Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia pada tahun 1980-an karena perusahaan WIKA

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KARYAWAN, DISIPLIN KERJA, DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DIAMOND COLD STORAGE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki oleh. efektifitas dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil kerja yang efektif. Tentu, bidang-bidang lain akan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencapai keuntungan dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

2015 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASI PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN SHAFIRA CORPORATION BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

Bab 2 Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki persaingan yang cukup ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

BAHAN PERTEMUAN DAN KUIZ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) STRATEGIK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era pembangunan yang semakin modern saat ini, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

Tanah. Faktorfaktor. Produksi. Kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006:10) kaitannya dengan pentingnya SDM dalam suatu organisasi bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini semua dituntut untuk saling berkompetisi, dan semua dituntut untuk memaksimalkan semua lini yang ada pada setiap perusahaan agar dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor yang sudah ada. Demikian juga terhadap munculnya pendatang baru yang nantinya akan mengancam keberadaan perusahaan. Tidak hanya itu, mereka juga harus unggul dan bersiap diri dari segala macam ancaman produk pengganti atau yang sering didengar sebagai barang substitusi. Agar dapat terus mengalami keberlanjutan dan memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan akan selalu membenahi setiap kekurangan dan kelemahan yang ada pada dirinya, dan juga akan meningkatkan apa-apa yang menjadi keunggulannya. Setiap perusahaan, di bidang manapun mereka menjalankan bisnisnya, apakah itu manufaktur atau di bidang jasa, tentunya menginginkan keuntungan yang maksimal. Dikarenakan kesadaran dalam memaksimalkan dan menjaga kualitas dari setiap mekanisme di setiap lini perusahaan, maka perlu adanya manajemen yang baik dalam suatu perusahaan, salah satu bagian penting yang harus dikelola yakni sumber daya manusia (SDM) yang perusahaan miliki. Hal ini dikarenakan tuntutan terus-menerus agar SDM menjadi pribadi-pribadi yang mau bekerja keras dan belajar serta semangat sehingga mengeluarkan potensi-potesnsi yang dimiliki dan dapat berkembang secara maksimal, karena sumber daya manusia itu sendiri memiliki peran penting bagi eksistensi suatu perusahaan. Maka dari itu keterampilan serta kompetensi yang dimilki sumber daya manusia pada setiap perusahaan akan menentukan hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, SDM yang dibutuhkan pada saat ini adalah SDM yang dapat menguasai teknologi dengan baik, responsif dan memiliki kualitas kerja yang tinggi dan nilai yang baik. Hal tersebut dibutuhkan agar perusahaan dapat berkompetisi dan berkelanjutan pada masa ini, dan perusahaan tidak hanya 1

2 memfokuskan pada kebutuhan akan teknologi yang moderen, karena sekalipun terpenuhinya teknologi dan informasi, serta perusahaan memiliki modal tinggi dan memadainya bahan, hal itu tidaklah cukup, dikarenakan harus ada penunjang sumber daya manusia yang memiliki keandalan dan kualitas yang tinggi agar kinerja perusahaan yang dihasilkan akan maksimal. Ndraha (1999) menyatakan bahwa SDM yang memiliki kualitas yang tinggi yang dimaksudkan disini yakni sumberdaya manusia yang mampu menciptakan nilai komparatif dan juga nilai kompetitif-generatif-inovati dengan menggunakan intelligence, creativity dan imagination. Merujuk dari betapa pentingnya SDM, maka terciptalah manajemen sumber daya manusia atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSDM, yang menurut Dessler (1997) dalam Sutrisno (2009: 5-6), manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen. Di lain pihak Schuler, et al. (1992) dalam Sutrisno (2009: 6), mengartikan manajemen sumberdaya manusia sebagai pengakuan pentingnya tenaga kerja dalam memberi kontribusi bagi tujuan organisasi dan memastikan sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif. Tidak ubahnya perusahaan lain yang ada di dunia, terkhususkan di Indonesia ini yakni PT. Diamond Cold Storage, perusahaan ini merupakan perusahaan nasional di bidang industri makanan dan minuman yang memiliki ijin usaha tetap dari Departemen Perindustrian No. 313/DJAI/IUT-1/PMDN/VIII/89 pada tanggal 12 Agustus 1989, di mana di akhir tahun 1989 perusahaan ini memulai kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini PT. Diamond Cold Storage juga memiliki perhatian terhadap sumber daya yang mereka punya, terutama sumberdaya manusia mereka, di mana pengelolaannya di serahkan pada bagian HRD (human resource development). HRD ini juga nantinya akan memiliki tanggung jawab terhadap kinerja karyawan di perusahaannya. HRD jugalah yang nantinya menangani banyak faktor dalam permasalahan yang ada pada sumber daya manusia di perusahaan, seperti memberikan desain pekerjaan yang sesuai, memotivasi karyawan, juga memberdayakan karyawan dengan benar, dan pada akhirnya mereka yang akan menentukan apakah seorang karyawan pantas untuk

