BAB l PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan tekhnologi informasi serta

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

Peluang untuk pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di. lndonesia masih cukup terbuka luas hampir di semua subsistem baik pada

I. PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah No 32 Tahun jajaran pemerintahan di daerah untuk dapat mempercepat terwujudnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN Sebagai ibukota negara, Jakarta telah mengalami

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. laku perekonomian kota ini. Sebagai pintu gerbang internasional yang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011 SEMUA ANAK DI KOTA TEGAL TERCATAT KELAHIRANNYA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

Bab I Laporan Tahunan 2007 BAB I PENDAHULUAN

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

Memasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara. batasan yang berarti. Minya setiap negara semakin bebas bergerak dan

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Perbedaan tersebut berkaitan dengan luas wilayah yang terbatas, kompleksitas. jumlah penduduk dengan mobilitas yang tinggi.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode Survei. 2

I. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi

Ketahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan

BAB l PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

BAB II PROGRAM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG

I. PENDAHULUAN. Dalarn rangka pernbangunan bidang ekonomi, sektor pertanian sangat

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 19 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pertimbangan keuangan daerah dan pusat, serta

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

K. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun

I. PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu produk perkebunan lndonesia yang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 87 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2011 TENT ANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB I. 1.1 Latar belakang PENDAHULUAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI DINAS PERIJINAN KOTA DENPASAR

BAB l PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan berbagai perubahan yang. cepat dalam aktivitas kehidupan modern, memberikan inspirasi bagi

L PENDAHULUAN swasembada pangan, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dan

DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat

FILOSOFI PENYULUHAN (2) FILOSOFI VISI MISI

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan tekhnologi informasi serta desentralisasi, dituntut adanya pelayanan publik yang cepat, tepat dan akurat. Dalam program pembangunan Nasional, sasaran yang hendak dicapai dibidang pembangunan Kependudukan adalah: 1. Terselenggaranya Administrasi Kependudukan dalam skala Nasional yang terpadu, tertib yang dimulai dari terselenggaranya registrasi Kependudukan. 2. Tersedianya data dan informasi perkembangan kependudukan pada berbagai tingkatan, yang menyeluruh dan mudah diakses, sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi perumusan kebijakan dan program Pembangunan. Penduduk merupakan titik sentral pernbangunan berkelanjutan, oleh karena itu penduduk sebagai obyek dan subyek pembangunan harus diberdayakan. Pembangunan Kependudukan diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kemampuan penduduk, pengendalian kualitas dan pengarahan mobilitas yang didukung oleh informasi dan Administrasi Kependudukan.

Peristiwa kehidupan manusia didunia diawali sejak kclahiran, sekolah, dewasa, bekerja, berumah.tangga, perubahan data dan kematian, merupakan peristiwa yang memerlukan pencatatan yang baik. Pencatatan penduduk pada peristiwa vital tersebut perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memadai, baik tingkat Pemerintah Pusat sebagai organisasi yang menyusun program, kriteria dan standar-standar maupun oleh aparat Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan pendaftaran peristiwa vital tersebut. Visi dan misi Pemerintah DKI Jakarta diarahkan untuk memberdayakan masyarakat Jakarta agar dapat mendukung Pemerintah dalam mewujudkan Kota Jasa (Service City), dimana layanan kepada masyarakat memegang faktor penting. Adapun visi Jakarta adalah: Menjadikan Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City) dengan pelayanan yang bertaraf International. Untuk menyempurnakan manajemen pelayanan dan memberdayakan masyarakat Jakarta tersebut perlu didukung aparat yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun pelayanan publik yang sangat menyentuh masyarakat luas adalah pelayanan Kependudukan. Aparat yang memberikan pelayanan Kependudukan adalah Sub Seksi Kependudukan ditingkat Kelurahan. Oleh karena itu untuk dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat, Sub Seksi Kependudukan Kelurahan harus memiliki performance yang baik, agar

