GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DONGENG SEBAGAI STIMULUS PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH. Di TK Muslimat 1 Ponorogo

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

Gambaran status kesehatan jiwa pada anak usia prasekolah di Semarang. Manuscript. Oleh : Wyllydan. Nim : G2A012018

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo ANAN A

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

Studi Deskriptif Perkembangan Personal Sosial Anak usia 3-4 tahun di wilayah Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN


PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PEMBELAJARAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) Di Desa Pragak Kecamatan Parang Kabupaten Magetan

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 2-5 TAHUN) Rina Nur Hidayati, Umu Maslahah ABSTRACT

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

GAMBARAN MEKANISME KOPING ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI UNGARAN KABUPATEN SEMARANG. Moh. Arjunawadi*)

Evi Nur Faidah* Supratman**

POLA ASUH KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT(YPAC) MEDAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI REMAJA DI BANJAR PENGENDERAN KEDONGANAN-KUTA Itayanti *, Pandeirot **

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERNIKAHAN DINI. Di Desa Baosan Kidul dan Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN REMAJA. Di SMAN 1 Pulung Ponorogo

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO.

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA

HUBUNGAN FREKUENSI TIDUR SIANG DENGAN KEMAMPUAN DAYA INGAT BALITA USIA 3-5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGGUNAAN GADGET

GAMBARAN HARGA DIRI ORANG TUA YANG MEMPUNYAI ANAK RETARDASI MENTAL

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKS REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KENITEN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO

Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015 KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH

GAMBARAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA LANSIA YANG BERAGAMA ISLAM DI DESA SRATUREJO KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR RESIKO AKTIVITAS FISIK PADA PREHIPERTENSI REMAJA PUTRI. Di MAN 2 PONOROGO

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

PERSONAL SOSIAL ANAK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP PADA USIA 3-4 TAHUN DI BIRATENGAH SOKOBANAH SAMPANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Sukmanandya*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

Transkripsi:

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH Pandeirot M. Nancye Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Jln. Cimanuk No. 20 Surabaya ABSTRAK Perkembangan psikososial anak prasekolah adalah proses perkembangan kemampuan anak dalam berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai dengan pengetahuannya. Kemampuan ini dapat dicapai dengan maksimal bila didukung dengan peran orang tua dalam menstimulasi perkembangan psikososial anak, tetapi kenyataannya banyak orang tua yang tidak tahu bahwa, salah satu peran orang tua adalah menstimulasi perkembangan psikososial pada anak. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anak pada usia prasekolah di Aspol Bangkingan RW 05 Surabaya. Disain penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Populasinya adalah orang tua yang memiliki anak pada usia prasekolah, dan sampel yang digunakan sebanyak 22 responden, dengan pengambilan sampel menggunakan metode Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner mengenai peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anaknya. Data yang telah terkumpul kemudian dikelola dan dari hasil penelitian didapatkan responden yang berperan baik sejumlah 16 (73%), berperan cukup sejumlah 6 (23%) dan tidak ada yang kurang. Sehingga dapat disimpulkan peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anak pada usia prasekolah sebagian besar berperan baik. Hal ini dapat disebabkan karena tingkat pendidikan responden cukup tinggi dan sebagian besar responden adalah orang yang bekerja. Kata kunci : Peran orang tua, perkembangan prasekolah ABSTRACT Psychosocial development of preschool children is the development of children's ability to solve their own problems initiated in accordance with knowledge. This capability can be achieved by maksimak when supported by parents 'role in stimulating the psychosocial development of the child, but the reality is many parents do not know that, one of the parents' role is to stimulate the child's psychosocial development. The purpose of this study aims to describe the role of parent to stimulation psychosocial development in preschool-aged children in the dormitory police Bangkingan RW 05 Surabaya. The design of this research is descriptive method. Its population is parents who have children at preschool age, and samples used by 22 respondents, the sampling using purposive sampling method. Data collection is done by providing a questionnaire on the role of parent to child psychosocial development stimulation. Collected data is then managed and of the results, the number of respondents who plays well with the percentage 73% 16, plays quite a number 6 with a percentage of 23% and no less. It can be concluded parental role towards the development of psychosocial stimulation in preschool children mostly play well. It can be caused due to a high enough level of education of respondents and most respondents are people who work. Keywords: The role of parents, preschool development 1

