38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement atau Perseroan") didirikan pada tahun 1985 dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen berkualitas, termasuk produk semen khusus. Perseroan mengoperasikan 12 pabrik secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tahun 2005, Perseroan melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement), Semen Putih (White Cement) dan White Mortar TR30. Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Sejak tahun 2007, Perseroan juga menjadi salah satu pemasok utama beton 38
39 siap-pakai. Indocement memiliki dua perusahaan agregat di lokasi strategis dengan total kapasitas 2 juta ton per tahun dan perkiraan cadangan 115 juta ton. Produk-produk Perseroan dipasarkan dengan merek dagang "Tiga Roda". Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group yang berbasis di Jerman menjadi pemegang saham mayoritas Indocement. Sejak itu, Perseroan bertekad memulihkan kondisi keuangan yang sehat. Pada triwulan kesatu 2009, Indocement berhasil mencapai posisi kas positif. 3.1.1 Kegiatan Usaha Jenis semen yang diproduksi oleh Indocement adalah sebagai berikut : a. Semen Portland Type I Kegunaan untuk bangunan perumahan, gedung bertingkat, jembatan, jalan, dan dipakai sebagai bahan baku komponen bangunan seperti asbes semen, ubin, batako, paving block dan eternit. b. Semen Portland Type II Kegunaan untuk bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat sedang atau panas hidrasi rendah misalnya bendungan dan bangunan di daerah rawa. c. Semen Portland Type V
40 Kegunaan Untuk proyek-proyek khusus dengan ketahanan terhadap sulfat tinggi misalnya tiang pancang, bangunan daerah gambut, dan bangunan tepi laut. d. Semen Putih Kegunaan untuk pembuatan ubin teraso, patung patung dan dekorasi e. Semen Sumur Minyak Kegunaan untuk proses pengeboran minyak bumi atau gas alam. f. Semen Portland Campur Kegunaan semen portland campur adalah untuk perencanaan beton struktur, untuk pengisian batubara, untuk pekerjaan pelesteran tembok, dan untuk bahan baku dalam pembuatan batako dan paving block, ubin dan eternit. g. Semen Pozzolan Kegunaan untuk konstruksi, beton massa dan bangunan daerah sulfat agresif. 3.1.2 Visi, Misi, dan Motto Perseroan a. Misi Perseroan Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.
41 b. Visi Perseroan Pemimpin pasar semen yang berkualitas dan pemain penting di bidang beton siap-pakai di dalam negeri. c. Moto Perseroan Turut membangun kehidupan bermutu. 3.1.3 Struktur Organisasi Bentuk struktur organisasi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah bentuk lini dan staff, dimana pimpinannya tidak bertumpu hanya pada satu orang saja tetapi mempunyai staff yang membantu untuk mengambil suatu keputusan. Mengingat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, maka perusahaan ini memiliki beberapa bagan organisasi pada setiap divisinya, dimaksudkan agar setiap divisi dapat menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik sesuai dengan tenaga ahli yang berpengalaman dalam menjalankan suatu divisi tersebut. Kepemilikan modal saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah secara mayoritas dimiliki oleh HeildelbergCement AG, Jerman sebesar 65%, dan 13% dimiliki oleh PT Mekar Perkasa, dan saham masyarakat memiliki 22%. (Sumber : Paparan Publik, PT Indocement Tbk, March 2009).
42
43 Grafik 3.1 : Kepemilikan Saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3.2 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah analisis kinerja keuangan dengan pendekatan metode Dupont periode tahun 2007-2010 pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian adalah yang menguraikan bagaimana permasalahan penelitian akan diselesaikan serta mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Dengan pedoman tersebut penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dimana obyek yang diteliti bersifat obyektif dan berdimensi tunggal, berdiri sendiri (independent) terhadap fakta yang diteliti, bebas nilai dan tidak bias serta pengujian teori dengan analisis kuantitatif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status atas subyek yang diteliti. Dan tujuan penelitian kuantitatif memiliki tujuan dalam menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan dalam penemuan dan pemecahan permasalahan.
44 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Pada penelitian ini penulis menarik kesimpulan bahwa variabel dalam pembahasan ini hanya terdiri satu variabel saja yaitu analisis rasio keuangan dengan pendekatan dupont dengan menggunakan skala pengukuran pendekatan metode Dupont pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., yang dihitung selama empat tahun dari tahun 2007 hingga 2010, yaitu dengan uraian pengukuran : a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) M arg in Laba Bersih Laba Bersih Penjualan Total Beban& Biaya Penjualan Penjualan...(3.1) Dimana : Margin laba bersih atau net profit margin adalah menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih. Semakin tinggi margin laba bersih maka semakin baik perusahaan yang artinya perusahaan memiliki kemampuan mencetak tingkat keuntungan yang tinggi. Dan juga dapat berpengaruh dalam hal pembagian deviden yang tinggi bagi para pemegang saham. b. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) Rasio ini dapat menunjukkan tingkat efektifitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktivanya untuk menciptakan penjualan dalam memperoleh laba. Perputaran total aktiva dapat dirumuskan :
45 Penjualan Total Aktiva...(3.2) Penjualan Kas + Piu tan g + Persediaan+ AktivaTetap + Aktiva Lahir Dimana : Total aktiva yang dimaksud adalah terdiri dari kas dan surat berharga, piutang dagang yang masuk dari hasil penjualan, persediaan, aktiva tetap dan aktiva lain. c. Pengembalian Terhadap Total Aktiva (ROA) Pengembalian terhadap total aktiva atau return on assets (ROA) merupakan rasio dengan suatu indikator dalam memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan, atau dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham jika dalam pengelolaan keuangannya yang baik. Kegunaan rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas penggunaan profitabilitas dan asset perusahaan. Pengembalian total aktiva dapat dirumuskan, sebagai berikut Marjin Laba Bersih x PerputaranTotal Aktiva Laba Bersih Penjualan Laba Bersih x Penjualan Total Aktiva Total Aktiva...(3.3) Dimana : ROA merupakan hasil perkalian antara marjin laba bersih dengan perputaran aktiva sama dengan pembagian antara laba bersih terhadap total aktiva.
