BAB IV ANALISA. Berdasarkan pembahasan pada bab II dan III, maka dapat diperoleh beberapa

dokumen-dokumen yang mirip
C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Assalamu alaikum wr. wb.

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SDLB AUTIS

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Metode Bijak Memperbaiki Aib

BAB I PENDAHULUAN. itu, harus lah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai azas pertama

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GERAKAN SAYA PEREMPUAN ANTI KORUPSI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGAJIAN 10 MUHARRAM 1436 H TINGKAT KABUPATEN SEMARANG

OByEKTIVIKASI SALAM Oleh Nurcholish Madjid

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR BERSAMA PROF. HM AMIEN RAIS DI BALAI DESA BROSOT, GALUR KABUPATEN KULONPROGO

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

Hak-hak Anak dalam Islam

Masih Spiritualitas Bisnis

1 1 Dari Paul, hamba Allah dan rasul

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB IV PENUTUP. Rais sebagai figur pemimpin, politikus, akademisi, tokoh Muhammadiyah,

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

(a) Apakah tujuan Nabi Muhammad membuka semula kota Makkah? ( 4 markah ) (b) Jelaskan kepentingan pembukaan semula kota Makkah?

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

EKSISTENSI MANUSIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

Bekerja Dengan Para Pemimpin

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia dalam Sejarah Manusia

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

ETIKA. Membangun Masyarakat Islam Modern. Informatika. Dr. Rais Hidayat.

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Rukun berarti? Kerukunan umat beragama? Agama tdk bisa dirukunkan? Kerukunan beragama hanya terbatas pada bidang kehidupan sosial kemasyarakatan

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

E٧٦ J٧٣ W F : :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA

HAKIM (ANTARA SURGA DAN NERAKA)

Oleh: Hafidz Abdurrahman

AL-MAHDI AKHIR ZAMAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE 66

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

Warisan Wanita Digugat!

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

HUMANISME ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB IV ANALISA Berdasarkan pembahasan pada bab II dan III, maka dapat diperoleh beberapa persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan serta latar belakang pemikiran penetapan kepemimpinan dalam agama Islam dan agama Buddha. Pembahasan kepemimpinan perempuan dalam kedua agama tersebut tidak terlepas penjabaran mengenai pengertian kepemimpinan dan kedudukan perempuan. A. Persamaan dan Perbedaan 1. Persamaan a. Pengertian Kepemimpinan Baik dalam Islam dan Buddha tidak ada perbedaan pendapat mengenai pengertian kepemimpinan, yaitu memimpin atau mempunyai kekuasaan terhadap orang lain termasuk kegiatannya. Di lihat dan segi tujuan yang ingin dicapai, yaitu antara kepemimpinan Islam dan Buddha mengharapkan kebaikan dan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya dengan pola kepemimpinan yang tidak menyimpang dari syari at agama. Kepemimpinan untuk umat Islam dan Buddha dilandasi oleh sifat-sifat mulia yang memiliki oleh masing-masing tokoh yang dijadikan teladan. Sifatsifat mulia pemimpin meliputi rendah hati, kasih sayang, terbuka, jujur, adil dan peduli sosial.

b. Kedudukan Perempuan Persamaan yang tampak antara agama Islam dan Buddha adalah kondisi seorang perempuan sebelum datangnya agama tersebut yang dianggap sebagai makhluk yang lemah, pembawa sial, memalukan serta tidak mempunyai posisi yang terhormat dimata masyarakat. Akan tetapi setelah datangnya agama Islam dan Buddha kedudukan perempuan disejajarkan dengan kaum laki-laki Islam maupun Buddha memberikan kebebasan penuh pada kaum perempuan untuk mengepresikan kemampuan yang mereka punyai. Islam dan Buddha juga memberikan persamaan hak dan kewajiban kepada kaum perempuan yang sama dengan kaum laki-laki persamaan hak dan kewajiban tersebut diantaranya hak dan kewajiban memperoleh pendidikan, melakukan bidang ekonomi dan dalam bidang politik. Status dan peranan perempuan juga dianggap penting karena tidak adanya seorang perempuan mereka tidak ada yang mengurusi dan tidak mempunyai keturunan yang mana keturunan tersebut bisa menjadi seorang pemimpin atau orang orang besar disetiap agamanya. 2. Perbedaan a. Istilah-Istilah Pemimpin Mengenai penggunaan istilah-istilah pemimpin juga mengalami perbedaan, hal ini disebabkan karena bahasa pokok yang digunakan oleh masing-masing agama. Dalam hal ini bahasa pokok agama Islam adalah

