BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang efektivitas sistem pembinaan profesional guru sekolah dasar melalui kelompok kerja guru (KKG) di gugus SD Takokak Pusat Pembinaan Pendidikan Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi dengan analisis deskriptif berupa prosentase, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan efektivitas tersebut telah dapat membantu peningkatan profesional guru yang berdampak pada kegiatan membelajarkan siswa di gugus SD Takokak. Hal menunjukan bahwa proses pembinaan telah berjalan, walau tidak sebaik yang diharapkan. Secara lebih rinci kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Profil kelembagaan gugus sekolah dasar Takokak Kecamatan Takokak, menggambarkan kelembagaan gugus telah memenuhi persyaratan standar, yaitu beranggotakan antara 6 sekolah dasar. Lokasi gugus di pusat ibu kota kecamatan dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, potensinya cukup memadai yaitu : perangkat gugus, sarana, jumlah dan kualifikasi tenaga guru, Pembina, struktur organisasi gugus, program kerja, sampai bukti fisik hasil kegiatan gugus, walaupun belum optimal. 143
2. Prosedur pembinaan profesional yang dilakukan terhadap guru melalui KKG sejalan dengan harapan guru, yang diawali dengan penginvetarisiran kebutuhan guru di lapangan ditambah hal-hal baru sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. Program kerja pembina sesuai dengan tujuan, teknik pembinaan, pemahaman permasalahan dan kebutuhan guru di lapangan. Dengan prosedur tersebut menggambarkan bahwa pembinaan berjalan cukup harmonis. 3. Aspek-aspek pembinaan yang dilakukan pada KKG guna meningkatkan kemampuan profesional guru SD telah sesuai dengan kebutuhan guru di lapangan, yaitu segi edukatif yang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional; segi administratif, dan pengembangan wawasan sehingga manajemen pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan terimplementasikan di dalam manajemen kelas. 4. Persepsi pengawas, kepala sekolah, dan guru tentang efektivitas sistem pembinaan profesional guru dalam peningkatan proses belajar mengajar melalui KKG di SD Takokak dapat menggambarkan bahwa responden memperoleh manfaat yang besar dari keberadaan kegiatan KKG tersebut. KKG merupakan wadah peer teaching dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian KKG dijadikan wadah kegiatan professional yang sangat menunjang peningkatan kompetensi profesioanl guru, yang secara khusus guru membuat manajemen pembelajaran di kelas dengan baik. 144
5. Mekanisme kegiatan KKG dalam peningkatan kompetensi profesional guru di gugus SD Takokak berjalan sesuai acuan prosedur pembinaan yaitu melalui langkah-langkah menginventarisir permasalahan, pengklasifikasian masalah dengan menentukan skala prioritas masalah yang dipecahkan artinya menyangkut kepentingan lebih banyak orang/peserta, dan dipecahkan bersamasama. 6. Materi pembelajaran yang paling sering dibahas dibahas dalam kegiatan KKG adalah matematika dan bahasa Indonesia, selanjutnya mata pelajara sains dengan materi penanaman konsep, membaca/menulis, dan praktikum, dengan alasan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dibanding KKM. 7. Efektivitas peningkatan profesionalisme guru baik bagi guru yang berlatar belakang kependidikan maupun non kependidikan melaui kegiatan KKG terjadi perkembangan yang positif dalam penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, memilih materi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, namun yang disayangkan adalah belum melakukan refleksi tertulis terhadap kinerja sendiri, belum membuat refleksi tertulis terhadap kinerja, belum memanfaatkan hasil refleksi dan belum membuat PTK, serta belum dapat mengembangkan IT dalam pembelajaran. 8. Efektivitas sistem pembinaan kompetensi profesional guru melalui kegiatan KKG merupakan aplikasi dari bentuk-bentuk kegiatan KKG yang menghasilkan peningkatan mutu pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar siswa lebih 145
baik dari sebelumnya. Dengan aplikasi hasil KKG, kemajuan belajar siswa mengalami peningkatan. 9. Hasil evaluasi belajar dan prestasi siswa pada Gugus SD Takokak meningkat, dibarengi dengan berbagai prestasi yang melengkapi keberhasilan dari sebuah prestasi patut dijadikan motivasi dalam peningkatan yang belum terlaksana dengan baik. B. REKOMENDASI Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka secara umum penelitian ini memberikan manfaat yang dapat dijadikan masukan dalam manajemen pendidikan, khususnya menajemen pembinaan kompetensi guru, terutama kompetensi profesional guru sekolah dasar di wilayah kecamatan Takokak kabupaten Cianjur. Sehubungan hal tersebut, maka rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Sistem pembinaan kompetensi profesional guru melalui KKG merupakan upaya manajemen pemberdayaan guru dalam mengembangkan kualitas pendidikan yang dilaksanakan di gugus sekolah dasar Takokak, dapat dikembangkan pada gugus-gugus lain dalam kegiatan sejenis. 2. Pembinaan kompetensi profesional yang dilaksanakan berdasarkan need assessment akan sangat bermakna bagi guru itu sendiri. Untuk itu para Pembina guru dapat menyusun program kegiatan yang mengacu pada kebutuhan lapangan, bukan pada bagaimana pendapat para Pembina diterima di lapangan. 146
3. Beberapa kendala yang sangat teknis seperti jarak yang terlalu jauh merupakan hambatan yang sangat besar bagi terciptanya efektivitas yang lebih tinggi, untuk itu para pembuat kebijakan dalam manajemen pendidikan dapat mengatur dan atau membentuk gugus atas dasar pertimbangan jarak bagi sekolah-sekolah yang berdekatan saja, yang penting tidak kurang dari 3 (tiga) sekolah. 147