ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG NI PUTU SUDARSANI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Setiap badan usaha termasuk juga koperasi, dalam usahanya tentu menginginkan suatu keuntungan. Untuk mencapai keuntungan yang optimal, koperasi harus menjalankan usahanya secara efisien, efektif dan ekonomis, untuk mendapatkan laba yang optimum minimal ada empat bidang yang perlu mendapatkan perhatian manajemen, yaitu pengelolaan terhadap aset yang sehat, pengelolaan sumber dana yang efektif, pengelolaan fee base income yang kreatif serta pengelolaan terhadap biaya usaha yang efisien. Kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan dengan dana yang dimilikinya disebut rentabilitas koperasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah Pertumbuhan Kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015? 2)Apakah Pertumbuhan Kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh secara simultan terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015? Tujuan dari penelitian ini:1) Untuk Mengetahui pengaruh Pertumbuhan Kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015. 2)Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisia kuantitatif yaitu analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terikat baik secara parsial maupun simultan, dimana pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito sebagai variable bebas sedangkan SHU koperasi di Kabupaten Badung sebagai verabel terikat. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil bahwa pertumbuhan Kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh nyata baik secara parsial maupun simultan terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Kata Kunci: Kredit, tabungan, deposito dan SHU PENDAHULUAN Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, prinsip koperasi di Indonesia adalah keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokrasi, pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Setiap badan usaha termasuk juga koperasi, dalam usahanya tentu menginginkan suatu keuntungan. Untuk mencapai keuntungan yang optimal, koperasi harus menjalankan usahanya secara efisien, efektif dan ekonomis. Menurut Rahyuda dan Prawita (2003), untuk mendapatkan laba yang optimum minimal ada empat bidang yang perlu mendapatkan perhatian manajemen, yaitu pengelolaan terhadap aset yang sehat, pengelolaan sumber 100 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016
dana yang efektif, pengelolaan fee base income yang kreatif serta pengelolaan terhadap biaya usaha yang efisien. Penghimpunan dana masyarakat dapat berupa tabungan dan deposito. Dana masyarakat ini sering juga disebut dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat biasa (Riyadi, 2006). Dalam kegiatan ini koperasi harus memberikan bunga kepada masyarakat sebagai pemilik dana atas kesediaannya menyimpan dana di koperasi. Beban bunga ini merupakan salah satu komponen biaya operasional disamping biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Kegiatan penggunaan dana dapat dilakukan dengan cara penyaluran kredit, dimana ini merupakan komponen aktiva produktif. Aktiva produktif adalah penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan (Siamat, 2005). Melalui kegiatan ini koperasi memperoleh bunga yang merupakan komponen penting dari pendapatan operasional disamping pendapatan dari kegiatan operasional lainnya. Mengingat begitu pentingnya aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap rentabilitas koperasi, maka perlu adanya pengelolaan yang baik terhadap kualitas aktiva produktif dan dana pihak ketiga. Sebagaimana diketahui, aktiva produktif berpengaruh secara langsung terhadap perolehan laba. Begitu pula dengan pengelolaan dana pihak ketiga, untuk menekan biaya bunga maka komposisi dana pihak ketiga harus diperhatikan dengan mengutamakan dana dengan biaya bunga murah yaitu tabungan dari pada deposito. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa pertumbuhan kredit yang diberikan mencerminkan seberapa besar koperasi menyalurkan dana yang berhasil dihimpun dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Semakin tinggi pertumbuhan kredit, maka semakin besar kredit yang disalurkan kepada masyarakat, dengan pertumbuhan kredit yang tinggi maka pendapatan operasional koperasi akan meningkat Adapun data perkembangan asset, aktiva produktif, modal, dana pihak ketiga, SHU serta rasio BOPO Koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Perkembangan Asset, Modal, Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga, SHU di Kabupaten BadungTahun 2013-2015 NO URAIAN TAHUN 2013 2014 2015 1 Asset (Rp000) 140.289.689.633 147.673.357.540 155.445.639.516 2 Modal (Rp000) 19.218.895.864 20.230.416.699 21.295.175.473 3 Aktiva Produktif (Rp000) 4 Dana Pihak Ketiga (Rp000) 105.861.033.862 111.432.667.223 117.297.544.445 114.369.456.783 120.388.901.877 126.725.159.870 5 SHU (Rp000) 3.963.709.130 4.172.325.400 6.180.188.382 Sumber : Dinas Koperasi Badung, data diolah (2016) 1) Apakah pertumbuhan kredit, Rumusan Masalah pertumbuhan tabungan dan Berdasarkan latar belakang yang telah pertumbuhan deposito berpengaruh disampaikan diatas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah secara parsial terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015? sebagai berikut : Ni Putu Sudarsani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... 101
2) Apakah pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh secara simultan terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung Tahun 2013-2015? TujuanPenelitian 1) Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara parsial Badung Tahun 2013-2015? 2) Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan Badung Tahun 2013-2015? Manfaat Penelitian 1) Manfaat Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pihak manajemen Koperasi di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Badung pada khususnya dalam mengelola aktiva dan dana pihak ketiga secara optimal sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal dan juga sebagai referensi dan informasi bagi pemerintah dalam mengambil langkahlangkah atau kebijakan dalam hal koperasi. 2) Manfaat Bagi Universitas Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan tambahan kepustakaan serta bisa menjadi refrensi bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut masalah terkait. HIPOTESIS DAN METODELOGI PENELITIAN Hipotesis 1) Pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh nyata positf secara parsial 2) Pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh nyata secara simultan Lokasi Penelitiandan Objek Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung yang terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jalan Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pertumbuhan kredit,pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung Tahun 2013-2052. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Tujuan penggunaan metode purposive sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dari 455 koperasi di kabupaten Badung hanya diambil 40 koperasi sebagai sampel Teknik Analisis Data Metode yang digunakan untuk hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas dengan atau tanpa variabel indikator. Analisis ini juga dapat menduga besar arah dari hubungan tersebut serta mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito terhadap SHU 102 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016
Teknik yang digunakan adalah regresi linear berganda yang dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut dengan bantuan program SPSS: Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan : Y =SHU α =nilai konstanta X1=pertumbuhan kredit X2=pertumbuhan tabungan X3=pertumbuhan deposito b1,2,3=koefisien regresi X1, X2, X3 e =error Pengujian Hipotesis 1. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Langkahlangkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a) Merumuskan hipotesis Ho : bi = 0 (variabel independen bukan merupakan penjelas signifikan terhadap variabel dependen). Ha : bi > 0 (variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen). b) Dengan menggunakan taraf signifikan (α)= 5 % dan df = (n-k). c) Menentukan besarnya tingkat signifikansi t yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS release 17.0. d) Kriteria pengujian : Ho ditolak dan Ha diterima apabila Sig. t α = 0,05. Ho diterima dan Ha ditolak apabila Sig. t > α = 0,05. e) Simpulan Jika Ho diterima berarti masingmasing variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika Ho ditolak berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terkait. Hasil uji statistik F diketahui dari tabel analisis varians (ANOVA). Untuk menguji kebenaran koefisien regresi secara keseluruhan, nilai F hitung dibandingkan dengan tingkat signifikansi lima persen (5%). HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Koperasi Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan social yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wira Atmaja di purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri. Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita akibat tekanan dari para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Ni Putu Sudarsani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... 103
Pembahasan Model analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yaitu untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung, setelah diketahui hasil besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka selanjutnya di uji nyata tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun simultan dengan menggunakan uni t dan uij F. Analisis yang diolah menggunakan computer dengan program SPSS didapat rangkuman hasil pengolahan data adalah sebagai berikut seperti tampak pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Metode Full Regression Variabel bebas Pertumbuhan kredit (X1) Pertumbuhan tabungan (X2) Pertumbuhan deposito (X3) Kostanta R 2 F Ratio Signifikansi Koefisien Regresi 1,56 0,85 1,24 = 4,675 = 0,89 = 235,789 =.000 Sumber: Pengolah Data t 3,424 2,452 3.244 Sig.000.002.000 Berdasarkan Tabel 2 dapat dibuat persamaan model regresi linear berganda adalah sebangai berikut dibawah ini: Y = 4,675 + 1,56X1 + 0,85X2 + 1,24X3 Persamaan regresi linerar berganda di atas dapat dijelaskan koefisien-koefisien regresinya masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Intercept (a)diporoleh hasil sebesar 4,657 artinya rata-rata SHU koperasi di Kabupaten Badung adalah sebesar 4,657 milyard rupiah per tahun dengan asumsi variabel pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito sama dengan nol. 2. Koefisien regresi (b1) sebesar 1,56 artinya apabila pertumbuhan kredit naik 1 milyard rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Badung akan meningkat sebesar 1,56 milyard rupiah pertahun dengan asumsi variabel lain adalah konstan. 3. Koefisien regresi (b2) sebesar 0,85 artinya apabila pertumbuhan tabungan naik 1 milyard rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Badung akan meningkat sebesar 0,85 milyard rupiah pertahun dengan asumsi variabel lain adalah konstan. 