A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai pada bulan September sampai dengan Desember 2015. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penelitian ini dilakukan di wilayah kebun jeruk, Jakarta Barat. B. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, menurut Sugiyono (2012:37) yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan utama dari riset kausal ini adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga dapat diketahui mana yang menjadi variabel yang dipengaruhi. antara desain, harga dan kualitas produk (variable independent) terhadap keputusan pembelian (variable dependent) C. Definisi dan Operasional Variabel Definisi Operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara member arti, atau menspesifikasikan kejelasan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut (Sugiyono, 2004). Mengacu pada pengertian tersebut, maka dalam penelitian itu terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu : 34
35 1. Variabel X 1 sebagai variabel bebas (variabel independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah Desain Produk. 2. Variabel X 2 sebagai variabel bebas (variabel independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah Harga 3. Variabel X 3 sebagai variabel bebas (variabel independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah kualitas produk 4. Variabel Y adalah variabel terikat (variabel dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent, dimana variabel ini adalah keputusan pembelian Dalam hal ini terdapat dua hubungan antara dua variabel, misalnya antara vairabel Y dan X, maka jika variabel Y disebabkan oleh variabel X, maka variabel Y dinamakan variabel dependent, dan variabel X dinamakan variabel bebas. Variabel bebas adalah antecedent dan variabel dependen adalah konsekuensi.. Berdasarkan variabel penelitian di atas maka operasional variabel dapat digambarkan dalam tabel :
36 Tabel 3.1 Operasional Desain Produk Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Ciri-ciri 1. Kesesuaian dengan tipe sport Kinerja 1. Memiliki kemampuan yang dimiliki motor sport pada umumnya 2. Kecepatan yang dimiliki Desain Produk (X 1 ) Menurut Kotler (2005) definisi desain adalah Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan Mutu Kesesuaian Tahan Lama (Durability) Tahan Uji (Reliabilitas) 1. Mutu yang ada pada motor tersebut sangat baik 2. Memiliki performa yang dapat bersaing dengan kompetitor 1. Kualitas mesin yang sangat tahan lama 1. Mampu menempuh perjalanan jauh Kemudahan Perbaikan (Repairability) 1. Perawatan yang sangat mudah 2. Memiliki suku cadang yang mudah didapat Model (style) 1. Memili model untuk semua kalangan
37 Tabel 3.2 Operasional Variable Harga Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Keterjangkauan harga 1. Harga yang cukup terjangkau untuk kelas motor sport Harga (X 2 ) Kotler dan Amstrong, (2008:345), harga adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Kesesuaian harga dengan kualitas produk Daya saing harga 1. Harganya sesuai dengan kualitas mesin yang diberikan 1. Harga yang dimiliki cukup bersaing dengan competitor sejenis Kesesuaian harga dengan manfaat 1. Harga yang diberikan sesuai dengan manfaat yang diperoleh Tabel 3.3 Operasional Variabel Kualitas Produk Variabel Konsep Variabel Dimensi Indicator Skala Performance (kinerja) 1. Kawasaki kinerjanya dapat dicocokkan dengan penggunaan Kualitas Produk (X3) Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,2006:51) Durability (daya tahan), Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), Features (fitur) 1. saya membeli produk yang bekerja di selama siklus hidup yang ditentukan mereka 1. membeli sepeda motor sesuai dengan kesesuaian yang saya cari 1. fitur yang diberikan Kawasaki telah mengikuti modernisasi motor masa kini Reliabilty (reliabilitas) 1. Kawasaki merupakan produk yang dapat bekerja tanpa kehilangan dalam kondisi buruk
38 Aesthetics (estetika), Perceived Quality (kesan kualitas) 1. Kawasaki mempunyai produk dengan penampilan yang baik 2. Saya akan membeli produk yang memberi saya perasaan yang baik 1. Saya akan membeli produk karena merek mereka Tabel 3.4 Operasional Variabel Proses Keputusan Pembelian Variable Konsep variable Dimensi Indikator Skala Pengenalan Masalah - Tingkat atau hasrat konsumen untuk membeli sepeda motor Proses Keputusan Pembelian ( Y ) keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler,2009:240). Pencarian Informasi - Tingkat mencari informasi mengenai produk Evaluasi Alternatif - Tingkat ketertarikan konsumen akan produk - Tingkat keunggulan yang dimiliki produk Keputusan Membeli - Tingkat kemudahan konsumen dalam memperoleh produk Perilaku Pasca Membeli - Tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari produk yang ditawarkan
39 D. Pengukuran Variabel Skala dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2012: 91) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Tabel 3.5 Skala Likert 1 Sangat setuju Diberi skor 5 2 Setuju Diberi skor 4 3 Ragu-ragu Diberi skor 3 4 Tidak setuju Diberi skor 2 5 Sangat tidak setuju Diberi skor 1 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 80), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah pengguna motor sport Kawasaki di wilayah kebun jeruk.
