KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU Disusun Oleh: Nama : Suci Melati Puspitasari NPM : 16510707 Pembimbing : Henny Regina Salve M.Psi, Psi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 2013
BAB I PENDAHULUAN Salah satu komponen dalam dunia pendidikan adalah guru LATAR BELAKANG MASALAH RUMUSAN MASALAH Guru sebagai tenaga profesional memiliki hak dan kewajiban Terpenuhinya keinginan menghasilkan Kepuasan dalam pekerjaan menghasilkan kepuasan dalam hidup Subjective well-being Salah satu faktor yang mempengaruhi subjective well-being adalah kontrol diri Individu memiliki keyakinan akan mampu berperilaku secara tepat, dan membawa ke arah konsekuensi yang positif. Apakah ada kontribusi kontrol diri terhadap subjective well-being pada r guru
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Subjective Well-Being Subjective well-being adalah evaluasi hidup individu yang meliputi pengalaman emosi yang menyenangkan, rendahnya mood negatif dan penilaian akan kepuasan hidupnya. Komponen- Komponen SWB Komponen Kognitif Komponen Afektif Kepuasan Hidup & Kepuasan Domain Positive Affect & Negative Affect Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SWB Harga Diri Positif, Kontrol Diri, Ekstraversi, Optimis, Relasi Sosial yang Positif, Memiliki Arti dan Tujuan Hidup.
Definisi Kontrol Diri Aspekaspek Kontrol Diri Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri Kemampuan individu untuk membimbing, mengatur, menahan serta mengarahkan bentuk perilakunya melalui pertimbangan kognitif sehingga mampu mengambil keputusan dan tindakan yang efektif sekaligus membawa kearah konsekuensi yang positif sehingga dapat diterima secara sosial. a. kontrol perilaku (behavioral control) b. kontrol kognitif (cognitive control) c. kontrol dalam pengambilan keputusan (desicional control) d. kontrol informasi (informational control) e. kontrol pengalaman masa lalu (retrospective control) a. Faktor Internal : (1) Usia (2) Tingkat kecerdasan (3) kemampuan persepsi b. Faktor Eksternal : Lingkungan keluarga, terutama orangtua
Definisi Guru Kontribusi Kontrol Diri Terhadap SWB Hipotesis Anggota masyarakat yang berpartisipasi menyelenggarakan pendidikan serta memberikan sejumlah pengetahuan serta menanamkan nilai-nilai dan sikap yang baik kepada peserta didiknya. Bagi seorang guru kontrol diri mampu membantu dirinya untuk mengontrol pikiran dan perilakunya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Apabila memiliki kontrol diri yang baik maka akan mampu untuk mengevaluasi kehidupannya, mengevaluasi pekerjaannya sebagai guru serta merasakan pengaruh-pengaruh positif dan sedikit pengaruh negatif. Hal ini karena individu mampu memilih hasil yang diinginkan sesuai dengan keinginan dan menghasilkan konsekuensi yang positif sehingga merasakan kepuasan dalam hidupnya. Adanya kontribusi yang positif antara kontrol diri terhadap subjective well-being pada guru. Semakin tinggi kontrol diri pada guru maka semakin tinggi pula subjective well-being. Sebaliknya, jika kontrol diri rendah, maka subjective wellbeing juga rendah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Bebas Variabel Terikat Kontrol Diri Subjective Well-Being Populasi : Guru Karakteristik : Para guru yang mengajar di wilayah DKI Jakarta dengan jenis kelamin pria dan wanita dan telah memiliki pengalaman mengajar minimal selama 5 tahun Sampel : Jumlah responden sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan data menggunakan purpossive sampling Teknik : kuesioner Jenis skala Jumlah aitem Validitas Reliabilitas skala subjective well-being dan skala kontrol diri : Skala Likert : 40 aitem dengan 5 pilihan jawaban Mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Korelasi Product Moment dari Pearson) Konsistensi skor relatif sama dalam beberapa kali pengukuran (Teknik Statistik Alpha) Pengujian Hipotesis Uji Regresi Sederhana Teknik Analisis Data SPSS for windows versi 20