PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN TAHUNAN DENGAN SISTEM TUMPANGSARI DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, GIANYAR

KAJIAN PERUMUSAN TITIK UNGKIT POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KAWASAN AGROPOLITAN DESA BUAHAN KAJA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR

TEKNOLOGI OLAH LIMBAH PERTANIAN DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN MENDUKUNG PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN. I Ketut Kariada

PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKILM BASAH.

VI. ADOPSI PROGRAM SISTEM INTEGRASI TANAMAN- TERNAK. partisipatif di lahan petani diharapkan dapat membawa dampak terhadap

Model-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK PETANI DI KABUPATEN ENDE, NUSA TENGGARA TIMUR. Isbandi¹ dan Debora Kana Hau² 1)

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

Inovasi Pertanian 2015

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia

KAJIAN RAGAM SUMBER PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEDESAAN (STUDI KASUS DESA PRIMA TANI KABUPATEN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR)

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMENTERIAN PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS PENGEMBANGAN MULTI USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

13 diantaranya merupakan kelompok tani padi sawah, sisanya yakni 4 kelompok tani kakao, 5 kelompok tani

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI "Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan"

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Bangli terletak di tengah-tengah pulau Bali, dan menjadi satusatunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

DESA KERTA DAN DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR, BALI

DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI DATARAN TINGGI KERINCI PROVINSI JAMBI. Suharyon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

MANAJEMEN USAHA TANI PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

I PENDAHULUAN. pertanian tersebut antara lain menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk,

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

LAPORAN AKHIR. Muhammad Iqbal Iwan Setiajie Anugrah Dewa Ketut Sadra Swastika

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

ADOPSI TEKNOLOGI POLA INTEGRASI TERNAK KAMBING DAN TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN ENDE, NUSA TENGGARA TIMUR

SURVEI PENDASARAN SOSIAL EKONOMI PROYEK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MISKIN MELAUI INOVASI (P4M2I)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KELEMBAGAAN PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PRIMA TANI) 1. Bambang Irawan PENDAHULUAN

Revitalisasi Pertanian, Pembangunan Agribisnis dan Pengurangan Kemiskinan.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) ORGANIK DALAM POLYBAG DENGAN KONSEP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI INTEGRASI SAPI POTONG PADA LAHAN SAWAH IRIGASI DI SULAWESI TENGAH

KAPASITAS PETERNAK PADA TEKNOLOGI PENGOLAHAN JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN DALAM MENDUKUNG INTEGRATED FARMING SYSTEM POLA SAPI POTONG DAN PADI

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Eni Siti Rohaeni. Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian Kalimantan Selatan ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

PENGEMBANGAN UNIT DESA BINAAN Zaenaty Sannang

PEMANFAATAN LIMBAH PERKEBUNAN DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK UNTUK MEMACU KETAHANAN PAKAN DI PROVINSI ACEH PENDAHULUAN

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

LAPORAN AKHIR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL PERCEPATAN PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI PROGRAM PRIMATANI.

V. GAMBARAN UMUM RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGARA

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI HASIL LITKAJIBANGRAP BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU

Transkripsi:

PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR Jemmy Rinaldi dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Prima Tani merupakan langkah terobosan Badan Litbang Pertanian untuk memecahkan masalah kelambanan dalam penyampaian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian kepada pengguna, terutama masyarakat petani di perdesaan. Lahan kering khususnya dataran tinggi yang beriklim basah walaupun juga mempunyai berbagai permasalahan bila ditinjau dari aspek fisik, kimia dan biologi, dalam pengelolaan yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang tinggi. Desa Kerta Kecamatan Payangan telah ditetapkan sebagai lokasi Primatani Kabupaten Gianyar yang tergolong kedalam lahan kering dataran tinggi beriklim basah. Desa ini merupakan daerah agropolitan dan sentra ternak sapi bali serta sebagai daerah sayuran, hortikultura, tanaman kopi arabika/robusta, kakao dan tanaman lainnya. Berdasarkan letak Desa Kerta yang berada di poros jalan yang menghubungkan Denpasar dengan Kintamani Bangli maka wilayah ini mempunyai potensi yang strategis dimasa yang akan datang terutama dalam pengembangan agribisnis pedesaan. Tujuan dari kajian ini adalah : (1) mengetahui perubahan pendapatan rumah tangga tani yang dihasilkan di kawasan Prima Tani Gianyar, (2) mengetahui jenis usahatani yang mengalami perubahan pendapatan rumah tangga tani, dan (3) mengetahui kontribusi pendapatan rumah tangga tani per jenis usahatani yang diusahakan. Kajian ini dilakukan dengan metode survei/wawancara menggunakan kuesioner sederhana terstruktur yang pada tahap awal dilakukan dengan metode Baseline Survey dan tahun lanjutannya dilakukan dengan metode Farm Record Keeping (FRK). Wawacara dilakukan di Desa Kerta dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan maka indikator analisis yang digunakan adalah dengan mengetahui pendapatan awal sebelum mentransfer inovasi teknologi dan tahun lanjutan setelah diberikan sentuhan teknologi. Selanjutnya pendapatan yang diperoleh tersebut dibandingkan agar memperoleh nilai selisih pendapatan yang dihasilkan. Hasil kajian tersebut diperoleh bahwa pendapatan rumah tangga petani di desa Kerta mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.409.553,17 atau sebesar 23,71%. Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari peningkatan pendapatan tertinggi yaitu dari usaha ternak sapi yaitu sebesar Rp. 2.082.381,18 dari tahun sebelumnya. Kata kunci : Perubahan pendapatan, rumah tangga, prima tani PENDAHULUAN Prima Tani merupakan program yang bertujuan untuk mendiseminasikan dan memasyarakatkan inovasi/paket-paket teknologi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian secara langsung ke tingkat grass root (para petani) dalam bentuk laboratorium agribisnis lapangan. Prinsip yang digunakan adalah build, operate and transfer (BOT) yang mengandung arti bahwa model inovasi yang didesiminasikan merupakan suatu model awal dan selanjutnya diteruskan oleh instansi teknis yang melaksanakan program pengembangan dalam skala luas di daerah. Model-model yang dikembangkan mengacu kepada pengembangan model agribisnis dan kelembagaannya di tingkat petani, merevitalisasi kelembagaan ekonomi di bidang pertanian serta mempercepat penyampaian berbagai inovasi dan paket teknologi. Dengan konsep seperti tersebut di atas, kegiatan Prima Tani umumnya dilakukan dengan pendekatan antara lain : (i) pendekatan pada komponen teknologi inovatif tepat guna melalui pengkajian dan pengembangan partisipatif (Participatory Research and Development) berdasarkan 513

