BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
IRA WATY MOHAMAD UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN 2013

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD THROW TEHADAP HASIL SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi teoritik 1. Hakikat Minat Pengertian minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Hakikat Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MINI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA KARET

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)


BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

Journal of Physical Education, Health and Sport

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

Transkripsi:

1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli adalah permainan yang unik dan kompleks yang tidah mudah dilakukan oleh setiap orang. Oleh sebab itu permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar -benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Walau begitu, permainan bola voli sangat cepat berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di indonesia. Djumhadi (2008 : 27) Bola voli adalah permainan olahraga bola yang dimainkan oleh dua tim yang berlawanan, masing-masing memiliki enam orang pemain yang berlaga dilapangan dan dibatasi oleh sebuah net. Kedua tim harus menempatkan bola didaerah lapangan lawan untuk mendapat skor. Mukholid (2007 : 13) Permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan (di-volley) di udara hilir mudik di atas net (jaring), dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemenangan. Mem-volley atau memantulkan bola keudara dapat mempergunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai ke kepala dengan pantulan sempurna.

2 Menurut PBVSI Permainan bola voli adalah olahraga beregu, dimainkan 8 dua regu disetiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Disana terdapat perbedaan versi untuk keadaan yang spesifik serta mendapatkan kepandaian yang beraneka ragam pada pertandingan itu kepada siapa saja PBVSI ( 2000 ) Munasifah (2008 : 3) Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan diudara dengan melewati net setiap hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan. Adapun teknik-teknik dasar permainan bola voli menurut sistimatikanya adalah sebagai berikut : a. Teknik dasar passing atas b. Teknik dasar pasing bawah c. Setup/umpan d. Smash (normal smash, semi smash, push smash) e. Servis (servis tangan bawah, servis tangan atas) f. Blok/bendungan (blok tunggal, blok berkawa) Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bola voli adalah permainan beregu terdiri dari enam orang yang berlaga di masing-masing lapangan dengan dibatasi oleh net. Kedua tim berusaha menjatuhkan bola didalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mendapatkan skor untuk mencari kemenangan.

3 2.1.2. Hakikat Permainan Bola Voli Mini Salah satu usaha untuk terus mengembangkan mutu pebola-volian Nasional adalah menerapkan teknik-teknik dasar Bola Voli sedini mungkin kepada anak-anak sekitar usia 9-14 tahun melalui permainan bola voli mini. Karena anak-anak akan lebih mudah dan cepat menyerap teknik dasar Bola Voli memerlukan waktu pembinaan yang cukup lama dari awal sampai menjadi pemain yang baik, diperlukan waktu antara 6-8 tahun. Dengan demikian bilamana pembinaan mulai usia Mini Voli maka diharapkan pada usia antara 17-21 tahun mencapai puncak prestasi, sehingga seorang pemain akan cukup lama mempertahankan prestasinya. Mulianingsih, dkk (2010 : 59) Bola voli mini merupakan bentuk modifikasi dari permainan bola voli biasa atau standar. Peraturan dan lapangan yang dipergunakan ralatif lebih sederhana dan kecil. Apabila perlu permainan bola voli mini ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. PBVSI (2000 : 1-5) Fasilitas permainan bola voli a. Lapangan permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran 18 x 9 m, dikelilingi oleh daerah bebas dengan minimum seluas 3 meter disemua sisi. Daerah bebas permainan adalah ruang diatas daerah permainan yang bebas dari segala hambatan. Daerah bebas permainan harus memiliki ukuran minimal dengan ketinggian 7 m dari permukaan lapangan. b. Garis-Garis Lapangan

4 Semua garis lebarnya 5 cm. Garis-garis batas, dua garis samping (sisi) dan dua garis akhir membentuk lapangan permainan. Kedua garis samping dan garis akhir sudah termasuk ukuran dari lapangan permainan. Garis tengah poros (titik) garis tengah membagi dua lapangan menjadi dua bidang yang masing-masing berukuran 9 x 9 m. Garis ini terletak dibawah net dari garis samping ke garis samping lainnya. c. Net dan Tiang-tiang 1. Tinggi net (jaring) Dipasang tegak lurus diatas garis tengah, dengan ketinggian 2,43 m untuk putra dan 2,24 m untuk putri. Tinggi net diukur dari tengah lapangan permainan. Ketinggian net (diatas kedua garis samping) harus tepat (sama tinggi) dan tidak boleh lebih tinggi dari 2 Cm. 2. Lebar Net Lebar net 1 m dan panjang 9,50-10 m (dengan pita samping 25-50 cm disetiap sisi), terbuat dari jalinan mata hitam 10 cm, berbentuk persegi. Puncak net terdapat pita horizontal sebesar 7 cm, terbuat dari 2 lapis kain kanvas putih terpasang memanjang sepanjang net. 3. Pita samping Dua pita dipasang tegak lurus pada net dan dipasang pada setiap sisi net. Pita tersebut lebarnya 5 cm dan panjangnya 1 m, semuanya termasuk bagian dari net. 4. Antena

5 Sebuah antena adalah tongkat yang lentur, sepanjang 1,80 m dan bergaris tengah 10 mm, terbuat dari fibergelass atau bahan sejenis. Dipasang pada bagian luar disetiap pita samping. Tinggi setiap antena 80 cm dan terdapat garis-garis yang warnanya kontras sepanjang 10 cm. 5. Tiang-Tiang Tiang-tiang sebagai penunjang net, tiang-tiang diletakan dengam jarak 0,50-1,00 m diluar garis samping. Tinggi 2,55 m sebaiknya dapat diatur naik turunnya. d. Bola Bola harus bulat, terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna yang cerah atau kombinasi dari beberapa warna. Keliling bola 65-67 cm dan beratnya 260-280 g. Tekanan didalam bola harus 0,30-0,325 kg/cm 2 (4,26-4,61 psi) atau (294,3-318,82 mbar atau hpa) Depdiknas (2002: 68) Peraturan Permainan Bola Voli Mini 1. Bola a. Ukuran nomor 4 b. Garis tengah 22- m24 cm c. Berat 220-240 gram 2. Jaring a. Tinggi net 2,15 m untuk putra, putri 2,00 m b. Lebar jaring 1m. Panjang net 7 m 3. Pemain

6 a. Pemain utama 4 orang, cadangan 2 orang b. Umur maksimal 12 tahun 4. Lapangan a. Luas lapangan : 12 m x 6 m b. Tanpa garis serang c. Daerah sajian adalah seluruh daerah di belakang garis akhir d. Tebal garis lapangan 5 cm 5. Cara Bermain a. Semua pemain dapat melakukan segala macam cara bermain yang salah b. Putaran permainan sama seperti permainan bola voli 6. Penmggantian Pemain a. Seperti peraturan Internasional b. Satu set hanya dapat dilakukan 4 kali c. Lama pertandingan dua kali menang (Best Of Three Games) Berdasarkan pendapat yang ada maka dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bola voli mini adalah permainan bola voli yang dimodifikasi dengan peraturan yang sederhana yang dimainkan dilapangan kecil dengan 4 pemain tiap regunya, untuk melatih atau menerapkan teknik-teknik dasar permainan bola voli sedini mungkin. 2.1.3. Hakikat Servis Bawah Servis merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli sebagai pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali kedaerah

7 lawan untuk mendapatkan angka atau skor agar regunya memperoleh kemengan dan sebagai tanda permulaan permainaan. Dieter Beautelstahl (2009 : 8) Menjelaskan servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Servis bukan hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja akan tetapi servis bisa juga menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis yang baik sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Servis ada beberapa macam yaitu : a. Servis dengan ayunan tangan dari bawah b. Servis dengan ayunan tangan dari samping c. Servis dengan ayunan tangan dari atas d. Jump servis Pukulan servis adalah pukulan yang dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan, karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus Meyakinkan, terarah dan menyulitkan lawan. Ahmadi (2009 : 20). Sarono (2011: 8 11) servis merupakan teknik yang digunakan untuk memulai permainan bola voli. Ada beberapa jenis servis dalam permainan bola voli yang meliputi: 1). Servis tangan bawah (underhand service) Posisi awal untuk melakukan servis tangan bawah adalah berdiri dengan posisi melangkah dengan kaki depan yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola. Tangan yang akan memukul bola harus lurus dan kencang, siku

8 jangan bengkok sampai bola terpukul. Langkah langkah pelaksanaan servis bawah yang meliputi: (1). Persiapan a. Kaki dalam posisi melangkah dengan santai. b. Berat badan terbagi dengan seimbang. c. Bahu sejajar dengan net. d. Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah. e. Pegang bola didepan tubuh. f. Pandangan ke arah bola. (2). Pelaksanaan a. Ayunkan lengan ke belakang. b. Pindahkan berat badan ke kaki belakang. c. Ayunkan lengan ke depan. d. Pindahkan berat badan ke kaki depan. e. Pukul bola pada posisi setinggi pinggang f. Konsentrasi pada bola (3). Gerakan lanjutan a. Teruskan pemindahan berat badan ke depan. b. Jatuhkan lengan dengan berlahan c. Bergerak ke dalam lapangan. 2). Servis mengambang (Floater service) Elemen penting dalam melakukan servis mengambang adalah pukulan. Pukulan harus dilakukan tepat didepan bahu dengan pemukul pada ketinggian

