BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang

DANIN MUSLIMAH NIM A54A100125

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 33. SD Setono No.95 dipilih sebagai tempat penelitian didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain sebagai berikut: a. SD Setono No.95 belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari penelitian sejenis. b. SD Setono No.95 merupakan tempat peneliti melakukan Praktek Kerja Lapangan (PPL) c. Pemahaman konsep perkalian dan pembagian bilangan asli kelas II SD Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016 masih rendah yaitu persentase ketuntasan diatas KKM hanya 27,27%.. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Desember 2015 sampai dengan bulan April 2016. Sebelum diadakan penelitian perlu diadakan persiapan antara lain koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru, mengidentifikasi masalah pembelajaran dan menyusun proposal, hal ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016. Sedangkan pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan pelaksanaan pada siklus 2 dilaksanakan pada bulan Maret selama dua minggu. Selanjutnya peneliti pada bulan Maret hingga April mengolah data yang telah terkumpul dan menyusun hasil laporan dan revisi selama tiga minggu dan peneliti meminta persetujuan laporan dan dilanjutkan denga ujian yang dilaksanakan pada akhir bulan April. Adapun rincin waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 93.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK dengan model siklus. Penelitian ini menekanan kepada perbaikan proses pembelajaran di kelas yaitu dengan tindakan penggunaan media neraca bilangan. Media neraca bilangan digunakan untuk mengatasi rendahnya pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian kelas II SD Negeri Setono tahun 2015/2016. Menurut Haryono (2015:23), Penelitian Tindakan Kelas atau PTK adalah suatu proses penelitian yang dilakukan guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya melalui mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data. Penelitian Tindakan Kelas ini memiliki model siklus yang berisi kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas II SDN Setono No.95 yang bernama Afida Setiati, S.P dan siswa kelas II SDN Setono No.95 yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 11 putri dan 22 Putra. Peneliti sebagai kolaborator penelitian bersama guru bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan penelitian. D. Data dan Sumber Data Menurut Arikunto (2010: 172) menjelaskan bahwa Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembelajaran di dalam kelas. Sumber data atau informasi dalam penelitian ini adalah: 1. Sumber data primer a. Siswa kelas II Semester II SD Setono No.95 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. b. Guru kelas II SD Setono No. 95. Dari sumber data primer tersebut maka diperoleh data primer, yaitu nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian dan hasil observasi kinerja guru

2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder digunakan untuk mendukung data primer, yaitu berupa hasil dari observasi aktivitas siswa, wawancara dan dokumentasi. E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2006: 175) Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penggunaan tenik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Menurut Kunandar (2012:186) Tes adalah sejumlah pertanyan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis didalam dirinya. Selain itu Menurut Suwandi (2009:59) Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Dalam Penelitian ini tes dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil. Tes tertulis ini dilaksanakan setiap akhir pertemuan tiap siklus. Hasil tes digunakan sebagai alat ukur ketercapaian pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian siswa kelas II SD N Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016. 2. Observasi Kunandar (2012:143) Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. Berikut adalah instrumen yang digunakan: a. Lembar observasi aktivitas guru b. Lembar observasi aktivitas siswa

3. Wawancara Kunandar (2012:157) Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas. Lebih lanjut Sugiyono (2009:194) mengemukakan bahwa Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum peneliti mengadakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan kepada guru kelas II SD N Setono No. 95. Hasil wawancara digunakan untuk mencari dan menggali informasi yang jelas dan pasti tentang proses pembelajaran di kelas, kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas II SD N Setono No.95. 4. Dokumentasi Arikunto (2010:201) berpendapat bahwa Dokumentasi dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Pelaksanaan dokumentasi sangat penting agar sumber data lebih valid. Data dokumen meliputi silabus Matematika Kelas II, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto dan video proses kegiatan pembelajaran, serta hasil tes siswa kelas II SD N Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016 sebelum dan sesudah penggunaan media neraca bilangan dalam operasi perkalian dan pembagian bilangan asli. F. Teknik Uji Validitas Data Penelitian harus mampu memenuhi ketentuan dan kriteria dimana informasi yang dijadikan data dalam penelitian dapat memiliki nilai kesahihan yang tinggi. Untuk menilai atau menguji keabsahan dan kesahihan data sehingga data maka peneliti perlu memiliki cara-cara yang teput untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya sehingga data tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai landasan yang kuat dalam menarik kesimpulan. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Suwandi (2009:60) mengatakan bahwa suatu informasi yang dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Peneliti menggunakan validitas isi untuk menguji data pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian. Arikunto (2012: 82) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas ini sering disebut validitas kurikuler. Validitas isi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keabsahan soal- soal tes yang disusun pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang diukur. Proses validitas isi dalam penelitian ini yaitu dengan menyusun kisi-kisi soal tes yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaram khusus atau indikator yang terdapat pada kurikulum yang mana sebelumnya penyusunan RPP disesuaikan dengan silabus. Kemudian berdasarkan kisi-kisi soal tes yang telah dibuat maka dibuat soal tes yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian kelas II SD Negeri Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016 G. Teknik Analisis Data Setelah semua data penelitian yang diperlukan telah diperoleh, untuk memahaminya maka dilakukan pengolahan terhadap data-data yang telah didapat. Dalam pengolahannya, penelitian ini menggunakan teknik analisis data model analisis interaktif dari Milles dan Huberman. Iskandar (2009:75) Analisis data Penelitian Tindakan kelas (PTK) dapat dilakukan melalui langkah-langkah, sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) display/ penyajian data; dan, (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi. Langkah-langkah analisis data dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data (Iskandar 2009:76) Langkah-langkah analisis data diatas selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan empat teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Keempat hal tersebut sudah diuraikan sebelumnya pada bab ini. 2. Reduksi Data Kunandar (2012:102) Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Dalam penelitian ini, reduksi yang dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian siswa, hasil wawancara dengan guru sebelum dan sesudah penggunaan neraca bilangan, data hasil observasi guru dan siswa kelas II SD N Setono Tahun ajaran 2015/2016. 3. Penyajian Data Penyajian data yang telah direduksi kemudian disusun dan didisplay dalam bentuk tabel, grafik dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

Data yang disampaikan dalam penelitian ini meliputi data nilai pemahaman konsep siswa pratindakan, setelah tindakan siklus I, siklus II, data hasil observasi guru dan siswa kelas II SD N Setono No.95 serta data hasil wawancara guru sebelum dan sesudah tindakan penggunaan media neraca bilangan dalam pembelajaran. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan untuk memantapkan dari tampilan data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengecek kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi, disesuaikan dengan tujuan dan rumusan masalah. Penarikan kesimpulan didasarkan pada kondisi yang terjadi setelah dilaksanakan tindakan, yaitu bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan pada akhir siklus I, selanjutnya kesimpulan yang didapatkan pada akhir siklus II. Kesimpulan awal sampai dengan akhir harus ada keterkaitan. Setiap kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan serta menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua data disajikan dalam laporan, peneliti dapat menarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian. Selain itu teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan adalah menggunakan deskriptif komparatif. H. Indikator Kinerja Penelitian Suwandi (2009:61) Indikator kinerja penelitian merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja memuat acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan tindakan, indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jumlah siswa yang nilainya diatas KKM dapat mencapai 85 % dari 33 siswa dalam pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian. Peningkatan yang terjadi tersebut dilihat dari pemahaman konsep siswa sebelum guru menggunakan media neraca bilangan dalam pembelajaran yang rendah dan sesudah

menggunakan media neraca bilangan pemahaman konsep siswa tentang operasi perkalian dan pembagian bilangan asli meningkat. Hal ini disesuaikan dengan nilai KKM mata pelajaran Matematika SD N Setono No.95 yang telah ditentukan untuk penelitian ini yaitu 75. Peningkatan pemahaman konsep tersebut didasarkan pada nilai tes evaluasi siswa. Tabel 3.1 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian Presentase Siswa yang Ditargetkan 85% (dari 33 siswa) Cara Mengukur Diukur dari hasil tes pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian siswa dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat mencapai KKM, yaitu 75 I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri atas empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: (1) perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan tindakan (action), (3) Observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation) dan (4) refleksi tindakan (reflecting). Menurut Arikunto, dkk (2008:16), prosedur penelitian diatas dapat dilihat dalam gambar 3.2.

Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Arikunto, dkk 2008:16) Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I berdasarkan hasil refleksi awal. 2) Merencanakan bahan/materi ajar, media neraca bilangan, dan lembar kerja siswa (LKS) 3) Menyusun instrument pengumpulan data (lembar pengamatan/penilaian untuk aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan lembar tes akhir). b. Pelaksanaan (action) Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus I ini dilaksanakan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media neraca bilangan. Tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan, yakni pertemuan pertama mempelajari perkalian. Kemudian pertemuan kedua mempelajari pembagian.

c. Pengamatan (Observation) Peneliti melakukan pengamatan pada waktu proses pembelajaran menggunakan media neraca bilangan. Observasi akan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru. Observasi guru meliputi pengamatan kinerja guru dalam mengajar sedangkan pengamatan siswa berupa pengamatan aktivitas belajar siswa. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang disiapkan peneliti. Selain itu melakukan pengamatan terhadap hasil pembelajaran pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian pada setiap akhir pertemuan. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi berkolaborasi dengan guru kelas menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1 berdasarkan hasil dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran dan nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian kelas II SD N Setono Tahun Ajaran 2015/2016. Kegiatan refleksi digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan selanjutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan (planning) Perencanaan dilakukan kembali pada siklus II yang bertujuan untuk menyempurnakan siklus I. Pada siklus II peneliti menyempuranakan segala kekurangan di siklus I. Tahap dalam perencanaan meliputi beberapa tahap, yaitu: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan media neraca bilangan berdasarkan hasil refleksi siklus I. 2) Merencanakan bahan/materi ajar, media neraca bilangan, dan lembar kerja siswa (LKS). 3) Menyusun instrumen pengumpulan data (lembar pengamatan/penilaian untuk aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan lembar tes akhir).

b. Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II berdasarkan dari refleksi siklus I. Peneliti menyempurnakan tindakan sesuai RPP dengan menggunakan media neraca bilangan. Tindakan dalam siklus II ini dilaksanakan dalam 2x pertemuan, yakni pada pertemuan pertama mempelajari mempelajari perkalian. Kemudian pertemuan kedua mempelajari pembagian. c. Pengamatan Peneliti melakukan observasi kembali pada siklus II ini terhadap siswa dan guru. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang disiapkan peneliti. Selain itu juga melakukan pengamatan terhadap hasil pembelajaran pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian pada setiap akhir pertemuan. d. Refleksi Tahap akhir dalam siklus II adalah refleksi, dimana peneliti mengkaji kelemahan-kelamahan yang ditemukan dalam tindakan yang telah dilakukan di siklus II terhadap hasil evaluasi dan kaitannya dengan indikator kinerja, hal tersebut dilakukan guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Peneliti berkolaborasi bersama guru menganalisis proses pembelajaran siklus II dan nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian kelas II SD N Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016.