BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Pasca Perang Dunia II, industri kerajinan tangan dengan berbagai keunggulan seni dan budayanya menjadi perhatian serius dari berbagai negara. 10 Juni 1964, untuk pertama kali digelar pertemuan tingkat dunia yang dihadiri para ahli lebih dari 40 negara. Dalam pertemuan tersebut para peserta sepakat membentuk lembaga dunia untuk industri kerajinan tangan. Lembaga ini berada di bawah UNESCO. Dengan terbentuknya lembaga ini, industri kerajinan tangan dan tradisional mendapat perhatian serius di sektor budaya dan ekonomi internasional. Berbagai bukti menunjukkan bahwa industri kerajinan tangan memiliki sejarah yang panjang. Industri ini muncul pertama kali di zaman batu. Pada zaman tersebut, berbagai peralatan hidup manusia mulai dari tombak untuk berburu binatang dan alat-alat masak seperti piring terbuat dari batu. Secara perlahan dan seiring kemajuan yang diperoleh manusia, maka mereka mulai memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, kayu, biji besi, tembaga, sutra dan bulu-bulu binatang serta serat tanaman. Oleh karena itu, industri keramik memiliki sejarah yang panjang dan berumur lebih dari empat ribu tahun. Menurut para ahli, era Renaissance atau pembaharuan sangat berpengaruh bagi kesempurnaan seni kerajinan tangan. Selain sisi konsumsi, nilai seni sebuah kerajinan tangan juga sangat diperhatikan. Dengan kata lain, pada zamannya kerajinan tangan merupakan industri dan sumber penghasilan. Namun seiring kemajuan teknologi, nilai historis dan budaya sebuah hasil kerajinan tangan menjadi lebih menonjol. Menurut para pengamat, industri kerajinan tangan selain menjaga nilai-nilai keaslian budaya sebuah masyarakat juga memberikan nilai ekonomis. Sejak pertama kali muncul, industri kerajinan tangan telah memberikan lapangan kerja yang besar bagi masyarakat. Selain itu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetap, industri ini juga memberikan penghasilan sampingan, khususnya bagi mereka yang hidup di pedesaan. (http://indonesian.irib.ir) Dalam pergulatan mengenai asal muasal kriya Prof. Dr. Seodarso Sp dengan mengutip dari kamus, mengungkapkan perkataan kriya memang belum lama dipakai dalam bahasa Indonesia; perkataan kriya itu berasal dari bahasa sansekerta yang dalam kamus Wojowasito diberi arti; pekerjaan; perbuatan, dan dari kamus 2
Winter diartikan sebagai demel atau membuat. (Prof. Dr. Soedarso Sp, dalam Asmudjo J. Irianto, 2000) Sementara menurut Prof. Dr. I Made Bendem kata kriya dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan (keterampilan tangan). Dalam bahasa Inggris disebut craft berarti energi atau kekuatan. Pada kenyataannya bahwa seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau keterampilan seseorang. (Prof. Dr. I Made Bandem, 2002). Di Indonesia memiliki beberapa jenis-jenis seni kriya : Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya : tas, sepatu, wayang dan lain-lain. Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan tehnik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya : pisau, barang aksesoris, dan lain-lain. Seni kerajinan kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya : relief dan lain-lain. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dan lain-lain. Contohnya : topi, tas, keranjang dan lain-lain. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias diatas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya : Baju, gaun dan lain-lain. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran, dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya : gerabah, piring dan lain-lain. Pada era globalisasi seperti saat ini, banyak orang mulai membuat usaha restoran, cafe, kedai, dan tempat untuk makan. Mereka tidak bisa menyediakan makanan fresh (segar) untuk dipajang sepanjang waktu, karena makanan fresh (segar) itu tidak akan bertahan lama. Praktikan melihat masalah tersebut, akhirnya praktikan mencari tempat kerja praktek yang memproduksi dummy (replika) makanan, dan praktikan menemukan PT. Visi Eksplora Imaji yang khusus memproduksi dummy 3
(replika) makanan. Sehingga para pemilik usaha restoran, cafe, kedai, dan tempat untuk makan dapat memajang contoh makanan yang mereka sajikan. PT. Visi Eksplora Imaji memang khusus membuat replika (dummy) makanan karena PT. Visi Eksplora imaji pada awalnya memang memfocuskan membuat kerajinan tangan menggunakan bahan dasar lilin yang nantinya akan dicetak untuk membuat replika (dummy) makanan. 1.2 Tujuan, Sasaran, dan Manfaat Kerja Praktik 1.2.1 Tujuan Kerja Praktik Tujuan kerja praktik ini adalah untuk memperoleh pengalaman dalam dunia kerja, dapat bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengatur waktu pekerjaan sesuai deadline (waktu yang sudah ditentukan), praktikan berminat magang di PT. Visi Eksplora Imaji karena PT. Visi Eksplora Imaji bergerak di bidang kerajinan (craft) yang memproduksi replika (dummy) lilin makanan, yang menurut praktikan menarik untuk dipelajari dan juga memiliki nilai jual yang cukup baik. Praktikan ingin mengetahui bahan dasar pembuatan replika (dummy) lilin makanan, cara pembuatannya sampai kepada tahap finishing replika (dummy) lilin makanan. 1.2.2 Sasaran Kerja Praktik Sasaran kerja praktik ini adalah agar praktikan mengetahui bahan baku, cara pembuatan, pewarnaan replika (dummy) lilin makanan, sampai pada tahap proses finishing replika (dummy) lilin makanan. Praktikan selama magang mendapatkan ilmu cara membuat replika (dummy) lilin makanan, langkah-langkah untuk membuatnya sebagai berikut : 1. Siapkan bahan dasar lilin dengan takaran 3kg, 2. Lalu tempatkan lilin dipanci dan dimasak hingga lilin meleleh, 3. Setelah lilin meleleh lilin dituang ke wadah yang lebih kecil, 4. Lalu diberi pewarna, 5. Setelah lilin di beri pewarna lilin dituang ke dalam cetakan yang sudah dibuat, cetakan lilin terbuat dari silikon, 6. Setelah itu lalu didiamkan selama setengah jam sampai lilin mengering, 4
7. Setelah lilin mengering, lilin diwarnai menggunakan cat minyak bermerk Winsor & Newton, 8. Setelah mengering, warnanya lalu di fernish menggunakan pylox Winsor & Newton agar warna pada lilin dapat bertahan lama. Lilin yang digunakan untuk mencetak dummy (replika) adalah lilin bermerk Farafin dan lilin Polymer untuk penguat lilinnya agar tidak mudah rusak. Untuk mewarnai dummy (replika) lilin, menggunakan jenis pewarna cat minyak ber-merk Winsor & Newton. Dan untuk fernish menggunakan pylox Winsor & Newton. 1.2.3 Manfaat Kerja Praktik Selama praktikan melakukan kerja praktik banyak manfaat yang didapatkan oleh praktikan diantaranya adalah : 1. Mengetahui bahan dasar pembuatan replika (dummy) lilin. 2. Bagaimana cara proses pembuatan replika (dummy) lilin sampai dengan finishing. 3. Bagaimana mengatur waktu agar proses pembuatan replika (dummy) lilin selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan (deadline). 4. Mengetahui seluk beluk dunia kerja dalam bidang kerajinan, sehingga nantinya praktikan dapat membuat sesuatu inovasi kerajinan yang baru yang memiliki nilai jual. 1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek 1.3.1 Lokasi Kerja Praktek Kerja Praktik ini dilaksanakan di workshop PT. Visi Eksplora Imaji yang beralamat di Komplek Bukit Nusa Indah. Jl. Mahoni no.1155, Ciputat, Tanggerang Selatan. 1.3.2 Jangka Waktu Kerja Praktik Kerja Praktik ini berlangsung selama 8 minggu dari tanggal 23 Maret 2017 sampai dengan 18 Mei 2017 dengan jam masuk kerja praktik dimulai pukul 12.00 20.00 WIB. 5
1.3.3 Posisi Praktikan Struktur Perusahaan PT. Visi Eksplora Imaji : Komisaris Utama Utama Operasional Manajer Bagian Keuangan Studio Animasi Penulisan Buku Merchendise Penerbit E-Book Video Bagian Produksi Script Writer Kepala Produksi Asisten Produksi (Praktikan) Menjalani kerja praktik di bagian produksi dummy (replika) lilin dan asisten kepala produksi di PT. Visi Eksplora Imaji, praktikan berkedudukan sebagai asisten kepala produksi yang bertanggung jawab dalam mendesain dan membantu membentuk dummy (replika) makanan, pewarnaan, penyediaan alat packaging. 1.3.4 Jenis Pekerjaan Yang Dihadapi Pekerjaannya adalah membantu kepala produksi untuk penyediaan alat, membantu membentuk makanan dummy (replika), pewarnaan dummy (replika), membantu kepala produksi mem finishing hasil dummy yang sudah jadi sampai ke proses pem-packaging dummy (replika) tersebut. 6