BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Baraya Travel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Angkutan Shuttle Kota Bandung Tayek Bandung Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. total dalam memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari desa ke kota,

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini sangat menunjukan perkembangan yang sangat berarti, hal ini terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penghematan energi. Saat ini pemerintah Indonesia dengan segala kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah service to service point to point, service to service point to point

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB 1 PENDAHULUAN. internet dikawasan Asia, khususnya Indonesia. Diskominfo mencatat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business Assignment

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Armada Taksi Gemah Ripah Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu perusahaan/organisasi dalam skala kecil, sedang ataupun besar.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambara Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. para pelanggannya. Lovelock & Wirtz (2011:27) mengatakan bahwa sektor jasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis travel atau jasa transportasi khususnya di kota Bandung kini

BAB I PENDAHULUAN. pintu (doorto door service) menyebabkan angkutan umum kurang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN merupakan jasa transportasi di Kota Bandung yang melayani jasa

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

- Kesesuaian harga yang tertera dengan biaya yang harus dibayar. 2. Tingkat Perceived Quality jika dilihat dari sudut pandang konsumen menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN. membuka usaha sendiri. Banyaknya usaha bisnis di bidang yang sama, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan masyarakat dapat melakukan segalanya secara cepat. Dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Baraya Travel Baraya Travel adalah sebuah anak perusahaan dari PT Nur Rachmadi Bersama. Baraya Travel didirikan pada tanggal 21 Oktober 2005. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa transportasi yang saat ini melayani rute perjalanan Jakarta - Bandung. Baraya Travel didirikan oleh Bambang Utama sebagai pemilik perusahaan dengan mengajukan proposal bisnis ke sembilan saudaranya dan didorong rasa sosial untuk membantu masyarakat atas kebutuhan transportasi dengan harga yang terjangkau. Terbatasnya modal yang tersedia yaitu hanya sebesar Rp. 50.000.000,- dan kendaraan sebanyak 2 mobil elf, Baraya Travel mulai beroperasi melayani calon penumpang dengan rute Jakarta - Bandung. Outlet penjualan yang tersedia pada saat itu hanya tiga 3 outlet yaitu Lombok yang terletak di Bandung, lalu Sarinah dan Melawai yang terletak Jakarta. Terinspirasi dengan jasa transportasi udara yang berbasis LCC (Low Cost Carrier), Baraya Travel memulai dengan harga yang sangat murah yaitu Rp.35.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah). Seiring berjalannya waktu, jumlah pelanggan Baraya Travel semakin besar, karena harga tiket yang ditawarkan sesuai dengan daya beli masyarakat bahkan lebih murah dibandingkan perusahaan jasa transportasi lainnya. Perlahan namun pasti perusahaan ini pun mulai berkembang dan mulai mendirikan banyak outlet baru agar dapat menjangkau masyarakat dengan mudah. Sampai saat ini telah berdiri 29 outlet yang tersebar dengan 7 outlet di Bandung dan 22 outlet di Jakarta. Baraya Travel terus meningkatkan pelayanannya dengan menambahkan jumlah armada yang hingga kini telah memiliki lebih dari 100 Armada Elf Isuzu dengan kapasitas 12 orang dengan kenyamanan dan keamanan yang terjamin untuk konsumen. Pengembangan usaha juga dilakukan dengan membuka cabang usaha lain yaitu Baraya Pariwisata dan

Baraya Kargo. Setiap harinya rata-rata melayani 2000 penumpang dengan rute Jakarta-Bandung atau sebaliknya. (sumber: www.baraya.pasaramai.com, diakses tanggal 18 maret 2015) Gambar 1.1 Logo Baraya Travel Sumber: (www.baraya-travel.com:2015) 1.1.2 Visi, Misi, dan Moto 1. Visi Menjadikan perusahaan transportasi yang terbaik di kelas jasa angkutan travel, cargo dan Tours & travel 2. Misi a. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua pelanggan b. Mengedepankan pelayanan jasa transportasi travel dan kargo, dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan turis dalam serta luar negeri c. Memberikan harga yang terbaik untuk jasa transportasi, kargo dan pelayanan wisata dalam dan luar negeri serta memberikan solusi perjalanan wisata terbaik untuk pelanggan 3. Moto Berikanlah pelayanan yang terbaik dan pastikan pelanggan merasa puas 1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi ini merupakan salah satu kelengkapan penting bagi suatu perusahaan dimana di dalamnya digambarkan tingkat tanggung jawab, wewenang dan pemisahan fungsi. Adapun struktur organisasi dari Baraya Travel: 2