seluruh lapisan masyarakat dapat dilayani dan tidak ada keluhan masyarakat, atau dengan kata lain tewujudnya pelayanar; prima. Dinas Kependudukan Propinsi DKI Jakarta yang memiliki tugas pokok: Menyelenggarakan pendaftaran penduduk, pengelolaan dan pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta pelayanan administrasi kependudukan lainnya, yang dalam pelaksanaannya masih dihadapkan pada beberapa kendala diantaranya rnobilitas penduduk sangat tinggi dan tidak diimbangi dengan kesadaranlketaatan penduduk untuk melaporkan setiap mutasilperubahan data penduduk serta adanya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aparat pelaksana dan pengolah data hasil pelayananlpendaftaran masih terbatas. Berpijak dari kondisi tersebut di atas. Dinas Kependudukan Propinsi DKI Jakarta harus berupaya melakukan pembenahan Internal organisasi dalam bentuk program-program,.- strategik yang rnerupakan langkah awal dalam mengintegrasikan antara potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lain, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategi dan global serta meningkatkan pelaksanaan tugas pokok yang lebih berhasil guna dan bertanggung jawab. Sejalan dengan Propenas dimana perkembangan penduduk di DKI Jakarta yang pesat, maka merupakan tantangan bagi Dinas Kependudukan untuk melaksanakan pendaftaran dan menyajikan data/ informasi Kependudukan. Untuk menindak lanjuti Propenas tersebut, Perencanaan Strategis Dinas Kependudukan Tahun 2000-2004

adalah: 1. Peningkatan pelayanan kependudukan (Pelayanan Prima). 2. Peningkatan pengolahan data dengan sistem komputer (SIMDUK). 3. Peningkatan pembinaan kependudukan (BIDUK)..4. Peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka pelaksanaan program strategis serta mencapai tugas pokoknya, perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor strategis kinerja SDM, dengan cara memformulasikan strategi berupa perencanaan pemberdayaan strategi jangka pendek dan yang mendukung kebutuhan masa mendatang. Pencapaian tujuan Nasional, pelaksanaan tugas pokok Dinas Kependudukan, Perencanaan Strategis, sangat tergantung dengan SDM Dinas Kependudukan yang bertugas di lini terdepan yang memberikan pelayanan kependudukan ditingkat Kelurahan. Berkenaan dengan ha1 tersebut, maka petugas Kependudukan ditingkat Kelurahan yang kualitaslkuantitasnya sangat terbatas perlu diberdayakan agar mampu dan mau melaksanakan tugas dengan baik. B. ldentifikasi Masalah Memperhatikan latar belakang permasalahan penyelenggaraan pendaftaran penduduk, maka setelah diidentifikasi permasalahannya, dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok besaran sebagai berikut:

-I. Masln rerseoarnya surnber datalinforrnasi kependudukan dan belurn terkoordinasi dengan baik. Adrninistrasi Kependudukan sarnpai saat ini rnasih dikelola oleh berbagai instansi, yang. kebijakan dan pelaksanaannya rnasih belurn berrnuara pada penyajian datalinforrnasi yang terpusat. Masingrnasing instansi rnasih rnelaksanakan tugas secara sektoral belurn terkoordinasi dengan baik. Pendaftaran penduduk (Kelahiran. Kernatian, Perpindahan, Pengelolaan KTPj dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan, dan belurn dapat rnewujudkan data yang akurat. Dernikian juga pelaksanaan pencatatan Akta Kelahiran. Kernatian, Perkawinan dan Perceraian serta Pengakuan Anak, pelaksanaannya belurn dapat dilakukan secara rnenyeluruh. Disarnping itu pelaksanaan pendataan keluarga untuk rnengetahui kualitas keluarga yang dilaksanakan oleh BKKBN juga belurn rnenyeluruh. 2. Belum maksirnalnya pengolahan data dan pelaporan hasil pendaftaran penduduk. Sistirn pencatatan dan pendaftaran yang berrnuara pada pelaporan data Kependudukan belurn marnpu rnenghirnpun data dengan baik. Banyak faktor yang rnenjadi penyebab rendahnya cakupan sistern pendaftaran yang berrnuara pada pelaporan antara lain rnenyangkut:

a. Kesiapan SDM petugas pencatat baik segi kualitas SDM maupyn kuantitas SDM. b. Sarana dan prasarana pelaporan yang dimanfaatkan oleh SDM belum menggunakan perangkat yang modern (komputer, internet dan lain-lain). c. Data yang disampaikan belum diolah dengan baik. Umumnya baru bersifat pelaporan serta kejadian dan dilaporkan dalam rekapitulasi, belum dianalisis dengan baik. d. Data yang dikumpulkan oleh berbagai instansi, belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. 3. Belurn terbentuknya institusi penyelenggara yang bertugas rnengkoordinasikan penyajian datalinforrnasi Kependudukan. institusi yang bertanggung jawab mengkoordinasikan hasil pengumpulan dan pengolahan data belum terbentuk. Seperti diuraikan diatas bahwa banyak instansi yang mengelola data Kependudukan, pengolahan masih parsial belum diolah dan disajikan dengan baik. lnstitusi yang dibutuhkan adalah institusi yang dapat mengakses data dengan kunci data Nomor lnduk Kependudukan (NIK) dan Nomor Keluarga, baik untuk koordinasi data ditingkat KabupatenlKotamadya, ditingkat Propinsi maupun dikembangkan ke tingkat Pusat.

Tampaknya pada masa jangka panjang perlu diambil langkah-langkah membangun jaringan lnformasi Kependudukan yang memungkinkan untuk Inter Koneksi diberbagai tingkatan. Organisasi ditingkat Pusat diharapkan dapat menentukan kebijakan Nasional, standar, ditingkat Propinsi sebagai pengolah kebijakan pelaksanaan dan tingkat Kotamadya sebagai kebijakan operasional sarnpai pelaksana ditingkat Kelurshan. 4. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM pengelola pelayanan Kependudukan. Disamping kebutuhan akan data kependudukan, maka disadari bahwa data tersebut secara umum terkumpul dari hasil pelayanan kependudukan. Untuk ha1 tersebut, maka peranan kualitas dan kuantitas pelayanan kependudukan hams rnendapat perhatian. Pelayanan public yang diharapkan adalah pelayanan prima, dimana pelayanan yang diberikan dapat cepat, tepat dan akurat serta penduduk puas atas pelayanan yang diberikan. lndikator keberhasilan pelayanan adalah kepuasan pelanggan. Untuk ha1 tersebut, rnaka manajemen pelayanan kependudukan harus disempurnakan, yang terkait dengan SDM yang memberikan pelayanan, sarana dan prasarana pelayanan, dan prosedur maupun sistem pelayanan. Pemberdayaan SDM petugas Kependudukan merupakan prioritas utama penanganan disamping sumber-sumber lainnya. Faktor kunci

keberhasilan kegiatan pendaftaran Kependudukan terletak pada performance petugas Kependudukan yang memberikan pelayanan di lini terdepan. 5. Masih terbatasnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti pentingnya pendaftaran penduduk, sebagai sarana penyajian datalinformasi kependudukan. Data Kependudukan yang tepat, akurat yang rnenjadi darnbaan, sebetulnya dirasakan mulai tingkat Pemerintahan terendah sarnpai tertinggi. Untuk menghimpun data tersebut berasal dari pelayanan Kependudukan. Pelayanan masih dilaksanakan secara pasif dan mengharapkan kesadaran rnasyarakat untuk mendaftar, rnelapor setiap kejadian vital maupun pelayanan lainnya. Dengan demikian untuk dapat menyajikan data diperlukan partisipasi kesadaran dan pengetahuan warga tentang peraturan Kependudukan. Untuk ha1 tersebut, sosialisasi, penyuluhan secara luas sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan data dan informasi kependudukan yang tepat dan akurat. C. Batasan Masalah Mengingat sangat luasnya permasalahan pendaftaran penduduk, maka ruang lingkup penulisan tesis ini membatasi pada pemberdayaan Sub Seksi Kependudukan Kelurahan. Hal ini sangat strategis, karena