9 yang memberikan waktu mengayunkan lengan dan memukul bola pada jangkauan tubuh. (1). Persiapan a. Kaki dalam posisi melangkah dengan santai b. Berat badan terbagi dengan seimbang c. Kaki dari tangan yang tidak memukul berada di depan d. Gunakan telapak tangan terbuka e. Pandangan ke arah bola (2). Pelaksanaan a. Pukul bola didepan bahu yang akan memukul b. Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin c. Ayunkan lengan ke belakang dengan siku ke atas d. Letakan tangan didekat telinga e. Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka f. Pertahankan lengan pada posisi jangkauan sejauh mungkin g. Awasi bola pada saat hendak memukul h. Pindahkan berat badan kedepan (3). Gerakan lanjutan a. Teruskan pemindahan berat badan ke depan b. Jatuhkan lengan dengan dengan berlahan sebagai lanjutan c. Bergerak lapangan 3). Servis topspin Melakukan servis topspin sama seperti melakukan servis-servis lain.

10 (1). Persiapan a. Kaki dalam posisi melangkah santai b. Berat badan terbagi dengan seimbang c. Bahu dan kaki dalam posisi menghadap ke garis pinggir d. Bola mengawasi bola yang dilempar (2). Pelaksanaan a. Lemparkan bola ke atas belakang bahu b. Lempar tanpa atau sedikit spin c. Ayunkan lengan kebelakang d. Arahkan siku kedepan dan dekat dengan telinga e. Pukul dengan tumit telapak tangan yang terbuka f. Pukul bola dengan tangan menjangkau penuh g. Gulung pergelangan tangan dengan penuh tenaga h. Pandangan ke arah bola sampai melakukan pukulan (3). Gerakan lanjutan a. Pindahkan berat badan kekaki depan b. Jatuhkan lengan dengan perlahan c. Bergerak ke dalam lapangan (4). Jump servis. Bola dilempar tinggi-tinggi sesuai dengan tinggi lemparan dan jangkauan tangan. Tangan tetap lurus dengan memungkinkan beratnya pukulan. Sutono (2010: 80) Menjelaskan Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada ditangan yang tidak memukul bola bersiap dari belakang badan untuk

11 memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan servis bawah adalah: a. Sikap badan dan pandangan b. Lambungan keatas harus sesuai dengan kebutuhan c. Saat kapan harus memukul bola Mile (2010 : 46) Servis tangan bawah adalah jenis servis yang paling mudah dilakukan dibanding dengan jenis servis lain. Servis tangan bawah merupakan servis yang pertama kali untuk dipelajari dan ditunjukkan bagi pemula. Cara melakukan servis bawah adalah sebagai berikut: a. Berdiri dengan kedua kaki menghadap ke arah sasaran yang dituju dengan posisi kaki seperti orang melangkah, kaki yang didepan berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola. Bola diletakkan ditelapak tangan yang tidak digunakan untuk memukul, dengan jari-jari yang terbuka. Ketika bola dilambungkan, luruskan badan seperti akan mengangkat bola itu. b. Siku tangan pemukul ditarik kebelakang, bola harus dilambungkan didepan badan. c. Pukul bola dengan telapak tangan dan tangan yang memukul diayun kedepan dengan cepat. Pindahkan berat badan kekaki depan, usahakan telapak tangan kaku dan keras pada saat memukul bola d. Setelah bola dipukul, biarkan lengan terayun kedepan sejauh mungkin tanpa ditahan. Jatuhkan tangan yang tidak memukul kesisi tubuh dan kaki kanan maju kedepan memasuki lapangan dan mengambil posisi bertahan

12 Sudarwaji dan Dwisarjiyanto (2010: 10) Mengemukakan cara melakukan servis bawah sebagai berikut: 1. Berdiri, kedua kaki dalam posisi melangkah dan berat badan bertumpu pada dua kaki 2. Sikap badan sedikit condong kedepan 3. Bola dipegang setinggi pinggang didepan badan 4. Jari-jari tangan pemukul dirapatkan 5. Ayunkan lengan pukul kedepan, pindahkan berat badan kedepan, dan bola sedikit dilambunggkan 6. Pukul bola dengan telapak tangan (bagian tengah belakang) 7. Ikut gerakan badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan Berdasarkan pendapat yang ada maka dapat ditarik kesimpukulan bahwa servis bawah adalah pukulan yang dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan, dengan awalan bola berada ditangan yang tidak memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah. 2.1.4. Hakikat Metode Penjelajahan Gerak Metode adalah suatu cara penyampaian yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Menurut Suryosubroto (1997: 26) Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam proses pembelajaran metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai. Metode juga dapat dirumuskan sebagai cara untuk

13 menyampaikan apa yang diharapkan sehingga proses pembelajaran akan berlangsung baik sehingga mencapai hasil yang baik pula. Dalam prakteknya metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang spesifik untuk menyuguhkan tugas-tugas belajar, yang secara sistematis terdiri dari seperangkat tindakan guru, penyediaan kondisi belajar yang efektif dan bimbingan yang difokuskan pada isi dari pengalaman belajar yang diarahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Mappa dan Anisa, (1984:40) menjelaskan bahwa metode dan teknik pembelajaran memegang peranan penting dalam penyusunan strategi dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani pun demikian, penggunaan suatu metode pembelajaran dapat mempengaruhi jalannya proses pembelajaran, untuk itu hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah kesesuaian materi yang akan disajikan dengan karakteristik siswa, karena kesesuaian tersebut akan mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan anak secara optimal. Menurut Sumiati dan Asra (2009 : 11-12) Menentukan metode atau kegiatan belajar merupakan lanmgkah penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan. kegiatan itu harus disesuaikan dengan tujuan. Dalam menetapkan kegiatan belajar ini guru harus menetapkan kegiatan mana yang perlu dan tidak perlu dilakukan. Untuk itu perlu diketahui batas kemampuan siswa. Untuk memudahkan pelaksanaan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai sebagai berikut : a. Merumuskan semua kegiatan belajar yang memungkinkan untuk dilakukan.

14 b. Menetapkan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu dilakukan agar mencapai efisiensi proses pembelajaran c. Menetapkan kegiatan yang akan dilakukan baik oleh guru maupun siswa Untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuatu materi pembelajaran perlu dipikirkan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran ini di samping disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran, juga ditetapkan dengan melihat kegiatan yang akan dilakukan. Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. Dengan mempertimbangkan apakah suatu metode pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi pembelajaran tertentu, tidak adakah metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan. Metode pembelajaran dapat ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran. Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada keefektifan proses pembelajaran. Tentu saja orientasi kita adalah kepada siswa belajar. Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar. Khusus untuk pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, Ateng (dalam jurnal IPTEK olahraga,p 2002 : 195) mengatakan bahwa titik tekan pembelajaran penjaskes di SD adalah penyempurnaan fungsi gerak. Latihanlatihan bagi anak hendaknya bersifat menyeluruh dan cenderung ke arah cabang olahraga, sesuai dengan meningkatnya usia mereka. Selanjutnya menurut Annarino (dalam jurnal IPTEK olahraga, 2002 : 196) bahwa metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan domain psikomotor diantaranya adalah metode penjelajahan gerak.

15 Gabberd, (dalam jurnal Iptek Olahraga, 2002: 197), menjelaskan bahwa metode penjelajahan gerak dikenal dengan istilah (exploration style), dapat digunakan secara efektif untuk anak-anakusia Sekolah Dasar. Proses eksplorasi dan eksperimen gaya mengajar ini lebih terbuka dan memberikan peluang bagi anak untuk berkembang, dibanding dengan penemuan terpimpin dan pemecahan masalah. Elizabeth Helsy dan Lorena Porter (dalam jurnal Pengembangan Fisik Motorik. Fib. UNY) mengemukakan bahwa dalam latihan gerakan untuk fisik motorik anak salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu: gerakan eksplorasi (penjelajahan gerak) sebab anak-anak membutuhkan kebebasan bergerak dan untuk itu dibutuhkan ruang yang aman di dalam ataupun di luar kelas. Tujuan kegiatan eksplorasi adalah sebagai berikut : a. anak mendapat pengalaman bahwa tubuh dapat bergerak b. menciptakan kegembiraan dan kepuasan dalam bergerak c. memberi pengalaman pada anak dalam membagi ruang dengan orang lain d. menciptakan cara baru dalam melakukan suatu tugas/ perintah e. melakukan kegiatan, latihan sambil menunjukkan kekuatankekuatan tubuh Afrizal, (dalam jurnal Bahasa dan Seni Volume 10 No.2, 2009 : 110-118) mengemukakan bahwa keterampilan gerakan atau kinetis berhubungan dengan

