97 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai analisis pengaruh budaya organisasi dan penempatan kerja terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Budaya Organisasi (X1) memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y). Besarnya pengaruh variabel budaya organisasi berbanding lurus tehadap kepuasan kerja dengan koefisien jalur.271 dengn nilai sig.000. Artinya adalah bahwa budaya organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Dimana hal ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan oleh penyataan kuisioner nomor 3 pada variabel budaya organisasi bahwa karyawan dituntut oleh perusahaan untuk melakukan analisis dalam melakukan pekerjaan karyawan tersebut. Serta pada pernyataan 4 pada variabel kepuasan kerja, karyawan puas dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan menuntut karyawannya untuk melakukan analisis tetapi tuntutan tersebut perusahaan membayarnya dengan kompensasi yang dinyatakan puas oleh karyawan pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. 2. Penempatan Kerja (X2) memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y). Besarnya pengaruh penempatan kerja berbanding lurus terhadap kepuasan kerja dengan koefisien jalur.471. Sesuai dengan pernyataan 3 pada variabel penempatan kerja yaitu, kecakapan dalam bekerja menjadi salah satu syarat promosi. Artinya pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat karyawan sudah merasa puas dengan system mutasi, promosi, dan demosi yang diberikan pada karyawannya. 97
98 3. Budaya Organisasi (X1) memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z). Besarnya pengaruh budaya organisasi secara langsung terhadap kinerja karyawan dengan koefisien jalur.251, sedangkan pengaruh budaya organisasi secara tidak langsung melalui variabel kepuasan kerja dengan koefisien.299. Artinya bahwa pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat pengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan lebih besar dibandingkan pengarub langsung. 4. Penempatan Kerja (X2) memiliki pengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z). Besarnya pengaruh penempatan kerja secara langsung terhadap kinerja karyawan dengan koefisien jalur.37, sedangkan pengaruh budaya organisasi secara tidak langsung melalui variabel kepuasan kerja dengan koefisien.441. Artinya sama seperti variabel diatas, bahwa pada PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat pengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan lebih besar dibandingkan pengarub langsung. 5. Kepuasan Kerja (Y) memiliki pengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z). Besarnya pengaruh penempatan kerja berbanding lurus terhadap kepuasan kerja dengan koefisien jalur.191. Sesuai dengan pernyataan 7 pada variabel kinerja karyawan, karyawan selalu mendapatkan motivasi dalam bekerja dari perusahaan. Artinya perusahaan selalu memberi motivasi terhadap karyawannya dalam menjalankan pekerjaannya. 6. Budaya Organisasi (X1) dan Penempatan Kerja (X2) memiliki pengaruh secara positif dan signifikan melalui Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z). Berdasarkan hasil koefisien jalur, terbukti bahwa budaya organisasi dan penempatan kerja mempunyai pengaruh lebih besar melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dibandingkan pengaruh secara langsung.
99 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dapat disimpulkan diatas, maka penulis memiliki saran-saran yang tujukan kepada perusahaan tempat penelitian yaitu PT. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: Berdasarkan butir pertanyaan variabel Budaya Organisasi yang mendapatkan nilai terendah, dimana ditemukan bahwa pernyataan nomor 6 mengenai karyawan mendapatkan apa yang dibutuhkan dari perusahaan memiliki rata-rata terendah yaitu 0.551, maka disarankan sebaiknya PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat untuk memperhatikan kebutuhan dari karyawannya, dimana karyawan masih merasa bahwa masih kurangnya perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawan. Maka dari itu, peningkatan perhatian terhadap kebutuhan karyawan yang diinginkan dari perusahaan sangatlah dibutuhkan. Perbaikan tersebut dibutuhkan agar karyawan merasa nyaman dan puas saat bekerja. Berdasarkan butir pertanyaan variabel Penempatan Kerja yang mendapatkan nilai terendah, dimana ditemukan bahwa pernyataan nomor 6 mengenai kemampuan dalam bekerja dijadikan salah satu syarat penting dalam pemberian mutasi memiliki rata-rata terendah yaitu 0.530. Dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan kurang setuju dengan adilnya syarat penting mengenai kemampuan bekerja dalam pemberian mutasi, Maka disarankan sebaiknya PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat meninjau ulang apakah pernah ada kekeliruan dalam membagi pemberian mutasi kepada karyawannya. Maka dari itu diperlukan tinjauan ulang terhadap proses pemberian mutasi agar karyawan merasa puas dan nyaman saat bekerja dan mendapatkan pemberian mutasi oleh perusahaan. 99
100 Berdasarkan butir pertanyaan variabel Kepuasan Kerja yang mendapatkan nilai terendah, dimana ditemukan bahwa pernyataan nomor 2 mengenai karyawan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian karyawan memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 0.691. Adakalanya suatu perusahaan memberikan pekerjaan kepada karyawannya diluar dari keahlian dari karyawan tersebut yang menyebabkan kurang puasnya karyawan terhadap kerja mereka. Maka disarankan sebaiknya PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat mengkaji ulang keahlian karyawannya sebelum memberikan pekerjaan. Perbaikan tersebut ditujukan agar karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan focus dan maksimal sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan dengan tepat. Berdasarkan butir pertanyaan variabel Kinerja Karyawan yang mendapatkan nilai terendah dimana ditemukan bahwa pernyataan nomor 3 mengenai karyawan selalu menyesuaikan cara yang tepat ketika melakasanakan pekerjaan memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 0.602. Dalam hal ini terbukti bahwa karyawan tidak selalu menyesuaikan cara yang tepat ketika melaksanakan pekerjaannya bisa jadi dikarenakan oleh faktor karyawan mendapatkan pekerjaan yang kurang sesuai dengan keahliannya. Oleh karena itu, disarankan bahwa perusahaan untuk lebih mengarahkan karyawannya dalam mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
101 101