BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang pemain. Permainan ini menggunakan batas berupa lapangan yang berukuran 18 x 9 meter. Lapangan bola voli dibagi meniadi dua bagian yang dipisahkan oleh pembatas net dengan panjang 10 meter dan lebar satu meter. Ketinggian batang net adalah 2.43 meter untuk putra dan 2.24 meter untuk puteri. Permainan bola voli sekarang ini menggunakan system rally point dengan jumlah angka yang harus dicapai oleh suatu regu yang ingin memenangkan pertandingan adalan 25 atau selisih 2 angka jika terjadi deuce. (Amung dan Subroto (2001:39). Permainan bola voli adalah suatu cabang olahraga yang dilakukan dengan memvolley bola di udara hilir mudik di atas jaring atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam bermain. Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari 6 orang. Pada permainan bola voli regu yang lebih dulu mendapatkan nilai 25 dinyatakan sebagai pemenang pada set itu. (Wisahati dan santosa. 2010:8). Berdasarkan penjelasan diatas, permainan,bola voli adalah suatu permainan beregu yang lapangannya dibatasi oleh net dan untuk memainkannya diperlukan teknik. Salah satu teknik yang harus dikuasai dalam permainan bola voli adalah service atas.

2 Setiap cabang memiliki karakteristik sesuai dengan jenis keterampilan yang terdapat dalam permainan yang bersangkutan. Demikian pula dengan permainan bola voli yang memiliki teknik yang beragam, Teknik yang beragam ini dipergunakan untuk mencapai preslasi yang optimal, prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat dicapai dengan baik tanpa memiliki teknik dasar yang baik. Teknik yang dimiliki oleh seseorang dalam permainan bola voli sangat menentukan terutama dalam upaya kerjasama antar pemain untuk mencapai kemenangan, karena bola voli merupakan permainan yang sifatnya beregu yang memerlukan kerjasama dan adaptasi antar sesama pemain. (Amung dan Subroto (2001:43). Adapun teknik-teknik dalam permainan bola voli sebagai berikut: 1. Service merupakan bentuk serangan yang pertama dalam permainan bola voli. Untuk itu pemain voli harus dapat melakukan service dengan baik dan benar 2. Smash adalah pukulan yang keras dan arahnya menukik untuk mematikan pertahanan lawan. 3. Passing merupakan teknik dasar gerakan bola voli yang mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain, baik passing bawah maupun passing atas 4. Blocking adalah upaya menghalangi lawan dengan cara merentangkan kedua tangan pada tempat yang diduga menjadi jalannya bola dan teknik membendung dapat dilakukan sendiri maupun dua ataupun tiga orang di dekat net. (Wisahati dan Santosa, 2010:11). Peraturan-peraturan dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut : 1. Angka diperoleh oleh setiap regu yang memenangkan rally 2. Diantara 12 pemain tiap tim ada 1 orang yang tercatat sebagai libero 3. Tinggi no dada 15 cm, no punggung 20 cm. Pertandingan resmi, nomor tersebut harus ada pada celana sebelah kanan dengan tinggi 4-6cm, lebar 1 cm

3 4. Pelatih diperbolehkan memberikan intruksi sambil berdiri atau berjalan didaerah bebas di depan bangku cadangan sampai daerah pemanasan 5. Set 1-4 berakhir dipoin 25 dan pada set ke 5 (set penentu) berakhir pada angka 15 dengan sistem rally po in 6. Pemain cidera dan telah mengalami pergantian istimewa tidak boleh bermain kembali selama sisa pertandingan 7. Service harus dilakukan dalam waktu 8 detik setelah wasit meniup peluit 8. Pelaku service yang telah melambungkan bola harus memukul bola tersebut 9. Bola service yang menyentuh net dan bola masuk adalah sab. 10. Pada set 1-4 diberikan TTo secara otomatis sebanyak 2 kali per set 1 menit bila salah satu regu telah mencapai angka 8 dan 16. (Karyadi, 2006:99) Gambar 1. Lapangan Bola Voli 2.2 Hakekat Service Atas Sejalan dengan hal itu PBVSI, (1985:30) mengemukakan bahwa: service adalah aksi untuk memasukan bola kedalam permainan oleh pemain belakang kanan yang

