6. Anggota PERHEPI ( 2011 sekarang )

dokumen-dokumen yang mirip
Demi masa. Sesungquhnya manusia itu berada dalam

Demi masa. Sesungquhnya manusia itu berada dalam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Desa Pakembinangun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pola Konsumsi Buah di Indonesia Tahun 2012

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana

TEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PENDAHULUAN. dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan hortikultura juga

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH

PETA PENELITIAN TERHADAP 12 JENIS BUAH LOKAL INDONESIA PADA SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI LULUSAN IPB

Sukses di Usia Muda 18 Tahun, Hamzah Izzulhaq

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

PENGGOLONGAN WILAYAH, JENIS PERKEBUNAN, DAN BESARNYA STANDAR INVESTASI TANAMAN PERKEBUNAN PER-HA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS DAYA SAING KOMODITI TANAMAN HIAS DAN ALIRAN PERDAGANGAN ANGGREK INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tahun Produksi Impor

PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah

Susunan Acara dan Silabus

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

COMPANY PROFILE METROWEB CONSULTING ( PT. INTEGRA SOLUSI AKSESINDO )

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. usahatani. Dalam upaya peningkatan pendapatan petani, pemerintah Indonesia

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

DANA SOSIAL ALUMNI SMA 33 JAKARTA TAHUN 2000

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan

Perkembangan Pariwisata

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PELUANG AGRIBISNIS BUAH

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut

Departemen Arsitektur Lanskap Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Ekonomi Pertanian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Perkembangan Pariwisata Sulawesi Utara Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia

I. PENDAHULUAN. pertaniannya langsung kepada pedagang pengecer dan konsumen. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR APRIL 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Bulan Agustus 2017 Provinsi Bali

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

ANALISIS KORELASI ANTARA KOMPETENSI PENGRAJIN TEMPE DENGAN KINERJA INDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian.

B I M B E L T I K I TA K A

BAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan

Perkembangan Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

BERITA RESMI STATISTIK

PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bila kita lihat fenomena hari ini, hubungan antara kopi dengan gaya hidup

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017

Mengenal LinkedIn dan Manfaatnya untuk Para Pencari Kerja Secara Online

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi

Transkripsi:

Nama : Ir. I Made Donny Waspada T T L : Bandung, 11 April 1960 Pendidikan : S1 Agribisnis IPB (1985) Hobby : Silaturahmi, Balap Motor, Bowling, Jalan-jalan Pengalaman Organisasi : 1. Anggota HMI ( 1980 ) 2. Pengurus HIPMI DKI Jakarta ( 2003 sekarang ) 3. Pengurus Ikatan Motor Besar Indonesia ( 2006 sekarang ) 4. Pengurus Ikatan Alumni SD, SMP dan SMA, serta Himpunan Alumni IPB ( 2008-2012 ) 5. Ketua Perkumpulan Bowling Teladan ( 2009 sekarang ) 6. Anggota PERHEPI ( 2011 sekarang )

Pengalaman Kerja 1986 - sekarang : Direktur Utama PT. Moena Putra Nusantara, Jakarta 1988 - sekarang : Owner PT. Moena Fresh, Bali 2005 - sekarang : Komisaris CV. Bali Bersih 2005 - sekarang : Komisaris CV. Bali Eksotika 2008 - sekarang : Komisaris Utama PT. Sosek Indoagro Cemerlang (Sosek Inc) 2009 - sekarang : Komisaris Utama PT. Teladan Multi Generasi 2009 - sekarang : Dosen Tamu Mata Kuliah Kewirausahaan di IPB (S1, S2, D3), Faperta Unila, Udayana danunand, serta Pasca Sarjana FISIP-UI. 2008 : Sebagai Pembicara pada Seminar Ekspor Buah Lokal Indonesia ke Australia di Wesley College, Sydney 2009 : Seminar Peluang Kerjasama Bisnis Indonesia - Amerika di University of Kentucky, USA 2011 : Sebagai Pembicara pada Seminar Kewirausahaan di Saga University, Jepang.