3 bekerja dan berkontribusi untuk perusahaan tersebut atau tidak. Hal ini ditunjukkan demi keberlangsungan perusahaan tersebut serta bentuk dari cara perusahaan memperkuat kekuatan internal mereka dalam menghadapi kompetisi, karena sekalipun PT. Diamond Cold Storage merupakan pemain besar di bidangnya namun mereka juga memiliki ancaman dari pesaing, Seperti data yang dilansirkan oleh Indonesian Commercial Newsletter (ICN), diperkirakan terdapat sekitar 40 perusahaan cold storage yang tersebar di Jakarta dan wilayah sekitarnya meliputi Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 2011, dan di antaranya, terdapat pesaing seperti PT. YCH, PT. Wira Logistik, PT. Bosco, PT. Wirontono Cold Storage & Industry, PT. Pluit Cold Storage, dan sebagainya. Pada kenyataan di lapangan, peran dari HRD itu sendiri tidak semudah yang di bayangkan, dikarenakan setiap lini dari sistem sumber daya manusia erat kaitannya satu dengan yang lain. Ketika salah satu fungsinya tidak terlaksana dengan baik, atau fungsi-fungsi tersebut tidak berinteraksi dengan baik, maka akan berdampak kepada fungsi-fungsi lainnya yang nantinya akan mengakibatkan timbulnya sebuah permasalahan dalam tujuan dari manajemen sumber daya manusia, dan dengan begitu pula, maka secara langsung atau tidak langsung, permasalahan tersebut akan berdampak juga pada perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sumber daya manusia juga erat kaitannya dengan faktorfaktor penting lainnya yang menunjang perusahaan. Adapun permasalahan yang masih terjadi yakni pada kinerja karyawan, begitupula dengan PT. Diamond Cold Storage, perusahaan ini sebenarnya secara keseluruhan bisa dikatakan sudah baik termaksud dari kinerja keseluruhan, namun masih saja ditemukan pihak-pihak dari pekerja yang kinerjanya masih buruk, seperti kehadiran, sikap dan kerajinan beberapa oknum tersebut. Jika hal ini tidak ditanggulangi dengan serius, ditakutkan kinerja buruk oknum karyawan tersebut akan dicontoh oleh rekan-rekannya dan akan dapat mengurangi tingkat produktivitas. Berikut ini terdapat tabel yang menggambarkan tingkat realisasi dari target produksi yang diinginkan oleh perusahaan PT. Diamond Cold Storage dalam kurun waktu dua tahun terakhir terhitung pada tahun 2013 dan 2014 dengan menggunakan persentasi. Tabel 1.1 dapat dilihat seperti berikut ini:

4 Tabel 1.1 Tingkat Realisasi Produksi PT Diamond Cold Storage pada Bulan/2013 Target (%) tahun 2013-2014 Pencapaian (%) Bulan/ 2014 Target (%) Pencapaian (%) Januari 100% 99,74% Januari 100% 98,84% Februari 100% 98,94% Februari 100% 98,96% Maret 100% 99,58% Maret 100% 98,69% April 100% 103,67% April 100% 98,44% Mei 100% 99,49% Mei 100% 98,53% Juni 100% 99,50% Juni 100% 98,49% Juli 100% 99,25% Juli 100% 98,66% Agustus 100% 99,20% Agustus 100% 98,76% September 100% 99,19% September 100% 98,63% Oktober 100% 99,05% Oktober 100% 98,79% November 100% 99,43% November 100% 98,70% Desember 100% 98,94% Desember 100% 98,80% Sumber: PT Diamond Cold Storage Dari tabel 1.1 tersebut tergambarkan bahwa tingkat pencapaian dari tahun 2013 sampai tahun 2014 menurun. Dari tabel 1.1 terlihat pencapaian di setiap bulannya dari dua tahun tersebut tidak ada yang memenuhi target selain pada bulan April tahun 2013 yang pencapaiannya melebihi target yang ditentukan, namun selebihnya jika dilihat perbulan dalam kurun waktu satu tahun, maka tingkat pencapaiannya fluktuatif. Adapun peneliti melakukan wawancara kepada manajer PT. Diamond Cold Storage mengenai permasalahan pada kinerja karyawan yang akhirnya menyangkut motivasi dan disiplin kerja. Dalam hal ini banyak dari karyawan yang motivasinya dalam bekerja masih rendah, terbukti dengan adanya beberapa contoh kasus dimana pimpinan menginginkan karyawan mengerjakan suatu tugas, namun tugas tersebut tidak kunjung selesai karena sikap menunda pekerjaan dan sampai akhirnya pemimpin ikut membimbing dan mengarahkan agar tugas itu dapat secepatnya diselesaikan. Padahal motivasi berperan sebagai pendorong kemauan dan keinginan untuk bekerja menurut ukuran-ukuran dan batasan batasan yang diinginkan. Dengan adanya motivasi yang tinggi akan tercipta kinerja karyawan yang tinggi pula. (Saputra et al., 2012: 3).

