ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
HARGA POKOK PRODUKSI MESIN EXTRUDER MIE NON GANDUM SKALA UMKM

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PENGOLAHAN MIE KERING DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 200 KG/HARI DI MALANG, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh

PENGOLAHAN MIE SEGAR SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI DI MALANG TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L)

AGUS PRANOTO

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN MODIFIED CASSAVA FLOUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Konsumen. nilai-nilai perusahaan. Menurut Kuswadi (2004), Kepuasan pelanggan

PERENCANAAN SANITASI PADA UNIT PENGOLAHAN ROTI TAWAR DENGAN KAPASITAS 100 KG TERIGU/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PENERIMAAN PANELIS DAN ANALISIS USAHA MI INSTAN BERBASIS PATI SAGU DAN IKAN PATIN

PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN BROWNIES KUKUS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 151,2 KG TEPUNG TERIGU PER TAHUN ( SLICES)


ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN MIE RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) STUDI KASUS DI DESA TIHENGO KABUPATEN PONELO KEPULAUAN, GORONTALO UTARA

PERENCANAAN PENDIRIAN PERUSAHAAN TAHU DENGAN KAPASITAS 200 KG KEDELAI/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PERENCANAAN INDUSTRI KECIL MIE KERING DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 300 KG/HARI DI BANYUWANGI, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu

ESTIMASI FUNGSI BIAYA PADA USAHA PEMBUATAN CHIP UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

PEMBUATAN MIE INSTAN DARI TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Pengembangan Formulasi Mi Jagung Berbahan Baku Tepung Jagung Modifikasi. Development of Formulation Noodles Made from Raw Corn Starch Modified Corn

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

ANALISIS FINANSIAL USAHA TAHU DAN LIMBAH CAIR DI DESA PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

USUL UBER HKI METODE PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG MODIFIKASI DENGAN CARA PENGGILINGAN BASAH DAN PEMANASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PENERIMAAN PANELIS DAN ANALISIS USAHA ROTI MANIS DARI TEPUNG TERIGU DAN MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF)

WIRAUSAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK UDANG BERSERAT PEMASOK WARUNG MAKAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu

BAB III METODE PENELITIAN

PENERIMAAN PANELIS DAN ANALISIS USAHA MI INSTAN DARI PATI SAGU PANELISTS ACCEPTANCE AND ANALYSIS OF BUSINESS SAGO STARCH INSTANT NOODLES

T E M P E 1. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR NATURAL FACE MASK: PRODUKSI MASKER WAJAH BERBAHAN DASAR WORTEL (DAUCUS CAROTA L.)

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN

PENGOLAHAN BIJI GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

FAKTOR YANG MENENTUKAN HARGA REFERENSI DAERAH (HRD) JAGUNG DI SUMATERA UTARA

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN PERMEN COKELAT DENGAN BAHAN BAKU 250 KG PASTA COKELAT/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

PEMBUATAN MIE DARI CAMPURAN UMBI SINGKONG, MODIFIED CASSAVA FLUOR (MOCAF) DAN TERIGU

bakpia perharinya?rata-rata dan maksimal dalam sehari? 2. Berapakah lama waktu yang dibutuhkan dalam penggilingan kacang

SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BERAS TIRUAN YANG DIBUAT DENGAN VARIASI LAMA PENGADUKAN DAN WAKTU AGING

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERAS ANALOG PADA F-TECHNOPARK SEBAGAI UNIT BISNIS DAN BUKAN UNIT BISNIS ARI SULISTIYANI

KARAKTERISASI SIFAT FISIK, KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG JAGUNG (Zea mays) TERMODIFIKASI DENGAN PERENDAMAN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

KIAT-KIAT PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Rudiati Evi Masithoh 1*, Heni Kusumawati 2 1. Jurusan Teknik Pertanian, FTP UGM 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN Yogyakarta.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN NUGGET UDANG KEJU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 5 TON BAHAN BAKU PER HARI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER ROLL DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG PER HARI

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

Analisis Kelayakan Produksi Brem Padat dengan Penambahan Moka (Cahyu dkk)

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Transkripsi:

Irawan, Analisis Biaya Produksi Mie Non Gandum ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT Berlian Irawan 1) Rima Kumalasari 2) Muhammad Zaini 3) Bina Unteawati 4) 1) Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis Polteknik Negeri Lampung, 2) Peneliti PPTTG LIPI Subang Jawa Barat 3) dan 4) Dosen Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung Abstrak: Kegiatan impor gandum yang dilakukan pemerintah Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga pemerintah mengambil kebijakan tentang diversifikasi pangan terhadap konsumsi gandum. Tujuan dilakukan analisis biaya produksi mie non gandum, yaitu (1) menguraikan proses produksi tepung non gandum dan mie non gandum, (2) menghitung biaya produksi dan penerimaan mie non gandum, (3) menganalisis usaha mie non gandum. Kegiatan pengembangan produk mie non gandum dilakukan analisis finansial, agar mudah diaplikasikan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah. Pengembangan produk dilakukan dengan cara menganalisis biaya produksi mie non gandum menggunakan dua skema, yaitu bahan baku utama diproduksi sendiri sebagai skema A dan bahan baku utama dibeli dari penyedia/supplier. Metode analisis finansial yang dilakukan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan menghitung total biaya, harga pokok produksi, harga jual dan keuntungan, nilai B/C ratio, nilai R/C ratio, dan titik impas (break even point). Proses produksi tepung non gandum (tepung mocaf sebanyak 11 tahapan, tepung jagung memiliki 6 tahapan, dan tepung beras memiliki 5 tahapan). Proses produksi mie non gandum yang dilakukan memiliki 6 tahapan proses produksi. Hasil perbandingan yang diperoleh menyatakan bahan baku dibeli dari penyedia/supplier lebih menguntungkan dibandingkan bahan baku utama diproduksi sendiri dapat dilihat dari nilai B/C ratio sebesar 0,1027 dan nilai R/C ratio sebesar 1,1027. Kata Kunci: analisis biaya produksi, diversifikasi pangan, mie non gandum Abstract: Grain import activities conducted by the Indonesian government each year have increased, so the government takes a policy on food diversification of wheat consumption. The purpose of this research is to analyze the production cost of non-wheat noodle production, (1) to describe non wheat flour production process and non-wheat noodle, (2) to calculate the production cost and acceptance of non-wheat noodle, (3) to analyze the nonwheat noodle business. Non-wheat noodle product development activities are conducted financial analysis, to be easily applied to small and medium business actors. Product development is done by analyzing the cost of non-wheat noodle production using two schemes, the main raw material is produced by itself as scheme A and the main raw material is purchased from supplier / supplier. The method of financial analysis is done using qualitative analysis and quantitative analysis by calculating total cost, cost of production, selling price and profit, B / C ratio, R / C ratio, and break even point. Production process of non-wheat flour (11 mocaf flour, corn flour has 6 stages, and rice flour has 5 stages). The process of non-wheat noodle production is done has 6 stages of production process. The results of comparison obtained stated that raw materials purchased from suppliers / suppliers more profitable than the main raw materials produced alone can be seen from the value of B / C ratio of 0.1027 and the R / C ratio of 1.1027. Keywords: production cost analysis, food diversification, non-wheat noodle

PENDAHULUAN Pengembangan inovasi produk di Indonesia kini semakin berkembang, karena memengaruhi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Inovasi pengembangan produk, berupa mie instan yang disubtitusikan menjadi mie non gandum. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan impor yang dilakukan pemerintah setiap tahunnya, sehingga perlu dilakukan diversifikasi pangan terhadap produk mie instan. Volume impor gandum di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Volume impor gandum di Indonesia tahun 2011-2014 Tahun Volume impor (Ribu Ton/Tahun) 2011 5.636 2012 6.263 2013 6.744 2014 7.439 Sumber : Kementerian Pertanian, 2015 Tabel 1 menjelaskan peningkatan volume impor gandum yang dilakukan pemerintah Indonesia sejak tahun 2011-2014, sehingga pemerintah melakukan upaya dalam meminimalisir konsumsi impor gandum yang dilakukan. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan sosialisasi tentang produksi mie non gandum dengan analisis finansial pada dua skema yaitu bahan baku diproduksi sendiri atau bahan baku dibeli dari supplier/penyedia. Analisis yang dilakukan akan dibandingkan dan ditentukan skema yang efisien dalam melakukan usaha. Tujuan kegiatan ini adalah menguraikan proses produksi dan menganalisis biaya produksi serta usaha mie non gandum. Berdasarkan uraian tersebut penulis melakukan penulisan tugas akhir tentang Analisis Biaya Produksi Mie Non Gandum Skala UMKM di Subang Jawa Barat. METODE PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian yang dilakukan di Subang Jawa Barat. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian berupa quisioner, notebook, pena, dan buku. Metode pengumpulan data yang digunakan survei, wawancara responden dan studi pustaka. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berupa daftar pertanyaan tentang proses produksi dan daftar pertanyaan tentang harga bahan baku. Data sekunder yang digunakan berupa hasil dokumentasi dari hasil survei yang dilakukan dan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, berupa total biaya, harga pokok produksi, harga jual dan keuntungan, nilai B/C ratio, nilai R/C ratio dan titik impas (break even point).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis biaya produksi mie non gandum skala UMKM di Subang, Jawa Barat dilakukan analisis yaitu menguraikan proses produksi tepung non gandum meliputi tepung mocaf, tepung jagung, dan tepung beras, serta proses produksi mie non gandum. menghitung biaya produksi mie non gandum menggunakan dua skema, dan menganalisis usaha produksi mie non gandum. Kegiatan analisis produksi mie non gandum dilakukan penguraian proses pembuatan tepung non gandum dan mie non gandum. Proses pembuatan tepung non gandum terbagi menjadi tiga proses pembuatan tepung, yiatu proses pembuatan tepung mocaf, tepung jagung dan tepung beras. Proses pembuatan tepung mocaf dapat dilihat pada Gambar 1. Singkong Gambar 1 menjelaskan proses pembuatan tepung mocaf, sementara waktu pembuatan tepung mocaf selama ± 3 hari. Rendemen tepung mocaf yang dihasilkan dari singkong sebesar 30% per kilogram. Ukuran tepung mocaf yang digunakan sebesar 40 mesh. Pembuatan tepung non gandum yang kedua yaitu tepung jagung. Pembuatan tepung jagung yang dilakukan dengan melalui tahap perendaman, pengeringan dan penggilingan, serta pengayakan. Proses pembuatan tepung jagung dapat dilihat pada Gambar 2. Jagung Pipil Perendaman menggunakan dalam cross bute selama ± 1 jam Pembersihan bahan baku dengan cara direndam ± 1 jam Pengeringan dengan sinar matahari ± 6 jam Penggilingan menggunakan Disk Mill Pengayakan dengan Vibrator Screen ukuran 40 mesh Pengupasan Pencucian Pengecilan ukuran (berbentuk chips) Tepung Jagung Starter mocaf Fermentasi ±12 jam Pembilasan Air : Singkong 1 liter : 1 Kg Gambar 2. Proses pembuatan tepung jagung Pengepresan Pengeringan dengan sinar matahari ± 1-3hari Penepungan dengan Disk Mill Pengayakan menggunakan Vibrator Screen dengan ukuran 40 mesh Tepung Mocaf Gambar 2 menjelaskan proses pembuatan tepung jagung membutuhkan waktu untuk membuat tepung jagung selama 1 hari. Rendemen tepung jagung yag dihasilkan dari jagung pipil 30% per Gambar 1. Proses pembuatan tepung mocaf

kilogram. Ukuran tepung jagung yang digunakan sebesar 40 mesh. Proses produksi tepung non gandum yang ketiga adalah tepung beras. Produksi tepung beras yang dilakukan dengan perendaman bahan baku, penggeringan bahan baku, hingga penggilingan bahan baku. Proses produksi tepung beras dapat dilihat pada Gambar 3. Beras Pembersihan bahan baku dengan cara direndam ± 30 menit Pengeringan menggunakan sinar matahari selama ± 3 jam Penepungan menggunakan disk miil Pengayakan dengan vibrator screen dengan 40 mesh Tepung Beras Gambar 3. Proses tepung beras Gambar 3 menjelaskan proses pembuatan tepung beras membutuhkan waktu pembuatan tepung beras selama 1 hari. Rendemen tepung beras yang dihasilkan dari beras sebesar 80% per kilogram. Ukuran tepung beras yang digunakan sebesar 40 mesh. Kegiatan proses produksi yang kedua adalah mie non gandum. Produksi mie non gandum meliputi kegiatan pengadaan bahan baku, penimbangan komposisi produk, pencampuran, penggilingan, pengayakan hingga pengemasan produk. Proses pembuatan mie non gandum dapat dilihat pada Gambar 4. Tepung Mocaf, Tepung Jagung, Tepung Beras, Garam, Air Pencampuran bahan baku didalam mixer Pengukusan selama 30 menit Pemanasan mesin 20 menit sebelum melakukan pencetakan adonan Pencetakan menggunakan Mesin Eksturder Mie Non Gandum Pengeringan selama 1 malam dalam ruangan Mie Non Gandum Gambar 4. Proses pembuatan mie non gandum Gambar 4 menjelaskan proses pembuatan mie non gandum yang dilakukan dengan mencampurakan bahan baku berupa tepung mocaf, tepung jagung, tepung beras, garam dan air dalam mixer. Bahan baku yang sudah tercampur rata, kemudian dilakukan pengukusan selama 30 menit. Pengukusan yang berlangsung selama 20 menit dilakukan pemanasan mesin ekstruder mie non gandum, setelah adonan dikukus selama 30 menit dilakukan pencetakan menggunakan mesin ekstruder mie non gandum. Hasil cetakan mie non gandum dapat dilihat pada lampiran 2, kemudian didinginkan selama satu malam dengan suhu ruangan sebesar 27ºC. Produk mie non gandum yang dikemas dengan berat bersih sebesar 250 gram. Produk yang dihasilkan dalam

