BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner - Wawancara - Observasi Hasil dari 4 Perspektif Balanced Scorecard: Keuangan Pelanggan Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan pertumbuhan Analisa SWOT Matriks IFAS & EFAS Matriks IE Matriks TOWS Hasil alternatif strategi Bisnis Kesimpulan dan Saran Sumber : pengolahan penulis Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 80
81 3.2 Model dan Metode Analisis 3.2.1 Model Analisis Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, yaitu suatu jenis penelitian yang merinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu. Keuntungan riset studi kasus adalah penelitian dapat lebih mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan ini terjadi dan penelitian diharapkan dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan. 3.2.2 Metode Analisis A. Analisis Data Kualitatif Yaitu teknik analisis yang dipakai dengan cara menterjemahkan visi, misi serta strategi yang digunakan oleh perusahaan kedalam-dalam ukuran-ukuran yang jelas dalam empat perspektif Balanced Scorecard. B. Analisis Data Kuantitatif Dalam menganalisis, metode yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut
82 Riduwan (2002), dimana jawaban atas kuesioner memiliki acuan bobot dan penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Kuesioner Bobot Penilaian 5 Sangat Puas 4 Puas 3 Cukup Puas 2 Kurang Puas 1 Tidak Puas Sumber: Riduwan (2002) kemudian diolah melalui perhitungan sebagai berikut: Bobot x Penilaian = Total Kumulatif Nilai Akhir Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja suatu perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa datang. Rasio-rasio yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan ini dijelaskan pada tabel 3.2 di bawah ini :
83 Tabel 3.2 Rasio Keuangan Rasio Keuangan Perhitungan Rasio Keuangan A. Rasio Likuiditas - Current ratio = aktiva lancar Hutang Lancar - Quick Ratio = Aktiva lancar persediaan B. Rasio Solvabilitas Hutang lancar - Rasio Hutang = Total Hutang Atas modal Modal - Rasio Hutang = Total Hutang Atas aktiva Aktiva C. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas - Profit Margin = Laba bersih Sebelum pajak X 100% Penjualan bersih - Gross Margin Ratio = Laba kotor X 100% Penjualan Bersih - ROI = Laba Bersih sebelum pajak X100% Total Aktiva
84 Intepretasi skor dilakukan dengan acuan dengan ketentuan pada tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Kriteria Intrepretasi Skor Kelompok Penilaian 0 % - 20 % Sangat Lemah 21% - 40 % Lemah 41 % - 60 % Cukup Kuat 61 % - 80% Kuat 81 % - 100 % Sangat Kuat Sumber: Riduwan (2002) Penelitian ini akan menggunakan metode Balanced Scorecard dimana adanya pengukuran empat perspektif dalam perusahaan yang mempengaruhi kondisi internal perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Metode Balanced Scorecard Perspektif Alat ukur yang digunakan Perspektif Keuangan A. Rasio Likuiditas - Current ratio = aktiva lancar Hutang Lancar - Quick Ratio = Aktiva lancar persediaan Hutang lancar
85 Lanjutan Tabel 3.4 Metode Balanced Scorecard Perspektif Alat ukur yang digunakan Perspektif Keuangan B. Rasio Solvabilitas - Rasio Hutang = Total Hutang Atas modal Modal - Rasio Hutang = Total Hutang Atas aktiva Aktiva C. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Perpespektif pelanggan - Profit Margin = Laba bersih Sebelum pajak X 100% Penjualan bersih - Gross Margin Ratio = Laba kotor X 100% Penjualan Bersih - ROI = Laba Bersih sebelum pajak X100% Total Aktiva - Tolak ukur atribut produk - Tolak ukur hubungan dengan pelanggan - Tolak ukur citra dan reputasi perusahaan Prespektif bisnis internal - Proses inovasi - Nilai performance - Nilai ekonomis - Proses operasi MCE = Waktu pengolahan Waktu pengolahan + waktu pemeriksaan + waktu pemindahan + waktu menunggu
86 Lanjutan Tabel 3.4 Metode Balanced Scorecard Perspektif Alat ukur yang digunakan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Tolok ukur yang dipakai dalam menentukan kepuasan karyawan dijadikan pertanyaan dalam kuesioner, yaitu: 1. Kepuasan terhadap pembagian tugas yang diberikan oleh perusahaan 2. Kepuasan terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan 3. Kepuasan terhadap hubungan kerja sama antara sesama karyawan di perusahaan 4. Kepuasan anda terhadap gaji dan tunjangan yang diberikan perusahaan 5. Kepuasan Anda terhadap jabatan yang anda tempati sekarang ini pada perusahaan 6. Kepuasan terhadap ketepatan informasi yang didapat selama bekerja di perusahaan 7. Kepuasan terhadap penghargaan yang diberikan oleh perusahaan atas prestasi kerja karyawannya 8. Kepuasan terhadap kenyamanan lingkungan atau suasana kerja di perusahaan 9. Kepuasan Anda terhadap strategi bisnis yang ada di dalam perusahaan