5 Mengenai disiplin kerja, dalam hal ini masih saja terdapat karyawan yang memiliki tingkat kesadaran dan kesediaan yang rendah dalam mentaati semua peraturan perusahaan yang berlaku, seperti ditemukannya beberapa karyawan yang terbiasa datang dengan terlambat, masih ditemukannya penitipan absen, dan tindakan yang tidak sopan, juga tindakan melawan atasan. Adapun dibawah ini tabel yang menerangkan banyaknya karyawan engineering yang terlambat masuk kerja pada tahun 2013 dan 2014. Tabel 1.2 Jumlah Keterlambatan Karyawan Engineering 2013/2014 2013 Jumlah Keterlambatan 2014 Jumlah Keterlambatan Januari 159 Januari 25 Februari 63 Februari 127 Maret 77 Maret 138 April 99 April 86 Mei 74 Mei 130 Juni 112 Juni 146 Juli 139 Juli 145 Agustus 87 Agustus 136 September 107 September 37 Oktober 63 Oktober 40 November 54 November 76 Desember 63 Desember 96 TOTAL 816 TOTAL 1182 Sumber: PT Diamond Cold Storage Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keterlambatan yang terjadi bukan dikarenakan bulan tertentu, karena keterlambatan hampir merata, dan pada tahun 2014, jumlah keterlambatan naik 366 orang, dengan kata lain, kenaikan jumlah keterlambatan karyawan sebesar 44,85% dalam kurun waktu 2013-2014. Hal tersebut sangat disayangkan, karena sebenarnya disiplin kerja adalah hal yang penting.

6 Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, dengan adanya disiplin kerja, maka akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran tugas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal (Sutrisno, 2009: 88). Untuk itu perusahaan perlu mengawasi setiap tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh karyawan saat bekerja. (Prabasari dan Netra, 2013: 471) Adapun ketika peneliti melakukan wawancara pada staf dan juga beberapa karyawan engineering, sebagian besar dari mereka mengeluhkan besaran gaji yang diterima dan reward yang dirasa tidak sepadan dengan kontribusi yang telah mereka lakukan, serta minimnya aspirasi mereka yang didengar yang akhirnya keterlibatan karyawan dalam penentuan kebijakan perusahaan dirasa minim, dan ada dari mereka yang merasa sulit dalam pencapaian karir yang tinggi. Hal tersebut akhirnya menciptakan pandangan yang wajar jika masih ada diantara para pekerja yang melakukan tindakan indisipliner dan menjadikan hal wajar jika motivasi mereka tidak maksimal. Adapun sebagian dari mereka yang memiliki kinerja baik mengakui bahwa hal tersebut lebih dikarenakan mereka merasa memiliki tanggung jawab pada pekerjaan yang mereka miliki. Perihal mengenai pemberdayaan karyawan, peneliti melihat peluang dalam pembenahan dan memaksimalkan pemberdayaan karyawan, dikarenakan hal ini masih dirasakan kurang. Hal tersebut dikarenakan, anggota yang berdaya memiliki ciri-ciri antara lain adalah bertanggung jawab, mampu dan bersedia menerima konsekuensi dari tindakannya, dan memiliki komitmen yang tinggi. (Widodo, 2015: 215). Dimensi dalam pengukuran pemberdayaan karyawan antara lain kemampuan, kepercayaan, wewenang dan tanggung jawab. (Suryadewi et al,. 2014). Sedangkan seperti yang telah diulas sebelumnya, bahwa karyawan itu sendiri masih terdapat masalah mengenai motivasinya dan disiplin kerja mereka. Hal ini membuat pihak perusahaan yang dalam hal ini manajer masih ragu dalam mengoptimalkan penerapan pemberdayaan karyawan. Dari pembahasan di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul. Analisis Pengaruh Motivasi Karyawan, Disiplin Kerja dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Diamong Cold Storage.