Sub Seksi Kependudukan Kelurahan sebagai petugas garis terdepan dalarn rnernberikan pelayanan Kependudukan. agar: 1. Memiliki performance yang tinggi sehingga rnarnpu mernberikan pelayanan yang baik kepada rnasyarakat. 2. Darnpak dari peningkatan pelayanan tersebut rnenghasilkan data Kependudukan, untuk'diolah rnenjadi informasi kependudukan. Secara urnurn pernberdayaan para Sub Seksi Kependudukan Kelurahan akan rnernpengaruhi kine rja organisasi Dinas Kependudukan Propinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, rnaka ruang lingkup difokuskan pada pernberdayaan Sub Seksi Kependudukan Kelurahan dan penelitian akan dilakukan di Dinas Kependudukan Propinsi DKI Jakarta yang rnerniliki aparat pelaksana dari tingkat Propinsi, Kotamadya, Kecarnatan sarnpai pada tingkat Kelurahan yaitu Sub Seksi Kependudukan Kelurahan. D. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang dan berdasarkan identifikasi rnasalah yang sangat luas dirnana penelitian ini ingin dibatasi ruang lingkup dan rnasalahnya, rnaka rurnusan rnasalah yang dihadapi dan yang akan diteliti adalah: I. Bagaimana kondisi lingkungan internal Sub Seksi Kependudukan Kelurahan dalarn pelaksanaan pelayanan Kependudukan.

2. Faktor-faktor strategis apa yang rnernpengaruhi kualitas SDM dilingkungan Dinas Kependudukan, utarnanya ditingkat Kelurahan. 3. Bagaimana strategi pemberdayaan'~~~ yang diternpuh untuk dapat meningkatkan kualitas SDM Sub Seksi Kependudukan ditingkat. Kelurahan. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari pernbatasan rnasalah dan perurnusan rnasalah. Utarnanya rnencari solusi dari perurnusan rnasalah yang akan diselesaikan. Untuk ha1 tersebut, rnaka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengkaji keadaan lingkungan Internal Sub Seksi Kependudukan Kelurahan dalarn pelaksanaan pelayanan Kependudukan. 2. Untuk rnengetahui faktor-faktor strategi yang menonjol, yang dapat mernpengaruhi peningkatan kualitas SDM. 3. Merumuskan strategi pernberdayaan SDM, agar dapat meningkatkan F. Manfaat kualitas dalarn rangka peningkatan pelayanan kepada rnasyarakat. adalah: Berbagai rnanfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tesis ini 1. Bagi organisasi Dinas Kependudukan, dapat diketahui dengan jelas kondisi lingkungan internal Sub Seksi Kependudukan Kelurahan, yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai sarana evaluasi dan

perencanaan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penempatan SDM untuk pelaksanaan peliya'nan kependudukan dan penyajian datalinformasi kependudukan. Utarnanya evaluasi terhadap strategi dan persyaratan penempatan Sub Seksi Kependudukan Kelurahan. 2. Bagi rnasyarakat, sangat bermanfaat bagi pelaksanaan pelayanan apabila ada peningkatan performance dan meningkatkan kepuasan masyarakat, ditandai dengan tingkat penurunan pengaduan kasuskasus pelayanan Kependudukan. 3. Bagi penulis, rnerupakan peluang untuk mengaplikasikan konsepkonsep dan pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran di MMA IPB Bogor dalam praktek sesungguhnya. Sangat berbahagia sekali apabila rumusan ini dapat diterapkanl diaplikasikan oleh pimpinan Dinas Kependudukan dan ternyata mernbuahkan hasil yang maksirnal, tetwujud SDM yang terampil, dan mampu memberikan pelayanan Kependudukan. Sebagai rangkuman pendekatan pemikiran pada Bab I adalah: 1. Dalam latar belakang diuraikan tentang pentingnya data Kependudukan dalam skala Nasional dan regional, yang sumbernya berasal dari pendaftaran penduduk yang dilaksanakan oleh petugas Kependudukan di Kelurahan.

Propinsi DKI Jakarta mengarahkan pada jasa pelayanan dan perbaikan manajement pelayanan. 3. Ada 5 (lima) permasalahan yang diangkat dan salah satunya nomor 4 (empat) adalah terbatasnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelayanan Kependudukan. 4. Permasalahannya dibatasi pada pemberdayaan Sub Seksi Kependudukan Kelurahan yang merupakan petugas pelayanan Kependudukan. 5. Adapun halhal yang dirumuskan dan tujuan penelitian terkait dengan Sub Seksi Kependudukan Kelurahan, yang perlu dikaji keadaan Lingkungan Internal, diketahui faktor yang mempengaruhi dan merumuskan strategi pemberdayaannya. *:- Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang akan mengangkat anda dalam kehidupan. (Anonymous) *:* Kepuasan terletak dalam upaya, bukan dalam pencapaian. Upaya penuh merupakan kemenangan penuh. (Mahatma Gandhi)