Direktur Utama/ Owner Manager Cargo Manager Keuangan Manager Operasional Manager M&R Manager Pariwisata Staff Keuangan Supervisor Staff M&R Leader Operator Tiket Operator Call Center Driver Office Boy Gambar 1.2 Struktur Organisasi Baraya Travel Sumber : (Baraya Travel Surapati Bandung:2015) 1.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Di dalam struktur organisasi Baraya Travel, terdapat wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan, yaitu : 3

1. Direktur Utama / Owner Bisa dikatakan sebagai pemimpin perusahaan yang memiliki tanggung jawab: a. Mengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan dan juga, b. Sebagai pemodal bagi perusahaan c. Memiliki tanggung jawab teratas, untuk menjalankan dan memantau perkembangan perusahaan secara keseluruhan, d. Dan juga menentukan arah kebijakan keputusan perkembangan perusahaan. 2. Manager Cargo Mengatur dan mengurus bagian cargo yaitu pengiriman barang. 3. Manager Keuangan Level ini dalam perusahaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut : a. Ikut serta menetukan kebijakan operasional keuangan perusahaan. b. Menyusun dan memperbaharui laporan keuangan dari semua loket perjalanan. c. Memantau arus laporan keuangan untuk disampaikan lagi ke level manajemen tertinggi. 4. Staff Keuangan a. Membantu segala hal administrasi yang terkait dengan semua transaksi yang terjadi di perusahaan. b. Membantu manager keuangan dalam membuat laporan keuangan. 5. Manager Operasional Pada level ini manager area memiliki tanggung jawab untuk : a. Bertanggung Jawab dengan loket area perjalanan. b. Menyusun strategi penjualan untuk target penjualan maksimal. c. Membuat report kepada direktur utama, mengenai perkembangan dan target perusahaan. d. Menetapkan jadwal driver, ruter perjalanan dan tujuan, jadwal keberangkatan disetiap loket. 4

6. Manager M&R (Maintenance & Repair) a. Mengevaluasi semua permasalahan yang berkaitan dengan segi operasional kendaraan seperti penyediaan dan perbaikan. b. Menentukan suplier-suplier untuk kebutuhan bengkel, teknisi mesin, oli, pelumas. c. Melakukan observasi untuk pengembangan perusahaan dalam segi teknis dan operasional sperti pelayanan tiket dan kebutuhan akan teknologi. 7. Manager Pariwisata Mengatur dan mengurus bagian pariwisata atau tour & travel. 8. Supervisor Supervisor bertanggung jawab untuk memfollow up tugas tugas yang diberikan oleh manager. 9. Leader a. Bertanggung jawab mengkoordinasikan tugas-tugas dari operator tiket, operator call center dan supir. b. Mengontrol kerja dari operator tiket, operator call center dan supir. c. Membuat laporan penjualan tiket. 10. Operator Tiket Tanggung jawab dan pekerjaan utamanya adalah : a. Menangani pemesanan dan penjualan tiket. b. Membuat transaksi penjualan tiket. 11. Operator Call Center a. Mengatur rute telepon untuk reservasi atau pemesanan tiket. b. Menangani segala komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan. 12. Driver Mengendarai kendaraan yang sudah di tetapkan. 13. Office Boy Membersihkan lingkungan kantor Baraya Travel. 5

1.2 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan zaman yang semakin maju membuat kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat menjadi lebih banyak dan semakin beragam jenisnya. Tak jarang kegiatan tersebut membutuhkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain (Salim, 2004:2). Dengan tersedianya sarana dan prasarana transportasi dapat mempermudah kebutuhan perpindahan masyarakat dalam mengakses satu tempat ke tempat lain baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Jalan tol merupakan jalur transportasi yang dibuat untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang. Pembangunan jalan tol juga berpengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi. (Sumber: bpjt.pu.go.id, diakses pada tanggal 2 Juli 2015). Dibangunnya tol cipularang membuat akses kota Bandung dan Jakarta menjadi lebih mudah. Data dari Jasamarga mobilitas masyarakat yang menggunakan Tol Cipularang terus meningkat. Berikut volume lalu lintas yang melewati jalan Tol Cipularang pada bulan Januari tahun 2014 sampai bulan Mei 2015: Tabel 1.1 Volume Lalu Lintas Pada Ruas Tol Cipularang Bulan Januari 2014 Sampai Bulan Mei 2015 Ruas Tol Cipularang Tahun 2014 Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah Kendaraan 451.774 438.979 519.715 501.112 543.350 544.496 Ruas Tol Cipularang Tahun 2014 Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Kendaraan 528.633 545.169 538.970 575.347 532.475 561.193 Ruas Tol Cipularang Jumlah Kendaraan Tahun 2015 Januari Februari Maret April Mei 528.879 468.069 531.352 522.796 557.744 Sumber: (www.jasamarga.com:2015) 6

