133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dengan benar budaya organisasinya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan yang dilakukan, baik perencanaan yang bersifat strategis dan taktikal maupun kegiatan implemenatsi, perencanaan, dimana setiap kegiatan tersebut harus berdasar pada budaya organisasi. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja sudah banyak dilakukan di masa lalu, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri, baik pada organisasi bisnis maupun pada organisasi publik.. Aerofood ACS Jakarta memiliki misi untuk menjadi caterer yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan serta memberikan keuntungan maksimal bagi stakeholder dengan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Selain dari itu Aeroofd ACS berusaha menjadi caterer yang dikenal karena mematuhi standar Good Corporate Governance. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Aerofood ACS Jakarta telah menanamkan nilai nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan melalui berbagai program sosialisasi kepada seluruh karyawannya. Penjabaran atas prinsip Good Corporate Governance yang baik telah dilakukan 133
134 antara lain dengan menuangkan nilai nilai tersebut ke dalam Visi dan Misi Aerofood ACS. Perbaikan kinerja Aerofood ACS Jakarta dilakukan dengan perbaikan menyeluruh, dengan orientasi kepada pelanggan. Budaya pelayanan, peningkatan omset dan perbaikan kualitas mutu dilakukan secara bersama sama Budaya perusahaan merupakan values yang diterjemahkan atau diimplementasikan melalui behaviours, symbols, dan system. Transformasi budaya lanjutan Aerofood ACS bertujuan untuk menciptakan persepsi tentang Aerofood ACS yang Proactive & Timely Solution, Reliable, Friendly & Convenience melalui pengembangan perilaku spesifik dengan penekanan pada peran pimpinan serta tetap didasari oleh I-FRESH ACS SATU ACS SAYA, Aerofood ACS Jakarta selalu menawarkan dan memberikan manfaat serta solusi terbaik sesuai kebutuhan customer yang mudah dilaksanakan, nyaman, dimana saja, dan tepat waktu. Dari hasil pencapaian yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa pelaksanaan budaya kerja baru I-FRESH ACS SATU ACS SAYA yang terdapat di Aerofood ACS Jakarta dapat dikatakan masih perlu di tingkatkan dengan konsisten, yang dijabarkan dengan hasil wawancara dan hasil pengamatan peneliti dari data sekunder. Dengan adanya budaya kerja baru I-FRESH ACS SATU ACS SAYA yang terdapat di Aerofood ACS Jakarta tentunya membawa pengaruh yang besar terhadap para insan Aerofood ACS Jakarta. Dengan peningkatan kinerja dari para insan Aerofood ACS Jakarta tentunya akan berdampak pula terhadap peningkatan kinerja
135 perusahaan dan visi serta misi sebagai caterer dengan pecapaian award dari tahun ke tahun. Serta untuk terus dapat mempertahankan image / Citra perusahaan di mata pelanggannya, Aerofood ACS Jakarta harus mampu bersaing dengan competitor yang sudah mulai ada walau tidak sebesar Aerofood ACS Jakarta. 5.2 Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, dengan melihat prospek ke depan, maka peneliti dapat mengemukakan bahwa penerapan budaya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA itu sendiri harus lebih ditingkatkan lagi dan membuat suatu inovasi yang baru agar para insan Aerofood ACS Jakarta lebih terpacu lagi dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap para customer meskipun saat ini sudah cukup efektif. Management harus memilki komiten serta konsisten yang tinggi dalam menjalankan budaya kerja baru ini agar hasil nya dapat di lihat dan dinikmati bersama-sama. Mengingat transformasi budaya kerja baru bukanlah suatu hal yang mudah di perlukan perjuangan yang tidak sebentar, keuletan,komitmen,konsistensi, dukungan penuh organisasi, serta yang tidak kalah penting adalah keberanian untuk merubah. Baik merubah mind set maupun culture set. Agen perubahan yang di tunjuk oleh perusahaan tidak boleh takut akan adanya penolakan harus mampu mengantisipasi segala penolakan-penolakan tersebut dengan tetap berpegang teguh pada tujuan utama yaitu transformasi budaya kerja. Dalam hal ini agar program transformasi budaya kerja baru ini dapat berjalan maksimal peneliti menyarankan sebagai berikut :
136 a. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam membentuk Discipline People : a.rekrut Yang terbaik b.berikan Pengertian Yang Terbaik. c.jalankan Ritual Yang Benar d.letakkan Pada Kursi Yang Tepat e.keluarkan yang dibawah standar f.kepemimpinan Level 5 (Seseorang yang punya keberanian menghadapi fakta- fakta brutal dengan kegigihan, pantang menyerah, memiliki panggilan profesional serta punya kerendah hatian strategis) Implementasi Transformasi nilai nilai Transformasi nilai-nilai adalah bentuk perubahan yang sangat sulit, sangat mendasar, butuh banyak waktu, tetapi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan perubahan b.hal-hal yang harus dipenuhi agar proses Transformasi Nilai-Nilai dapat membawa hasil : 1.Leadership yang kuat. Ia bukan otoriter, melainkan pemimpin team yang bekerja habis-habisan untuk organisasi, dan dengan berani mempertaruhkan jabatan dan kedudukannya untuk menghadapi fakta-fakta yang brutal. Ia bukanlah tipe pemimpin yang cenderung cari aman dan menghindar dari tekanan-tekanan.
137 2.Dukungan bawahan. Pemimpin yang kuat tidak ada artinya apa-apa kalau tidak didukung oleh bawahan yang dengan rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan masa depan untuk menciptakan perubahan 3.Komunikasi yang jelas. Pemimpin harus punya seni dalam berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal. Transformasi nilai-nilai juga memerlukan komunikasi massa yang melibatkan banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang baik, transformasi nilai-nilai tidak dapat mencapai tujuan. 4.Komitmen pemimpin. Pemimpin juga harus membangun komitmen yang harus dimulai dari dirinya sendirinya. Untuk membangunnya melalui tiga tahapan : tahap persiapan, tahap penerimaan dan tahap komitmen. Tips Dalam Melakukan Perubahan Kegagalan menjalankan perubahan terjadi karena perubahan memerlukan waktu yang lama dan sumberdaya yang besar serta upaya yang serius dan keras yang menyebabkan ketidaknyamanan dan keraguan. Oleh sebab itu, sekali diputuskan akan dilakukan perubahan, harus konsisten, fokus, dan konsekwen untuk menjalankan perubahan tersebut.
138