4. Koefisien regresi (b3) sebesar 1,24 artinya apabila pertumbuhan deposito naik 1 milyard rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Badung akan meningkat sebesar 1,24 milyard rupiah pertahun dengan asumsi variabel lain adalah konstan. Uji hipotesis pertama yaitu uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). dengan pengujian secara parsial akan diuji pengaruh nyata tidaknya variabel pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito terhadap SHU Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan nilai t hitung atau membandingkan nilai signifikansi dengan taraf nyat 5%, nilai t tabel pada taraf nyata 1,658. Berdasarkan Tabel 2 besarnya nilai t hitung dan signifikansinya masing-masing variabel bebas dapat diketahui. 1. Pengaruh pertumbuhan kredit (X1) Badung (Y). Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 3,424 sedangkan t tabel dengan alpa 5% diperoleh hasil sebesar 1,658, oleh karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti pertumbuhan kredit berpengaruh nyata positif secara parsial terhadap SHU 2. Pengaruh pertumbuhan tabungan (X2) Badung (Y). 104 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 2,452 sedangkan t tabel dengan alpa 5% diperoleh hasil sebesar 1,658, oleh karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,002< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti pertumbuhan tabungan berpengaruh nyata positif secara parsial Badung. 3. Pengaruh pertumbuhan kredit (X3) Badung (Y). Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 3,244 sedangkan t tabel dengan alpa 5% diperoleh hasil sebesar 1,658, oleh karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti pertumbuhan deposito berpengaruh nyata positif secara parsial terhadap SHU Uji hipotesis kedua yaitu uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh ketiga variabel bebas yaitu pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan Badung. Pengujian dengan menggunakan uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai F tabel dengan nilai F hitung atau membandingkan nilai signifikansi dengan taraf nyat 5%, nilai F tabel pada taraf nyata 2,68. Berdasarkan Tabel 2 besarnya nilai F hitung dan signifikansinya dapat diketahui. Berdasarkan Tabel 2 nilai F hitung diperoleh sebesar 235,789, sedangkan F tabelnya adalah sebesar 2,68 pada taraf nyata 5%, nilai signifiknsinya adala sebesar.000, dengan demikian F hitung > F tabel/ 235,789>2,68 atau 0.000 < 0.05 ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima jadi dapat disimpulkan bahwa yaitu pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan terhadap SHU Besarnya pengaruh variabel pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan Badung dapat dilihat pada nilai koefisien determinasinya (R 2 ). Pada Tabel 2 nilai R 2 = 0,89 ini berrati bahwa variasi naik turunnya SHU koperasi di Kabupaten Badung 89 persen dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito dan sisanya 11 persen lagi dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak dimasukan dalam model SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Pertumbuhan kredit berpengaruh nyata positif secara parsial terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,000 < 0,05. 2. Pertumbuhan tabungan berpengaruh nyata positif secara parsial terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung, karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,002 < 0,05. 3. Pertumbuhan deposito berpengaruh nyata positif secara parsial terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung, karena itu t hitung > t tabel atau signifikansi 0,000 < 0,05. 4. Pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito secara simultan terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung, karena F hitung > F tabel/ 235,789>2,68 atau 0.000 < 0.05 Saran Berdasarkan simpulan di atas dapat dikemukakan saran antara lain sebagai berikut : 1. Melihat dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap SHU koperasi di Kabupaten Badung sebaiknya melihat faktor tesebut seperti: pertumbuhan kredit, tabungan dan deposito dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk meningkatakan kinerja keuangan Koperasi di Kabupaten Badung. 2. Melakukan ekspansi atau perluasan kredit dengan tetap berpegang teguh pada analisis Ni Putu Sudarsani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... 105
3. yang wajar dan prinsip kehati-hatian. Pengelolaan kredit juga harus dilakukan secara optimal sehingga kualitas kredit dapat dipertahankan pada tingkat yang sehat dan mengurangi kredit bermasalah untuk menekan biaya operasional. 4. Pemerintah agar memperhatikan koperasi di dalam permodalan dengan jalan memberikan bantuan modal misalnya dari dana APBD sehingga koperasi dapat meningkatkan kinerja operasionalnya dari bantuan yang diterima sehingga dapat mensejahterakan anggotanya. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, 2011. Pedoman Akuntanasi Perbankan Indonesia. Revisi 2001. Jakarta. Hendrojogi, 1997. Koperasi:Asas-Asas, Teori dan Praktek. Edisi 7. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Kartasapoetra, 1990, Praktek Pengolaan Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta. Nurdi Bahri, 2009, Pekenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta. Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudirman, I Wayan. 2000. Manajemen Perbankan Suatu Aplikasi Dasar. Denpasar. PT.BP. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas. 106 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016