EVALUASI TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG TUGAS AKHIR OLEH : I KADEK SUARDIKA 0419151021 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2011
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Denpasar, Juli 2011 I Kadek Suardika Nim. 0419151021
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingan-nya maka Penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Evaluasi Tarif Angkutan Pedesaan di Kabupaten Klungkung dengan baik, sebagai syarat yang harus dipenuhi bagi setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada I.M. Agus Ariawan, ST, MT, selaku dosen pembimbing I, A.A.G. Agung Yana, ST, MT, selaku dosen pembimbing II, orang tua dan kakak-kakak yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi, Program Studi Teknik Sipil Non Reguler angkatan 2004, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penyusun. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penyusun berharap agar Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca. Denpasar, Juli 2011 Penyusun i
ABSTRAK Adanya kenaikan tarif akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang berdampak terhadap kenaikan harga barang-barang pelengkap operasi kendaraan menyebabkan perdebatan antara masyarakat, operator dan pemerintah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis tarif angkutan pedesaan bila ditinjau dari biaya operasi kendaraan, kemampuan membayar dan keinginan membayar pengguna. Adapun trayek yang ditinjau yaitu Semarapura Gelgel Jumpai, Semarapura Besang Selisihan, Semarapura Aan Nyanglan dan Semarapura Dawan Besan Pikat. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perhubungan dan Bappeda Kabupaten Klungkung. Data primer diperoleh dari hasil survei wawancara dan on board terhadap operator dan penumpang angkutan pedesaan. Analisis perhitungan tarif berdasarkan BOK dengan menggunakan metode Departemen Perhubungan sedangkan untuk menentukan nilai ATP dan WTP dengan pendekatan yang berdasarkan atas pendekatan pendapatan/uang saku responden dan pola perjalanan untuk menentukan ATP serta pendekatan persepsi untuk menentukan WTP. Hasil analisis mengenai BOK didapatkan bahwa untuk trayek Semarapura Gelgel Jumpai dan trayek Semarapura Besang Selisihan pihak operator sudah mendapatkan keuntungan lebih dari 15% dari tarif riil yaitu Rp.4.000,00/pnp dan Rp.6.000,00/pnp. Sedangkan untuk trayek Semarapura Aan Nyanglan dan trayek Semarapura Dawan Besan Pikat pihak operator mengalami kerugian sebesar 5,3% dan 10,5% dari tarif riil yang berlaku yaitu sebesar Rp.6.000,00/pnp. Dari hasil analisis ATP dan WTP didapat bahwa nilai ATP dan WTP lebih besar dari tarif riil yang berlaku itu berarti pihak operator masih bisa menaikan tarif tetapi pihak operator juga harus meningkatkan pelayanan terhadap penumpang angkutan pedesaan. Kata kunci : Tarif, Biaya Operasi Kendaraan, Ability To Pay dan Willingness To Pay. ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL UCAPAN TERIMA KASIH. i ABSTRAK ii DAFTAR ISI. iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR vi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Batasan Masalah 1.6 Sistematika Penulisan TINJAUAN PUSTAK 2.1 Angkutan Umum Penumpang. 2.2 Trayek dan Rute 2.3 Tarif Jasa Angkutan.. 2.4 Biaya Operasi Kendaraan 2.4.1 Biaya Tetap (Fixed Cost). 2.4.2 Biaya Tidak Tetap. 2.4.3 Metode Perhitingan BOK.. 2.5 Kemampuan Membayar dan Keinginan Membayar. 2.6 Teknik Pengambilan Sampel. 2.7 Analisa Biaya Operasi Kendaraan Per Tahun. 2.7.1 Analisa BOK Tetap Per Tahun.. 2.7.2 Analisa BOK Variabel Per Tahun.. 2.7.3 Analisa BOK Total Per Tahun.. 2.7.4 Analisa BOK Per Kilometer. 2.7.5 Perhitungan Jumlah Penumpang.. 2.8 Analisa Kemampuan Membayar dan Keinginan Membayar Penumpang.. 2.8.1 Analisa Kemampuan Membayar. 2.8.2 Analisa Keinginan Membayar... 2.9 Penentuan Jumlah Sampel.. BAB III RANCANGAN KEGIIATAN 3.1 Identifikasi Masalah. 3.2 Studi Literatur.. 3.3 Desain Penelitian. 37 37 37 3.3.1 Desai Sampel. 38 3.3.2 Desain Kuesioner 39 3.4 Survei Pendahulua (Pilot Survey). 40 1 2 3 3 3 4 5 6 7 11 12 13 15 22 24 26 26 28 31 32 33 34 34 35 35 iii
3.5 Teknik Survei 3.6 Analisis Data 3.7 Kerangka Penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Karakteristik Angkutan Pedesaan Trayek yang Ditinjau. 4.2 Karateristik Angkutan Pedesaan. 4.2.1 Karakteristik Armada Angkutan Pedesaan. 4.2.2 Karakteristik Trayek 4.3 Sistem Dan Besaran Tarif. 4.4 Pengolahan Data.. 4.5 Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK).. 4.5.1 Perhitungan BOK Tetap Per Tahun. 4.5.2 Perhitungan BOK Variabel Per Tahun 4.5.3 Perhitungan BOK Total Per Tahun. 4.5.4 Perhitungan BOK Per Kilometer 4.6 Analisis Jumlah Penumpang. 4.7 Analisis Tarif Berdasarkan BOK.. 4.8 Analisis Karakteristik Penumpang Angkutan Pedesaan Hasil Survei.. 4.8.1 Jenis Pekerjaan 4.8.2 Jumlah Penghasilan/Uang Saku Per Bulan. 4.8.3 Persentase Pengeluaran Untuk Biaya Transportasi Per Bulan.. 4.8.4 Persentase Pengeluaran Untuk Angkutan Pedesaan Per Bulan.. BAB V 4.8.5 Alasan Mengunakan Angkutan Pedesaan.. 4.9 Perhitungan Nilai ATP (Ability To Pay) 4.10 Perhitungan WTP (Willingness To Pay). 4.11 Analisis Ability To Pay (ATP) Pengguna Angkutan Pedesaan 4.12 Analisis Willingnes To Pay (WTP) Pengguna Angkutan Pedesaan 4.13 Analisis Tarif Berdasarkan ATP Dan WTP. 4.14 Perbandingan Tarif Resmi, Tarif Riil dan Tarif Hasil Analisis. PENUTUP 5.1 Simpulan.. 5.2 Saran.. DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN 44 46 47 48 48 48 49 49 50 50 50 52 61 62 62 64 65 65 66 66 67 67 68 70 72 73 75 76 80 82 83 84 iv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbandingan Metode Departemen Perhubungan, Metode DLLAJ, dan Metode FSTPT (ITB).. 17 Tabel 2.2 Perbandingan Metode HDM-III, PCI, Abelson 20 Tabel 3.1 Jumlah sampel operator angkutan pedesaan 40 Tabel 3.2 Jumlah sampel penumpang angkutan pedesaan 41 Tabel 3.3 Pilot survei penumpang angkutan pedesaan trayek Semarapura Gelgel Jumpai 41 Tabel 3.4 Pilot survei penumpang angkutan pedesaan trayek Semarapura Besang Selisihan 42 Tabel 3.5 Pilot survei penumpang angkutan pedesaan trayek Semarapura Aan Nyanglan 43 Tabel 3.6 Pilot survei penumpang angkutan pedesaan trayek Semarapura Dawan Pikat Besan 44 Tabel 4.1 Karakteristik armada angkutan pedesaan.. 49 Tabel 4.2 Karakteristik Trayek 49 Tabel 4.3 Daftar tarif resmi dan tarif riil.. 49 Tabel 4.4 Hasil perhitungan BOK untuk masing-masing trayek. 62 Tabel 4.5 Jumlah penumpang terangkut angkutan pedesaan 63 Tabel 4.6 Jumlah penumpang per kilometer 63 Tabel 4.7 Tarif rata-rata per penumpang. 64 Tabel 4.8 Tarif per kilometer-penumpang.. 65 Tabel 4.9 Perbandingan antara tarif resmi, tarif riil dan tarif BOK 65 Tabel 4.10 Hasil perhitungan ATP. 69 Tabel 4.11 Hasil perhitungan WTP 71 Tabel 4.12 Distribusi frekuensi dengan ATP tertentu. 72 Tabel 4.13 Frekuensi kumulatif responden dengan ATP tertentu. 72 Tabel 4.14 Distribusi frekuensi dengan WTP tertentu. 73 Tabel 4.15 Frekuensi kumulatif responden dengan WTP tertentu. 74 Tabel 4.16 Perbandingan tarif ATP dan WTP 76 Tabel 4.17 Perbandingan tarif riil, BOK, ATP, dan WTP.. 77 v
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Tarif Seragam.. 9 Gambar 2.2 Struktur Tarif Bedasarkan. 10 Gambar 2.3 Struktur Tarif Bertahap. 10 Gambar 2.4 Struktur Tarif Zona. 11 Gambar 2.5 Kurva ATP dan WTP 23 Gambar 3.1 Bagan Langkah Kerja Penelitian.. 47 Gambar 4.1 Grafik jumlah penumpang terangkut angkutan pedesaan.. 63 Gambar 4.2 Grafik jumlah penumpang per kilometer.. 64 Gambar 4.3 Komposisi responden berdasarkan jenis pekerjaan.. 66 Gambar 4.4 Komposisi responden berdasarkan Jumlah penghasilan. 66 Gambar 4.5 Komposisi responden berdasarkan persentase pengeluaran untuk pengeluaran untuk biaya transportasi per bulan.. 67 Gambar 4.6 Komposisi responden berdasarkan persentase pengeluaran untuk pengeluaran untuk angkutan pedesaan per bulan. 67 Gambar 4.7 Komposisi responden berdasarkan persentase alasan.. 68 Gambar 4.8 Grafik Nilai Rata-rata ATP (Rp/Km) 70 Gambar 4.9 Grafik Nilai Rata-rata WTP (Rp/Km) 71 Gambar 4.10 Frekuensi responden kumulatif dengan ATP tertentu.. 73 Gambar 4.11 Frekuensi responden kumulatif dengan WTP tertentu.. 74 Gambar 4.12 Grafik frekuensi responden dengan ATP dan WTP tertentu 75 Gambar 4.13 Grafik Tarif perbandingan ATP dan WTP 76 Gambar 4.14 Perbandingan Tarif Trayek Semarapura Gelgel Jumpai 77 Gambar 4.15 Perbandingan Tarif Trayek Semarapura Besang Selisihan.. 78 Gambar 4.16 Perbandingan Tarif Trayek Semarapura Aan - Nyanglan 78 Gambar 4.17 Perbandingan Tarif Trayek Semarapura Dawan Pikat Besang... 79 vi