16 kemampuan motorik yang dimiliki siswa. Siswa memiliki tinggi rendahnya kemampuan motorik oleh sebab itu perlu di dekati dengan metode latihan dan metode pembelajaran yang tepat agar kemampuan atau keterampilan motorik siswa dapat terbentuk dengan baik. Bagian yang penting dalam eksplorasi gerak atau penjelajahan gerak dapat melatih gerak atau keterampilan motorik siswa. Dengan melakukan eksplorasi, secara tidak langsung siswa melakukan suatu latihan motorik yang pada gilirannya menghasilkan gerak reflek atau suatu intuisi atau perasaan yang peka terhadap gerak dalam arti kata, eksplorasi menghasilkan suatu sensifitasi yang tinggi terhadap gerak. Gallahue, (dalam jurnal IPTEK olahraga, 2002 : 197) menjelaskan metode pembelajaran penjelajahan gerak (movement exploration method) merupakan salah satu bagian dari problem solving ; Child-centered methods of teaching, dengan fokus pembelajaran dominan pada siswa, pendekatan ini memberikan kesempatan secara luas terhadap siswa untuk melakukan eksplorasi gerakan. Anarino, (dalam jurnal IPTEK olahraga 2002 : 197) mengemukakan bahwa metode penjelajahan gerak dapat diterapkan untuk pembelajaran pendidikan jasmani di SD, hal tersebut selaras dengan karakteristik anak-anak usia SD, yang suka bermain, berlomba, berkelompok dan melakukan kerja sama (sosialisasi). Titik penekanan pembelajaran dengan menggunakan metode penjelajahan gerak adalah pembelajaran yang mengoptimalkan kemampuan siswa untuk melakukan eksplorasi gerakan, sesuai dengan kemampuan, kemauan dan irama setiap individu, sehingga siswa dapat mengoptimalkan kemampuan dan

17 ketrampilan yang dimiliki. Optimalisasi metode pembelajaran ini hanya dapat dilakukan apabila prasarana dan sarana yang digunakan seimbang dengan jumlah siswa, sehingga setiap siswa akan mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan siswa secara optimalf. Metode pembelajaran penjelajahan gerak menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran, sehingga interaksi belajar bukan hanya menjadi satu arah dari guru ke siswa, namun dapat terjadi interaksi siswa ke guru, dan dari siswa ke siswa. Sehingga lebih memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan meningkatkan efektivitas pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Metode pembelajaran ini menempatkan siswa untuk mengambil peranan dan tanggung jawab yang lebih besar dalam proses pembelajaran. Beberapa kelebihan yang diberikan metode pembelajaran gerak bagi proses pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain: 1. Siswa dapat berpartisipasi aktif sesuai kemampuan dan kemauan siswa. 2. Intensitas aktivitas fisik dan irama latihan ditentukan sendiri oleh siswa sehingga peluang untuk berperan aktif lebih tinggi dibanding dengan metode yang berpusat pada guru. 3. Kreativitas siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuan dan kemauan siswa, karena kurangnya pembatasan-pembatasan dan intruksi oleh guru yang mungkin akan menjadi penghambat bagi kreativitas siswa. 4. Tingkat kegembiraan siswa akan lebih teraktualisasi sesuai dengan kondisi siswa, karena adanya kebebasan untuk melakukan aktivitas fisik.

18 Metode penjelajahan gerak merupakan salah satu hasil karya manusia, oleh karena itu metode ini juga memiliki beberapa kekurangan disamping kelebihan yang telah disebutkan diatas. Kekurangannya antara lain: 1. Siswa kadang lupa dengan tujuan belajar yang telah dijelaskan guru sebelumnya. 2. Guru akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, bila salah memahami arti metode penjelajahan gerak yang sebenarnya. 3. Untuk menghindarkan kemungkinan kesalahan gerak siswa sangat kecil. 4. Kurangnya perhatian anak pada hal yang dianggap penting. Dengan kekurangan yang dimiliki metode penjelajahan gerak, bukan berarti proses pembelajaran ini akan berkurang nilainya, kebalikannya adalah keuntungan bagi guru, karena berangkat dari kekurangan ini, guru akan lebih teliti dalam mempersiapkan serta menerapkan metode ini dalam proses pembelajaran. 2.2. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Jika metode penjelajahan gerak digunakan, maka kemampuan gerak dasar servis bawah pada permainan bola voli mini, siswa kelas IV SDN 91 Sipatana dapat meningkat. 2.3 Indikator Kinerja `Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah :

19 Apabila 80% kemampuan siswa melakukan gerak dasar servis bawah pada permainan bola voli mini sudah menunjukkan kriteria nilai baik (77-89) dalam penelitian ini, maka penelitian ini di nyatakan selesai.