Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan strategic business process sehingga value proposition dapat sampai dengan efektif kepada konsumen dan pada akhirnya tercapai target keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Empat persepektif scorecard memberi keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta hasil yang diinginkan dengan faktor pendorong tercapainya hasil tersebut yaitu : 1. Persepektif Finansial (Financial Perspective). Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan profitabilitas melalui pengukuran laba operasi, return on capital employed (ROCE) atau economic value added. Tujuan finansial lainnya mungkin berupa pertumbuhan penjualan yang cepat atau terciptanya arus kas. Penerapan Strategi Kinerja Keuangan dalam Perusahaan 2. Persepektif pelanggan (Customer Perspective). Perspektif ini menunjukkan seperti apa perusahaan di mata pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat
korporasi dari berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan demikian pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai korporasi dimata pelanggan. Ada dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan yaitu : a. Care Measurement Group Terdapat lima tolak ukur yang tergabung dalam kelompok dibawah ini : 1) Market share, yang mengukur seberapa besar proporsi segmen pasar tertentu yang dikuasai oleh perusahaan. 2) Customer acquisition, tingkat dimana perusahaan mampu menarik konsumen baru. 3) Customer retention, tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen lamanya. 4) Customer satisfaction, tingkat kepuasan konsumen terhadap kriteria kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan. 5) Customer profitability, suatu tingkat laba bersih yang diperoleh perusahaan dari suatu target atau segmen pasar yang dilayani. b. Customer Value Proposition
Atribut yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: 1) Product or Services Atributes, meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga dan kualitasnya. 2) Customer Relationship, meliputi pengiriman produk dan jasa kepada pelanggan, termasuk dimensi waktu dan respon pelanggan dan apa yang dirasakan pelanggan saat membeli produk dari perusahaan. 3) Image and Reputation, menggambarkan factor-faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan 3. Persepektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Perspective). Dalam perspektif ini, agar dapat menentukan tolak ukur bagi kinerja ini, manajemen perusahaan pertama-tama perlu mengidentifikasi proses bsinis internal yang terdapat di dalam perusahaan. Perspektif Proses Bisnis Internal Model Rantai Nilai Generik Menurut Kaplan & Norton (2000: 169), pendekatan Balanced Scorecard membagi pengukuran dalam perspektif proses bisnis internal menjadi tiga bagian: a. Inovasi (Innovation) Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. b. Operasi (Operations) Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara nyata berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.
c. Pelayanan Purna Jual (Postsale Service) Tahapan ini perusahaan berupaya untuk memberikan manfaat tambahan kepada para pelanggan yang telah memberi produkproduknya dalam berbagai layanan purna transaksi jual-beli, seperti garansi, aktivitas perbaikan dan pemrosesan pembayaran
4. Persepektif Pembelajar Dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective). Perspektif ini menunjukkan bagaimana korporasi dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal. Kerangka Kerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Audit Berdasarkan Balance Scorecard Audit berdasarkan balance scorecard pada dasarnya adalah suatu proses audit yang dilandasi dengan semangat balance scorecard, yaitu kita mencoba melihat antara empat persepektif yang ada. Dengan pendekatan balance scorecard ini auditor dituntut untuk tidak hanya terpaku pada satu persefektif saja, tetapi harus menilai indikator-indikator lain, selain itu seorang auditor juga dituntut untuk : 1. Proaktif Auditor seyogianya tidak segan untuk berdiskusi dengan Shopfloor mengenai permasalahan yang sedang mereka hadapi. Di sini auditor dituntut mampu mendengarkan keluhan dan problem pekerja yang sedang dihadapi oleh auditee. 2. Selalu Berpikir positif dan Kreatif
Sebagai seorang konsultan, auditor harus selalu berpikir positif dan terbuka terhadap informasi yang diterimanya sehingga diperoleh solusi-solusi yang kreatif untuk memecahkan semua permasalahan yang dihadapi Auditee 3. Membentuk Sinergi Auditor harus mampu mengkaitkan dan menyeimbangkan ke-4 persefektif yang ada serta mensinergikannya sehingga mampu membuat hasil yang spektakuler dalam cost reduction dan earning creation Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton (2000: 122) adalah sebagai berikut : 1. Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 2. Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh) 3. Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang. Keunggulan Balanced Scorecard Pengertian keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan starategik menurut Mulyadi (2001: 18) adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) komprehensif, (2) koheren, (3) seimbang, dan (4) terukur.