46 d. Pengembalian Atas Ekuitas Pemegang Saham (ROE) Rasio yang menunjukkan gambaran atas pengembalian atas modal yang telah digunakan dalam kegiatan perusahaan. Pendapa tan Bersih ROE Modal Pemilik Saham Pengembalian Aktiva ( ROA)...(3.4) ROE Total U tan g 1 Total Aktiva Dimana : Nilai satu (1) terhadap pengurangan total utang perusahaan dan total aktiva perusahaan adalah merupakan equity multiplier yang menunjukkan kemampuan dalam menciptakan total asset/aktiva untuk perusahaan. 3.5 Metode Pengumpulan data a. Studi Kepustakaan dilakukan sebagai landasan literature/teoritis maka penulis melakukan studi kepustakaan (library research) tepatnya di Perpustakaan Universitas Mercu Buana, Jakarta., dan took-toko buku, dan situs-situs internet. b. Content analysis yaitu penulis melakukan pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi dengan tujuan melakukan identifikasi terhadap informasi spesifik dari suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang obyektif dan sistematik. Pengambilan data dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan situs-situs terkait dengan penelitian.
47 3.6 Teknik Pengumpulan Data Terdapat dua jenis teknik pengumpulan data yaitu dengan cara primer dan sekunder. Penulis menggunakan data dengan teknik primer dan sekunder. a. Data primer yang diperoleh penulis adalah merupakan obyek yang diteliti. Perolehan data fisik atas objek yang diteliti seperti laporan keuangan dalam perhitungan analisa rasio keuangannya, penulis melakukan metode observasi langsung dimana penulis memperoleh data-data fisik dari media internet. b. Data sekunder dibutuhkan oleh penulis melalui studi dokumentasi dengan cara melakukan studi pustaka, pencarian data melalui media internet, media cetak, jurnal dan artikel yang terkait guna penguasaan secara teoritis diperoleh dari buku-buku literatur atau buku referensi lain yang berkaitan dengan manajemen keuangan dan analisa keuangan. c. Data time series (data deret waktu), penulis memperoleh data-data yang diteliti dalam kurun waktu 4 (tahun) terakhir yaitu dari tahun 2007 hingga tahun 2010. 3.7 Sumber Data Sumber data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan media elektronik (situs-situs terkait dengan pembahasan). Penulis menggunakan data laporan keuangan tahunan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk per 31 Desember 2007 hingga 2010, data perolehan yang dimaksud adalah laporan neraca dan
48 laporan laba rugi perusahaan, serta laporan keuangan industri semen yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan pada industri semen selama tahun 2007-2010. 3.8 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan penulis adalah data-data perolehan dalam menganalisis subyek yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada awal penelitian hingga menjawab pertanyaan atas permasalahan. Dalam pembahasan tulisan ini analisis keuangan yang digunakan adalah pendekatan metode dupont yang merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis tingkat perolehan keuntungan perusahaan dan tingkat pengembalian modal sendiri. Analisis dupont sebenarnya tidak jauh berbeda dengan analisis rasio keuangan biasa, hanya saja pada metode dupont penyelesaiannya lebih terperinci sehingga dapat mempermudah dalam mengetahui penggunaan keuangan perusahaan. Pada bagian kiri bagan dupont ini menunjukkan marjin laba bersih (merupakan bagian dari rasio profitabilitas), dengan komposisi penjumlahan atas total biaya biaya dan beban dan kemudian dikurangi penjualan yang dimaksudkan untuk menghasilkan laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan dan akhirnya menghasilkan marjin laba bersih (net profit margin). Di bagian kanan bagan dupont adalah perputaran total aktiva (total assets turnover) atau sering disebut sebagai rasio aktivitas. Pada rasio ini menunjukkan penjualan bersih terhadap total aktiva untuk mengetahui
49 tingkat efektifitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktivanya dalam menciptakan penjualan dan memperoleh laba. Dari hasil perkalian marjin laba bersih dan perputaran total aktiva maka komposisi tersebut akan menghasilkan pengembalian atas aktiva (return on assets) perusahaan. Dan Retun On Equity (ROE) atau tingkat pengembalian modal dirumuskan dengan penggunaan Return On Assets (ROA) terhadap atau dibagi dengan pengungkit modal (levarage) atas 1 (satu) dikurangi total utang dibagi total aktiva/total aset. Jadi dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian ekuitas/modal merupakan fungsi dari 1 (satu) dan jumlah utang digunakan untuk membiayai aktiva. Penggunaan Laverage adalah merupakan pengungkit keuangan perusahaan untuk meningkatkan ROE. Penggunaan unsur levarage yang terlalu besar akan meningkatkan resiko kebangkrutan, tetapi jika perusahaan mampu membuat suatu keseimbangan dalam penggunaan utang sebagai pengungkit maka penggunaannya akan sangat membantu perusahaan. Berikut bagan pendekatan Metode dupont PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007-2010.
50