012:233-234) menyatakan bahwa Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Untuk memudahkan penilaian kerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. 1. Jumlah Pekerjaan. Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. 2. Kualitas Pekerjaan. Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat mengahsilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan tertentu. 3. Ketepatan Waktu. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Hipotеsis H1 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya instruksi terhadap motivasi kerja H2 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya konsultasi terhadap motivasi kerja H3 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya partisipasi terhadap motivasi kerja H4 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya delegasi terhadap motivasi kerja H5 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya instruksi terhadap kinerja karyawan H6 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya konsultasi terhadap kinerja karyawan H7 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya partisipasi terhadap kinerja karyawan H8 : Terdapat pengaruh signifikan dari variabel gaya delegasi terhadap kinerja karyawan H9 : Terdapat pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja karyawan MЕTODOLOGI PЕNЕLITIAN Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT. BPR Harta Swadiri Jalan Dr. Soetomo Ruko Candra Sukun Unit 1 Pandaan Pasuruan, Jawa Timur. Didapat sampеl 56 orang rеspondеn dеngan pеngumpulan data mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis mеnggunakan analisis jalur. 33

HASIL DAN PЕMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Jalur Model Pertama (X 1, X 2, X 3, X 4 terhadap Y1) Variabel bebas Intruksi (X1) Konsultasi (X2) Partisipasi (X3) Delegasi (X4) Beta (koefisien jalur) T hitung probabilitas Ket 0.234 2.489 0.016 Sig 0.265 2.285 0.027 Sig 0.291 2.587 0.013 Sig 0.255 2.732 0.009 Sig Variabel terikat Motivasi Kerja (Y 1) R : 0,839 R square (R 2 ) : 0,704 Adjusted R square : 0,681 Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Model Kedua (X1, X2, X3, X4, Y1 terhadap (Y2) Variabel bebas Instruksi (X1) Konsultasi (X2) Partisipasi (X3) Delegasi (X4) Motivasi Kerja (Y1) Beta(koefisien Jalur) t hitung Prob Ket 0.344 3.566 0.001 Sig 0.294 2.483 0.016 Sig 0.033 0.282 0.779 Tdk Sig 0.064 0.661 0.512 Tdk Sig 0.275 2.028 0.048 Sig Variabel terikat Kinerja Karyawan (Y 2) R : 0,853 R square (R 2 ) : 0,728 Adjusted R square : 0,700 Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 3. : Ringkasan Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Dari Analisa Jalur No Jalur Langs ung Tidak Langsung 1 X1->Y1->Y2 34,4% Melalui motivasi 23,4% x 27,5% = 6,4% 2 X2->Y1->Y2 29,4% Melalui motivasi 26,5% x 27,5% = 7,3% 3 X3->Y1->Y2 3,3% Melalui motivasi 29,1% x 27,5% = 8% 4 X4->Y1->Y2 6,4% Melalui motivasi 25,5% x 27,5% = 7% Sumber : Data primer diolah, 2016 Pengaruh Instruksi (X1) Terhadap Motivasi Kerja (Y2) Pada jalur variabel gaya instruksi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,234 dengan nilai sig. t sebesar 0,016 (0,016 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Instruksi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Total 40,8% 36,7% 11,3% 13,4% (Y1). Hal ini dapat terjadi karena pemberian arahan yang spesifik dan pengawasan yang ketat oleh pimpinan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan- Pasuruan telah diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budianto (2005) dan Syaiyid (2013), mereka berpendapat bahwa gaya instruksi dengan pemberian arahan yang spesifik dan pengawasan yang ketat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Pemberian arahan yang spesifik dan pengawasan yang ketat bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Begitu juga dalam lingkungan kerja PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan, dalam hal ini karyawan yang membutuhkan pemimpin dengan gaya instruksi adalah karyawan yang tergolong memiliki kemampuan dan kemauan yang rendah. Pengaruh Konsultasi (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y2) Pada jalur variabel gaya konsultasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,265 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,027 (0,027 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Konsultasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y1). Hal ini dapat terjadi karena pemberian pengawasan yang masih tergolong ketat namun pimpinan mulai terbuka dengan ide-ide karyawan yang diterapkan oleh pimpinan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan- Pasuruan telah diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budianto (2005) dan Syaiyid (2013), mereka berpendapat bahwa pemberian pengawasan yang masih tergolong ketat namun pimpinan mulai terbuka dengan ide-ide karyawan akan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Begitu pula pada PT. BPR Harta Swadiri Pandaan- Pasuruan, dalam hal ini karyawan yang membutuhkan pimpinan dengan gaya konsultasi adalah karyawan yang tergolong mempunyai kemampuan rendah dengan kemauan yang tinggi. Pengaruh Partisipasi (X3) Terhadap Motivasi Kerja (Y1) Pada jalur variabel gaya partisipasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat 34

dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,291 dengan nilai Sig. t sebesar 0,013 (0,013 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Partisipasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y1). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan gaya partisipasi dari pemimpin dengan mendukung serta mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar semangat dan berprestasi dalam pekerjaannya sudah terlaksana sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budianto (2005) dan Syaiyid (2013), mereka berpendapat bahwa dukungan terhadap pengembangan potensi yang dimiliki oleh karyawan akan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, dimana karyawan yang membutuhkan pemimpin dengan gaya partisipasi adalah karyawan yang memiliki kemampuan tinggi dengan kemauan yang rendah. Pengaruh Delegasi (X4) Terhadap Motivasi Kerja (Y1) Pada jalur variabel gaya delegasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,255 dengan nilai Sig. t sebesar 0,009 (0,009 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Delegasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y1). Hal ini menunjukkan bahwa gaya delegasi yang dilakukan oleh pimpinan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan- Pasuruan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budianto (2005) dan Syaiyid (2013), mereka berpendapat bahwa dengan memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawannya tanpa banyak pengawasan dari pemimpin berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, dimana karyawan yang membutuhkan pimpinan dengan gaya delegasi yaitu karyawan yang tergolong memiliki kemampuan tinggi serta kemauan yang tinggi. Berdasarkan analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, maka hipotesis pertama hingga hipotesis keempat yang menyatakan terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan situasional yang meliputi gaya instruksi, gaya konsultasi, gaya partisipasi, dan gaya delegasi terhadap motivasi kerja sudah terbukti dan hipotesis dapat diterima. Pengaruh tersebut signifikan dengan gaya partisipasi sebagai dominan karena memiliki grand mean yang paling besar yaitu 3,84, sehingga gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin pada PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan akan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pada dasarnya motivasi kerja merupakan hal yang bersifat individu. Motivasi pekerja akan mempengaruhi produktivitasnya, dan sebagai bagian dari tugas seorang pimpinan adalah menyalurkan motivasi ke arah pencapaian tujuan organisasi. Daft (2012:373), menyatakan bahwa Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budianto (2005) dan Syaiyid (2013) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Mereka setuju bahwa pemilihan gaya kepemmpinan yang tepat sesuai dengan tingkat kematangan karyawan akan mempengaruhi tingkat motivasi yang ada dalam diri karyawan itu sendiri. Pengaruh Instruksi (X1) Terhadap Pada jalur variabel gaya instruksi terhadap kinerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan- Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,344 dengan nilai sig. t sebesar 0,001 (0,001 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Instruksi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y2). Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Slamet (2012), yang mengatakan bahwa gaya instruksi yang diterapkan oleh pimpinan secara langsung mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada PT. BPR Harta Swadiri yang tergolong memiliki kemampuan dan kemauan rendah dipengaruhi oleh gaya instruksi yang diterapkan pimpinan dengan memberikan arahan yang spesifik dan pengawasan yang ketat terhadap karyawan. 35

Pengaruh Konsultasi (X2) Terhadap Berdasarkan analisis jalur, variabel gaya konsultasi terhadap kinerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,294 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,016 (0,016 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Konsultasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Slamet (2012), yang mengatakan bahwa gaya konsultasi yang diterapkan oleh pimpinan secara langsung mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada PT. BPR Harta Swadiri yang tergolong mempunyai kemampuan rendah dengan kemauan yang tinggi dipengaruhi oleh gaya konsultasi yang diterapkan pimpinan dengan pemberian pengawasan yang masih tergolong ketat namun pimpinan mulai terbuka dengan ide-ide karyawan. Pengaruh Partisipasi (X3) Terhadap Berdasarkan analisis jalur, variabel gaya partisipasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh tidak langsung dan tidak signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,033 dengan nilai Sig. t sebesar 0,779 (0,779 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Partisipasi (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap. Hal ini terjadi pada karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan dengan tingkat kematangan sedang ke tinggi. Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hidayati (2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara gaya partisipasi dengan kinerja karyawan. Karyawan merasa mampu tetapi tidak mau atau kurang yakin dalam menjalankan suatu pekerjaan. Dengan demikian mereka membutuhkan motivasi untuk dapat melaksankan pekerjaannya dengan baik dan menumbuhkan keyakinan dalam diri seorang karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pengaruh Delegasi (X4) Terhadap Berdasarkan analisis jalur, variabel gaya delegasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh tidak langsung dan tidak signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,064 dengan nilai Sig. t sebesar 0,661 (0,661 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Delegasi (X4) berpengaruh tidak signifikan terhadap. Hal ini terjadi pada karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan dengan tingkat kematangan tinggi. Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hidayati (2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara gaya delegasi dengan kinerja karyawan. Karyawan merasa mau dan mampu dalam menjalankan suatu pekerjaan. Karyawan dengan tingkat kematangan yang tinggi tidak membutuhkan arahan yang spesifik dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan mereka merasa dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa pengawasan yang ketat dari pimpinan. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, maka hipotesis kelima hingga hipotesis kedelapan yang terdiri dari gaya instruksi, gaya konsultasi, gaya partisipasi, dan gaya delegasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Bangun (2012:36) menyatakan bahwa Seseorang dapat mempengaruhi kinerja tergantung pada bagaimana dia melakukan aktivitas kepemimpinannya. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Slamet (2012), yang mengatakan bahwa gaya instruksi dan gaya konsultasi secara langsung dapat meningkatkan kinerja karyawan. Namun hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan antara gaya partisipasi dan gaya delegasi terhadap kinerja karyawan. Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hidayati (2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara gaya partisipasi dan gaya delegasi dengan kinerja karyawan, karena semakin tinggi aktivitas kepemimpinan maka berdampak pada penurunan kinerja dari waktu ke waktu. Pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang mengarah pada penekanan bawahan bisa saja berpengaruh pada tingkat kinerja karyawan, namun belum tentu akan berpengaruh secara positif. Menurut Hous dan Dessler dalam Sulistyo (2013) Perilaku pemimpin tidak akan efektif selama terlalu berlebih-lebihan dan tidak sesuai dengan karakteristik bawahan. Pendapat tersebut mendukung hasil penelitian ini bahwa fakta lapangan menggambarkan banyaknya jumlah 36