satu bulan produksi sebesar 2400 buah per kemasan 250 gram. Analisis biaya produksi mie non gandum terhadap dua skema yang ditentukan yaitu skema A bahan baku utama diproduksi sendiri dan skema B bahan baku utama dibeli dari supplier/penyedia. Kegiatan analisis biaya produksi menggunakan skema A menghitung biaya pembuatan tepung non gandum berupa tepung mocaf, tepung jagung, tepung beras. Biaya produksi tepung non gandum yang dihitung dari total biaya dan harga pokok produksi, biaya produksi mie non gandum yang dihitung dari total biaya, harga pokok produksi, harga jual dan keuntungan, nilai B/C ratio, nilai R/C ratio, dan titik impas (break even point). Hasil analisis biaya produksi mie non gandum skema A dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis biaya produksi gandum skema A Uraian Satuan Nilai Biaya tetap (a) Rp 4.977.084 Biaya variabel (b) Rp 20.440.640 Total biaya (c) =(a) + (b) Rp 25.417.724 Total produksi (d) Kemasan 250 gram 2.400 Harga pokok produksi (e) = (c)/(d) Rp/250 gram 10.591 Keuntungan (f) % 10 Harga jual (g) =(e) + {(e)x(f)} Rp/250 gram 11.650 Pembulatan harga jual (h) Rp/250 gram 11.700 Penerimaan (i) = (h) (d) Rp 28.080.000 Keuntungan (j) = (i) (c) Rp 2.662.276 R/C ratio (k) = (i)/(c) 1,1047 B/C ratio (l) = (j)/(c) 0,1047 Variabel cost (m) = (b)/(d) Rp 8.517 BEP unit (n) = (a)/{(h)-[(b)/(d)]} Kemasan 250 gram 1.564 BEP rupiah (o) = (a)/{1-[(m)/(h)]} Rp 18.294.270 Tabel 2 menjelaskan bahwa hasil analisis perhitungan biaya produksi mie non gandum menggunakan skema bahan baku utama diproduksi sendiri, total biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp25.505.840,- dengan total produksi sebanyak 2.400 kemasan 250 gram. Harga jual yang ditentukan sebesar Rp 11.700 dengan keuntungan 10%. Nilai R/C ratio sebesar 1.1009 dikategorikan menguntungkan karena lebih dari 1 dan nilai B/C ratio sebesar 0,1009 dikategorikan menguntukan karena lebih dari 0. Titik impas (break even point) berdasarkan jumlah produksi sebanyak 1.591 dan titik impas (break even point) berdasarkan harga jual sebesar Rp18.618.159,- Analisis biaya produksi menggunakan skema B menghitung biaya produksi mie non gandum yaitu total biaya, harga pokok produksi, harga jual dan keuntungan, nilai B/C ratio, nilai R/C ratio, dan titik impas (break even point). Hasil analisis biaya produksi mie non gandum skema B dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil analisis biaya produksi mie non gandum skema B Uraian Satuan Nilai Biaya tetap (a) Rp 5.905.203 Biaya variabel (b) Rp 21.647.950 Total biaya (c) =(a) + (b) Rp 27.553.153 Total produksi (d) Kemasan 250 gram 2.400 Harga pokok produksi (e) = (c)/(d) Rp/250 gram 11.480 Keuntungan (f) % 10 Harga jual (g) =(e) + {(e)x(f)} Rp/250 gram 12.629 Pembulatan harga jual (h) Rp/250 gram 12.700 Penerimaan (i) = (h) (d) Rp 30.480.000 Keuntungan (j) = (i) (c) Rp 2.926.847 R/C ratio (k) = (i)/(c) 1,1062 B/C ratio (l) = (j)/(c) 0,1062 Variabel cost (m) = (b)/(d) Rp 9.020 BEP unit (n) = (a)/{(h)-[(b)/(d)]} Kemasan 250 gram 1.605 BEP rupiah (o) = (a)/{1-[(m)/(h)]} Rp 20.379.252