kaidah-kaidah pengkajian, (ii) pendekatan pada introduksi model Laboratorium Agribisnis Lapangan yang merupakan model percontohan Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP) dengan melibatkan komponen inovasi teknologi dan kelembagaan pedesaan, (iii) pendekatan pada pengembangan model/replikasi percontohan baik di dalam lokasi Prima Tani ataupun di luar desa Prima Tani, dan (iv) pendekatan pada kesamaan agroekosistem dan kondisi sosial ekonomi setempat (Badan Litbang Pertanian, 2004). Sejalan dengan pendekatan-pendekatan tersebut, maka Prima Tani diharapkan akan mampu memberdayakan para petani dalam mengembangkan agribisnis perdesaan yang mencakup: (a) pengembangan teknologi pada sisi up-stream agribusiness /sisi hulu yakni usaha tani primer yang menghasilkan sarana produksi di tingkat petani termasuk di dalamnya aspek input-input pertanian serta industri pembibitan; (b) pengembangan pada sisi on-farm agribusiness yaitu pertanian primer dengan dukungan input-input pertanian untuk menghasilkan produk-produk primer di tingkat produsen/petani; (c) pengembangan pada sisi down-stream agribusiness /sisi hilir yang menyangkut kepada aspek-aspek agroprosesing (olahan) produk-produk primer menjadi produk-produk olahan; serta (d) pengembangan market inteligen/penyiasatan pemasaran dan kelembagaan penunjang (Badan Agribisnis, 1997). Lahan kering khususnya dataran tinggi yang beriklim basah walaupun juga mempunyai berbagai permasalahan bila ditinjau dari aspek fisik, kimia dan biologi, dalam pengelolaan yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang tinggi. Masalah yang utama adalah tanah yang kurang subur, tofografi bergelombang sampai berbukit-bukit dan tingkat kelembaban (kabut) yang tinggi sehingga membutuhkan penanganan pengelolaan yang intensif. Salah satu "farming systems zone (FSZ)" lahan kering dataran tinggi beriklim basah adalah desa Kerta Kecamatan Payangan Gianyar. FSZ tersebut memiliki kondisi topografi, agroklimat dan agroekosistem yang beragam serta tingkat kesuburan tanah yang sedang hingga rendah. Beberapa hasil penelitian dalam mendukung pengelolaan dan peningkatan produktivitas lahan kering menunjukkan bahwa pendekatan sistem usahatani terpadu melalui pengembangan keterpaduan sumberdaya setempat seperti tanaman dan ternak dapat merubah tingkat produktivitas lahan, kualitas produksi dan pendapatan petani (Abdulgani, et al., 2000 dan Kariada, et al. 2002). Desa Kerta Kecamatan Payangan telah ditetapkan sebagai lokasi Prima Tani Kabupaten Gianyar. Desa ini berada diujung utara Kabupaten Gianyar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangli yang merupakan daerah agropolitan dan sentra ternak sapi bali serta sebagai daerah sayuran, hortikultura, tanaman kopi arabika/robusta, kakao dan tanaman lainnya. Berdasarkan letak Desa Kerta yang berada di poros jalan yang menghubungkan Denpasar dengan Kintamani Bangli maka wilayah ini mempunyai potensi yang strategis dimasa yang akan datang terutama dalam pengembangan agribisnis pedesaan. Tujuan dari kajian ini adalah : (1) mengetahui perubahan pendapatan rumah tangga tani yang dihasilkan di kawasan Prima Tani Gianyar, (2) mengetahui jenis usahatani yang mengalami perubahan pendapatan rumah tangga tani, dan (3) mengetahui kontribusi pendapatan rumah tangga tani per jenis usahatani yang diusahakan. METODE PENGKAJIAN Kajian ini dilakukan dengan metode survei/wawancara menggunakan kuesioner sederhana terstruktur yang pada tahap awal yaitu tahun 2007 dilakukan dengan metode Baseline Survey dan tahun lanjutannya yaitu tahun 2008 dilakukan dengan metode Farm Record Keeping (FRK). Wawacara dilakukan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling). 514

Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan maka indikator analisis yang digunakan adalah dengan mengetahui pendapatan awal sebelum mentransfer inovasi teknologi dan tahun lanjutan setelah diberikan sentuhan teknologi. Selanjutnya pendapatan yang diperoleh tersebut dibandingkan agar memperoleh nilai selisih pendapatan yang dihasilkan dan mengetahui jenis usaha rumah tangga yang mengalami perubahan. Serta analisis kontribusi pendapatan untuk mengetahui kontribusi usaha rumah tangga per jenis usaha. Adapun analisis pendapatan digunakan rumus (Downey dan Erickson, 1985 dan Suratiyah, 1997) : I = (y. Py ) - (Xi. Pxi ) Keterangan : I = Pendapatan (Rp/ha) Y = Output/hasil (kg) Pxi = Harga input (Rp) Py = Harga output (Rp) Xi = Jumlah input (i = 1,2,3.n) HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan rumah tangga tani terbagi menjadi beberapa jenis pendapatan yaitu pendapatan yang berasal dari dalam usahatani maupun luar usahatani. Pendapatan rumah tangga yang berasal dari usaha dalam usahatani yaitu : (1) usahatani tanaman semusim seperti padi, jagung, kacang tanah, cabai, ubi jalar dan jahe; (2) usahatani tanaman tahunan seperti kakao, kopi, jeruk, pisang dan kelapa; dan (3) usaha ternak seperti sapi dan babi. Sedangkan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar usahatani yaitu : usaha berburuh seperti buruh bangunan dan usaha rumah tangga seperti berdagang. Perubahan Nilai Pendapatan Rumah Tangga Idikator berhasil atau tidaknya transfer inovasi teknologi di suatu kawasan adalah perubahan pendapatan rumah tangga masyarakat. Berdasarkan hasil survei menyatakan bahwa rata-rata masyarakat desa Kerta mengalami perubahan pendapatan yang positif yaitu sebesar 23,71% atau mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp. 2.409.553,17. Perubahan pendapatan yang meningkat disebabkan adanya peningkatan pendapatan seperti : (1) pendapatan usahatani tanaman semusim sebesar Rp 150.147,18; (2) pendapatan usahatani tanaman tahunan sebesar Rp. 312.657,36; (3) usaha ternak sapi sebesar Rp. 2.082.381,18 dan (4) usaha ternak babi sebesar Rp. 91.034,12. Walaupun perubahan pendapatan rumah tangga secara keseluruhan mengalami perubahan pendapatan yang positif, ada beberapa jenis pendapatan rumah tangga yang mengalami perubahan yang negatif seperti pendapatan rumah tangga dari usaha berburuh dan pendapatan dari usaha rumah tangga seperti berdagang (Tabel 1 dan Gambar 1). Tabel 1. Rata-rata Perubahan Nilai Pendapatan per Jenis Pendapatan Rumah Tangga Tani di Kawasan Prima Tani Desa Kerta, Payangan, Gianyar Margin Perubahan Jumlah Pendapatan (Rp/Tahun) No Jenis Pendapatan Pendapatan Pendapatan 2007 2008 (Rp) (%) 1 Usahatani Tanaman Semusim 4,189,232.41 4,339,379.59 150,147.18 3.58 2 Usahatani Tanaman Tahunan 677,420.27 990,077.63 312,657.36 46.15 3 Usaha Ternak Sapi 851,653.43 2,934,034.61 2,082,381.18 244.51 4 Usaha Ternak Babi 810,927.54 901,961.66 91,034.12 11.23 5 Berburuh 1,771,666.67 1,588,333.33 (183,333.34) (10.35) 6 Usaha Rumah Tangga 1,860,000.00 1,816,666.67 (43,333.33) (2.33) Total Pendapatan 10,160,900.32 12,570,453.49 2,409,553.17 23.71 515