MOTTO Kerja keras Tekun Semangat Jujur Fokus Inovatif merupakan senjata ampuh untuk meraih sebuah impian menjadi kenyataan

NETWORKING KUNCI SUKSES MEMBANGUN USAHA SD BESUKI 01 MENTENG JAKARTA

SMP 1 JAKARTA

SMA 3 JAKARTA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR KULIAH & AKTIF BERORGANISASI

KEGIATAN GO GREEN DI RAGUNAN

Menimba Ilmu di Mancanegara ASIA AUSTRALIA EROPA AMERIKA

Australia dan USA

Seorang DONNY MOENA yang dianggap tidak mampu menyelesaikan studynya oleh para dosen di IPB, dengan penuh kegigihan & ketabahan hati serta sikap fighting spirit yang tinggi mampu meluluhkan hati para dosen dengan mengajak kunjungan ke kebun Melon.

LAHIRNYA KEBUN MELON Mulai dirintis pada tahun 1984 dengan menanami lahan seluas satu hektar dan modal awal Rp. 4 juta. Sukses dengan penjualan Rp. 8 Juta, usaha melon dikembangkan dengan menambah lahan seluas tiga hektar.

Dan didukung oleh orang tua

Permintaan akan buah melon meningkat hingga 10-15 ton/hari yang pada awalnya permintaan hanya ratusan kilogram per hari sehingga jumlah kebun ditambah sampai mencapai 20 lokasi dengan luas sekitar 30 hektar.

Pada Tahun 1985 PT. Moena Farms menanam semangka merah tanpa biji di daerah Banyuwangi seluas 5 hektar. PT. Moena Farms menyediakan lapangan kerja baru, dengan memperkerjakan sebanyak 125 orang tenaga kerja.

PT. MOENA FARMS

Didukung oleh armada yang tangguh, PT. Moena Farms terus meningkatkan pengiriman yang tepat waktu. Dengan 22 mobil box yang selalu siap mengirimkan buah-buahan sampai tujuan dengan cepat, sehingga mutu buah yang dikirim tetap terjaga kesegarannya. Armada dan Crew PT. Moena Farms

EKSPOR BUAH MELON Kesiagaan pengadaan buah melon untuk ekspor Pada awal tahun 1989, Pengiriman buah melon ke Singapura, Hongkong, Belgia dan Belanda.

EKSPOR BUAH MANGGIS Diskusi & Negosiasi Pemeriksaan dan Pengiriman Barang

PERJUANGAN MENCARI PASAR 1. Pasar-pasar Induk di Jakarta, Bandung & Bali (Kualitas 1, 2 dan 2. Pasar-pasar Buangan/Pinggiran (Kualitas 3 dan 4) 3. Pengecer Buah Pinggir Jalan (Kualitas 1 dan 2) 4. Toko-toko Buah (Kualitas 1 dan 2) 5. Swalayan/Hypermart (kualiatas 1 dan 2) 6. Hotel, Restoran & Catering (kualitas 1 dan 2) 7. Peternakan (Buah Rusak)

Paling Berat Berhadapan dgn SWALAYAN/HYPERMART di satu sisi, nama kita besar di sisi lain, kita berjalan di tempat... 1. Rebate 2. Listing Fee 3. Marketing Fee 4. Penalty (Kekurangan atau Kelebihan dari Target) 5. Target Turn Over 6. Promotion Fee 7. Sumbangan Opening Cabang Baru 8. Sumbangan Lain-Lain (Ultah Swalayan, THR, dll) 9. Wajib merawat person swalayan (bagian pemberi order, penerima barang, bagian pembayaran & manajermanajer store)

CONTOH TRADING TERM AGREEMENT CARREFOUR

CONTOH TRADING TERM AGREEMENT CARREFOUR

MOENA fresh Toko Buah Keluarga JARINGAN RETAIL TOKO BUAH SEBAGAI UJUNG TOMBAK

Dari Bali Untuk Indonesia Segar - Menyehatkan

PENINGKATAN KUALITAS SDM

PROGRAM BALIKU BERSIH KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

KOMODITAS YANG AKAN DIBUDIDAYAKAN DI BALI SALAK GULA PASIR JAMBU KLUTUK MERAH PISANG KAYU SALAK BALI RAMBUTAN ACEH

Kampanye Gemari Buah Lokal

PLEASE CONTACT ME Website : http://moenafreshbali.com/ Email : bali_bersih07@yahoo.com Facebook : Donny Moena bali_bersih07@yahoo.com Twitter : @donnymoena PIN BlackBerry : 26BE960B (Don Cor Leon) 2559AD51 (K-One) Skype : donny.moena