PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH KOLABORASI PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 KERJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun Oleh: Marsi A220090095 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH KOLABORASI PETA KONSEPSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERLINDUNGANDAN PENEGAKAN HAM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 KERJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Marsi, A220090095, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xvi + 104 halaman (termasuk lampiran). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep perlindungan dan penegakan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo tahun 2013. Subjek pelaksanaan tindakan adalah siswa kelas VII E SMK Negeri 1 Kerjo yang berjumlah 32 anak. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber serta tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran tersebut. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Prosedur penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Diharapkan dengan penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep ini penguasaan mengenai konsep perlindungan dan penegakan HAM dalam proses pembelajaran PKn pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo tahun 2013 dapat meningkat minimal 75% dari 32 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum diadakan tindakan dengan menerapkan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep ini, siswa yang menguasai konsep atau telah memenuhi KKM sebanyak 10 anak (31,25%) dari 32 siswa. Kemudian setelah diberi tindakan dengan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep pada siklus I yang telah memenuhi KKM sebanyak 20 anak (62,5%) dari 32 siswa, dan pada siklus II yang telah memenuhi KKM sebanyak 26 anak (81,25%) dari 32 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep dapat meningkatkan penguasaan konsep perlindungan dan penegakan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Kejo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: Index Card Match, Peta Konsep, dan HAM. Surakarta, 19 Juli 2013 Penulis, Marsi
2 Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai pengajar harus mampu mengajar dengan baik. Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba mendorong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) (Howard dalam Slameto, 2003:23). Pendidikan di sekolah bertujuan untuk merubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap belajar sebagai bentuk perubahan perilaku belajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Melalui adanya tujuan tersebut, maka mutu pendidikan akan dapat ditingkatkan. Permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran di atas harus di pecahkan oleh guru. Kurangnya penguasaan konsep Perlindungan dan Penegakan HAM secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil belajar yang hendak dicapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan kelas lain yang diharapkan mampu meningkatkan konsentrasi siswa. Untuk itu penulis menerapkan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep sebagai upaya meningkatkan penguasaan konsep Perlindungan dan Penegakan HAM. Melalui strategi pembelajaran ini, siswa dituntut untuk mencari pasangannya yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang dibawanya serta membuat peta konsepnya. Penerapan strategi pembelajaran berkolaborasi ini nantinya akan membuat siswa lebih mudah menguasai konsep Perlindungan dan Penegakan HAM. Dengan demikian, cara ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep sebagai Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Perlindungan dan Penegakan HAM dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun 2013.
3 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum a. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. b. Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan pemahaman konsep Perlindungan dan Penegakan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun 2013. Metode Penelitian Nazir (1988:21) menjelaskan bahwa teori adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti. Mengkaji masalah penerapan strategi pembelajaran Index Card Match kolaborasi Peta Konsep yang dikaitkan dengan penguasaan konsep Perlindungan dan Penegakan HAM pada dasarnya merupakan sebuah persoalan yang harus dipecahkan. Untuk itu, dibutuhkan penelaahan yang cukup mendalam mengenai strategi pembelajaran Index Card Match kolaborasi Peta Konsep, meningkatkan penguasaan konsep, serta kaitannya satu sama lain. Pengertian Peningkatan. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:1712), peningkatan berarti proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) Pengertian paradigma pembelajaran. Paradigma pembelajaran me-rupakan cara pandang yang mendasar mengenai belajar dan mengajar. Perlunya paradigma baru dalam pembelajaran agar potensi-potensi siswa dapat berkembang secara menyeluruh dan terpadu. Paradigma pembelajaran tidak sekedar menempatkan manusia sebagai alat produksi tetapi sebagai sumber daya manusia yang utuh. Menurut Aunurahman (2009:1), paradigma baru pembelajaran ialah: Banyak pandangan yang memberikan arah baru terhadap proses dan dimensidimensi pendidikan yang semakin mendorong terjadinya perubahan konsep
4 dan cara pandang terhadap eksistensi pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai kerangka berfikir di dalam memahami lebih dalam persoalanpersoalan pembelajaran. Indikator penguasaan konsep perlindungan dan penegakan HAM. Indikator mengenai penguasaan konsep sistem hukum dan peradilan nasional yaitu: 1. Penguasaan konsep mengenai Perlindungan dan Penegakan HAM 2. Penguasaan konsep mengenai Hakekat HAM 3. Penguasaan konsep mengenai Instrumen HAM 4. Penguasaan konsep mengenai Kelembagaan HAM Pengertian strategi Index Card Match. Menurut Silberman (2005:240), Index Card Match adalah: Cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Zaini dkk. (2002:64) menjelaskan bahwa Index Card Match adalah: Strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Pengertian Peta Konsep. Pengertian Peta Konsep menurut Zaini dkk. (2002:168) yaitu: peta konsep adalah strategi yang meminta peserta didik mensintesis atau membuat suatu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antara konsep-konsep tersebut. Langkah-langkah penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep. Penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep adalah sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan materi Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). 2. Guru membuat peta konsep yang berupa pertanyaan, yang dibuat dengan kertas karton yang terdiri dari 5 bagian 3. Pada kartu terpisah, tertulis jawaban yang terdiri dari 32 jawaban.
5 4. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6-7 siswa dari jumlah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo Kabupaten Karanganya 5. Peta Konsep yang terdiri dari 5 bagian itu dibagikan kepada ke lima kelompok tersebut, dan kartu indeks yang berupa jawaban tediri dari 32 dikocok sehingga semua siswa wajib memegang satu per satu kartu indeks tersebut. 6. Setiap kelompok wajib menempelkan kartu indeks ke dalam peta konsep pada karton sesuai pertanyaan dan jawaban yang benar. 7. Setelah siswa selesai menempelkan kartu indeks di dalam karton peta konsep yang sudah di sediakan oleh guru, masing-masing siswa mempersentasikan ke depan, siswa yang lain memperhatiakn dan memberi sangahan dan seterusnya. 8. Ketika semua peserta didik sudah selesai persentasi, guru mengklarifikasi bersama-sama. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi siswa. Beberapa hal yang menjadi dasar pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan adalah: 1) Materi Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar, khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. 2) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan kehidupan politik tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis. 3) Mendidik siswa untuk lebih memiliki toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama manusia yang berada dalam satu negara yang sama. 4) Pendidikan Kewarganegaraan memberikan pengetahuan pada siswa tentang peraturan negara yang mengikat agar para siswa bisa hidup dalam aturan hukum yang berlaku. 5) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa. Dengan demikian, diharapkan rasa nasionalisme dapat ditumbuhkan melalui pelajaran ini (http://restan-dana.wordpress-.com/2012/04/29/artikel-pentingnya-pendidikankewarga-negaraan/).
6 Keterkaitan Penerapan Strategi Index Card Match Kolaborasi Peta Konsep dengan Penguasaan Konsep Perlindungan dan Penegakan HAM dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Penerapan strategi pembelajaran aktif merupakan sebuah paradigma baru dalam sebuah pembelajaran. Metode pembelajaran konvensional pada saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pendidikan. Strategi Index Card Match merupakan strategi pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Apabila strategi ini dikolaborasikan dengan Peta Konsep, maka akan memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan khususnya materi Perlindungan dan Penegakan HAM. Kolaborasi kedua strategi ini akan mensinergikan antara belajar aktif dan pemahaman akan konsep-konsep Perlindungan dan Penegakan HAM. Hasil Penelitian Terlihat berbeda dengan tindakan siklus I sebelumnya. Pada siklus I strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep, tidak disambut baik oleh siswa, mereka kurang percaya diri dan masih tergantung sekali pada kisi kisi materi yang telah dibuat. Pada siklus II ini tingkat percaya diri siswa semakin bertambah, mereka mampu mengembangkan kalimat pada saat mempersentasikan di depan bahkan siswa tidak cangung saat temannya menayakan materi yang disampaikan kurang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami konsep Perlindungan dan Penegakan HAM. Strategi pembelajaran Index Card Match kolaborasi Peta Konsep pada siklus II ini telah memberikan sebuah pengalaman baru pada siswa serta memberikan inovasi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Strategi ini membantu siswa untuk berani bermain mencocokan dan menempel agar bisa menguasai konsep dengan baik. Siswa kelas VII E ini begitu antusias terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan ini. Dapat disimpulkan bahwa strategi ini mampu meningkatkan penguasaan serta mengenai konsep Perlindungan dan Penegakan HAM, yang dapat diketahui dari hasil tes setelah selesai tindakan siklus II. Pada waktu tindakan siklus I baru 20 anak atau (62,5%) dari 32 siswa yang memenhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kemudian setelah diberi tindakan
7 pada siklus II meningkat menjadi 26 anak atau (81,25)% dari 32 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Secara lebih rinci daftar penguasaan siswa mengenai konsep Perlindungan dan Penegakan HAM di kelas VII E SMP Negeri 1 Kerjo Kabupaten Karanganyar setelah penerapan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Simpulan Dari rangkaian penelitian tindakan yang telah dilakukan, terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian, dalam rangka usaha meningkatkan penguasaan konsep perlindungn dan penegakan HAM. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan strategi pembelajaran Index Card Match kolaborasi Peta Konsep telah mampu meningkatkan penguasaan konsep perlindungan dan penegakan HAM sebanyak 26 anak (81,25%) dari 32 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 2. Penguasaan konsep Perlindungan dan Penegakan HAM meningkat yaitu sebelum diadakannya tindakan dengan menggunakan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsep, siswa yang menguasai materi Perlindungan dan Penegakan HAM sebanyak 10 anak (31,25%) dari 32 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kemudian setelah diberi tindakan dengan strategi Index Card Match kolaborasi Peta Konsp pada siklus I sebanyak 20 anak (62,5%) dari 32 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan pada siklus II sebanyak 26 anak (81,25%) dari 32 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta. http://restandana.wordpress-.com/2012/04/29/artikel-pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan/. (Diakses pada tanggal 29 April 2012 jam 10.04 WIB Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Silberman. 2005. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Zaini, Hisyam dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. 8