Dibangunnya jalan tol cipularang membawa dampak peningkatan ekonomi. Dampak jalan tol Cipularang sangat terasa bagi Kota Bandung. Perjalanan Jakarta-Bandung yang sebelumnya mencapai 5 jam dapat ditempuh sekitar 3 jam. Jarak tempuh yang lebih pendek membuat Kota Bandung menjadi tujuan bagi wisatawan hingga pemodal asal Jakarta untuk berinvestasi, sekitar 3 juta warga Jakarta datang ke Bandung pada akhir pekan. (sumber: news.liputan6.com, diakses tanggal 2 Juli 2015). Kemudian dampak lain dari tol cipularang ini adalah pertumbuhan jasa antar-jemput atau travel. Biro perjalanan atau yang biasa disebut dengan travel oleh masyarakat luas ini adalah jasa pelayanan transportasi antar daerah dengan menggunakan minibus. Bentuk dari jasa yang ditawarkan adalah shuttle service yaitu melayani point to point (dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan). Dalam Saputra et al. (2014:320), Bisnis travel dengan konsep shuttle to shuttle antara Bandung-Jakarta telah menjadi primadona. Beberapa tahun belakangan bisnis dengan konsep shuttle to shuttle sangat diminati oleh pengguna jasa transportasi darat. Tingginya kebutuhan terhadap jasa shuttle to shuttle juga karena ada perpindahan moda transportasi dari kereta api dan bus ke jasa travel sebesar 5%. Moda transportasi lain seperti kereta api sempat kehilangan penumpang, banyak penumpang yang lebih memilih menggunakan jalan tol. (sumber: koran-jakarta.com, diakses tanggal 2 Juli 2015). Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung tanggal 1 Juli 2015, jumlah perusahaan travel (angkutan antar jemput) yang telah mendapatkan izin trayek adalah sebanyak 779 kendaraan dari 18 perusahaan, berikut ini adalah data nama perusahaan yang terdaftar: Tabel 1.2 Data Angkutan Antar Jemput di Kota Bandung Trayek Bandung Jakarta PP No. 1. Nama Perusahaan PT. Cipaganti Citra Graha Alamat Jl. Gatot Subroto, Bandung Domisili Jawa Barat Jumlah Kendaraan 262 Nama Travel Cipaganti (bersambung) 7

2. 3. PT. Batara Titian Kencana PT. Nurrachmadi Bersama 4. PT. Vetiga Nadi 5. 6. PT. Metromoda Travelatama PT. Purabaya Pancasakti 7. PT. Transline Jl. Cihampelas Bandung Jawa Barat 110 X Trans Jl. Surapati Jawa Barat 60 Baraya (bergabung dengan Cipaganti) Jl. Pasir Kaliki No. 15 Jl. Babakan Sari II No. 10 Kota. Bandung Jl. Surya Sumantri No. 86 Kota. Bandung (sambungan) Jakarta 68 V 3 Trans Jawa Barat 9 - Jawa Barat 26 - Jawa Barat 16 Transline 8. PT. Heri Surya Putra Jl. Cihampelas Jawa Barat 10 Transpoter 9. CV. Citra Tiara Jl. Dipati Ukur Transport No. 53 Jawa Barat 75 City Trans 10. Komplek CV. Panca Jaya Banyubiru Blok Utama C Kota. Jawa Barat 10 - Bandung 11. Jl. Otto Kota. Bandung PT. Lintas Media Iskandardinata Karya No. 17 Jawa Barat 10-12. PT. Day Trans Jl. Cihampelas Jawa Barat 70 Daytrans 13. PT. Star Line Ruko MTC Blok. I No. 5 Margahayu Raya Jawa Barat 14 Star Line 14. PT. Disa Pratama Mandiri 15. PT. Tele Trans 16. PT. Sarana Margabakti Utama Jl. Soekarno Hatta No. 62 / 172 Kota. Bandung Jl. Surapati, Dapenpos Jawa Barat 10 Primajasa Jawa Barat 5 Tele Trans Jl. Buahbatu Jakarta 5 Transtol 17. CV. Safa Jl. Setia Budhi Jawa Barat 14 Safa Trans 18. CV. 4848 Jl. Kebon Kawung Jawa Barat 5 4848 JUMLAH 779 Sumber : (Dinas Perhubungan Kota Bandung:2015) 8

