BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pada informasi akuntansi serta kinerja manajemen PT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai


BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

Transkripsi:

51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh penerapan TQM sebagai variabel independen, kinerja keuangan sebagai variabel dependen serta sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating. Obyek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi keuangan dan perpajakan PT. Gudang Garam Tbk. Penelitian dilaksanakan pada periode bulan Januari 2016. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal yaitu penelitian yang disajikan untuk mengkaji hubungan kausalitas. Penelitian kausal merupakan penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Penelitian kausal-komparatif digunakan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar kepada pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. C. Definisi dan Operasionalisasi Variable Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

52 1. TQM (X1) TQM dalam penelitian ini merupakan variabel independen atau variabel yang menjadi sebab atau berubahnya variabel lain (Ghozali, 2011 : 5). TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Pada dasarnya TQM berfokus pada perbaikan terus menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Variabel TQM ini mengukur persepsi para karyawan secara individual mengenai penerapan teknik TQM di lingkungan perusahaannya. Variabel TQM dalam penelitian ini diukur dengan memasukkan elemen manusia serta budaya kualitas dalam Nasution (2005). 2. Sistem Pengukuran Kinerja (X2) Sistem pengukuran kinerja yang dimaksud disini adalah pemberian informasi pada para karyawan dalam unit organisasi yang mengenai kualitas dalam aktivitas operasi perusahaan. Variabel ini diukur dengan perspektif pelanggan oleh Kaplan dan Norton (2002), yaitu mengukur kinerja perusahaan pada sisi pelanggan dengan menggunakan skala interval untuk mengukur dengna menyatakan sangat tidak setuju (STS) sampai dengan sangat setuju (SS) terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu. Skala rendah (1) untuk menunjukkan kinerja yang rendah dan skala tinggi (5) untuk menunjukkan skala pengukuran kinerja yang tinggi.

53 3. Sistem Penghargaan (Reward) (X 3 ) Sistem penghargaan (reward) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pemberian kompensasi pada karyawan bagian akuntansi keuangan terdiri dari : 3.1. Pembayaran tetap saja 3.2. Pembayaran variable yang jumlah ditentukan berdasarkan kinerja (performance contingent reward.). (Mulyadi dan Setyawan, 2001). Responden diminta untuk memilih sistem kompensasi yang berkala di perusahaannya, kemudian mereka diminta menilainya. Variabel ini diukur dengan instrument yang digunakan oleh Khim dan Larry dan dikembangkan oleh Simamora (2004). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval yaitu angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5 (Sangat Setuju), untuk menunjukkan reward yang tinggi. 4. Kinerja Keuangan (Y) Kinerja keuangan adalah merefleksikan kinerja perusahaan dan akan diukur dengan data fundamental perusahaan yaitu data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan (Sri Sulistyono dan Haris,2003). Setiap manager perusahaan pasti menginginkan kinerja keuangan perusahaannya baik, karena kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat dalam laporan keuangan perusahaan menggambarkan perusahaan tersebut baik atau buruk dalam menjalankan usahanya. Cara yang dilakukan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan, salah satunya adalah dengan Return on Asset (ROA) yaitu mengukur kinerja keuangan dengan membandingkan antara laba bersih dengan total asset yang dimiliki perusahaan. Menurut data laporan keuangan PT. Gudang Garam

54 Tbk data laba, asset dan ROA dari tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014 berturut-turut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Data Laba, Aset dan ROA PT. Gudang Garam Tbk Periode Laba Aset ROA 2010 4,214,789,000,000 30,741,679,000,000 13.71% 2011 4,958,102,000,000 39,088,705,000,000 12.68% 2012 4,068,711,000,000 41,509,325,000,000 9.8% 2013 4,383,932,000,000 50,770,251,000,000 8.63% 2014 5,395,293,000,000 58,220,600,000,000 9.27% Sumber : www.indonesia-investment.com Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan skala interval dimana angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5 (Sangat Setuju). D. Populasi dan Sampel Penelitian Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer yaitu informasi yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan lapangan (Indriantor dan Supomo, 2002 : 147). Data penelitian ini diperoleh dengan metode kuesioner yang disebar untuk para karyawan bagian akuntansi, keuangan dan perpajakan yang ada di PT. Gudang Garam Tbk mengenai penerapan TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) dan kinerja keuangan. E. Tehnik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian lapangan. Penelitian lapangan (field research) adalah data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer) (Indriantoro dan Supomo, 2002 :26). Pada penelitian ini