87 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang ingin diukur adalah empat perspektif dalam Balanced Scorecard, yaitu : 1. Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan rasio keuangan yaitu: a. Rasio Likuiditas Rasio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar lain yang sifatnya hampir mendekati kas yang berguna untuk memenuhi semua kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Current Ratio, menunjukkan kemampuan dalam memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancarnya. Quick Ratio, menunjukkan kemampuan menyediakan kas dan aktiva lainnya yang dapat dilikuidasikan dengan segera jika diperlukan. b. Rasio Solvabilitas Rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan. Rasio Hutang Atas Modal, menunjukkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasionya semakin baik untuk keamanan pihak luar. Rasio terbaik jika
88 jumlah modal lebih besar daripada jumlah hutang atau sama. Namun sebagai pemegang saham lebih baik rasio ini besar. Rasio Hutang Atas Aktiva, menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasionya maka akan lebih baik. Supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. a. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas Rasio-rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan. Profit Margin, mencerminkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah beban operasi / jasa dan harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan. Gross Margin Ratio, mencerminkan markup terhadap harga pokok penjualan dan kemampuan manajemen untuk meminimalisasi harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Return On Investment (ROI), mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dicapai laba bersih yang diinginkan.
89 2. Pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yaitu: a. Perspektif Keuangan Pada perspektif ini mengukur besarnya tingkat pengembalian saham yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan ROI dan kemampuan keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas. b. Perspektif Pelanggan Pada perspektif ini mengukur tingkat kepuasan pelanggan PT. XYZ yang diukur melalui data yang diambil dari perhitungan lembar kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan PT. XYZ. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Pada perspektif ini mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengolah produk setengah jadi menjadi barang jadi dan juga ketepatan waktu yang dihasilkan perusahaan selama mengolah produkproduk tersebut agar mendapatkan nilai tambah dimata para pelangggannya. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pada perspektif ini mengukur kemampuan perusahaan untuk dapat tumbuh ber-kembang dilihat dari perkembangan para karyawannya melalui kuesioner karyawan yang diberikan.
90 3.4 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini kami menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana, dimana setiap populasi diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Populasi karyawan pada PT. XYZ sebanyak 130 karyawan, dan populasi pelanggan sebanyak 5 perusahaan. Sampel penelitian terdiri dari 98 orang karyawan PT. XYZ dan 5 perusahaan yang menjadi pelanggan PT. XYZ. 3.5 Teknik Pengolahan Sampel Untuk mendapatkan jumlah sampel yang benar, digunakan rumus Slovin, yaitu : N n = 1+ N e 2 ( ) Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan atau α
91 Jadi perhitungan sampel karyawan sebagai berikut: Karyawan PT. XYZ sebanyak 130 orang (jumlah populasi), maka sampel diketahui sebanyak 130 orang, dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %. 130 n = 1+ 130(0,05) 2 n = 130 1.325 n = 98,11 98 responden. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Slovin, didapatkan jumlah responden 98 orang.maka dari itu kuesioner yang akan dibagikan sebanyak 98 lembar kepada 98 karyawan PT. XYZ. Perhitungan pengambilan sampel untuk pelanggan PT. XYZ: Pelanggan PT. XYZ sebanyak 5 perusahaan, maka sampel diketahui sebanyak 5 perusahaan, dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Slovin, didapatkan jumlah responden 5 perusahaan pelanggan PT. XYZ. Maka dari itu kuesioner yang akan dibagikan kepada 5 pelanggan PT. XYZ.
