TINGKAT PENGUASAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI POINT PADA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 PADANG Muhammad Zaki 1, Buchari Nurdin 2, Mira Yanti 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Zakihasibuan06@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by Sociology learning which is still done conventionally in SMA N 12 Padang so that student learning outcomes are still under criteria minimal mastery.the theory used in this study is the theory of cognitive learning Jean Piaget, that learning is an internal process that includes memory, retention, information processing, emotions, and other psychological aspects. The type of research used is quantitative research type pre experiment. The study population is all students of class XI IPS SMAN 12 Padang, amounting to 5 classes. Sampling is done by purposive sampling technique that is Sample is student of class XI IPS which have the lowest average value, so that become experiment class is class XI IPS 5.The results showed the level of student ruling in learning social structure with the strategy POINT of student learning outcomes on the subjects of sociology Class XI IPS 5 SMA Negeri 12 Padang increase see the results of the results and the value of achievement results valid and reliable. The average achievement of test questions is 59.417 and the achievement of valid and reliable issues is 80.997. Keywords: Level Mastery, POINT Strategy PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam menentukan keaktif-an pembangunan nasional, baik dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Undang-undang Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang No. 20 tahun 2003, Depdiknas, 2003). Dalam pendidikan, salah satu kegiatan yang penting adalah proses belajar mengajar. Menurut Sardiman 1
(2004:48) Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif, baik itu mental, fisik, maupun sosial. Selanjutnya Sardiman (2004: 22) mengatakan bahwa: Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta konsep maupun teori. Artinya bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif dengan panca indera, yang kemudian akan menghasilkan proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi inilah maka akan melahirkan suatu pengalaman yang akan menyebabkan proses perubahan pada diri seseorang. Proses pembelajaran merupakan komponen pendidikan yang kegiatannya melibatkan peserta didik dan guru. Pada proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa sebagai peserta didik. Guru mempunyai peran penting saat berlangsungnya pembelajaran. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tidak menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran melainkan sebagai subjek pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif dan dapat mengembangkan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang dipelajari. Oleh karena itu, guru harus memahami materi yang akan disampaikan kepada siswa serta dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi tersebut agar hasil belajar siswa ikut meningkat. Kegiatan pembelajaran antara guru, siswa, materi pelajaran serta metode pengajaran tidak dapat dipisahkan. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, karena guru merupakan kunci keberhasilan dari proses pembelajaran (Sardiman, 2004:25). Pembelajaran sosiologi adalah pembelajaran yang menyenangkan. Sosiologi sangat dekat dengan lingkungan siswa, bahkan secara aplikasi siswa sudah melaksanakan prinsip Sosiologi dalam sosialisasi kehidupan. Secara sederhana potensi tersebut tidak banyak diketahui siswa. Potensi tersebut diperoleh dari pengalaman, pendengaran dan aktivitas siswa. Potensi yang diperoleh siswa tersebut dapat 2