40 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan convenien sampling / non probabily sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Dalam penelitian ini kriteria utamanya ialah orang tersebut merupakan pengguna sepeda motor sport Kawasaki di wilayah kebun jeruk. Karena populasi yang mana dalam penelitian ini sangat banyak, maka diambil beberapa sampel untuk mewakili populasi tersebut. Oleh sebab itu penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yang dirumuskan oleh Widiyanto (2008) : Z n = 4(moe) Keterangan: n : Jumlah Sampel Z : Tingkat Keyakinan yang dalam penentuan sampel 95% = 1,96 moe : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan. Dengan tingkat
41 keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dan moe sebesar 10% maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut: n = 1,96 4(0,1) n = 3,8416 0.04 n = 96,04 n = 96,04 atau 96; dan dibulatkan menjadi 100 Berdasarkan hasil perhitungan daiatas, maka jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 96,04 responden dan dibulatkan menjadi 100 responden. Karena dasar itulah peneliti menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100. F. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada responden atau pengguna sepeda motor sport Kawasaki di wilayah kebon jeruk yaitu pengaruh desain produk, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.. Pengukuran variabel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner secara personal (Personality Questionnaires). Data dikumpulkan dengan menggunakan
42 angket tertutup. Interval pernyataan dalam penelitian ini adalah 1 5 dengan pernyataan jangkarnya Sangat Tidak Setuju (STS) hingga sangat setuju (SS). 2. Convenience Sampling Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling atau tidak sengaja atau juga captive sample (man on the street). G. Metode Analisis Metode Analisi Data adalah informasi tentang sesuatu data yang dikumpulkan berapapun banyaknya, bukanlah merupakan tujuan dari penelitian, akan tetapi data merupakan sarana untuk memudahkan penafsiran dan memahami maknanya 1. Statistik Deskriptif Sugiyono (2012:147) menyebutkan bahwa teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini analisis data akan menggunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:148)
43 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji Validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:121) menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode pengujian validitas isi dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Menurut Sugiyono (2012:88) Butir yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Dalam hal analisis item ini oleh Sugiyono (2012:133) menyatakan bahwa: Teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula..
44 Dari pernyataan di atas dapat dikemukakan jika r-hitung lebih besar dari r tabel maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid sehingga data tersebut dapat melaksanakan uji selanjutnya. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menyatakan bahwa apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono (2012:122) reliabilitas adalah derajat konsistensi/keajengan data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan pengertian di atas maka reliabilitas dapat dikemukakan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaanperbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten. Untuk mengetahui suatu instrument dinyatakan reliabilitas, menurut Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa: suatu instrument dinyatakan reliable, bila koefisien reliabilitas minimal 0,60. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suati instrumen dinyatakan reliable jika nilai alpha 0,60. Sedangkan suatu instrument dinyatakan tidak reliable jika nilai alpha 0,60.
45 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji ini meliputi: a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Imam Ghozali, 2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (multiko). Imam Ghozali (2011:106) mengukur multikolonieritas dapat dilihat dari nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Varian Inflation Faktor). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak
46 adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0.1 atau sama dengan nilai VIF < 10. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian multikolonieritas adalah: A. H 0 : VIF > 10, terdapat multikolonieritas B. H 1 : VIF < 10, tidak terdapat multikolonieritas c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011:139). Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi. Dasar pengambilan keputusan adalah: 1) Jika titk-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika titk-titik ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara desain produk (X 1 ), harga (X 2 ) dan kualitas produk (X 3 ) terhadap keputusan pembelian (Y). Pengolahan data
47 dilakukan dengan menggunakan komputerisasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0. Kemudian hasil data yang telah dikonversi tersebut selanjutnya diolah menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan yaitu: Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+ e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b1,b2,b3 = Koefisien regresi X1 = Desain Produk X2 = harga X3 = kualitas produk E = Error 5. Uji Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent (Ghozali, 2005: 84). Bentuk pengujiannya adalah : H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara desain produk, harga, dan kualitas terhadap keputusan pembelian
48 H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara desain produk, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Pengujian hipotesis denngan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (Anova). Adapun prosedurnya sebagai berikut : a. Menentukan H 0 dan Ha (Hipotesis nihil dan Hipotesis alternatif). b. Menentukan lefel of significans (Misal a=5%) c. Kriteria Uji F, dengan melihat hasil print out computer, jika hasil sig value < 5% berarti signifikans. Maka Jika p value > 0,05 maka H 0 diterima, Jika p value < 0,05 maka H 0 ditolak b. Signifikansi Parameter Individual (uji statistic t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variablel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2 dan X3, terhadap Y secara individual maka digunakan Uji t. Adapun kriteria pengujian Uji t adalah sebagai berikut: a. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
49 b. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung. Jika t hitung > t tabel, itu berarti Ha diterima. Untuk menentukan t tabel dapat digunakan rumus: Df = n - k Keterangan: Df : derejat kebebasan n : jumlah sampel k : variabel independen dan dipenden c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas.kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah : a. Jika Kd mendekati nol (0), maka pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent lemah. b. Jika kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent kuat.