92 3.6 Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini, kami sebagai peneliti menggunakan dua macam cara pengumpulan data, yaitu : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer (data yang berasal langsung dari sumbernya) yang merupakan data atau informasi yang dapat diyakini kebenarannya dengan cara melakukan kunjungan survei secara langsung ke perusahaan yang dijadikan obyek penelitian, untuk itu dilakukan: a. Observasi Melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan perusahaan yang bersangkutan. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur, dan tahu mengenai apa yang akan diharapkan oleh responden.
93 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dimana data-data dan informasi tersebut diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, literatur-literatur lainnya yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan penelitian ini. 3.7 Validitas dan Reliabilitas Dalam buku Santoso (2005) ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk Valid dan Reliable. Suatu angket dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Seperti jika akan diukur kepuasan kerja seorang karyawan, maka jika pada karyawan tersebut diberikan serangkaian pertanyaan, pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan tingkat kepuasan kerjanya; mungkin bisa ditanyakan tingkat motivasi bekerjanya, atau kesediaannya untuk mengembangkan diri, dan sebagainya. Namun tidak tepat jika yang ditanyakan adalah tentang hobi atau kegiatan sehari- harinya. Validitas yang digunakan adalah: - Criterion validity, yang mengukur suatu pendapat yang berasal dari pertisipan yang berbeda; sebagai contoh, sebuah pertanyaan yang sama
94 diberikan kepada responden berbeda (berlatar pendidikan rendah dan pendidikan tinggi). Secara ringkas dapat dikatakan, validitas berkaitan dengan keakuratan sebuah kuesioner, sedangkan reliabilitas berkaitan dengan konsistensi sebuah alat ukur. Pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah: - One Shot atau diukur sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali kemudian hasil dibandingkan dengan pertanyaan lain. 3.7.1 Reliabilitas Reliabel artinya konsisten atau stabil. Pengujian reliabitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu skala dapat memberikan hasil yang konsisten jika pengukuran diulang (dilakukan beberapa kali). Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Dalam pengujian reliabilitas dilakukan dillakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksikan reliabilitas instrumen. Dasar pengambilan keputusan, dimana nilai dari realibilitas diwakili oleh r(α) yang didapatkan dari proses statistik si SPSS.
95 Jika : α positif dan α > 0.7, butir atau variabel tersebut reliabel.α positif tetapi α < r tabel, butir atau variabel tersebut tidak reliable. Banyak pendapat menyatakan bahwa angka α (disebut Cronbach Alpha) minimal adalah 0.7 untuk menyatakan bahwa pertanyaan dapat dikatakan reliabel. 3.7.2 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. (Simamura, 2002, p58-59) Validitas sebuah skala pengukuran dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan antar skor dari hasil obsevasi (obseved scale score) menunjukkan perbedaan yang sebenarnya antar objek/responden pada karakteristik yang diukur dan bukan karena adanya systematic/random error. Langkah-langkah untuk menguji validitas butir kuesioner sebagai berikut: Menentukan Hipotesis Ho : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor. Hi : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor.
96 Menentukan nilai r tabel Di sini uji dilakukan satu arah, karena hipotesis menunjukkan arah tertentu, yaitu positif. Mencari r hasil Di sini r hasil untuk tiap variabel dapat dilihat pada kolom Corrected Item- Total Correlation. Mengambil keputusan Dasar pengambilan keputusan : Jika : r hasil positif, serta r hasil > r tabel, variabel tersebut valid. r hasil tidak positif dan r hasil < r tabel, variabel tersebut tidak valid. Jadi, jika r hasil > r tabel tapi bertanda negatif, Ho tetap akan ditolak. 3.8 Hipotesis Anggapan sementara tentang penelitian ini adalah bahwa adanya suatu metode yang dinamakan metode Balanced Scorecard yang mampu mengukur kinerja perusahaan dengan lebih proposional dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mengacu pada persepektif keuangan saja. Usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat hipotesis ini adalah :
97 1. Mengumpulkan data yang ada, baik data primer maupun data sekunder. 2. Melakukan penyebaran kuesioner. 3. Mengelola hasil kuesioner. 4. Melakukan analisis mengunakan 4 perspektif Balanced Scorecard.