4 ditempatkan di daerah service untuk memukul service dengan sebelah tangan (mengepal atau terbuka) untuk : memulai permainan. Menurut Wisahati dan Santosa, 2010:9, service merupakan bentuk serangan yang pertama dalam permainan bola voli. Untuk itu, pemain voli hams dapat melakukan service dengan benar masuk ke daerah lawan. Service adalah teknik dasar yang menjadi serangan pertama bagi tim yang melakukanya. service sangat menentukan untuk serangan selanjutnya, karena jika service tidak dilakukan dengan baik maka akan mudah bagi lawan untuk membalas serangan yang dilancarkan melalui service. banungpenjasblog.blogspot.com/2011/, (diakses.tanggal.02/07/2014). Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke alas seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas. Dalam melakukan service atas posisi badan ketepatan dalam melakukan pukulan bola sangat meuentukan keberhasilan dalam melakukan service atas. Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan. (Syariffudin, 1997:53). Berdasarkan penjelasan diatas maka ditarik kesimpulan bahwa service atas adalah suatu teknik dengan cara memukul bola dengan menggunakan telapak tangan yang pada saat bola dipukul bola terlebih dahulu dilambungkan diatas kepala, kemudian bola dipukul dengan keras dan terarah. Dalam melakukan Service atas posisi badan ketepatan dalam melakukan pukulan bola sangat menentukan keberhasilan dalam melakukan Service atas. Service fungsinya untuk mengawali permainan. Service merupakan awalan terjadinya suatu permainan, secara berurutan service yang baik adalah langsung dapat

5 mematikan lawan, kemudian menyulitkan lawan agar tidak dapat melakukan serangan dengan baik. Cara melakukan service, agar service dapat memperoleh peluang untuk menjadi serangan yang mematikan adalah melakukan service yang membuat bolanya meluncur dengan cepat, jalannya bola berubah-ubah. menempatkan bola kedaerah yang kosong dan kearah pemain yang lemah kemampuannya dalam menerima bola dan mengarahkan kepada yang baru memindahkan posisinya. (Arming dan Subroto. 2001:52). Service atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan. tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya. sehingga selurah rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus. Adapun bentuk peiaksanaan service atas sebagai berikut: 1. Service ini dilakukan dengan sikap badan tegak 2. Kaki kiri ke depan, kaki kanan dibeiakang 3. Tangan kin melambungkan bola ke atas agak ke belakang, diikuti melentingkan punggung ke belakang 4. Pukullah bola dengan tangan kanan, serta mengaktifkan pergelangan tangan. dilanjutkan gerak ikutan (follow through?)

6 Gambar 2. Service atas Beberapa faktor yang mencantumkan keberhasilan seseorang dalam melakukan service atas adalah timing/ketepatan, meliputi: 1. Ketepatan saat melakukan awalan 2. Ketepatan posisi tangan 3. Ketepatan saat memukul boia Adapun tujuan service atas adalah sebagai berikut: 1. Untuk awalan memulai permainan 2. Untuk menyerang pertahanar, lawan 3. Untuk menghasilkan sebuah poin. 2.3 Hakekat Kekuatan Otot Lengan Menurut Harsono, (2003:176) kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tekanan atau beban dalam aktivitas. Kekuatan adalah salah satu unsur komponen kondisi fisik yang sangat dominan dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan gerak serta aktivitas sekari-hari. Kekuatan merapakan sumber dasar dalam melakukan semua kegiatan, termasuk aktifitas olahraga. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal (Nuril Ahmadi, 2007: 65). Sedangkan menurut Nurhasan (2005: 3) kekuatan adalah kemampuan sekelompok oiot dalam menahan beban secara maksimal. Jadi kekuatan otot adalah kemampuan kondisi fisik seseorang dalam menahan beban sewaktu bekerja secara maksimal.

7 Menurut Sajoto, (1995:9) kekuatan adalah komponen kondisik fisik seseorang tentang kernampuannya dalam mempergunakan otot untuk menenma beban sewaktu bekerja. Lengan adalah anggota badan dan pergelangan tangan sampai ke bahu. Berdasarkan pengertian di alas dapal ditarik pengertian bahwa kekuatan otot lengan adalah kemampuan anggota badan dari pergelangan sampai bahu dalam mengerahkan tenaga secara maksimal untuk melakukan kontraksi atau gerakan. Kekuatan otot lengan mernpengaruhi kemampuan dalam melakukan tolakan. Tanpa memiliki kekuatan. Manusia tidak mungkin akan dapat mempertahankan kehidupannya dengan baik dan wajar. Adapun tujuan latihan kekuatan otot lengan adalah untuk menguatkan otot lengan clan bahu, serta dapat melatih daya tahan lubuh dalam menahan suatu beban. Dan adapun manfaat latihan kekuatan otot lengan adalah dapat meningkatkan kemampuan kekuatan otot lengan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal sehingga dapat mencapai prestasi dari gerakan yang dimaksud. Untuk mendapat kemampuan kekuatan otot lengan yang baik perlu diberikan latihan yang maksimal diantaranya latihan push-up, null-up dan angkat beban agar otot lengan dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal. Dalam bukunya Gullikson, (1998:64) menerangkan bahwa otot yang bekerja pada saat ayunan ke belakang, ke depan dan lanjutan adalah sebagai berikut: a. Untuk menggerakkan extensor siku, yaitu saat melakukan ayunan ke belakang yaitu otot triceps. b. Untuk menggerakkan lengan memutar pada saat ayunan ke depan yaitu otot teres major, sub scapularis, latisimus dorsi dan pectoralis major. c. Untuk menggerakkan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan lanjutan yaitu : otot latisimus dorsi, pectoralis major, ters major dan tricep.

8 Gambar 3 : Otot Lengan 2.4 Hakekat Kelentukan Kelentukan atau daya lentur (flexibility) adalah evektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto, 1995:9). Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sehdi. Kelen.ukan togok adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi terutama sendi-sendi dalam kolumna vertebralis, dimana sangat berguna dalam melakukan roll depan. Kelentukan adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi secara maksimal. Orang yang memiliki kelentukan yang baik adalah orang yang memiliki ruang gerak yang luas dalam sendi sendinya dan mempunyai otot yang elastis. (Widiastuti, 2011:153). Menurut Irawadi (2010:57), kelentukan (flexibility) adalah kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Seseorang dikatakan lentuk apabila ia mampu membungkuk dengan maksimal (mampu mencium lututnya), mampu duduk dengan kedua kaki terbuka, atau mampu melentik dengan sempurna sehingga

9 kepalanya mendekati tumitnya, atau ia mampu meliukkan badannya ke kiri atau ke kanan secara maksimal. Dan lebih diperjelas lagi menurut Ismaryati (2008:101), bahwa kelentukan sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cedera otot. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas gerakan-gerakan dengan penguluran tubuh pada bidang sendi yang luas. Dalam aktivitas kehidupan semua orang membutuhkan kelentukan tubuh. Tingkat kelentukan tubuh yang baik membantu memudahkan melaksanakan tugas atau gerakan sehari-hari. Tingkat kelentukan tubuh sangat dibutuhkan hampir seluruh cabang olahraga, terutama pada cabang-cabang yang banyak menggunakan gerakan persendian. Kelentukan yang baik seorang atlet akan dapat melakukan gerakan yang baik. (Bafirman dan Apri, 2008 : 117). Manfaat kelentukan sangat penting untuk dimiliki terlebih lebih bagi seorang olahragawan atau atlet, karena sangat berpengaruh terhadap keterampilan seseorang dalam berolahraga. Kelentukan merupakan prasyarat kinerja keterampilan dengan amplitude tinggi, serta memudahkan seorang atlet dalam melakukan gerakan dengan cepat. Irawadi (2010:57). Tulang belakang (vertebra) tersusun atas ruas-ruas yang tersusun dari atas ke bawah dimana diantara masing-masing ruas dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antara ruas, sehingga tulang belakang bisa tegak dan membungkuk. Sedangkan di bagian depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut-serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang, di tengah-tengah bagian dalam ruas-ruas

10 tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang disebut saluran sumsum belakang (kanalis medulla spinalis) yang didalamnya terdapat sumsum tulang belakang. 2.5 Kerangka Berfikir Gambar 4. Otot punggung belakang Sumber : Dalam permainan bola voli memiliki karakteristik sesuai dengan jenis keterampilan yang terdapat dalam permainan yang bersangkutan. Demikian pula dengan permainan bola vqli yang memiliki teknik yang beragam, Teknik yang beragam ini dipergunakan untuk mencapai prestasi yang optimal. Dalam permainan bola voli teknik service atas merapakan faktor utama dalam permulaan permainan dan juga secara langsung berfungsi untuk menyerang dan mematikan lawan. Untuk mendapatkan hasil service atas yang baik, maka diupayakan memiliki kekuatan otot lengan dan kelentukan yang baik. Kekuatan otot lengan adalah kemampuan anggota badan dari pergelangan sampai bahu dalam mengerahkan tenaga secara maksimal untuk melakukan kontraksi atau gerakan. Kelentukan sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani, merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cedera otot.

11 Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas yaitu tentang hubungan kekuatan otot lengan dan kelentukan dengan kemampuan service atas ; maka untuk lebih jelas dapat dilihat dari kerangka berpikir di bawah ini: Kekuatan Otot Lengan Service Atas Kelentukan Gambar 5. Hubungan kekuatan otot lengan dan kelentukan terhadap kemampuan service atas 2.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis, maka dirumuskan jawaban sementara (Hipotesis) penelitian ini sebagai berikut : H1 = Terdapat hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan service atas bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 5 Muaro Jambi. H2 = Terdapat hubungan kelentukan dengan kemampuan service atas bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 5 Muaro Jambi. H3 = Terdapat hubungan kekuatan otot lengan dan kelentukan dengan kemampuan service atas bola voli pada siswa putra kelas DC SMP Negeri 5 Muaro Jambi.