55 yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan bagian akuntansi, keuangan dan perpajaka PT. Gudang Garam Tbk dan dilakukan dengan penyebaran kuesioner mengenai penerapan TQM dan indicator-indikator pada sistem pengukuran kinerja,sistem penghargaan (reward) dan kinerja keuangan dengan teknik personally administered questionnaires yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oelh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 154). F. Metode Analisis Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan computer melalui program IBM SPSS 21 for Windows. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum (Ghozali, 2013:19) 2. Uji Kualitas Data Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 2.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

56 (Ghozali, 2013 : 52). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013:53). 2.2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistic Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variable > 0,70 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrument tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan sebaliknya apabila nilai cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya kurang memadai (Ghozali, 2013 : 48). 3. Uji Asumsi Klasik 3.1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, varabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Normalitas dapat

57 dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013 : 161). 3.2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi diantara variabel independen pada model regresi. Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) pada kinerja keuangan di PT. Gudang Garam Tbk. Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dengan cara menganalisis matriks korelasi antara variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cut off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2013 : 106) 3.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu persamaan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

58 dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID DAN ZPRED,dimana sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y Sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013 : 139). Dasar Analisis : 3.3.1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 3.3.2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Hipotesis 4.1. Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependend (Ghozali 2013 : 98). Cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka hipotesis alternative diterima artinya semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (α) maka variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen.

59 4.2 Pengujian dengan Analisis Regresi Ganda Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data vriabel independen yang sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi berganda dirumuskan Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Ha 1 : Penerapan Total Quality Management berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Y = a + b 1 X 1 + e Y : Kinerja Keuangan a : Konstanta b 1 : Koefisien regresi X 1 : TQM e : Error Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui : 4.1.1. R-square Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2013 : 97). Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013 : 100) 4.1.2 Uji Statistik t

60 Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013 : 98). Hipotesis alternative yang hendak diuji adalah sebagai berikut : Ha 1 : Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. 4.2. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis MRA). Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi dengan rumusan persamaannya : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 (X 1 X 2 ) + e Ha 2 : Interaksi antara penerapan TQM dan Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 (X 1 X 2 ) + e Y : Kinerja Keuangan a : Konstanta b 1,b 2, b 3 : Koerfisien regresi X 1 : TQM X 2 : Sistem Pengukuran Kinerja

61 X 1 X 2 : Variabel perkalian antara TQM dengan sistem pengukuran kinerja yang menggambarkan pengaruh variabel system pengukuran kinerja terhadap hubungan TQM dengan kinerja keuangan. e : error Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: 4.2.1. R-square Hasil uni koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisian determinasi adalah antar nol dan satu (Ghozali, 2013 : 97). Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin cepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013 : 100) 4.2.2. Uji Statistik t Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hipotesis alternative yang hendak diuji adalah sebagai berikut : Ha 2 : Interaksi antara penerapan TQM dan Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Ha 3 : Interaksi antara penerapan TQM dan Sistem Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja keuangan Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 (X 1 X 2 ) + e

62 Y : Kinerja Keuangan a : Konstanta b 1,b 2, b 3 : Koerfisien regresi X 1 : TQM X 2 : Sistem Penghargaan(Reward) X 1 X 2 : Variabel perkalian antara TQM dengan sistem penghargaan yang menggambarkan pengaruh variabel moderating system penghargaan terhadap hubungan TQM dengan kinerja keuangan e : error Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: 4.2.3. R-square Hasil uni koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisian determinasi adalah antar nol dan satu (Ghozali, 2011 : 177). Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin cepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 201 : 100) 4.2.4. Uji Statistik t Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 201 : 178). Hipotesis alternative yang hendak diuji adalah sebagai berikut : Ha 3 : Interaksi antara penerapan TQM dan Sistem Penghargaan (reward) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan