BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diketahui hasil pekerjaan pegawai dan kinerja organisasi. Sistem peningkatan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi kerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karir tidak hanya dipengaruhi oleh karakter organisasi saja,

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini. Adapun penelitian tersebut diterangkan di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas karyawannya dalam menjalankan kegiatan. untuk menentukan sukses atau tidaknya bank ke depan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi bisnis dewasa ini membuat perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dikembangkan dan ditingkatkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak bermunculan perusahaan baru dengan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi pemerintah mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan

Praktek PPSDM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

MENGELOLA KARIER IKA RUHANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja pada kayawan adalah yang

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bagian ini dibahas hasil dari perhitungan yang telah dilakukan dari jawaban

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab perumusan masalah peneliti yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127)

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. berani untuk menghadapi segala perubahan yang ada dan tetap menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

I. PENDAHULUAN. Namun demikian ketepatan suatu organisasi untuk menempatkan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sebagai suatu proses penyiapan siswa untuk. dengan pelatihan siswa atau belajar melakukan, (W. Gulo, 2002 : 60).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah membuat semakin banyaknya bank bank konvensional yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan SDM, yaitu pegawai berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah melalui penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir. Menurut Bernandin dan Russel dalam Gomes (2003:135), penilaian prestasi kerja adalah suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu anggota organisasi kepada organisasinya. Sedangkan menurut Malthis dan Jackson (2006:387), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil. Sehingga dengan adanya penilaian prestasi kerja baik organisasi maupun pegawai yang dinilai mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Faktor lain yang memiliki peran penting dalam mengoptimalkan kinerja pegawai adalah pengembangan karir karena didasarkan pada faktor bahwa seorang karyawan akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, pelatihan dan mutasi kerja yang berkembang supaya

bekerja dengan baik dalam mencapai posisi yang diinginkan selama kariernya. Hasibuan, (2001:34) menyatakan bahwa pengembangan karier meliputi pendidikan, pelatihan dan mutasi. Pengembangan karier merupakan tahap atau bagian dari proses perencanaan sumber daya manusia secara keseluruhan. Dijelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan individu. Pelatihan bertujuan untuk merespon apa yang dikehendaki organisasi, sedangkan mutasi dalam hal ini membuat karyawan dapat bertindak sesuai dengan keinginan berdasarkan cara/prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Rivai (2004:309), kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Wibowo (2007:7), kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Biro Rektor adalah suatu unit organisasi dalam lingkup sebagai unsur pelaksana yang membantu Rektor di bidang keuangan (Biro Keuangan), SDM (Biro SDM), Akademik (Biro Akademik), Kemahasiswaan dan Alumni (Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian), serta bidang perencanaan dan kerja sama (Biro Perencanaan dan Kerjasama). Peran strategis Biro Rektor sebagai pusat administrasi dan pengambilan keputusan oleh unsur pimpinan tentunya sangat membutuhkan para pegawai yang kompeten dibidangnya agar kegiatan Universitas secara umum tidak terhambat. Dalam upaya tersebut, Biro Rektor USU senantiasa mendorong pegawainya agar memiliki kinerja yang optimal dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan melakukan penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir. Dari data yang diperoleh Penulis, menunjukkan masih kurang optimalnya kinerja pegawai Biro Rektor USU pada beberapa indikator yang dinilai seperti ditunjukkan pada

Tabel 1.1 berikut: No. Faktor-Faktor Yang Dinilai Tabel 1.1 Kinerja Pegawai Biro Rektor USU Tahun 2014 Jumlah Pegawai Yang Dinilai (Orang) Baik % Cukup % Kurang % Jumlah (Orang) 1 Kesetiaan 78 72.22% 24 22.22% 6 5.56% 108 2 Prestasi Kerja 55 50.93% 38 35.19% 15 13.89% 108 3 Tanggung Jawab 70 64.81% 33 30.56% 5 4.63% 108 4 Ketaatan 77 71.30% 28 25.93% 3 2.78% 108 5 Kejujuran 61 56.48% 39 36.11% 8 7.41% 108 6 Kerjasama 71 65.74% 22 20.37% 15 13.89% 108 7 Kepemimpinan 71 65.74% 34 31.48% 3 2.78% 108 Sumber : Bagian SDM Biro Rektor USU Dari Tabel 1.1 dapat dilihat 7 faktor yang dinilai dan dijadikan pedoman untuk menilai prestasi kerja pegawai pada Biro Rektor USU. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori baik adalah kesetiaan yaitu 78 orang dengan persentase sebesar 72,22 %. Faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori cukup adalah kejujuran yaitu 39 orang dengan persentase sebesar 36,11%. Faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori kurang adalah prestasi kerja dan kerjasama sebanyak 15 orang dengan persentase masing-masing sebesar 13,89%. Data diatas menunjukkan bahwa masih banyak pegawai yang dinilai berprestasi cukup dan kurang. Hal ini disebabkan kurangnya pemanfaatan waktu dan disiplin kerja tidak baik dari segi kehadiran maupun penyelesaian tugas, kurangnya dorongan untuk berprestasi, serta belum maksimalnya kerja sama dalam tim dan kurang optimalnya fungsi pengawasan sehingga kinerja pegawai menjadi kurang optimal. Kondisi ini tentunya dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Semakin bagus sistem penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan akan mendorong kinerja yang lebih optimal. Pada pra penelitian yang dilakukan, dengan mewawancarai beberapa pegawai,