PENDAHULUAN Perkembangan psikososial anak prasekolah adalah proses perkembangan kemampuan anak dalam berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai dengan pengetahuannya. Kemampuan ini diperoleh jika konsep diri anak positif karena anak mulai berkhayal dan berkreatif serta meniru peran peran disekelilingnya. Anak berinisiatif melakukan sesuatu dan memberi hasil anak merasa bersalah jika tindakannya berdampak negatif. Sikap lingkungan yang suka melarang dan menyalahkan, membuat anak kehilangan inisiatif. Pada saat dewasa, anak akan mudah mengalami rasa bersalah jika melakukan kesalahan dan tidak kreatif (Keliat, 2011). Dengan demikian yang dimaksud dengan kelainan psikososial adalah kelainan kelainan yang berhubungan dengan fungsi emosi, dan perhatian terhadap sekitarnya. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat berperan dalam mendukung perkembangan anak. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga, atau orang dewasa lain di sekitar anak. Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ataupun profesi seseorang yang bersifat konstan (Hidayat, 2004), salah satunya dukung anak untuk bermain berkelompok, beri kesempatan pada anak untuk bermain peran menggunakan alat alat yang sesuai (seperti memasak, sekolah, berperan sabagai orang tua), beri tugas yang sesuai dengan kemampuan anak, jadi role model bagi anak mengenai cara menerima keunikan orang lain, beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak, dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara mengatasi rasa tidak mampu yang dialami anak. Peran orang tua dalam melakukan stimulasi semenjak dini harus diberikan antara lain dengan memberikan perhatian kepada anak dan menyediakan alat permainan yang sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Stimulasi perkembangan ini meliputi stimulasi visual, stimulasi verbal, stimulasi auditif dan stimulasi taktil dan stimulasi psikososial. Tindakan stimulasi perkembangan psikososial misalnya memberi kesempatan anak melakukan kegiatan kelompok, memberi pujian sesuai dengan kemampuan anak. Dengan memberikan stimulasi yang berulang dan terus menerus pada setiap aspekkperkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak akan lebih mandiri dan percaya diri, serta yakin dalam mengerjakan sesuatu. Stimulasi penting untuk mendorong anak lebih berani mengambil resiko sesuai dengan umurnya dan menantang mereka untuk menjelajah dan melakukan eksperimen pada lingkungan sekitar. Tetapi kenyataannya banyak orang tua yang tidak tahu bahwa, salah satu peran orang tua adalah menstimulasi perkembangan psikososial pada anak, ketidaktahuan ini dimungkinkan karena factor kurangnya pengetahuan dan factor lingkungan sehingga orang tua tidak menjalankan perannya untuk menstimulasi perkembangan anaknya. Sebagian anak pemalu dan jarang bersosialisasi dengan temannya. Hasil survei yang telah dilakuka peneliti dari sejumlah 23 orang tua yang memiliki anak usia prasekolah 2 orang tua diantaranya tidak memberikan stimulasi perkembangan psikososial pada anaknya, contohnya seperti memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mencapai kemampuan tertentu yang dapat dipelajarinya (seperti naik sepeda, menulis, menggambar), jadi role model bagi anak mengenai cara menerima keunikan orang lain, tidak memberikan suasana disiplin dalam rumah pada waktu belajar, menonton TV, bermain, makan. 1 orang tua diantaranya memberikan stimulasi perkembangan psikososial pada anaknya, contohnya seperti mendukung anaknya untuk bermain berkelompok, memberikan kesempatan pada anaknya untuk bermain peran menggunakan alat alat yang sesuai (memasak, sekolah, berperan sebagai orang tua), member tugas yang sesuai dengan kemampuan anaknya, menggunakan bahasa yang positif dalam melarang anaknya. Berbagai faktor yang mempengaruhi psikososial anak prasekolah yaitu lingkungan sosial, baik orang tua, sanak keluarga, dan teman sebaya. Apa bila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif maka anak akan mencapai perkembangan psikososial yang optimal. Namun apabila dalam hal ini orang tua tidak memfasilitasi dan tidak memberi peluang 2

terhadap perkembangan psikososial anak secara positif maka anak gagal memahami dirinya dan peran perannya, misalnya anak menjadi tidak percaya diri (malu untuk tampil), pesimis (tidak memiliki minat dan keinginan), takut salah dalam melakukan sesuatu, sangat membatasi aktivitasnya sehingga terkesan malas dan tidak mempunyai inisiatif. Untuk mengatasi masalah dalam perkembangan psikososial dalam mencapai perkembangan psikososial yang optimal, yaitu beri kesempatan kepada anak untuk mencapai kemampuan tertentu yang dapat dipelajarinya (seperti naik sepeda, menulis, menggambar, menyusun balok, dan puzzle), dukung anak untuk bermain berkelompok, beri kesempatan pada anak untuk bermain peran menggunakan alat alat yang sesuai (seperti memasak, sekolah, berperan sabagai orang tua), beritugas yang sesuai dengan kemampuan anak, jadi role model bagi anak mengenai cara menerima keunikan orang lain, beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak, dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara mengatasi rasa tidak mampu yang dialami anak (Budi Anna Keliat, 2011). METODE Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anak pada usia 3 5 tahun. Sebagai populasi dalam penelitian adalah Seluruh orang tua yang memiliki anak prasekolah Di Aspol Bangkingan RW 05 Surabaya sebanyak 23 orang, yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal yaitu gambaran peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anak pada usia prasekolah. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan Umur No. Umur Persentase 1 21-25 tahun 14 % 2 26-30 tahun 27 % 3 31-35 tahun 36 % 4 36-40 tahun 23 % Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui responden terbanyak berumur 31 35 tahun sebanyak 8 orang (36,4 %). Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 2 Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin No. Jenis Kelamin Persentase 1 Laki-laki 36 % 2 Perempuan 64 % Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui sebagian besar dari responden jenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (64 %). Karateristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan Persentase 1 Swasta 23 % 2 PNS 36 % 3 Guru/dosen 9 % 4 Wiraswasta 23 % 5 Tidak bekerja 9 % Berdasarkan diagram pie 4.3 dapat diketahui terbanyak responden bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 8 orang yaitu (36 %). 3

Data Khusus Karakteristik berdasarkan Gambaran peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial anak usia prasekolah di Aspol Bangkingan RW 05 Surabaya, dimana data yang diambil melalui kuisioner dengan hasil sebagai berikut: 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 73% 16 27% 6 0% 0 Prosentase Frekuensi Baik Cukup Kurang Diagram 4. Diagran Batang Gambaran Peran Orang Tua Terhadap Stimulasi Perkembangan Psikososial Pada Anak Usia Prasekolah Dari diagram 4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar respondenn berperan baik dalam menstimulasi perkembangan psikososial anak pada usia prasekolah yaitu 16 orang (72,7 %). faktor. Perilaku setiap individu berbeda-beda tergantung dari karakteristik individu itu sendiri. Berdasarkantabel 1 dapat dilihat Pembahasan terbanyak dari responden berumur 31 35 Berdasarkan diagram batang 4 distribusi dari 22 responden terlihat bahwa peran orang tahun sebanyak 8 orang (36,4 %). Menurut Hurlock (1998 di kutip oleh Nursalam dan tua terhadap stimulasi perkembangan Siti Pariani) Semakin cukup usia, tingkat psikososial anak usia prasekolah di Aspol Bangkingan RW 05 Surabayaa didapatkan 16 orang tua (72,7%) berperan baik. Menurut Nursalam, 2004 determinan peran orang tua ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor genetik dan faktor endogen. Faktor genetik yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya: jenis kelamin, sifat kepribadian, intelegensi, dan sebagainya. Sedangkan faktor endogen yakni lingkungan, pendidikan, agama, sosial ekonomi. Begitupun dengan cara anak belajar kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih baik dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, sesorang yang lebih dewasa akan lebih di percaya daripada orang yang belum cukup kedewasaannya. Sesuai dengan data yang diperoleh responden mayoritas telah memiliki kematangan usia dan dewasa. Kematangan usia inilah yang menjadi tolak ukur bagi individu untuk berfikir positif dan mengambil keputusan yang terbaik, untuk tujuan yang akan dicapai atau untuk meraih sesuatu yang telah bermain berawal dari mencoba coba, meniru direncanakan individu tersebut. Dari hal teman temannya atau diberi tahu oleh orang tuanya dan cara yang terakhir adalah pilihan tersebut usia 31 35 tahun tingkat kematangan dalam berfikir sudah mantap. Bila dilihat dari yang terbaik karena anak lebih terarah dan hasil penelitian pada diagram batang 4 berkembang pengetahuannya dalam menunjukkan sebagian besar (72,7%) menggunakan alat tersebut. Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai responden berperan baik dalam menstimulasi perkembangan psikososial pada anaknya berusia prasekolah, sehingga dapat dikatakan 4

sangat sesuai dengan teori bahwa orang tua yang sudah matang akan dapat berperan baik dalam menstimulasi perkembangan psikososial anaknya. Berdasarkan table 2 diatas sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 14 responden dengan prosentase 63,6%. Menurut Motoadmojo (2003) perempuan seringkali berperilaku atas dasar perasaan sebaliknya laki-laki cenderung bertindak dengan menggunakan rasionalnya. Dalam menstimulasi perkembangan psikososial anaknya, perempuan cenderung lebih memperhatikan kondisi anaknya sedangkan laki-laki lebih cenderung bersikap acuh tak acuh. Bila dikaitkan menurut teori yang diungkapkan oleh Notoadmojo (2003) perempuan berperilaku atas dasar perasaan, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (63,6%) yang paling banyak menstimulasi perkembangan psikososial anaknya. Berdasarkan 3 dari jenis pekerjaan yang dapat dilihat terbanyak responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu 36,4%, dan mayoritas (91%) responden bekerja, baik wiraswasta, guru, dan pegawai swasta. Menurut Notoatmojo (2003) mengatakan bahwa keadaan ekonomi yang relative mencukupi akan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan dan pekerjaan yang memiliki status tinggi semakin cepat memperoleh informasi. Hal ini sesuai fakta bahwa seseorang yang bekerja tentu memiliki pengetahuan yang lebih baik, karena mereka mendapatkan melalui media cetak, media massa, media elektronik maupun dengan cara saling berinteraksi dengan orang lain sehingga mereka saling bertukar informasi setiap saat dan mereka setiap harinya juga memiliki pengalaman yang berbeda beda baik tempat, waktu, suasana dan kondisi dibandingkan dengan orang tidak bekerja. Seperti dikatakan Soetjiningsih (1995) pengalaman belajar dalam bekerja yang berkembang memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan. Bila dilihat dari hasil penelitian pada diagram 3 sebagian besar orang tua berperan baik dalam menstimulasi anaknya, dapat diketahui sesuai kemampuan orang tua yang bekerja akan dapat berperan baik dalam mendidik anaknya khususnya dalam menstimulasi perkembangan psikososial anaknya. Tetapi bukan berarti orang pengangguran kurang memiliki pengetahuan karena informasi merawat, membimbing, dan mendidik anak bisa didapatkan melalui media massa, media cetak maupun media elektronik asalkan mereka mau menambah wawasan dan pengetahuan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum gambaran peran orang tua terhadap stimulasi perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah di Aspol Bangkingan RW 05 Surabaya yang baik adalah sebanyak 16 orang. Saran yang dapat diberikan adalah 1) hasil penelitian ini dijadikan masukan dalam rencana kegiatan RW 05 melalui penyuluhan ataupun kegiatan yang lain guna meningkatkan pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikososial pada anak dan dampaknya, 2) menjadi sumber bacaan atau informasi mengenai perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah dan dapat menambah wawasan tentang menyimpangnya perkembangan psikososial tersebut dan diharapkan pula pihak institusi bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah sehingga mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Alimul, H. A.(2004). Pengantar konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika ----------------.(2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak dan Keluarga. Jakarta : Salemba Medika Hidayat Syaifudin, dkk.(2002). Metodologi penelitian. Jakarta : Mandar Maju http.//pondok ibu.com/manfaat bermain puzzle.tanggal 25 Juni 2012 jam 13.00 Keliat. (2011). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika 5

Monks.(2006). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penerapan Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.(2001). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika ------------.(2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Saleba Medika ------------.(2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Jakarta : Salemba Medika. ------------.(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Whalley.(2000). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC Wong L Dona.(2000). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC 6