Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC 7 jam lalu http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/01/160127_majalah_bbc_komunis?ocid=wsindonesian.content-promo.email.newsletters..newsletter Image copyrightgetty ImagesImage captionbbc Broadcasting House, London, 1961 Dokumen dari tahun 1950-an yang baru dirilis menunjukkan seberapa jauh pemerintah Inggris saat itu mengawasi BBC untuk memantau aktivitas pengikut komunisme dan simpatisan Soviet. Meski mendapat tekanan dari seorang Anggota Dewan yang ngotot, pihak berwenang menolak desakan untuk melakukan pembersihan. Pada Juni 1952, Anggota Dewan dari Partai Konservatif mendesak Perdana Menteri Winston Churchill membuka investigasi aktivitas komunis di Inggris. "Ada pengkhianat di tengah-tengah kita," tulis Sir Waldron Smithers, "dan meski saya menyesalkan penindasan terhadap kebebasan berbicara, mereka harus diperlakukan sebagai pengkhianat." Surat itu terdapat dalam salah satu dokumen Churchill yang baru saja dirilis ke Arsip Nasional, lebih dari 60 tahun kemudian. Isinya harus dirahasiakan "tanpa batas waktu," menurut catatan di depan amplop surat. Para ahli sejarah yakin isi surat itu dirahasiakan karena menyangkut MI5, dinas intelijen Inggris - dan baru dalam beberapa tahun terakhir dokumen mereka dari masa Perang Dingin dirilis ke publik. 1
Pada 1952, Smithers mendesak perdana menteri untuk mendirikan "komite yang dikepalai hakim Inggris atau Penasehat Ratu... yang dapat melakukan pemeriksaan ekstensif terhadap aktivitas komunis dan melapor kepada Anda." Ini terjadi pada era ketika Senator Amerika Serikat, Joseph McCarthy menjadi pendorong sejumlah sidang dengar pendapat, yang mendapat banyak perhatian dan memicu kontroversi, akan dugaan inflitrasi komunis di AS, khususnya di lingkup pegawai negeri. Pada 1947, Smithers di parlemen meminta perdana menteri, yang saat itu dijabat Clement Attele dari partai buruh, untuk "mendirikan "Komite untuk Aktivitas tak-inggris," Committee on Un-British activities -sebagaimana Komite untuk Aktivitas Tidak-Amerikawi -Committee on Un-American activities di seberang Atlantik. Pemerintah menolak mentah-mentah. Smithers meminta pengikut komunis dinyatakan melanggar hukum dan harta mereka dirampas. Dia kembali ditolak. Image copyrightrex FeaturesImage captionanggota Dewan dari Partai Konservatif, Sir Waldron Smithers. Lima tahun kemudian Smithers mengungkapkan kecemasan akan simpatisan komunis di BBC. "Dalam peristiwa perang atau krisis besar... orang-orang ini, yang akrab dengan mekanisme siaran, dalam setengah jam dapat memotong kabel dan merusak peralatan untuk menghambat siaran," tuturnya. Bersama pernyataan itu, dia menyertakan daftar pegawai BBC yang dia anggap pengikut, atau simpatisan, komunis, kebanyakan bekerja di biro Rusia. Di antara nama pegawai itu ada "Goldberg," yang digambarkan Smithers sebagai "seorang Yahudi... yang mengendalikan sejumlah program dan merupakan pengikut komunis." Anatol Goldberg saat itu adalah pimpinan BBC Rusia - tokoh penting dan berpengaruh. 2
Image copyrightgetty ImagesImage captionchurchill meminta MI5 untuk menyelidiki simpatisan komunis di BBC Churchill cukup cemas juga rupanya, hingga mengirimkan surat dan daftar dari Smithers ke MI5, lewat kementrian dalam negeri, meminta penyelidikan lebih lanjut. MI5 membalas dengan mengatakan perdana menteri tak perlu khawatir. "Menurut pandangan Badan Keamanan, pengaruh komunis di BBC sangat lemah dan bukan bahaya serius bagi keamanan." Selama bertahun-tahun, MI5 telah memeriksa staf BBC. Mereka yakin hanya ada 147 pengikut komunis, dicurigai komunis, atau simpatisan komunis, dari 12.200 staf. Menteri