menunjukkan masih kurang optimalnya pelaksanaan penilaian prestasi kerja sehingga meskipun ada penilaian prestasi kerja, namun tidak mendorong meningkatnya kinerja secara signifikan. Beberapa pegawai menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja yang dilakukan terkadang kurang objektif sehingga hasil kerja pegawai kurang terukur secara keseluruhan, hal lainnya pelaksanaan penilaian prestasi kerja masih kurang transparan. Beberapa pegawai menyatakan kurang mengetahui secara pasti bagaimana proses penilaian tersebut dilakukan karena hanya berdasarkan pada laporan bulanan yang dibuat oleh atasan. Kondisi ini menyebabkan perbedaan antara pegawai yang berprestasi dengan pegawai yang kurang berprestasi menjadi kurang terlihat serta sulit mengukur secara jelas antara pekerjaan yang berhasil dengan baik dengan pekerjaan yang kurang maksimal. Selanjutnya, pengembangan karir yang dilaksanakan dan dikembangkan di lingkungan Biro Rekor USU melalui pembinaan karir dan penilaian sistem prestasi kerja dan sistem karir pada umumnya melalui kenaikan pangkat, mutasi jabatan serta pengangkatan dalam jabatan. Oleh sebab itu setiap pegawai dalam meniti karirnya, diperlukan adanya perencanan karir untuk menggunakan kesempatan karir yang ada. Selanjutnya pengembangan karir adalah suatu pendekatan atau kegiatan yang tersusun secara formal untuk meningkatkan pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan dan kemampuan pegawai agar organisasi dapat memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang cocok tersedia dalam organisasi. Pengembangan karir (seperti promosi) sangat diharapkan oleh setiap pegawai Biro Rektor USU, karena dengan pengembangan ini akan mendapatkan hak-hak yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non material misalnya, kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas dan sebagainya. Sedangkan hak-hak yang tidak bersifat material misalnya status sosial, perasaan bangga dan sebagainya

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa pengembangan karir harus dilalui dengan penyusunan prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang pegwai guna mendukung peningkatan karirnya. Prasyarat-prasyarat itu sifatnya saling mendukung, dalam arti setiap peningkatan karir seorang pegawai harus melalui beberapa kriteria yang sudah ditentukan seperti prestasi, bobot tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan, efisiensi dan lainnya. Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai, salah satu upaya yang dilakukan Biro Rektor USU adalah melalui pengembangan karir pegawai. Pengembangan karir pada Biro Rektor USU umumnya berjalan secara formal seiring dengan tuntutan tugas-tugas pada Biro Rektor. Namun, dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa pegawai Biro Rektor USU, menyatakan bahwa masih ada kekurangan dalam pengembangan karir pegawai seperti pengembangan karir khususnya promosi jabatan yang mengedepankan senioritas, kurang maksimalnya pelaksanaan pelatihan pegawai dan tidak dilakukan secara berkesinambungan, serta kurang dipersiapkannya pegawai untuk menghadapi tugas-tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dimasa mendatang. Kondisi ini tentunya akan berdampak langsung pada kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Para pegawai umumnya dan terutama pegawai yang masih baru mengembangkan kompetensinya dengan belajar sendiri dari pegawai yang lebih senior dalam bekerja sehari-hari sehingga kurang mendapat pengembangan secara formal dari organisasi. Pengembangan karir masih kurang memperhatikan kebutuhan pegawai dalam mengembangkan karirnya. Dengan pengembangan karir yang kurang memperhatikan kebutuhan pegawai, maka akan berdampak pada kurang maksimalnya program pengembangan tersebut, karena masing-masing pegawai memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta kemampuan yang berbeda-beda sehingga dalam melakukan pengembangan karir, organisasi mengetahui pengembangan seperti apa yang tepat diberikan pada masing-masing pegawainya selain dengan memperhatikan faktor tuntutan tugas sesuai

dengan bidang masing-masing namun juga perlu melihat program pengembangan karir seperti apa yang paling tepat untuk setiap pegawai. Pengembangan karir yang dilakukan Biro Rektor USU masih juga masih kurang memperhatikan prestasi kerja khususnya dalam pengembangan karir berupa promosi jabatan. Umumnya pengembangan karir dalam bentuk promosi jabatan lebih memperhatikan faktor senioritas dan kebutuhan organisasi, sehingga pegawai yang berprestasi namun belum memiliki masa kerja yang cukup kurang mendapat perhatian untuk dipromosikan. Dengan demikian, secara umum penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan di Biro Rektor belum maksimal dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Berdasarkan uraian diatas, Penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut fenomena yang ada. Adapun judul penelitian yang dilakukan Adalah Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pengembangan Karir Pada Biro Rektor. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Penilaian Prestasi Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor? 2. Apakah Pengembangan Karir secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor? 3. Apakah Penilaian Prestasi Kerja dan Pengembangan Karir secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Biro Rektor. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai pada Biro Rektor. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Biro Rektor. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang bermanfaat pada Biro Rektor, dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir. 2. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir terhadap kinerja pada Biro Rektor, serta dapat memperdalam pengetahuan Peneliti dalam bidang sumber daya manusia. 3. Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang.