Aku terbangun dari tidur malamku. Ruangan yang redup membuat tanganku menggagap mencari ponselku yang semula kuletakkan di dekat kaki kiriku.

dokumen-dokumen yang mirip
Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

It s a long story Part I

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Sang Pangeran. Kinanti 1

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

PERTEMUAN. Hujan, Waktu berjalan dengan pasti

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Keindahan Seni Pendatang Baru

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

This is the beginning of everything

TILL DEATH DO US PART

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

Kau Tetap Indonesiaku

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

SATU ada yang tertinggal

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Then, something unexpected happened.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Dengan mengendarai Bimo, nama motor Vespa hitamku, aku bergegas berangkat menjemput Mia kekasihku.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Di Unduh dari : Bukupaket.com

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE

Pengalamanku dalam Angkot

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

kalau terlambat dihari upacara. Bisa-bisa aku berdiri di depan para guru dan anak-anak satu sekolahan jika itu terjadi.

Hujan deras lagi-lagi mengguyur di luar sana. Aku

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Andai Dia Tahu.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Oleh: Windra Yuniarsih

Sepeda Untuk Shania. Pelajaran dimulai, Shania masih sesekali menoleh kebelakang dan senyum padaku. Dan Ochi pun juga meledek.

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

SATU. Plak Srek.. Srek

Karina Sacharissa. Warna Dari pelangi. Penerbit Chaliccabook

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Rizki Rahmadania Putri. The Reason is You 36 CHAPTERS/BLOG VERSION. Karena hati selalu punya alasan..

Di Ujung Langit Ada Mimpi

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

Alifia atau Alisa (2)

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

LIONTIN DARI SHANIA 7

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

PERSAHABATAN CINTA. #Sofyan Eka Sandi

PERTEMUAN. Hujan, Waktu berjalan dengan pasti mengantarkan

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

2. Gadis yang Dijodohkan

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu.

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Nina. oleh Oen Copyright 2010 by Oen. Desain Sampul: Oen. Penerbit Nice and Silly

Tekadku Karena Mimpiku

Transkripsi:

Prolog Seringkali manusia memperingati waktu lahirnya sebagai tanda rasa syukur karena Tuhan telah mengizinkannya untuk melihat dan menikmati muka bumi ini. Waktu yang selalu dinanti-nanti setiap tahun agar menjadi hal yang istimewa. Namun, mereka tak menyadari, berapa kali ia akan menjumpai peringatan itu? Dan kapankah waktu peringatan terakhir dalam hidupnya akan tiba? Sang mentari yang begitu gagah pun suatu saat akan tenggelam dalam gelap. Seuntai bunga abadi pun suatu ketika akan jatuh berguguran. Dan manusia pun pasti akan tumbang dari pijakannya. Terlepas dari semua beban dan segala ambisiambisi kehidupan. Meninggalkan saat-saat manis yang mungkin tak akan terulang lagi.

Aku terbangun dari tidur malamku. Ruangan yang redup membuat tanganku menggagap mencari ponselku yang semula kuletakkan di dekat kaki kiriku. Setelah berada di genggamanku, kutekan salah satu tombolnya. Dengan silau, terlihat angka 23.30. Masih terlalu lama untuk menunggu setengah jam lagi bagi mata yang sangat sulit ditahan untuk segera menutup lagi. Lenganku lemas dan genggamanku lengah seraya kelopak mata kembali merapat. Kicauan burung pagi hari terdengar samar. Kuusapusap mataku sambil meregangkan tubuh sepuasnya. Masih terbaring, teringat aku akan sesuatu yang telah kunanti jauh hari sebelumnya. Dengan semangat dan penuh harap, aku membangkitkan tubuh. Tak sabar aku membuka pesan yang 2

mungkin masuk di ponselku. Hatiku bertanya-tanya, siapa orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku? Ternyata tak ada pesan baru. Ada rasa kecewa dalam hati. Kutengok kalender yang tertempel rapi di dinding. Memang benar, hari ini tanggal 9 Januari. Tak apa, mungkin hanya belum. Aku berusaha menghilangkan rasa kecewaku. Kuinjakkan kaki ke lantai yang dingin untuk membuka tirai jendela yang masih tergerai. Ini adalah kali pertama sinar mentari menerpa wajahku di usia enam belas. Aku bergegas untuk bersiap ke sekolah yang letaknya tidak jauh dari rumah kost-ku. Dalam perjalanan singkat menuju sekolah, aku merasa gelisah. Mengapa belum ada yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku? Tiba-tiba, keresahan itu mengantarkanku ke sebuah khayalan yang cukup masuk akal. Mungkin mereka akan membuat kejutan besar di hari istimewaku ini. Aku makin mantap dengan dugaan itu sembari menyunggingkan senyum kecil termanisku. Aku berjalan santai melewati pintu gerbang sekolah. Mungkin bagi orang lain ini adalah hari yang biasa, namun bagiku tidak. Hari ini pasti akan menjadi hari yang istimewa. Seumur hidupku, aku sudah merasakan enam belas kali peringatan lahirku. Dalam langkahku itu, aku pun bertanya- 3

tanya, sampai kapankah aku akan merasakan peringatan seperti ini? Akhirnya, aku tiba di depan kelasku, kelas XE. Beberapa teman sekelasku sudah datang. Kulihat raut wajah mereka, tak ada yang istimewa. Semua biasa saja. Baiklah, aku juga akan berusaha bersikap seperti biasanya. Aku tak mau menunjukkan bahwa aku berulang tahun hari ini. Tak lama kemudian, terdengar bel masuk. Pelajaran pertama adalah pelajaran kesukaanku, Biologi. Sejak awal, aku memang sangat tertarik dengan pelajaran ini karena aku ingin menjadikannya sebagai bidangku kelak. Tentu saja, seorang dokter tak akan lepas dari Biologi. Saatnya istirahat pertama. Aku sengaja tidak pergi ke kantin. Aku lebih memilih tinggal di kelas menunggu kalau-kalau ada pesan masuk dan aku akan segera membukanya. Tiba-tiba, aku teringat ayah-ibuku. Rasanya tak mungkin mereka mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Mereka tak suka dengan ulang tahun karena bagi mereka ajaran nabi memang seperti itu. Tapi untuk anak muda sepertiku, tidak ada salahnya bukan? Lamunanku dibuyarkan oleh ponselku yang tiba-tiba bergetar singkat. Yes! Pesan baru. Selamat ulang tahun, Della!! 4

Dari Dewi, teman SMP. Mantan saingan memperebutkan predikat juara kelas. Meski dia menyebalkan, aku sudah tak punya rasa benci padanya. Aku tersenyum, rasanya cukup lega. Ternyata masih ada orang yang ingat hari ulang tahunku. Dan orang itu adalah orang yang mungkin dulu pernah membenciku. Mengapa sahabat lamaku belum juga mengucapkan? Lamunanku dibuyarkan lagi. Sahabatku menepuk pundakku dengan keras. Heh! Ngelamun aja! Tadi aku lihat Rei di kantin, lho! kata Fahri pamer. Aku menatapnya dengan tatapan malas. Kali ini, sahabat laki-lakiku itu tak dapat membaca pikiranku karena dia tak pernah ingat tentang hari ulang tahun seseorang. Oh, ya? kataku singkat. Sukurin, kamu nggak lihat! Makanya ke kantin, biar ketemu! Hehehe! ejeknya menyeringai jahil. Ih, so sweet banget sih, kalian berdua, kata Rini tibatiba sambil melirik aku dan Fahri secara bergantian. Ya ampun, Rini... aku sama Fahri tuh nggak ada apaapa. Aku capek deh, ngejelasin sama semua orang kalau Fahri ini mak comblangku. Kamu tahu sendiri kan, kalau Fahri ini pacarnya Desy? Dan aku kenal baik sama Desy anak kelas XB itu! jelasku pada Rini. 5

Oh, gitu ya? Sorry deh, ucapnya mengangkat dua jari pertanda damai kemudian segera pergi berlalu. Eh iya, sampai mana tadi, Ri? aku berusaha mengembalikan topik. Fahri masih memandangi Rini yang tengah berlalu sebelum akhirnya ia menoleh ke arahku. Kamu mau aku comblangin sama dia, Del? tanyanya lebih serius. Apa? Aku tadi kan cuma bohong sama Rini aja, biar pada nggak curiga kaya gitu. Aku nggak serius, aku takut kalau dia udah punya pacar, bisikku pada Fahri. Ya aku tanyain dulu deh, dia masih single apa enggak, kata Fahri. Jangan! Kamu gila?! Aku kan cuma sekadar suka, nggak ada niat lebih! sergahku. Ah, masa? Yang bener? Aku tanyain ah..., Fahri melirikku jahil. Heh! Awas kamu, kalau sampai nanyain ke dia! Apalagi kalau dia sampai tahu perasaanku sama dia! Malu tauk! kataku kesal kesal pada Fahri. Ya udah, berarti aku nanya sama temen sekelasnya aja, deh, katanya kemudian. Ih, kamu antusias banget, sih! kataku merasa heran. 6

Oke, sekarang aku tanya. Sebenernya kamu suka nggak sama Rei? ucap Fahri dengan tatapan tajam, seolah memaksaku untuk berkata iya. Ya... cuma sekadar suka aja. Nggak sampai segitu serius, jawabku seraya menimpuk muka Fahri pelan dengan buku tulis. Alah... katanya pengen punya pacar kakak kelas? Kamu juga penasaran kan, dia udah punya pacar apa belum? ucap Fahri berusaha membuatku yakin padanya. Ya... iya juga, sih, jawabku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. Ya, udah! Nanti aku tanyain sama Kak Hassan, temenku di Kerohanian Islam sekolah sekaligus temen sekelas Kak Rei! ucapnya bersemangat. Niat banget sih, lo?! Jangan-jangan ada udang di balik garpu? tuduhku. Tuh, kan? Mau dibantuin, juga! Malah nuduh yang enggak-enggak! Jadi dicomblangin enggak?! semprot Fahi melotot. Udah, ah! Nggak usah dibahas! Heh! Tuh, Bu Astri udah masuk! seruku. Tak disadari bahwa bel sudah berbunyi sejak tadi, sementara aku dan Fahri masih asyik mengobrol. Bu Astri, Guru 7

Bahasa Indonesia pun tersenyum melihat Fahri yang terbiritbirit menuju tempat duduknya. Teman-teman sekelas pun tertawa melihat tingkah konyol Fahri yang memasang muka blo on. *** Bel pulang berbunyi. Semua berkemas-kemas dan berdoa sebelum keluar kelas. Sembari menenteng helm hitamnya, Fahri mendekat ke arahku. Pulang, yuk! ajaknya. Aku ada ekstrakurikuler, kataku polos. Ha? Ekstra apa hari Sabtu kaya gini? Malem Minggu kok ekstra! seperti biasa, dia selalu bertingkah seakan membuat anak kecil menjadi sewot. Heh! Kalau buat jomblo kaya aku, ini Sabtu Malam! Bukan Malam Minggu! semprotku. Oh, iya! Aku lupa kalo kamu jomblo. Hahaha!!! ejeknya puas. Emang ada ekstrakurikuler apa Sabtu Malam gini, Mblo? tanyanya menyebutku dengan sebutan jomblo. Nggak tahu, ya?! Aku kan ikut Ekstra Pelatihan Pengurus UKS sama pacarmu juga! kataku balas mengejek. Oh iya. Lupa, he... Fahri menggeruk-garuk kepalanya yang tak gatal. 8

He... lupa..., kataku mengejek meniru kata-kata Fahri barusan. Alah, apa kamu! Suka sama orang kok takut ketahuan! Hu, dasar abnormal! Fahri balas mengejek. Aku hanya tersenyum kecil. Setidaknya, obrolanku dengan Fahri sejak tadi bisa membuatku terlupa bahwa hari ini aku sedang berulang tahun. Woy! Bengong lagi! Gimana? Jadi nggak, rencana yang tadi? dia memetik jari di depan mukaku. Terserah kamu ajalah, jawabku tak peduli. Woke! Serahin aja sama ahlinya! dia menepuk dadanya dengan bangga. Ya udah, pulang sana! Bentar lagi ekstra mulai, nih, kataku mengusirnya. Oke. Sampai jumpa calon Bu Rei! Kali ini aku tersenyum lebar mendengar ucapan Fahri. Kubalas lambaian tangannya yang semakin menjauh. Dalam hati, aku masih bertanya-tanya, mengapa dia antusias sekali mencomblangkan aku dengan Kak Rei? Kulihat jam tanganku, sudah hampir pukul 13.30. Aku bergegas ke ruang Ekstrakurikuler Pelatihan Pengurus UKS. Ternyata teman-teman yang lain sudah di sana. Termasuk Desy, 9

pacar Fahri. Kami mengawalinya dengan sharing bersama senior kami, sebelum melanjutkan ke materi pembahasan. Eh, hari ini Della ulang tahun, kan? kata Fatika tibatiba. Spontan teman-teman yang lain mengucapkan selamat dan menyalamiku satu per satu. Aku cukup senang, mereka ingat hari spesialku. Meski hanya berawal dari satu orang saja. 10