dikembangkan guru-guru di sekolah dengan cara memperdayakan potensi tersebut secara maksimal dalam pembelajaran (Hanum, 2011: 11). Pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat ini banyak menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional (pembalajaran lebih berpusat kepada guru), menggunakan metode ceramah yang bersifat teoritis, text book, latihan dan penugasan sehingga kurang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Seperti pernyataanputra (2011:14) bahwa guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan guru masih konvensional sehingga motivasi siswa sulit ditumbuhkan.strategi pembelajaran konvensional yang diterapkan guru mengharuskan siswa belum diarahkan untuk belajar secara mandiri, sehingga guru kurang dapat mengembangkan pemikiran siswa. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 12 Padang tanggal 26 November 2016 tentang proses pembelajaran sosiologi, ditemukan selama proses belajar Sosiologi siswa hanya duduk mendengar sehingga sedikit sekali interaksi antara guru dan siswa, cenderung untuk pasif. Juga ada ditemukan siswa dalam pembelajaran sosiologi hanya bermenung, bercerita dengan teman sebelah, mengantuk, menganggu teman. Ketika guru mata pelajaran sosiologi memberikan kesempatan untuk bertanya, hanya 1 atau 2 orang yang mengangkat tangan sisanya lebih memilih duduk diam pada kursi masing-masing. Selanjutnya, ketika guru memberikan latihan atau tugas, siswa lebih memilih menyalin punya temannya dari pada memikirkan sendiri jawabannya. Keadaan ini membuat tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan data yang didapatkan, diketahui nilai rapor semester siswa kelas XI SMAN 12 Padang semester 2 Tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran sosiologi sebanyak 5 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 153, seperti tabel berikut: 3
Tabel 1. Nilai Rapor Semester Satu Mata Pelajaran Sosiologi SMAN 12 Padang Tahun Ajaran 2016/2017 No 1. 2. 3. 4. 5. Kelas XI IPS 1 28 XI IPS2 32 XI IPS 3 31 XI IPS 4 30 XI IPS 5 32 Jumlah Siswa Ratarata Nilai Rapor Nilai yang diperoleh Tuntas 72,75 10 18 70,47 14 18 72,23 20 11 70,20 10 20 68,79 15 17 TidakT untas 153 69 84 Sumber : (Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 12 Padang, 2017). Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai rapor semester satu siswa kelas XI SMAN 12 Padang semester 2 tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran sosiologi yang terdapat 5 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 153 orang dan yang mencapai KKM cuma 69 orang dan sisanya 84 orang tidak tuntas dengan KKM yang ditetapkan yaitu 80. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka mutu pembelajaran Sosiologi tidak bagus. Untuk mencapai kualitas pembelajaran yang baik perlu dilaksanakan inovasi pembelajaran yang bermakna bagi siswa sekaligus dapat meningkatkan belajar belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya dengan menerapkan strategi yang baik dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan belajar siswa selama proses pembelajaran adalah strategi POINT (Purpose, Overview, Interpretet, Note, Test). Strategi POINT merupakan strategi membaca buku terutama ditujukan untuk kepentingan studi, untuk siswa-siswa yang tergolong pembaca tingkat lanjut. Menurut Ermanto (2008:90) strategi POINT merupakan strategi yang digunakan untuk memperoleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan. Strategi ini dapat diterapkan oleh guru selama proses pembelajaran Sosiologi dengan membaca materi yang akan dipelajari. Pemilihan strategi ini diharapkan mampu dan tepat untuk pelaksanaan pembelajaran Sosiologi karena strategi POINT bertujuan agar siswa mudah menemukan ide pokok dari materi yang dipelajari dan memudahkan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dengan demikian, diharapkan akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa Beranjak dari permasalahan di atas penulis melakukan penelitian dengan judul Tingkat Penguasaan 4
Siswa dalam Pembelajaran Struktur Sosial dengan Menggunakan Strategi POINT pada Kelas XI IPS SMA Negeri 12 Padang Fokus penelitian ini, maka adapun sub fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil penguasaan siswa tentang sruktur sosial dengan penggunaan strategi POINT di Kelas XI IPS SMA Negeri 12 Padang. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh strategi POINT terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS SMA Negeri 12 Padang. Menurut Ermanto (2008:90-91) strategi POINT dilakukan melalui lima tahap yaitu: (1) tahapan menemukan maksud pokok dalam bacaan atau purpose, (2) tahapan melacak atau meninjau pokok-pokok informasi dalam bacaan atau overview, (3) tahapan menganalisis atau menafsirkan informasi dan pesan dalam bacaan atau interpretet, (4) tahapan mencatat informasi atau pesan yang disampaikan penulis atau note, (5) tahapan menjawab pertanyaan atau test. Langkah penerapan metode POINT dalam pembelajaran sosiologi menurut Ermanto (2008:90-91) sebagai berikut: Langkah pertama, P- Purpose (tujuan), dalam langkah pertama maksudnya pada langkah awal, pembaca harus menentukan tujuan pembacanya. Untuk apa membaca materi? informasi apa yang diinginkan? Perlukah membaca seluruhnya? berdasarkan tujuan itu, pada bagian mana dari materi itu yang perlu ditekankan oleh siswa. Langkah kedua, O- Overview (melakukan peninjauan tulisan secara umum, dengan jalan membacanya). Dalam langkah ini melakukan peninjauan awal secara sekilas mengenai keseluruhan materi, untuk melihat garis besar isinya dan memutuskan apakah siswa perlu membaca materi itu lebih lanjut atau tidak. Langkah ketiga, I- Interpret (menganalisis dan menafsirkan pesan dalam tulisan. Dalam langkah ke 3 ini maksudnya setelah melakukan tinjauan sekilas dan memutuskan untuk membaca, lalu interpretasikan maknanya. Langkah keempat, N- Note (mencatat hal-hal yang penting dalam tulisan). Dalam langkah keempat ini 5
setelah membaca secara teliti dan mengerti maknanya, buatlah catatancatatan penting untuk diingat. Langkah kelima, T- Test (menguji), maksudnya pada tahap akhir kita harus menguji diri sendiri mengenai apa-apa yang sudah dibaca. Cukup paham dan mengertikah pada apa yang digambarkan dalam materi itu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2009:8). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 12 Padang yang berjumlah 153 orang.teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini yakni siswa kelas XI IPS 5.Jenis data yang digunakan adalah data interval. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data primer. Peneliti menggunakan data primer karena data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan dicatat langsung oleh peneliti Pengambilan data dilakukan dengan menggunakaninstrumen. Penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk tes hasil belajar sosiologi. Tes hasil belajar diberikan setelah keseluruhan kegiatan penelitian dilaksanakan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah secara deskriptif dengan menggunakan persentase dan mean capaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di kelas XI IPS 5 dan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penerapan strategi POINT, peneliti mempersiapkan terlebih dahulu RPP, soal uji coba, tes harian dan soal valid dan reliabel. Pelaksanaan uji coba pada tanggal 4 Juli. Selanjutnya pada tanggal 5 Juli dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi POINT. Materi yang diajarkan dengan strategi POINT adalah struktur sosial. Pada pertemuan kedua, dalam menerapkan strategi 6
POINT untuk melanjutkan materi struktur sosial, dilakukan pada tanggal 11 Juli 2017 dan pertemuan ketiga menerapkan strategi POINT untuk materi diferensiasi sosial. Pertemuan keempat dilanjutkan dengan penerapan strategi POINT dengan materi diferensiasi sosial. Soal valid dan reliabel dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2017. Valid dan reliabel di kelas XIIPS 5 dilaksanakan tanggal 19 Juli 2017. Soal Valid dan reliabel diujikan setelah penerapan strategi POINT pada siswa. soal valid dan reliabel di berikan pada 30 orang siswa. Hasil uji soal valid dan reliabel di kelas XI IPS 5 dapat dilihat pada tabel berikut ini: a. Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Tabel 2. Deskriptif Statistik Nilai Hasil Belajar Statistics HASILBELAJAR N Valid 30 Missing 1 Mean 80,997 Median 79,400 Mode 79,4 Std. Deviation 7,1758 Variance 51,493 Range 27,6 Minimum 69,0 Maximum 96,6 Sum 2429,9 Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui rata-rata ( mean) dari 30 orang siswa yaitu sebesar 80,997, median sebesar 79,400, mode sebesar 79,4, standar deviasi sebesar 7,1758, varian sebesar 51,493, range sebesar 27,6, nilai terendah sebesar 69,0 nilai tertinggisebesar 96,6 dan jumlah total nilai sebesar 2429,9. b. Capaian Hasil Belajar Siswa Tabel 3. Frekuensi Absolut dan Relatif Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Nilai Kategori Nilai Fa Fr A 86-100 10 33,3333 B 76-85 12 40 C 60-75 8 26,6667 D 55-59 0 0 E 54 0 0 Jumlah 30 100 *Pengkategorian didasarkan pada Evaluasi Hasil Belajar oleh Purwanto (2010:103) Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan soal valid dan reliabel. Kategori sangat baik (A) sebanyak 10 siswa dengan persentase 33,33, kategori baik (B) sebanyak 12 siswa dengan persentase 40, kategori cukup (C) sebanyak 12 siswa dengan persentase 26,67, dan untuk kategori kurang (D) dan sangat kurang (E) tidak seorangpun dari siswa berada pada kategori 7