Perubahan nilai pendapatan tertinggi diperoleh pada jenis pendapatan usaha ternak sapi yang diduga penyebabnya adalah adanya daya tarik masyarakat untuk beternak sapi dengan adanya beberapa inovasi teknologi yang diberikan seperti Teknologi penggunaan pakan ternak, teknologi pengolahan limbah ternak dan teknologi pemeliharaan ternak sapi. Selain itu daya tarik masyarakat untuk memelihara sapi juga disebabkan karena adanya kebutuhan pupuk organik yang semakin meningkat karena adanya sentra penanaman jeruk yang lebih luas dan bahkan ada pemikiran bahwa kotoran ayam kurang baik untuk memupuk tanaman jeruk serta meningkatnya harga daging sapi juga merupakan daya tarik masyarakat untuk memelihara sapi. Perubahan Pendapatan Rumah Tangga Tani di Prima Tani Gianyar Usahatani Tanaman Semusim Usahatani Tanaman Tahunan Usaha Ternak Sapi Usaha Ternak Babi Berburuh Usaha Rumah Tangga Tahun 2007 4,189,232.41 677,420.27 851,653.43 810,927.54 1,771,666.67 1,860,000.00 Tahun 2008 4,339,379.59 990,077.63 2,934,034.61 901,961.66 1,588,333.33 1,816,666.67 Gambar 1. Perubahan Pendapatan Rumah Tangga per Jenis Pendapatan di Kawasan Prima Tani Gianyar Peningkatan nilai pendapatan selanjutnya diperoleh pada jenis pendapatan usaha tanaman tahunan yang disebabkan karena adanya introduksi teknologi pemangkasan, sambung samping pada tanaman kakao dan kopi serta teknologi pengendalian hama Penggerek Buah Kakao (PBK) pada tanaman kakao. Disamping itu diduga peningkatan nilai pendapatan juga disebabkan karena adanya introduksi teknologi pemupukan organik yang baik pada tanaman tahunan serta harga jual hasil produksi tanaman tahunan yang meningkat. Kontribusi Pendapatan Rumah Tangga Berdasarkan hasil wawancara melalui metode baseline survei yang dilaksanakan pada tahun 2007 dihasilkan kontribusi tertinggi pendapatan rumah tangga di kawasan prima Tani Gianyar diperoleh pada pendapatan usahatani tanaman semusim dengan nilai kontribusi sebesar 41, 23%. Kemudian diikuti dengan jenis pendapatan usaha rumah tangga sebesar 18,31% dan usaha berburuh sebesar 17,44% (Gambar 2). Pendapatan Rumah Tangga Tani Tahun 2007 18.31% 41.23% 17.44% 7.98% 8.38% 6.67% Usahatani Tanaman Semusim Usahatani Tanaman Tahunan Usaha Ternak Sapi Usaha Ternak Babi Berburuh Usaha Rumah Tangga Gambar 2. Komposisi Pendapatan Rumah Tangga per Jenis Pendapatan di Kawasan Prima Tani Gianyar Tahun 2007 516

Sedangkan pada tahun 2008 dengan metode yang dilakukan dengan menggunakan Farm Record Keping (FRK) diperoleh bahwa kontribusi tertinggi pendapatan rumah tangga tani di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar masih pada jenis pendapatan usahatani tanaman semusim dengan nilai kontribusi sebesar 34,52%. Sedangkan jenis pendapatan yang memperoleh nilai kontribusi pada posisi kedua diperoleh pada usaha ternak sapi dengan nilai kontribusi sebesar 23,34%. Kemudian diikuti pada jenis pendapatan dari usaha rumah tangga yang memperoleh nilai kontribusi ketiga yaitu sebesar 14,45% (Gambar 3). Walaupun usaha rumah tangga memperoleh posisi ketiga tetapi nilai pendapatan yang diperoleh mengalami penurunan pendapatan pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diduga masyarakat di Desa Kerta mulai tertarik untuk berusahatani maupun beternak dengan adanya introduksi teknologi yang telah diterapkan. Pendapatan Rumah Tangga Tani Tahun 2008 14.45% 12.64% 34.52% 7.18% 23.34% 7.88% Usahatani Tanaman Semusim Usahatani Tanaman Tahunan Usaha Ternak Sapi Usaha Ternak Babi Berburuh Usaha Rumah Tangga Gambar 3. Komposisi Pendapatan Rumah Tangga per Jenis Pendapatan di Kawasan Prima Tani Gianyar Tahun 2008 Dengan adanya inovasi teknologi yang diintroduksikan di kawasan Prima Tani Kabupaten Gianyar selama 2 tahun sudah terlihat bahwa curahan waktu/perhatian terhadap usahatani dan ternak semakin meningkat dan usaha rumah tangga semakin menurun dengan posisi kontribusi usahatani khususnya tanaman semusim berada pada posisi pertama dan usaha ternak khusus sapi pada posisi kedua. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Perubahan nilai pendapatan rumah tangga tani di kawasan Prima Tani Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp. 2.409.553,17 atau meningkat sebesar 23,71% dari nilai pendapatan tahun sebelumnya. 2. Jenis usaha rumah tangga yang mengalami peningkatan pendapatan yaitu pada jenis usahatani tanaman semusim, tanaman tahunan serta usaha ternak sapi maupun babi, dengan nilai peningkatan pendapatan tertinggi diperoleh pada usaha ternak yaitu sebesar Rp. 2.082.381,18. 3. Kontribusi usaha rumah tangga mengalami perubahan pada tahun sebelumnya yaitu tertinggi pada usahatani tanaman semusim, usaha rumah tangga dan usaha berburuh menjadi usahatani tanaman semusim, usaha ternak sapi dan usaha rumah tangga. 517

DAFTAR PUSTAKA Abdulgani dan H. Sembiring. 2000. Potensi pengembangan lahan kering di NTB. Seminar Nasional IP2TP Denpasar. Badan Agribisnis. 1997. Master Plan Badan Agribisnis. Departemen Pertanian Jakarta. Badan Litbang Pertanian. 2004. Panduan Pengkajian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta. Downey, W.D. dan S.P. Erickson. 1985. Manajemen Agribisnis. Dialihbahasakan oleh Rochidayat, Gonda S dan Alfonsus. Penerbit Erlangga. Jakarta. 516 hal. Kariada, I.K., N. Darmesta, M. Londra, FX Lukito dan I.G. Pastika. 2002. Laporan Pengkajian Integrasi Ternak Sapi Potong dan Sayuran di Lahan Kering Dataran Tinggi beriklim Basah. BPTP Bali. Suratiyah, K. 1997. Analisis Usahatani. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 518