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan topik dan judul yang ingin penulis angkat mengenai motivasi karyawan, disiplin kerja, pemberdayaan karyawan dan kinerja karyawan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, diantaranya: 1. Bagaimana pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT. Diamond Cold Storage? 2. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Diamond Cold Storage? 3. Bagaimana pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Diamond Cold Storage? 4. Bagaimana pengaruh motivasi karyawan, disiplin kerja dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT. Diamond Cold Storage? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Diamond Cold Storage. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Diamond Cold Storage. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Diamond Cold Storage. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi karyawan, disiplin kerja dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT. Diamond Cold Storage.

8 1.4 Ruang Lingkup Dalam batasan ruang lingkup ini, penulis menganalisa mengenai kinerja dan beberapa variabel lainnya yang terhubung, dengan demikian penulis membagi faktor dengan memfokuskan beberapa hal diantaranya: 1. Analisa faktor motivasi karyawan, disiplin kerja dan pemberdayaan karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Data yang diambil bersifat primer dan sekunder, dimana data primer diambil langsung dari perusahaan, dan data sekunder diambil dari sumber-sumber yang terpercaya lainnya. 3. Cakupan dalam penelitian ini difokuskan pada pekerja dibagian engineering pada PT. Diamond Cold Storage yang berada di Jakarta Utara. 1.5 Manfaat Penelitian Terdapat manfaat dari tiga sudut pandang dalam penelitian ini, yakni untuk perusahaan, penulis, dan pembaca, manfaat tersebut diantaranya: 1. Perusahaan Sebagai masukan informasi bagi perusahaan mengenai pengaruh motivasi karyawan, disiplin kerja dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan engineering di perusahaan. Sebagai masukan informasi bagi perusahaan mengenai motivasi, disiplin kerja dan pemberdayaan karyawan, juga kinerja yang ada di perusahaan. Sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan mengenai motivasi karyawan, disiplin kerja, pemberdayaan karyawan, dan kinerja agar kedepannya dapat membantu dalam perbaikan pada setiap kekurangannya.. 2. Penulis Untuk menambah pengetahuan mengenai teori-teori yang berhubungan antara setiap variabel yang diteliti. Untuk menambah wawasan penulis agar nantinya dapat diaplikasikan pada dunia bisnis, yang nantinya dapat mencari jawaban atas solusi yang mungkin dapat dihadapi.

9 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia. Sebagai pemenuhan persyaratan untuk nantinya melakukan tugas akhir skripsi. 3. Pembaca Sebagai acuan pembaca dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai motivasi karyawan, disiplin kerja, pemberdayaan karyawan, dan kinerja karyawan. Sebagai informasi tambahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca 1.6 State of Art 1. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Aprilia Murty dan Gunasti Hudiwinarsih. Dengan judul Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akutansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam menilai tinggi rendahnya kinerja karyawan bagian akuntansi, dapat dilihat dari seberapa besar motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pekerjaannya cenderung untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan maksimal. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Setyaningdyah, Umar Nimran, Kertahadi dan Armanu Thoyib. Dengan judul The Effects of Human Resource Competence, Organisational Commitment and Transactional Leadership on Work Discipline, Job Satisfaction and Employee s Performance. Hasil dari penelitian ini adalah disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan terjadi ketika ketaatan dan kesadaran diri karyawan yang dilembagakan, memungkinkan orang-orang menjadi lebih sadar akan kebutuhan untuk menghindari tindakan hukuman yang pada gilirannya memungkinkan organisasi untuk menjalankan secara efektif. Hal ini sejalan

10 dengan Konsep yang menunjukkan bahwa disiplin kerja memfokuskan peningkatan kinerja dan kepatuhan terhadap peraturan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Javad Hassanpour, Shahram Gilaninia dan Hossein Ganjinia. Dengan judul Evaluation the Relationship between Empowerment and Performance of Employee by Using Veton and Cameron Model (Case Study: Guilan Tax Affairs Administration). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa departemen yang diteliti memiliki pemberdayaan yang tinggi, dan mereka memiliki kemampuan untuk melakukan tanggung jawab yang diberikan, keberanian untuk menerima hasil kerja. Pemberdayaan yang dilakukan ini menyebabkan kinerja yang baik dan tepat di dalam staff.