BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat SMPN 13 Bandar Lampung. Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. SMP Negeri 19 Bandar Lampung merupakan salah satu SMP milik pemerintah

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB II DESKRIPSI SEKOLAH. Danar Dana (YDD) Bank BNI. Yayasan Danar Dana (YDD) BNI adalah tempat. Perumahan Karyawan BNI, Pesing Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 CIKANDE

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

KODE ETIK GURU DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Manajemen Berbasis sekolah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN24Bandar Lampung, penelitian melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi SMKN Wonorejo di lingkungan pesantren yang merupakan. lembaga sekolah kejuruan yang bernuansa pesantren, siswa SMKN Wonorejo

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

I. PENDAHULUAN. daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni:

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan diri pelajar (Abu Bakar, 2010 : 8).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 1.1 Sejarah Singkat SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo. SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo didirikan oleh Yayasan Hang Tuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan di lahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

I. PENDAHULUAN. sendiri yaitu mempunyai potensi yang luar biasa. Pendidikan yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, dan analisis data dan pembahasan hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia yang antara lain berupa: (1)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. bangunan ini didirikan pada tahun 1949 dengan alamatnya jl. WR. Supratman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang berpotensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya dilakukan oleh setiap tenaga pendidikan yang bertugas di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kualitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. 1. Nama Sekolah : SMK Surya Dharma. 2. Alamat : Jl. Kimaja Gg Pertama No.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

Transkripsi:

60 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Singkat SMPN 13 Bandar Lampung Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung berlokasi di jalan Marga Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. SMPN 13 Bandar Lampung didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985/1986. Saat ini sekolah tersebut memiliki nomor statistik sekolah (NSS) dengan tipe sekolah A. SMPN 13 Bandar Lampung adalah Sekolah Standar Nasional yang menekankan karakter siswanya berbusana muslim muslimah. 4.2 Visi dan Misi SMPN 13 Bandar Lampung Adapun Visi SMP N 13 Bandar Lampung adalah Mewujudkan sekolah berkualitas berdasarkan IPTEK dan IMTAK dengan indikator : 1. Maju dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketakwaan. 2. Unggul dalam peningkatan pencapaian kompetensi kelulusan. 3. Unggul dalam memperoleh nilai UN. 4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga pendidik. 5. Maju dalam peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler. 6. Memiliki fasilitas sekolah yang lengkap untuk menunjang peningkatan prestasi akademis dan non akademis. 7. Mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Adapun Misi SMPN 13 Bandar Lampung adalah :

61 1. Melaksanakan pembinaan dalam bentuk pembelajaran materi membaca Al-Qur an, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan budi pekerti siswa agar dapat bertindak arif bijaksana. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang standar secara terus menerus sehingga siswa berkembang secara optimal dengan potensi yang dimiliki. 3. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar pendidikan efisien relefan sehingga proses kegitan belajar mengajar (KBM) terlaksana dengan baik. 4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan melalui work shop, In House Treaning, lokakarya, seminar dan penyetaraan kualifikasi pendidikan. 5. Menanamkan kesadaran budaya tertib dan disiplin dalam kehidupan warga dan lingkungan sekolah. 6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis ICT. 7. Menciptakan lulusan yang berkualitas, berakhlak tinggi dan bermakna pada tuhan Yang Maha Esa. 8. Memberdayakan dan melengkapi fasilitas sekolah untuk menunjang proses pembelajaran, sehingga mampu menciptakan keunggulan, baik prestasi akademis dan non akademis. 9. Menerapkan manajemen partisipasi dengan memberdayakan seluruh warga sekolah, komite sekolah dan stekholders. 10. Meningkatkan bimbingan dan latihan dalam bidang pengembangan diri sesuai dengan minat dan bakat anak didik.

62 (Sumber: SMPN13 Bandar Lampung, tahun 2012) 4.3. Struktur Organisasi Pelayanan Konseling SMPN 13 Bandar Lampung Kadin. Pendidikan Pengawas Sekolah Bidang Bim.Konseling Komite Sekolah Kepala Sekolah Wakasek Koordinator Pelayanan Konseling Tata Usaha Guru Mata Pelajaran/Praktik Wali Kelas Konselor (Sumber: SMPN 13 Bandar Lampung, tahun 2012).