Uraian Skema A Skema B Total biaya Rp25.417.724 Rp27.553.153 Harga jual Rp11.700 Rp12.700 Penerimaan Rp28.080.000 Rp30.480.000 Keuntungan Rp2.666.276 Rp2.926.847 Analisis B/C ratio dan R/C ratio Jumlah tenaga kerja Tabel 3 menjelaskan bahwa hasil analisis perhitungan biaya produksi mie non gandum menggunakan skema bahan baku utama diproduksi sendiri, total biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp27.641.275,- dengan total produksi sebanyak 2.400 kemasan 250 gram. Harga jual yang ditentukan sebesar Rp 12.700 dengan keuntungan 10%. Nilai R/C ratio sebesar 1.1027 dikategorikan menguntungkan karena lebih dari 1 dan nilai B/C ratio sebesar 0,1027 dikategorikan menguntukan karena lebih dari 0. Titik impas (break even point) berdasarkan jumlah produksi sebanyak 1.629 dan titik impas (break even point) berdasarkan harga jual sebesar Rp20.683.369,-. Analisis usaha produksi mie non gandum yang dilakukan bertujuan untuk menentukan skema yang efisien dan mudah diaplikasikan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah. Perbandingan skema analisis biaya produksi mie non gandum dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan skema analisis biaya produksi mie non gandu menguntungkan dikembangkan menguntungkan dikembangkan usahanya karena nilai B/C ratio usahanya karena nilai B/C ratio sebesar 0,1047 dan R/C ratio sebesar 0,1062 dan R/C ratio sebesar 1,1047 sebesar 1,1062 5 orang 3 orang Tabel 4 menjelaskan perbandingan dua skema analisis biaya produksi mie non gandum yang dilihat dari faktor total biaya, harga jual, penerimaan, keuntungan, analisis B/C ratio dan R/C ratio, dan jumlah tenaga kerja. Keenam faktor yang tersedia memiliki kelemahan dan kelebihan dalam kedua skema. Berdasarkan data tersebut skema analisis biaya produksi mie non gandum yang dikatakan lebih efisien adalah skema B yaitu bahan baku utama dibeli dari supplier/penyedia, hal ini dikarenakan lebih menguntungkan dibandingkan skema A yaitu bahan baku utama diproduksi sendiri. Skema B dapat digunakan oleh pelaku usaha mikro kecil menengah, karena dilihat dari segi finansial lebih menguntungkan skala usaha mikro kecil menengah. KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan analisis biaya produksi mie non gandum yang dilakukan, memberikan kesimpulan, yaitu: proses produksi tepung non gandum meliputi proses produksi tepung mocaf dengan waktu pembuatan 3 hari, tepung jagung dan tepung beras selama 1 hari serta proses produksi mie non gandum yang dilakukan selama 2 hari. Biaya produksi mie non gandum menggunakan bahan baku yang dibeli dari penyedia/supplier lebih menguntukan hal

ini terlihat dari perolehan nilai keuntungan yang diperoleh sangat tinggi dibandingkan bahan baku yang diproduksi sendiri. Bahan baku yang dibeli dari supplier/penyedia lebih menguntungkan dibandingkan bahan baku diproduksi sendiri. REFERENSI Kementerian Pertanian. (2015) Statistik Konsumsi Pangan 2015. [diakses 9 Mei 2017]. http:// epublikasi.setjen.pertanian.go.id Koswara, S. (2009) Teknologi Pengolahan Beras. [Diakses 12 Mei 2017]. http://ebookpangan.com. Koswara, S. (2009) Teknologi Pengolahan Singkong. Jurnal. IPB. Bogor. [Diakses 12 Mei 2017]. http://tekpan.ub.repository.ipb.ac.id.pdf. Koswara,S. (2009) Teknologi Pengolahan Mie. [Diakses 12 Mei 2017]. http://ebookpangan.com.