atasan yang berada di kantor pusat dan berada di seluruh kantor cabang PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan, hal tersebut mengindikasikan bahwa terlalu banyak jumlah arahan yang diberikan kepada karyawan sehingga aktifitas kepemimpinan tidak lagi efektif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh Motivasi Kerja (Y1) Terhadap Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, maka hipotesis kesembilan menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan sudah terbukti dan dapat diterima, sehingga gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan akan berdampak positif pada kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan pendapat Robbins (2003:233) yang menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah sebagai fungsi interaksi antara kemampuan dan motivasi. Berdasarkan pendapat tersebut telah terjadi hubungan timbal balik antara motivasi kerja dan kinerja karyawan pada PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan dimana motivasi kerja yang diterima oleh karyawan akan memberikan dampak positif terhadap meningkatnya kinerja karyawan. Kesimpulan dari pernyataan diatas adalah bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada jalur variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,275 dengan nilai Sig. t sebesar 0,048 (0,048 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi Kerja (Y1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2). Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Cicik Kusmiati (2012) yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan secara signifikan meningkatkan kinerja karyawan begitu pula sebaliknya motivasi kerja kurang tinggi atau kurang baik akan secara signifikan menurunkan kinerja karyawan. Tingkat Kematangan Karyawan Berdasarkan hasil penelitian pada karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan maka dapat dilihat bahwa pada model gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard berada pada kuadran G3 yang artinya pemimpin memiliki tingkat tugas yang rendah dengan tingkat hubungan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya partisipasi dimana karyawan terlibat dalam pemecahan suatu masalah dan pembuatan kebijakan. Sedangkan untuk tingkat kematangan karyawan, hasil kuisioner menunjukkan karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan-Pasuruan berada pada kategori M3, artinya karyawan berada pada tingkat kematangan sedang. Kategori M3 menggambarkan karyawan dianggap mampu dalam mengerjakan tugas-tugasnya namun belum memiliki kemauan untuk bekerja secara optimal. KЕSIMPULAN DAN SARAN Kеsimpulan 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Instruksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja (Y1) ini 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Konsultasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja (Y1) ini 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Partisipasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja (Y1) ini 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Delegasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja (Y1) ini 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Instruksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ini 6. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Konsultasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ini 7. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Partisipasi berpengaruh tidak signifikan terhadap ini dibuktikan dengan nilai probabilitas > 0,05 yang berarti ada pengaruh yang tidak signifikan. 8. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Delegasi berpengaruh tidak signifikan 37

terhadap ini dibuktikan dengan nilai probabilitas > 0,05 yang berarti ada pengaruh yang tidak signifikan. 9. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap ini yang berarti ada pengaruh yang signifikan Saran 1. Saran Untuk Perusahaan a. Diharapkan perusahaan dapat terus memberikan motivasi terhadap karyawan. Motivasi yang diberikan cotohnya dapat berupa penghargaan akan prestasi kerja yang telah dicapai oleh karyawan dan sebagainya. Dengan pemberian penghargaan secara terus-menerus terhadap prestasi kerja karyawan, maka karyawan akan memperoleh motivasi kerja yang semakin tinggi dan peningkatan kualitas kinerja karyawan yang lebih baik. b. Diharapkan pihak perusahaan dapat memberikan waktu yang sesuai dengan bobot pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja karyawan. Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Jakarta 13220: PT Bhumi Aksara. Nawawi, H. H. (2003). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Thoha, M. (2010). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. 2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya a. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari variabel bebas yang terkait langsung pada motivasi dan kinerja karyawan seperti pelatihan kerja dan kompensasi. b. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari variabel terkait yang lebih sesuai dengan gaya kepemimpinan situasional seperti kepuasan kerja. DAFTAR PUSTAKA Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Daft, R. L. (2012). Era Baru Manajemen. Jakarta 12610: Salemba. Hasibuan, M. (2003). Organisasi Dan Motivasi : Dasar Motivasi Produktivitas. Jakarta: Bhumi Aksara. 38