63 Mekanisme Penanganan Peserta Didik Yang Memiliki Masalah Sekolah Menengah Pertama 13 Bandar Lampung Dengan Masalah Berantem, lompat pagar, terlambat, bolos sekolah, melanggar tatib GURU PIKET KESISWAAN KEPALA SEKOLAH/ WAKASEK Dengan Masalah Kesulitan Belajar, membolos saat jam pelajaran, GURU MATA PELAJARAN & GURU PRAKTIK WALI KELAS KONSELOR SEKOLAH TENAGA INSTANSI LAIN KOMITE SEKOLAH Dengan Masalah pribadi,sosial, belajar & karir ( dapat langsung curhat, konseling dan konsultasi) (Sumber: SMPN 13 Bandar Lampung, tahun 2012).

64 4.4 Deskripsi Umum Program Home visit (Kunjungan Rumah) Rumah atau keluarga adalah tempat asal individu. Setiap orang berasal dari keluarga tertentu dan mendapat bekal kehidupan yang paling awal dari keluarga. Keluarga memberikan sumbangan yang sangat besar dan tiada ternilai harganya dalam pertimbangan individu. Dalam pada itu, kondisi keluarga yang kurang memadai dapat memberikan andil yang cukup besar pula terhadap kekurangserasian yang terdapat pada individu. Keluarga yang menyelenggarakan healthy parenting akan memberikan sumbangan yang positif, sedangkan unhealthy parenting akan memberikan andilnegatif terhadap perkembangan anakanak yang berada di dalam keluarga tersebut (Prayitno, 2012: 352). Perbandingan berikut memberikan gambaran dalam keluarga dari kondisi sehat sampai sangat tidak sehat sebagai berikut: Healthy Perenting 1.Menerima. 2.Memenuhi kebutuhan fisik&kesehatan. 3.Mengembangkan hubungan sosioemosional yang hangat dan nyaman. 4.Memberikan dorongan dan penguatan. 5.Memberikan kesempatan untuk maju dan berhasil. VS Unhealthy Parenting 1. Tidak menerima. 2.Membiarkan kekurangan, kesakitan, menganiyaya. 3.Membiarkan hubungan yang tegang, retak dan panas. 4.Menyalahkan, menghina, mematahkan. 5.Melarang, menghambat dan menjegal.

65 4.4.1 Deskripsi Umum (kunjungan rumah) Home Visit (Kunjungan Rumah) merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab Konselor dalam pelayanan konseling. Dengan adanya program home visit (kunjungan rumah) akan diperoleh berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan koseling. Lebih dari itu, dengan kunjungan rumah Konselor dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya) untuk memenuhi kebutuhan anak atau individu yang dimaksudkan itu. 4.4.2 Tujuan dari Home Visit (kunjungan rumah) a. Tujuan Umum Diperolehnya data yang lebih lengkap dan akurat berkenaan dengan masalah klien anak serta digalangkannya komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam rangka penaggulangan masalah klien anak. Dengan data yang lebih lengkap dan komitmen tersebut penanganan masalah klien khususnya dan penyelenggaraan pelayanan konseling pada umumnya akan lebih efektif dan efisien. b. Tujuan Khusus Ditinjau dari pelayanan konseling, kegiatan konseling keluarga terfokus kepada lebih dipahaminya kondisi klien anak, khususnya yang terkait dengan kondisi rumah dan keluarganya (fungsi pemahaman). Dengan data yang lebih lengkap, mendalam dan akurat ini upaya pengentasan masalah klien akan dapat lebih intensif. Dengan data yang lebih lengkap dan komitmen orang tua, upaya pencegahan masalah, khususnya yang

66 disebabkan oleh faktor-faktor dalam keluarga, lebih mungkin untuk dilaksanakan (fungsi pencegahan). Demikian pula, kerjasama antara Konselor dan orang tua memberikan fasilitas yang lebih baik bagi pengembangan dan pemeliharaan potensi anak. (fungsi pengembangan dan pemeliharaan), serta lebih memungkinkan tegaknya hak-hak mereka (Prayitno, 2012: 355).