bahasa arab, sehingga istilah-istilah yang digunakan dalam kepemimpinan banyak mengadopsi dari bahasa arab, seperti; kholifah dan Sedangkan bahasa pokok agama Buddha adalah bahasa pali, oleh sebab itu istilah-istilah yang digunakan juga banyak yang mempergunakan bahasa pali seperti netu. Meskipun ada beberapa istilah pemimpin yang diambil dari bahasa arab seperti imam, namun penganut agama Buddha lebih banyak mempergunakan istilah pemimpin yang diambil dari bahasa-bahasa selain bahasa arab. Walaupun antara Islam dan Buddha mempunyai perbedaan dalam menggunakan istilah-istilah dalam kepemimpinan namun pada dasarnya mereka mempunyai visi dan misi yang luhur dalam menegakkan kepemimpinan yang sesuai dengan syari at agama masing-masing. Karena setiap agama mengajarkan tentang kebaikan dan jalan keselamatan menuju jalan Tuhan. b. Manusia sebagai makhluk di muka bumi Agama Islam menganggap bahwa semua manusia baik laki-laki maupun perempuan sebagai kholifah di muka bumi ini. Tidak ada pembedanya baik laki-laki maupun perempuan, kaya dan miskin mempunyai kedudukan yang sama sebagai kholifah Allah di bumi. Agama Buddha terciptanya seorang laki-laki dan perempuan bergantung karma atau perbuatannya di masa silam, sebab kehidupan dalam agama Buddha tidak hanya sekali, dalam lingkaran kehidupan yang berulang-

ulang, seorang perempuan pada kehidupan sekarang bisa saja dulunya adalah laki-laki dan sebaliknya hingga ia bisa mencapai kehidupan suci. B. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan Pemimpin Perempuan Seorang perempuan dengan sifat feminimnya bisa memimpin suatu kelompok tertentu dengan lemah lembut, memiliki rasa empati dan telaten karena sekarang perempuan memiliki kesejajaran dengan laki-laki maka pemimpin perempuan juga harus memiliki keberanian melakukan terobosanterobosan baru, kemauan untuk belajar dan ingin tahu yang tinggi, punya nyali untuk mengambil keputusan yang tegas, cepat dan lugas serta menjaga hubungan yang tetap terjaga. Hal ini dibuktikan dengan tokoh perempuan seperti Aisyah istri Nabi, Ummu Salamah, dalam agama Buddha seperti Maha Pajapati Gotami. 2. Kelemahan Hak Perempuan Setelah datangnya agama Islam kaum perempuan mendapatkan tempat yang layak dipandang dan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kaum laki-laki seperti hak mendapat warisan, pemberian dan kesaksian walaupun seorang perempuan memiliki hak waris yang sama dengan laki-laki tetapi pembagiannya itu berbeda, lebih banyak laki-laki, perempuan mendapat satu sedangkan laki-laki mendapat dua. Begitu juga tentang persaksian

seorang perempuan dianggap tidak sah apabila cuma satu saksi. Dianggap sah persaksian tersebut jika orang dua perempuan, dibanding laki-laki cuma cukup satu saksi. C. Latar Belakang Pemikiran Penetapan Kepemimpinan dalam Agama Islam dan Agama Buddha Organisasi merupakan bentuk kerjasama diantara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Faktor yang menjadi ikatan kerjasama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi dapat tercapai tujuannya atas pengarahan dari seorang pemimpin. Agama Islam yang belatar belakangi kepemimpinan yaitu setiap kelompok orang bahkan dalam kelompok lebih dari tiga orang diperlukan adanya pemimpin guna mencapai tujuan organisasi, di samping memiliki anggota, juga harus mengangkat pemimpin sebagai penanggung jawab organisasi tersebut. Nabi Muhammad SAW bersabda: Jika tiga orang berjalan dalam suatu perjalanan, angkatlah salah satu diantara mereka sebagai pemimpin. (H.R. Abu Dawud) Agama Buddha, yang melatar belakangi kempmpinan yaitu p erlunya seorang pemimpin untuk menjalankan amanatnya secara benar, pemimpin Buddhis juga dapat memfungsikan diri sebagai pelayan, pemimpin yang melayani mengutamakan nilainilai pelayanan, perhatian terhadap orang lain dan kerendahan hati yang meletakkan kebutuhan dan minat orang lain di atas minat dan kebutuhan dirinya sendiri. Selain itu

kepemimpinan yang melayani dapat mengarah kepada bentuk kepemimpinan yang mengubahkan ke dalam suatu penekanan baru, yaitu pelayanan yang mengendepankan sikap rendah hati.