Alasan utama yang lebih banyak berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi umum ini adalah, kenyamanan, keamanan, kecepatan dan ketepatan. Travel berbeda dengan moda transportasi umum lainnya seperti bus atau kereta yang sifatnya lebih mengarah pada angkutan masal. (sumber: www.sebandung.com, diakses tanggal 28 maret 2015). Baraya Travel merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa travel. Baraya Travel berdiri pada tahun 2005. Saat ini kendaraan yang dimiliki berjumlah 164 dan outletnya mencapai 30. Perbulannya Baraya Travel melayani sekitar 85000 penumpang Berikut ini adalah daftar outlet Baraya Travel di Bandung: Tabel 1.3 Daftar Outlet Baraya Travel Bandung No. Outlet Tujuan 1. Buah Batu Melawai, Sarinah, Tebet, Cikini, Cibubur, Jatiwaringin, Ciledug, Bintaro, BSD, 2. Moh. Toha Transitan dari outlet Buah Batu 3. Surapati 1 dan 2 Bintaro, BSD, LT. Agung, Ciputat, Jatiasih, Fatmawati, Jatiwaringin, Ciledug, Bekasi, Melawai, Sarinah, Cikini, Kelapa Gading, Slipi, Tebet, Cibubur, Kebon Jeruk 4. Pasteur 1 dan 2 Transitan dari outlet Surapati 1 dan 2 5. Cimareme (Cimahi) Melawai, Sarinah Sumber: (Baraya Travel Surapati Bandung:2015) Top Brand Award memberikan penghargaan terhadap perusahaan travel dalam kategori service yaitu jasa travel antar kota. Baraya travel masuk dalam daftar perusahaan yang memperoleh penghargaan tersebut. Berikut ini perolehan persentase Top Brand Award kategori service tahun 2011-2015 sebagai berikut: 9

Cipaganti Baraya Cititrans 40% 43,10% 52,50% 47,30% 43,50% 6,70% 6,40% 12% 10,80% 13,20% 10,90% 5,10% 7,60% 6,50% 5,70% Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Gambar 1.3 Grafik Top Brand Award kategori service tahun 2011-2015 Sumber : (www.topbrand-award.com:2015) Dari gambar 1.3 grafik Top Brand Award kategori service tahun 2011-2015, Cipaganti mengalami penurunan persentase TBI (Top Brand Index). Penurunan terjadi pada tahun 2014 dan 2015 secara berturut-turut. Baraya dan Cititrans mengalami fluktuasi dari tahun 2011-2015. Dari kedua perusahaan travel tersebut, Baraya lebih unggul dari cititrans. Tahun 2012 Baraya menunjukkan fluktuasi yang lebih signifikan, dimana Baraya mendapat peningkatan perolehan persentase TBI mencapai hampir dua kali lipat dari tahun 2011, yaitu dari 6,4% menjadi 12%, Baraya travel mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat, hal ini menunjukkan terjadi peningkatan konsumen yang memilih Baraya Travel. Keunggulan Baraya Travel ada pada harga yang ditawarkan. Harga yang di tawarkan saat ini adalah Rp 85.000,00 untuk semua rute baik dari Bandung menuju Jakarta ataupun sebaliknya dari Jakarta ke Bandung. Harga yang diberikan Baraya Travel merupakan harga termurah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan Cipaganti dan Cititrans. Cipaganti menawarkan harga Rp.120.000, untuk Cititrans harga yang ditawarkan bervariasi yaitu Rp. 120.000 Rp. 180.000 sesuai tujuan keberangkatan. Pertumbuhan bisnis travel membuat persaingan antar perusahaan travel semakin tinggi. Masing-masing perusahaan travel berusaha untuk menarik perhatian konsumen. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus 10

diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing, dan menguasai pasar (Istianto dan Tyra, 2011:275). Lewis dan Booms (Wijaya, 2011:152) mengemukakan bahwa kualitas jasa adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan, dengan tingkat pelayanan yang diberikan secara maksimal akan memberikan kepuasan konsumen. Menurut Tjiptono dan Chandra (2005:115), kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Maka dapat disimpulkan jika kepuasan konsumen merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan, kualitas yang baik akan membuat konsumen merasa puas. Berikut data jumlah rata-rata konsumen Baraya Travel bulan Januari tahun 2014-bulan Maret 2015: Tabel 1.4 Jumlah rata-rata konsumen Baraya Travel bulan Januari tahun 2014-bulan Maret 2015 Bulan Jumlah rata-rata konsumen Januari 85100 Februari 83200 Maret 83700 April 82400 Mei 81700 Juni 81600 Juli 82800 Agustus 84100 September 83800 Oktober 84200 November 84100 Desember 85200 Januari 84800 Februari 83200 Maret 83500 Sumber: (Bagian Operasional Baraya Travel:2015) 11

Dari tabel 1.4 dapat diketahui bahwa jumlah konsumen Baraya Travel pada bulan Januari tahun 2014 sampai bulan Maret tahun 2015 memiliki rata-rata jumlah konsumen yang tidak stabil atau mengalami perubahan tiap bulannya. Naik turunnya jumlah pelanggan merupakan salah satu indikator belum tercapainya kepuasan konsumen secara keseluruhan. Menurut hasil wawancara dengan bagian Operasional Baraya Travel Surapati Bandung dan dengan beberapa konsumen Baraya Travel pada tanggal 13 Mei 2015, masih terdapat beberapa keluhan yang disampaikan oleh konsumen Baraya Travel. Selain menyampaikan keluhan secara langsung ke pihak Baraya Travel, keluhan juga disampaikan konsumen melalui blog dan akun media sosial facebook. Adapun beberapa keluhan yang sering muncul dari konsumen antara lain: 1. AC mobil yang terkadang tidak dingin/mati, 2. Pelayanan operator ticketing, customer service, dan operator call center masih kurang ramah dan kurang cepat tanggap dalam melayani calon penumpang, 3. Toilet yang kurang bersih 4. Tempat parkir tidak memadai 5. Sistem keamanan seperti terdapat mobil yang tidak terdapat tombol pengunci dan sabuk pengaman, 6. Keterlambatan keberangkatan, 7. Beberapa kinerja supir kurang memuaskan, seperti berangkat tidak sesuai jadwal, supir meninggalkan penumpang di rest area walaupun sudah diperingatkan oleh penumpang lain. Keluhan-keluhan tersebut timbul akibat dari konsumen belum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Tjiptono dan Chandra (2005:115) juga mengatakan kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (Ayu et al., 2013:72), keluhan pelanggan terhadap kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor terjadinya penurunan pelanggan atau peralihan pelanggan. Agar keluhan-keluhan tersebut tidak membawa dampak buruk pada perusahaan, maka perlu dievaluasi bagaimana kualitas pelayanan tersebut diberikan, sehingga dapat menciptakan kepuasan yang optimal bagi konsumen. 12

Oleh karena itu, berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas maka dilakukan penelitian lebih jauh mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Baraya Travel terhadap kepuasan konsumen di Kota Bandung. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, maka dapat diidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas pelayanan yang dimiliki Baraya Travel? 2. Bagaimana kepuasan konsumen Baraya Travel di Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan Baraya Travel terhadap kepuasan konsumen di Kota Bandung secara simultan? 4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan Baraya Travel terhadap kepuasan konsumen di Kota Bandung secara parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan yang dimiliki Baraya Travel 2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan konsumen Baraya Travel di Kota Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Baraya Travel terhadap kepuasan konsumen di Kota Bandung secara simultan 4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Baraya Travel terhadap kepuasan konsumen di Kota Bandung secara parsial 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Aspek Teoritis a. Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang kualitas pelayanan yang memberikan kepuasan kepada konsumen. 13

b. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi bidang keilmuan tentang teori kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. c. Diharapkan temuan yang diperoleh peneliti dapat menjadi bahan pengkajian sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. 2. Aspek Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran dan masukan kepada Baraya Travel tentang bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi organisasi atau perusahaan mengenai komponen-komponen penting pada service quality yang perlu diperhatikan dalam menciptakan kepuasan bagi konsumen di perusahaan khususnya pada Baraya Travel sebagai objek penelitian ini. c. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain yang ingin mempelajari tentang strategi bisnis. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk mempermudah pembahasan, penulisan penelitian ini disusun sistematis kedalam lima bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi tinjauan terhadap objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi kajian pustaka, landasan teori yang terbagi menjadi pengertian kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, dan kerangka pemikirian. 14

BAB III BAB IV BAB V METODOLOGI PENELITIAN Berisi jenis penelitian, variable penelitian, operasional variabel penelitian, populasi dan sampel, metode instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 15

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 16