tersebut. Dengan melihat capaian nilai hasil belajar siswa secara umum yang sebagian besar berada pada kategori Baik (B) maka dapat disimpulkan penguasaan siswa dalam pembelajaran struktur sosial menggunakan strategi POINT meningkat. c. Uji Hipotesis Sebelum dilakukan Uji Hipotesis, dilakukan Uji Normalitas dan Homogenitas karena syarat Uji t adalah sampel berasal dari data yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. data dikatakan normal apabila Lo < Lt. diketahu L tabel untuk n = 30 sebesar 0,161. Berdasarkan hasil analisis, data yang digunakan berdistribusi normal karena didapatkan Lo = 0,1577, yang mana lebih kecil dari L tabel. Berikutnya, Dari Hasil analisis menunjukkan besarnya koefesien levene statistic adalah 1,694 dan signifikansi sebesar 0,180 lebih besar dari 0,05, dengan demikian varians dari data hasil belajar adalah homogen. Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, maka di lakukan uji hipotesis secara statistik yaitu dengan menggunakan uji mean terhadap nilai skor yang diperoleh melalui skor soal uji coba dan skor soal valid dan reliabel. Uji mean ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan pencapaian hasil belajar dengan strategi POINT. Uji hipotesis seperti langkah berikut ini: Tabel 4. Nilai Hasil Capaian Soal Uji Coba Statistics SoalUjiCoba N Valid 30 Missing 0 Mean 59,417 Median 65,000 Mode 47,5a Std. Deviation 9,7751 Variance 95,553 Range 22,5 Minimum 47,5 Maximum 70,0 Sum 1782,5 Tabel 5. Nilai Hasil Capaian Soal Valid dan Reliabel Statistics HASILBELAJAR N Valid 30 Missing 1 Mean 80,997 Median 79,400 Mode 79,4 Std. Deviation 7,1758 Variance 51,493 Range 27,6 Minimum 69,0 Maximum 96,6 Sum 2429,9 8
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan mean nilai hasil soal uji coba sebesar (59,417) dan nilai hasil soal valid dan reliabel sebesar (80,997). Dengan kenaikan capaian nilai hasil tersebut maka hipotesis diterima. Artinya hasil belajar sosiologi siswa setelah penerapan strategi POINT lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar sebelum di ajar dengan penerapan strategi POINT. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaaan siswa dalam pembelajaran struktur sosial dengan strategi POINT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 12 Padang meningkat melihat nilai hasil capaian soal uji coba dan nilai hasil capaian soal valid dan reliabel. Pencapaian rata-rata soal uji coba adalah 59,417 dan pencapaian soal valid dan reliabel adalah 80,997. Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, guru dan sekolah sebagai berikut: 1. Strategi POINT dapat digunakan sebagai alternatif yang perlu dicobakan oleh guru mata pelajaran sosiologi untuk materi selain struktus sosial dan diferensiasi, seperti materi tentang konflik dan sebagainya. 2. Dalam pembelajaran sosiologi guru hendaknya memperhatikan aktivitas siswa agar siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru. 3. Siswa diharapkan dapat memahami strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehingga hasil belajar meningkat. 4. Dalam pembelajaran sosiologi guru seharusnya melakukan metode pembelajaran yang berbeda untuk penyampaian materi yang berbeda, terutama variasi metode pembelajaran. 5. Peneliti lanjutan Skripsi ini diharapkan dapat menjadi ide atau masukan untuk melaksanakan penelitian lanjutan bagi rekanrekan atau mahasiswa lainnya tentang penerapan metode pembelajaran yang berbeda dengan penelitian ini. 9
DAFTARKEPUSTAKA Ermanto. 2008. Ketrampilan Membaca Cerdas. Padang: UNP Press Hanum, Farida. 2011. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publisher Putra, Rofi Pratama, 2014. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Purwanto M. Ngalim. 2010. Prinsipprinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sardiman. A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, Departemen Pendidikan Nasional RI 10