dalam negeri yakin bahwa pemeriksaan besar-besaran - seperti yang diusulkan Smithers - "dapat menimbulkan keadaan memalukan tanpa ada gunanya". Secara terpisah, MI5 mengirimkan pandangan mereka atas daftar Smithers. Tidak ada bukti bahwa setiap nama yang tercantum dalam daftar itu pernah menjadi anggota Partai Komunis. Mereka mengatakan, Anatol Goldberg pada tahun 1950 pernah berhubungan dengan seorang pengikut komunis, yang dipekerjakan Soviet News - itu saja. Pencerita yang hebat Pter Fraenkel, mantan kepala BBC Rusia, mengenal Anatol Goldberg dengan baik. "Dia adalah pendongeng yang hebat," tuturnya, "salah satu yang terbaik yang pernah saya kenal." Dia tidak kaget bahwa Goldberg pernah berhubungan dengan jurnalis Rusia di London - itu bagian dari pekerjaannya. Goldberg sendiri bukan komunis. Fraenkel mengatakan, Goldberg tidak pernah bicara mengenai masalahnya dengan MI5, namun dia tahu beberapa orang merasa sikapnya terlalu lembut. "Dia kurang tegas," kata Fraenkel. Dia menyebut pendekatan Goldberg lebih halus - mendengarkan orang, kemudian mengajukan pertanyaan seperti: "Revolusi seharusnya membawa ini, ini, dan ini... apakah sudah berhasil?" Pendekatan Goldberg sukses. BBC Rusia diyakini lebih populer dan dipercaya dibanding pesaingnya yang disponsori AS - meski tentu saja tidak ada rating yang bisa diandalkan. MI5 dan Kementrian Luar Negeri akhirnya sukses, sebagian: pada 1957 Anatol Goldberg dicopot dari jabatannya. Dia tetap menjadi komentator. 3
Image captionanatol Goldberg dicurigai sebagai simpatisan komunis saat menjabat kepala BBC Rusia. Fraenkel menyebut pendahulunya di BBC Rusia, mantan pegawai MI6 Alexander Lieven, memiliki pandangan buruk terhadap mantan rekannya di MI5. Dia meminta Fraenkel tidak mempercayai pemeriksaan yang mereka lakukan- namun mengandalkan stafnya sendiri, yang dapat dengan cepat "mencium" gelagat penyusup. Churchill tidak sepenuhnya yakin akan apa yang dikhawatirkan Smithers. "Saya tegaskan bahwa Anda menganggap terlalu tinggi pengaruh komunis dan kita sudah menyiapkan langkah untuk mengatasi ancaman serius." Image captionsurat balasan Churchill ke Smithers Meski demikian, perdana menteri tetap menyimpan ketertarikan pribadi. Satu tahun kemudian dia meminta Sekretaris Kabinet, Norman Brook, untuk mengecek berapa banyak pengikut atau simpatisan komunis yang masih berada di antara staf BBC. Dari 40 orang di jabatan senior, 31 ada di biro luar negeri. Brook mengatakan Direktur Jenderal Sir Ian Jacob mengetahui "risiko" - bahwa mereka berusaha mempengaruhi konten siaran, namun dia "memastikan bahwa dia mengawasi tanda-tanda soal ini - dia tentu saja terbantu dengan pengetahuan persis mengenai siapa orang-orang yang dicurigai dan posisi apa yang mereka pegang. 4
Direktur Jenderal dan Menteri Dalam Negeri menentang kebijakan "pembasmian" karena mereka takut pemecatan orang berdasarkan keyakinan politik akan menyebabkan "kekacauan politik yang akan membawa lebih banyak keburukan daripada kebaikan." Image captionsir Ian Jacob, direktur jenderal BBC 1952-59 Jean Seaton, pengarang buku Pinkos and Traitors, tentang politikus dan BBC, percaya bahwa pendekatan ini khas Inggris - memonitor alih-alih mendaftar-hitamkan. Meski kedekatan BBC, pemerintah, dan MI5 mungkin terlihat bermasalah sekarang, Seaton menyebut hal itu adalah dampak Perang Dunia II. Churchill dan Jacob, misalnya, pernah bekerja bersama. "Mereka adalah orang-orang yang telah bekerja di bawah kondisi darurat nasional... mereka punya kepedulian yang sama... mereka punya pandangan yang sama. Dalam hal itu mereka tidak punya kewaspadaan khusus terhadap MI5 seperti orang yang biasa bekerja di Newsnight." 5